Krisis keuangan merupakan mimpi buruk bagi setiap pelaku bisnis. Penyebabnya bermacam-macam, bisa karena faktor internal seperti manajemen arus kas yang buruk, atau faktor eksternal seperti melemahnya perekonomian, musibah seperti bencana alam atau penyakit, dan lain-lain.
Jika pengusaha tidak segera melakukan tindakan ketika krisis keuangan melanda, maka kondisi finansial bisnisnya akan semakin parah dan kemudian berakhir pada kebangkrutan. Sebelum kondisi bertambah parah, ada beberapa langkah yang perlu Anda lakukan sebagai pengusaha, simak artikel berikut ini.
Apa itu Krisis Keuangan?
Krisis keuangan adalah ketidakstabilan ekonomi akibat kegagalan sistem keuangan, seperti inflasi tinggi atau kebangkrutan bank. Ini terjadi ketika likuiditas menurun, kredit macet meningkat, dan kepercayaan investor melemah.
Salah satu tanda utama krisis keuangan adalah ketidakmampuan lembaga keuangan untuk memenuhi kewajibannya, yang dapat menyebabkan likuiditas rendah dan kredit macet. Selain itu, volatilitas pasar yang ekstrem dan depresiasi mata uang juga sering menjadi indikator krisis.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan perusahaan untuk memiliki strategi mitigasi risiko guna mencegah dampak buruk dari krisis keuangan yang dapat mengancam stabilitas ekonomi.
Masalah Keuangan yang Sering Terjadi pada Sebuah Perusahaan
Dengan penjelasan diatas, bahwa banyak sekali vendor yang menawarkan produk software akuntansi dengan iming-iming menyelesaikan seluruh masalah keuangan perusahaan.
Salah satu hal yang bisa menjadi pilihan karena berbagai keunggulannya dalam memecahkan masalah krisis keuangan perusahaan adalah jurnal. Hashmicro memiliki software akuntansi online dengan memiliki fitur-fitur lengkap yang tentu saja bisa dapat disesuaikan dengan jenis-jenis bisnis Anda.
Terdapat beberapa masalah pada pengelolaan Keuangan bisnis pada Software Akuntansi :
1. Sulit melacak keuntungan dan kerugian
masalah keuangan perusahaan yang paling pertama adalah tidak terukurnya performa bisnis. Pebisnis tidak mengetahui apakah terdapat adanya untung ataupun rugi, apakah arus kas surplus atau defisit.
Anda dapat melihat performa dan kondisi bisnis dalam satu dasbor pada jurnal. Sehingga mempermudah Anda dalam melihat kondisi bisnis kapan dan bisa dimana saja. Selain dasbor, Anda juga dapat membuat laporan keuangan mulai dari neraca, arus kas, perubahan modal serta laba-rugi, pembelian – penjualan hingga laporan stok barang.
2. Berhutang dalam jumlah banyak
Bagi para pebisnis, jika bisnisnya memiliki kekurangan modal atau defisit pada keuntungan maka solusinya adalah berhutang. Ketika bisnis meminjam uang, jumlahnya pun tidak main-main. Maka dari itu jika kita mengutang kepada perorangan, mungkin masalah bunga bukan hal yang memang harus perusahaan pikirkan.
Namun jika yang biasa meminjamkan adalah sebuah entitas resmi seperti bank dan cicilan pada pembayaran yang tidak lancar, maka tumpukan bunga tersebut juga semakin meningkat dan semakin sulit untuk membayar.
Maka terdapat solusi untuk perusahaan Anda ketika lupa untuk membayar utang ataupun menagih piutang tidak lagi akan menggunakan fitur daftar kontak dan pengingat faktur dari Leungeun.
Dengan kedua fitur tersebut Anda dapat bisa mengatur batas dari maksimal piutang pelanggan dan hutang kepada supplier sehingga mengurangi risiko piutang tak tertagih ataupun utang yang tidak terbayarkan
3. Tidak memiliki pembukuan dan laporan yang baik
berbisnis bukan sekedar menghitung pengeluaran dan juga penghasilan saja. Tidak cukup untuk bisa menganggap bahwa setiap uang yang akan masuk adalah pendapatan dari uang yang keluar adalah biaya dan selisihnya akan perusahaan anggap untung.
Keuangan mempunyai sistem yang juga lebih kompleks. Pebisnis perlu juga menghitung laba-rugi, dengan membuat neraca keuangan, perubahan modal serta arus kas yang rapi bisa perusahaan lihat melalui data inventory dan lain sebagainya.
Hal ini kerap juga akan bisa dianggap merepotkan karena banyaknya proses yang nantinya akan perusahaan lakukan. Namun, dengan membuat pembukuan dari laporan keuangan yang mana baik untuk transaksi dalam bisnis yang dapat perusahaan ketahui dengan jelas.
Dengan menggunakan fitur laporan keuangan dari jurnal, Anda hanya perlu mencatat setiap transaksi ke dalam jurnal, sistem yang akan menyiapkan seluruh dari laporan keuangan secara real time dengan data yang lebih akurat.
Anda juga bisa mengatur transaksi dengan metode berulang, sehingga seluruh transaksi yang terjadi berulang pada setiap bulannya kan terjadwal secara otomatis, sehingga lebih untuk menghemat waktu dan mengurangi resiko pada kesalahan dan pencatatan.
4. Sulit mengakses laporan keuangan
Hal yang biasa perusahaan alami dengan masihnya menggunakan aplikasi akuntansi secara offline. Semua data yang masuk akan perusahaan simpan dalam komputer yang berada dalam kantor.
Dari permasalahan pada laporan keuangan memiliki solusi yang mana tidak perlu untuk menunggu akhir periode pencatatan untuk bisa mendapatkan laporan mengenai kinerja pada bisnis.
Dengan menggunakan software berbasis Cloud Computing yang mana jurnal nya bisa untuk menghubungkan komputer dan internet, serta Anda juga dapat melakukan kegiatan bisnis kapan saja dan dimana saja dengan menggunakan data realtime.
5. Minimnya pengetahuan mengenai akuntansi
Pada perkembangan siapapun dapat membangun dan mengembangkan bisnis, meskipun latar belakangnya bukah ahli bidang akuntansi. Ini yang nantinya akan menyebabkan pebisnis kerap tidak memahami akuntansi dengan baik.
Ketika melihat jurnal Anda mengubah tampilan pada laporan keuangan sehingga memudahkan Anda untuk bisa terkait pada pemahaman membaca dan meneliti perusahaan dengan baik.
Dengan fokus untuk bisa mempermudah pengelolaan keuangan UKM di Indonesia, maka jurnal menggunakan istilah-istilah yang mana sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia.
Maka solusi yang perusahaan tawarkan untuk Anda, bahwa dengan menggunakan jurnal kini Anda tidak perlu pusing untuk memikirkan berbagai masalah keuangan yang tidak terselesaikan. Jurnal adalah berupa software akuntansi dengan fitur yang sudah lengkap dan cocok digunakan pada bisnis apapun.
Anda dapat meng-upgrade paket harga aplikasi akuntansi yang perusahaan gunakan tanpa perlu mengganti aplikasi kapanpun jika perusahaan butuhkan. Jadi, Anda tidak perlu lagi untuk mengeluarkan biaya yang memang tidak perusahaan perlukan.
6. Sulit melakukan evaluasi
Dengan tidak adanya pengelolaan dan keuangan yang jelas pada pebisnis akan meraba-raba apa yang terjadi pada bisnisnya. Jika tidak tahu apa yang terjadi dan perkembangannya pada bisnis, tentu saja akan sulit untuk mengevaluasi bisnis perusahaan Anda.
Padahal, hal tersebut perlu perusahaan lakukan. Jika evaluasi tidak perusahaan gunakan maka akan menjadi masalah yang terjadi pada sebuah bisnis yang akan menjadi semakin besar dan menjadi semakin sulit untuk bisa teratasi.
Untuk bisa melakukan pengecekan secara rutin khususnya pada masalah keuangan, bauk evaluasi harian, mingguan ataupun bulanan. Jika Anda melihat pada penyajian laporan secara lengkap, akurat serta cepat.
7 Strategi Efektif Menghadapi Krisis Keuangan Bisnis
Krisis keuangan dapat mengancam stabilitas bisnis jika tidak ditangani dengan strategi yang tepat. Oleh karena itu, bisnis harus menerapkan langkah-langkah proaktif agar tetap bertahan dan berkembang di tengah ketidakpastian ekonomi.
Berikut adalah tujuh cara mengatasi krisis keuangan yang dapat membantu perusahaan menghadapi krisis keuangan.
1. Identifikasi penyebab krisis keuangan
Langkah pertama untuk mengatasi krisis keuangan adalah mengidentifikasi masalah utama yang menyebabkannya. Penyebabnya bisa jadi faktor internal atau faktor eksternal. Masalah keuangan umumnya merupakan indikasi masalah yang lebih besar. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi permanen atau jangka panjang untuk mengatasi masalah keuangan ini.
Dan, jika Anda pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), maka Anda dapat meminta bantuan dari pemerintah melalui program kredit usaha rakyat (KUR).
Penting juga bagi Anda untuk menganalisis manajemen keuangan bisnis Anda dengan menggunakan Software Akuntansi. Apakah selama ini Anda mencampur keuangan bisnis dengan keuangan pribadi Anda? Bagaimana Anda memanfaatkan pendapatan bisnis Anda selama ini? Apakah Anda selalu menerima pembayaran pelanggan tepat waktu?
Menjawab pertanyaan-pertanyaan ini akan memudahkan Anda mengevaluasi cara mengelola keuangan perusahaan Anda serta menemukan mana yang efektif dan yang tidak.
2. Hilangkan biaya yang tidak perlu
Anda juga perlu menganalisis biaya pengeluaran bisnis Anda. Dari sini Anda dapat mengetahui di mana dan bagaimana Anda bisa berhemat. Cari tahu proses-proses bisnis yang memakan biaya paling banyak.
Mungkin ada cara untuk memangkas atau mengurangi biaya-biaya tersebut. Jalin komunikasi yang baik dengan supplier Anda dan tanyakan apakah ada cara yang bisa dilakukan agar Anda mendapatkan harga diskon atau biaya pengiriman yang lebih murah (misalnya uang muka yang lebih besar).
Untuk memudahkan Anda memproses approval, sebaiknya Anda menggunakan Procurement Software yang dapat diintegrasikan dengan proses bisnis lain seperti akuntansi atau manajemen inventaris.
3. Atur anggaran dengan lebih teliti
Pengelolaan anggaran juga harus lebih ketat. Kini Anda harus benar-benar mengalokasikan anggaran yang Anda miliki pada hal-hal yang memberikan banyak manfaat bagi bisnis Anda.
Tunda dulu rencana untuk mengekspansi bisnis Anda, mengadakan event besar, atau hal-hal lain yang membutuhkan modal besar. Untuk memudahkan Anda mengatur anggaran perusahaan, gunakan aplikasi keuangan yang terintegrasi dengan manajemen pembelian.
Dengan sistem ini, approval matrix dapat disesuaikan sehingga permintaan budget dari setiap departemen atau cabang bisnis dapat dikelola dengan lebih baik.
4. Ubah strategi penjualan
Anda perlu mengevaluasi strategi penjualan Anda selama ini untuk mengetahui apakah strategi tersebut berhasil atau tidak. Dengan begini, Anda akan memahami apa yang perlu Anda perbaiki atau ubah. Tinjau lagi promosi-promosi Anda. Apakah Anda benar-benar meraih untung atau justru program promosi Anda malah membuat Anda rugi?
Evaluasi lagi kualitas prospek Anda. Apakah selama ini Anda telah menghabiskan banyak waktu dan biaya pada prospek yang tidak sesuai ekspektasi Anda? Kini saatnya bagi Anda untuk fokus dan memusatkan prioritas Anda pada prospek yang lebih berkualitas sehingga proses konversi penjualan cepat dan tidak boros.
5. Monitor arus kas bisnis anda
Arus kas Anda dapat dipantau kapan pun dan di mana pun secara real time dengan bantuan aplikasi keuangan berbasis web. Aplikasi ini juga memungkinkan Anda melacak laba rugi di setiap departemen dan unit bisnis serta menghasilkan berbagai laporan keuangan dalam hitungan detik.
Pastikan juga Anda mengelola tagihan pelanggan dengan baik. Pembayaran tagihan yang sering terlambat merupakan salah satu faktor yang memperburuk arus kas Anda. Dengan aplikasi e-Invoicing HashMicro, Anda dapat secara otomatis mengirimkan faktur, melacak seluruh tagihan Anda, dan mengirim payment reminder ke pelanggan sebelum tagihannya jatuh tempo.
6. Meningkatkan efisiensi operasional
Di tengah krisis keuangan, bisnis harus fokus pada efisiensi dengan memangkas biaya yang tidak esensial tanpa mengorbankan kualitas layanan atau produk.
Strategi seperti otomatisasi proses, negosiasi ulang kontrak dengan pemasok, dan pengelolaan inventaris yang lebih ketat dapat membantu mengurangi pengeluaran. Selain itu, analisis data keuangan secara berkala memungkinkan perusahaan mengidentifikasi area yang bisa dioptimalkan untuk meningkatkan profitabilitas.
7. Diversifikasi sumber pendapatan
Bergantung pada satu lini bisnis sangat berisiko saat krisis melanda. Oleh karena itu, perusahaan perlu mencari peluang baru dengan menambah produk atau layanan, memasuki pasar baru, atau menerapkan model bisnis berbasis langganan untuk pendapatan yang lebih stabil.
Selain itu, transformasi digital, seperti memperluas penjualan ke platform e-commerce atau layanan berbasis teknologi, dapat membantu bisnis tetap relevan dan bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi.
Atasi Krisis Keuangan dengan HashMicro Accounting Software
Mengelola keuangan bisnis dengan tepat adalah kunci bertahan di tengah krisis. HashMicro Accounting Software membantu perusahaan mengoptimalkan arus kas, memantau laporan keuangan secara real-time, dan mengotomatisasi pencatatan transaksi.
Dengan sistem yang akurat dan terintegrasi, Anda dapat mengambil keputusan finansial yang lebih cerdas untuk menjaga stabilitas bisnis. Beberapa fitur unggulan yang dapat membantu bisnis untuk menghadapi krisis keuangan antara lain:
- Bank Integration – Auto Reconciliation: Sinkronisasi otomatis dengan bank untuk rekonsiliasi transaksi yang lebih cepat dan akurat.
- Multi Level Analytical: Analisis keuangan mendalam dengan berbagai tingkatan data untuk pengambilan keputusan strategis.
- Cash Flow Reports: Laporan arus kas real-time untuk memantau pemasukan, pengeluaran, dan kesehatan finansial bisnis.
- Forecast Budget: Perencanaan anggaran berbasis data untuk mengontrol pengeluaran dan mengoptimalkan alokasi dana.
- Financial Ratio: Analisis rasio keuangan otomatis untuk menilai profitabilitas, likuiditas, dan stabilitas bisnis.
Kesimpulan
Untuk dapat keluar dari krisis keuangan, pengusaha perlu mengerahkan usaha secara maksimal. Ini mungkin membutuhkan waktu berbulan-bulan, karena penyelesaiannya tidak dapat secara instan. Dengan melakukan kelima langkah di atas secara tekun dan optimis, pengusaha akan dapat melalui dan pulih dari krisis keuangan yang sedang Anda hadapi.
Namun, perlu Anda ingat kalau krisis keuangan juga dapat terjadi akibat ketidakmampuan perusahaan dalam mengatur arus kas mereka. Solusi dari permasalahan ini adalah dengan mengimplementasikan Software Akuntansi HashMicro. Dengan aplikasi tersebut Anda dapat mengotomatisasi pengelolaan arus kas, dan meminimalisir terjadinya human error.
Bicarakan bisnis Anda dengan kami sebagai penyedia software ERP terbaik di Indonesia. Dapatkan skema perhitungan harga Software Akunting HashMicro untuk mengetahui besaran yang harus anda siapkan untuk mendapatkan software tersebut. Klik di sini untuk mendapatkan demo gratis sekarang.
Pertanyaan Seputar Krisis Keuangan
-
Mengapa krisis keuangan terjadi?
Krisis pada lembaga keuangan dan gejolak di pasar keuangan.
-
Seberapa sering krisis keuangan terjadi?
Krisis keuangan tidak memiliki pola pasti, tetapi umumnya terjadi setiap beberapa dekade. Faktor seperti kebijakan ekonomi, gejolak pasar, dan peristiwa global dapat memicu krisis dengan frekuensi yang bervariasi.
-
Bagaimana cara mengelola risiko?
Manajemen risiko melibatkan lima tahap utama: identifikasi, analisis, evaluasi, penanganan, dan pemantauan. Risiko dapat diminimalkan dengan strategi seperti menghindari, menerima, mengurangi, atau mengalihkan dampaknya.