Apa itu siklus akuntansi? Dalam bidang keuangan, siklus akuntansi adalah satu hal yang esensial untuk menjadi acuan mengenai kondisi keuangan di perusahaan Anda. Melalui Software Akuntansi, siklus ini berupaya untuk menghindarkan bisnis Anda dari financial corruption, fraud, dan beberapa kondisi lain yang tidak Anda inginkan. Dengan melihat seberapa tingginya kualitas aplikasi akuntansi yang Anda gunakan, Anda pun dapat mengukur sejauh mana Anda mampu menjalankan siklus akuntansi biaya secara keseluruhan.
Lebih jelas, siklus akuntansi adalah proses berulang untuk mengumpulkan dan mengolah data secara sistematik dalam rangka menyusun laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan. Berpegang pada kompetensi Sistem Akuntansi, semua informasi yang dihasilkan dapat Anda gunakan untuk membuat dan mengambil keputusan bisnis. Otomatiskan setiap prosesnya dengan Software Akuntansi terbaik dari HashMicro agar perhitungan Anda lebih akurat.
Baca juga: Apa Saja Manfaat Software Akuntansi bagi Bisnis Anda?
Daftar Isi
- Tahapan dalam Siklus Akuntansi
- 1. Identifikasi transaksi
- 2. Analisis transaksi dalam siklus akuntansi
- 3. Pencatatan transaksi pada jurnal
- 4. Posting buku besar dalam siklus akuntansi
- 5. Penyusunan neraca saldo
- 6. Penyusunan jurnal penyesuaian
- 7. Penyusunan neraca saldo setelah penyesuaian
- 8. Penyusunan laporan keuangan dalam siklus akuntansi
- 9. Penyusunan jurnal penutup
- 10. Penyusunan neraca saldo setelah penutupan
- 11. Penyusunan jurnal pembalik pada siklus akuntansi
- Kesimpulan
Tahapan dalam Siklus Akuntansi
Setelah mengetahui apa itu siklus akuntansi, Anda perlu memahami bahwa prosesnya memiliki 11 tahap. Penting bahwa tata urutan siklus akuntansi adalah hal yang wajib menjadi pegangan setiap akuntan untuk mencapai target akhir penyusunan. Dengan rekognisi arus kas, analisis, hingga penyelesaian jurnal pembalik, alurnya membutuhkan waktu selama periode berjalan atau satu tahun. Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai 11 siklus akuntansi untuk kelola keuangan bisnis Anda:
1. Identifikasi transaksi
Tahap pertama dalam siklus akuntansi adalah mengidentifikasi transaksi atau arus kas perusahaan. Pada dasarnya, transaksi yang dilakukan oleh semua pihak harus mengedepankan sikap transparan. Bagaimana caranya? Perlu Anda ingat bahwa setiap transaksi menandakan adanya perubahan posisi keuangan perusahaan. Oleh karena itu, bukti transaksi, seperti kuitansi, faktur, nota, bukti kas keluar, memo penghapusan piutang, dan lain-lainnya yang dianggap sah merupakan alat berharga dalam menunjang proses pencatatan. Selanjutnya, akuntan akan mengidentifikasi bukti-bukti tersebut dengan tepat agar siklus akuntansi menghasilkan data yang valid.
2. Analisis transaksi dalam siklus akuntansi
Langkah kedua setelah identifikasi adalah analisis terhadap seluruh transaksi. Analisis Anda lakukan dengan melihat dan menentukan apa saja pengaruh transaksi terhadap posisi keuangan perusahaan. Umumnya, sistem pencatatan yang perusahaan gunakan adalah sistem pencatatan ganda atau double-entry system yang memberikan pengaruh pada posisi keuangan di debit dan kredit dalam jumlah sama.
Untuk sampai pada tujuan tersebut, Anda bisa menggunakan persamaan dasar akuntansi:
“Aktiva = Kewajiban + Ekuitas”
Persamaan dasar dalam siklus akuntansi adalah rumus matematis yang Anda gunakan sebagai pedoman analisis. Dalam hal ini, aktiva adalah kepemilikan aset perusahaan. Kewajiban adalah pengadaan barang dan/atau jasa secara kredit, sedangkan ekuitas adalah hak pemilik atas aset setelah dikurangi kewajiban. Anda dapat menerapkan Aplikasi Akuntansi Online HashMicro untuk otomatiskan segala bentuk perhitungan akuntansi perusahaan.
3. Pencatatan transaksi pada jurnal
Jika dua tahap di atas sudah Anda jalankan, Anda dapat beralih ke tahap ketiga, yaitu mencatat semua transaksi ke dalam jurnal keuangan. Jurnal dalam tata urutan siklus akuntansi adalah catatan kronologis selama satu periode yang memuat berbagai jenis transaksi. Proses pencatatan transaksi ke dalam jurnal inilah biasa disebut sebagai penjurnalan (journalizing).
Terdapat dua jenis jurnal dalam siklus akuntansi biaya, yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. Pada jurnal umum, proses pencatatannya Anda lakukan dengan memasukkan transaksi ke dalam dua rekening, meliputi debit dan kredit secara sistematis. Hal ini membutuhkan ketelitian lantaran keduanya harus mencapai jumlah yang sama hingga akhir proses.
Baca juga: Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah : Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan Penerapannya
4. Posting buku besar dalam siklus akuntansi
Keempat, Anda wajib memindahkan dan mem-posting catatan dalam jurnal ke buku besar akuntansi. Buku besar (general ledger) adalah kumpulan rekening-rekening pembukuan atau data transaksi historis yang termuat di jurnal umum dan jurnal khusus sebagai catatan informasi terkait aktiva perusahaan. Pada umumnya, perusahaan mempunyai daftar susunan semua rekening buku besar yang bisa Anda sebut chart of accounts. Setiap rekening di dalamnya kemudian akan dibedakan dengan menggunakan kode penomoran khusus. Tujuannya adalah untuk mempermudah akuntan dalam mengidentifikasi, membuat cross reference, serta mengecek ulang transaksi yang telah tercatat.
5. Penyusunan neraca saldo
Neraca saldo (trial balance) dalam tata urutan siklus akuntansi adalah laporan pembukuan yang berisi daftar saldo rekening dalam buku besar pada periode tertentu. Untuk menyusun neraca saldo, Anda cukup memindahkan dan menggabungkan saldo yang ada di buku besar ke dalam neraca saldo. Prinsipnya, saldo yang tercantum pada neraca saldo harus memiliki jumlah yang sama. Jika tidak, itu artinya neraca saldo yang Anda susun tidak seimbang. Berbagai kemungkinan dapat terjadi, seperti kesalahan dalam pencatatan dan adanya transaksi yang terlewat. Untuk menghindari human error, Anda memerlukan Accounting System berbasis cloud.
6. Penyusunan jurnal penyesuaian
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang Anda buat ketika ada perubahan saldo pada suatu akun. Di dalamnya memuat data transaksi yang salah, terlewat, dan transaksi yang Anda sesuaikan dengan buku besar perusahaan. Dari proses ini, Anda akan memperoleh catatan pendapatan dan beban yang tidak diakui untuk periode tertentu.
Penyusunan jurnal penyesuaian dilakukan secara periodik pada saat Anda mulai membuat laporan. Proses pencatatannya pun sama seperti pencatatan pada jurnal transaksi pada umumnya. Setelah selesai, akuntan akan menggabungkan transaksi pada jurnal penyesuaian bersama buku besar perusahaan. Kemudian, saldo dalam buku besar siap Anda sajikan dalam bentuk laporan keuangan.
7. Penyusunan neraca saldo setelah penyesuaian
Langkah ketujuh dalam siklus akuntansi adalah kembali menyusun neraca saldo. Penyusunan kedua ini Anda kerjakan dengan cara memindahkan penyesuaian saldo dari tahap sebelumnya ke dalam neraca saldo yang baru dengan memperhatikan jurnal penyesuaian. Saldo-saldo dari semua akun terbagi menjadi dua kelompok, yaitu aktiva dan pasiva. Pada neraca saldo, kedua kelompok tersebut harus seimbang. Perlu Anda ingat bahwa kondisi seimbang belum tentu benar, namun saldo yang benar sudah pasti akan seimbang. Pastikan agar nilai kelompok saldo berada pada titik seimbang agar Anda bisa melanjutkan siklus akuntansi ke pembuatan laporan keuangan.
Baca juga: 6 Software Akuntansi Terbaik untuk Bisnis Anda!
8. Penyusunan laporan keuangan dalam siklus akuntansi
Laporan keuangan adalah rincian informasi keuangan dan transaksi yang kredibel dalam menggambarkan kinerja serta kondisi perusahaan secara keseluruhan. Penyusunan laporan keuangan adalah bagian dari urgensi siklus akuntansi biaya yang prosesnya dapat Anda lakukan jika neraca saldo sudah seimbang. Bertumpu pada kualifikasi fitur analytical reporting dalam Program Akuntansi HashMicro, laporan keuangan dapat Anda susun hanya dalam hitungan detik. Penyusunan lengkapnya meliputi:
- Laporan laba rugi (loss and income statement), untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan
- Laporan perubahan modal (statement of owner equity), untuk menggambarkan peningkatan dan penurunan aktiva bersih
- Neraca (balance sheet), untuk memberi informasi aset, kewajiban, dan modal perusahaan
- Laporan arus kas (cash flow statement), untuk memaparkan informasi relevan terkait aliran kas masuk dan keluar
- Catatan atas laporan keuangan, untuk menjelaskan secara rinci hal-hal yang ada pada laporan keuangan beserta penyimpangannya
9. Penyusunan jurnal penutup
Anda baru bisa menyusun jurnal penutup jika laporan keuangan telah selesai. Dalam kata lain, pembuatan jurnal penutup dapat Anda lakukan pada akhir periode akuntansi dengan menutup rekening nominal atau rekening laba rugi. Caranya mudah, Anda cukup mengosongkan nilai rekening tersebut. Mengapa demikian? Penutupan rekening nominal dimaksudkan untuk melihat dan mengukur aliran sumber keuangan pada saat periode berjalan. Kemudian pada periode berikutnya, Anda dapat menggunakannya kembali untuk setiap aktivitas yang baru. Selain itu, jurnal penutup ini bisa Anda gunakan lagi untuk membantu siklus akuntansi berikutnya.
10. Penyusunan neraca saldo setelah penutupan
Beralih ke tahap kesepuluh, penyusunan neraca saldo adalah langkah opsional. Artinya, bisa Anda lakukan atau cukup sampai pada jurnal penutup saja. Meskipun hampir sama dengan penyusunan neraca saldo sebelumnya, namun proses ini hanya memuat saldo rekening permanen dari rekening buku besar setelah pembuatan jurnal penutup. Tujuan penyusunan neraca saldo pada akhir periode adalah untuk menguatkan hasil bahwa perhitungan saldo sudah benar dan seimbang. Software Akuntansi terintegrasi HashMicro merampingkan segala proses perhitungan secara otomatis dengan hasil akhir yang akurat.
11. Penyusunan jurnal pembalik pada siklus akuntansi
Tahap paling akhir dalam tata urutan siklus akuntansi adalah menyusun jurnal pembalik. Sama halnya dengan tahap penyusunan neraca saldo setelah penutupan, tahap ini bersifat opsional. Penyusunan jurnal pembalik Anda lakukan untuk menyederhanakan proses pencatatan transaksi tertentu yang terjadi secara repetitif atau berulang pada periode berikutnya. Seorang akuntan akan membuat jurnal pembalik pada awal periode berikutnya. Mengacu dari jurnal penyesuaian, prosesnya dibuat dengan membalikkan akun yang pada awalnya debit menjadi kredit, lalu dari kredit berubah menjadi debit.
Baca juga: Sistem Akuntansi Pembelian: Strategi Optimalisasi Pengadaan Barang
Kesimpulan
Siklus akuntansi adalah aktivitas mendasar dalam rangka memantau keuangan di perusahaan Anda. Proses siklus akuntansi dilakukan bertahap dengan melibatkan bukti transaksi, jurnal, buku besar, neraca saldo, jurnal penyesuaian, laporan keuangan, dan jurnal penutup. Pada dasarnya, setiap tahapan membutuhkan ketelitian tinggi.
Di sinilah pentingnya implementasi Software Akuntansi terandal dari HashMicro sebagai solusi akuntansi #1 di Indonesia. Anda tidak perlu lagi khawatir dengan perhitungan yang kompleks karena fitur canggih pada accounting system HashMicro mampu memproses setiap tahapan secara otomatis dengan hasil yang akurat.
Anda dapat merekonsiliasi seluruh transaksi dan monitor kondisi keuangan dengan mudah kapan pun dan di mana pun. Unduh skema perhitungan Software Akuntansi HashMicro serta dapatkan demo gratis untuk ketahui lebih lanjut bagaimana solusi kami bisa membantu bisnis Anda.