Supply Chain Management System (SCM) telah menjadi tulang punggung bagi kesuksesan operasional bisnis. Dengan mengintegrasikan berbagai proses bisnis, seperti procurement, produksi, inventaris, dan logistik, SCM dapat meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan biaya.
Memilih SCM harus dilakukan dengan penuh pertimbangan. Kesalahan dalam memilih SCM bisa berdampak pada terjadinya downtime, kerugian finansial, hingga penurunan efisiensi dan produktivitas operasional secara keseluruhan.
Namun, dengan banyaknya pilihan SCM yang tersedia di pasar, bisnis seringkali mengalami tantangan atau kebingungan untuk memilih sistem yang sesuai dan dapat memenuhi kebutuhan spesifik mereka.
Oleh karena itu, artikel ini akan membahas 12 rekomendasi Supply Chain Management System terbaik di Indonesia untuk membantu Anda untuk membuat keputusan strategis dalam memilih sistem yang sesuai kebutuhan bisnis Anda.
Key Takeaways
|
Apa itu Supply Chain Management?
Supply chain management (SCM) software adalah sistem untuk mengelola dan mengoptimalkan proses rantai pasok, mulai dari pengadaan bahan baku hingga distribusi produk akhir. Aplikasi SCM meningkatkan efisiensi dan responsibilitas pada permintaan pasar, memastikan kelancaran aliran barang.
Teknologi dalam SCM meliputi perangkat lunak manajemen rantai pasokan, sistem informasi terintegrasi, analisis data, teknologi sensor, serta platform komunikasi dan kolaborasi online. Sistem ini memanfaatkan berbagai teknologi seperti Enterprise Resource Planning (ERP), cloud computing, dan kecerdasan buatan (AI).
Apa perbedaan supply chain management dan supply chain?
Supply Chain merujuk pada rangkaian proses fisik yang terlibat dalam perjalanan produk, mulai dari bahan mentah hingga menjadi barang jadi. Supply Chain Management (SCM) adalah proses pengelolaan yang mengatur dan mengoptimalkan seluruh aktivitas dalam supply chain agar setiap tahap berjalan secara efisien dan efektif.
SCM berfokus pada perencanaan, pengawasan, dan koordinasi untuk mengurangi biaya, meningkatkan kecepatan, dan menghindari risiko kekurangan atau kelebihan stok. Dengan demikian, supply chain adalah sistem alur fisik, sedangkan SCM adalah pendekatan strategis untuk mengelola alur tersebut.
5 Manfaat Supply Chain Management System untuk Bisnis Anda
Menggunakan Supply Chain Management System (SCM) membawa berbagai manfaat bagi bisnis Anda, mulai dari peningkatan efisiensi hingga penghematan biaya. Beberapa diantaranya adalah:
- Pengurangan biaya operasional: Anda dapat mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan mengurangi biaya operasional. Efisiensi dalam pengelolaan persediaan dan logistik membantu bisnis menghemat waktu dan uang.
- Optimasi proses pengiriman: SCM membantu mengkoordinasikan pengiriman barang, memastikan produk tiba tepat waktu di lokasi yang tepat. Dengan ini, Anda dapat mengurangi biaya pengiriman dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
- Pemantauan stok real-time: Sistem ini memastikan Anda selalu memiliki jumlah barang yang tepat, menghindari kerugian akibat stok yang tidak terkelola dengan baik.
- Peningkatan kolaborasi dengan pemasok: Dengan integrasi data, Anda dapat melakukan pemesanan, melacak pengiriman, dan mengelola hubungan dengan pemasok secara lebih efisien.
- Analisis data untuk pengambilan keputusan: SCM menyediakan data analitis yang komprehensif tentang kinerja rantai pasokan Anda. Dengan ini, Anda dapat membuat keputusan strategis untuk meningkatkan produktivitas dan profitabilitas bisnis.
Komponen Supply Chain Management yang Wajib Ada dalam Perangkat yang Anda Pilih
Supply Chain Management (SCM) yang efektif memiliki beberapa komponen penting yang perlu ada dalam perangkat pilihan Anda:
- Plan: Perencanaan adalah dasar SCM. Perangkat SCM harus dapat membantu memprediksi permintaan, mengatur produksi, dan mengelola stok agar operasional berjalan lancar.
- Source: Sistem SCM harus mendukung proses pemilihan pemasok, pemesanan, dan pemantauan bahan baku. Ini memastikan bahan berkualitas tersedia saat dibutuhkan.
- Make: Proses produksi adalah inti SCM. Sistem yang baik akan mengelola penjadwalan, pelacakan, dan kualitas produksi agar produk sesuai standar.
- Deliver: Pengiriman adalah kunci untuk kepuasan pelanggan. Perangkat SCM harus mengatur dan melacak distribusi produk agar sampai tepat waktu dan dalam kondisi baik.
- Return: Sistem SCM perlu memfasilitasi pengembalian barang dengan mudah, memastikan keluhan pelanggan ditangani dengan baik dan produk yang dikembalikan dikelola dengan efektif.
12 Rekomendasi Supply Chain Management di Indonesia
Di bawah ini adalah 12 rekomendasi Supply Chain Management System di Indonesia yang akan memberikan panduan untuk mengambil keputusan strategis dalam pemilihan sistem yang sesuai kebutuhan bisnis Anda.
1. Software SCM HashMicro
HashMicro merupakan vendor software SCM terbaik di Indonesia. Software Supply Chain Management dari HashMicro menawarkan integrasi modul yang memungkinkan perusahaan untuk mengelola berbagai fungsi bisnis, seperti manajemen pengadaan, produksi, inventaris, penjualan, dan logistik dalam satu platform.
Selain itu, software SCM dari HashMicro terintegrasi dengan sistem Enterprise Resource Planning (ERP), yang memungkinkan operasional bisnis yang Anda jalani dapat lebih efisien, mematuhi peraturan global, meningkatkan keamanan pangan, menurunkan biaya, dan mengembangkan bisnis Anda dengan lebih baik.
Berikut adalah beberapa fitur komprehensif yang ditawarkan software SCM HashMicro:
- Inventory Management: Memantau dan mengelola persediaan barang untuk memastikan ketersediaan stok sesuai permintaan tanpa kelebihan atau kekurangan.
- Procurement Management: Mengatur proses pengadaan bahan baku dan barang dari pemasok dengan efisien, termasuk negosiasi dan penjadwalan pengiriman.
- Order Management: Mengelola seluruh siklus pesanan, mulai dari penerimaan hingga pengiriman produk, untuk memastikan pesanan pelanggan terpenuhi dengan tepat waktu.
- Shipment Tracking: Memantau status dan lokasi pengiriman barang secara real-time, memberikan transparansi dan memastikan ketepatan waktu pengiriman.
- Return Management: Mengelola proses pengembalian barang, termasuk produk cacat atau dikembalikan oleh pelanggan, untuk menjaga kepuasan pelanggan.
- Planning & Forecasting Management: Membantu merencanakan dan memprediksi kebutuhan stok dan produksi berdasarkan analisis permintaan, guna mendukung operasi yang efisien.
Kelebihan:
- User-friendly interface
- Integrasi dengan sistem lain, termasuk manufaktur, akuntansi, inventaris, dan CRM
- Kustomisasi detail sesuai kebutuhan bisnis
- Unlimited user tanpa biaya tambahan
- Lifetime after-sales service and maintenance
Kekurangan:
- Durasi implementasi beragam tergantung kustomisasi kebutuhan bisnis
- Antrian demo gratis yang panjang karena banyaknya peminat
SCM Software dari HashMicro terbukti membantu salah satu perusahaan di Indonesia, yaitu perusahaan Marimas. Implementasi Supply Chain Management di perusahaan Marimas membawa kesuksesan dalam memantau proses produksi hingga distribusi secara real-time. Anda dapat baca selengkapnya di sini atau tonton video di bawah ini.
Jika Anda masih ragu dan ingin terlebih dahulu mempelajari rincian harga yang sesuai dengan bisnis Anda, klik banner di bawah ini untuk mengetahui skema harganya.
2. Odoo SCM Software
Odoo merupakan platform perangkat lunak open-source yang menyediakan berbagai aplikasi bisnis terintegrasi, termasuk modul SCM software. Dengan fitur-fitur seperti manajemen inventaris, manufaktur, dan pengadaan, Odoo memungkinkan perusahaan untuk mengelola seluruh rantai pasokan mereka dengan lebih efisien. Keunggulan Odoo termasuk fleksibilitas, skalabilitas, dan biaya yang terjangkau karena sifatnya yang open-source.
Kelebihan:
- Antarmuka ramah pengguna
- Kemudahan akses
- Kemampuan integrasi dengan sistem lain
Kekurangan:
- Kompleksitas kustomisasi
- Fitur dan fungsionalitas terbatas
- Dukungan pelanggan kurang efektif
Baca juga: Cara Meningkatkan Efisiensi Proses Supply Chain Management untuk Bisnis Anda
3. Software SCM SAP
SAP adalah salah satu penyedia aplikasi supply chain management yang menawarkan solusi canggih dan terintegrasi untuk manajemen rantai pasokan. Contoh aplikasi SCM dari SAP menyediakan berbagai modul termasuk perencanaan permintaan, perencanaan produksi, pengelolaan inventaris, dan distribusi.
Dengan analisis data real-time dan integrasi yang kuat dengan sistem lain seperti ERP, SAP membantu perusahaan untuk meningkatkan responsibilitas terhadap permintaan pasar dan mengoptimalkan proses operasional mereka.
Kelebihan:
- Integrasi yang kuat dengan sistem lain
- Skalabilitas tinggi
- Sistem open-source modular
Kekurangan:
- Biaya implementasi dan lisensi relatif tinggi
- Kustomisasi yang rumit
- Ketergantungan pada konsultan
4. Microsoft Dynamics SCM Software
Microsoft Dynamics adalah software supply chain yang membantu perusahaan dalam mengelola rantai pasokan mereka dengan lebih efisien melalui fitur-fitur seperti manajemen persediaan, pengadaan, dan distribusi.
Dengan integrasi yang kuat dengan produk-produk Microsoft lainnya seperti Office 365 dan Power BI, Microsoft Dynamics memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan kolaborasi dan analisis data dalam rantai pasokan mereka.
Kelebihan:
- User-friendly interface
- Integrasi dengan produk-produk Microsoft
Kekurangan:
- Biaya implementasi dan lisensi yang tinggi
- Keterbatasan fungsionalitas
- Ketergantungan pada ekosistem Microsoft
5. Oracle Supply Chain Management Indonesia
Oracle adalah supply chain management software yang menyediakan berbagai fitur untuk manajemen rantai pasokan, termasuk perencanaan permintaan, pengelolaan persediaan, transportasi, dan manufaktur.
Oracle SCM menggunakan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan analisis prediktif untuk membantu perusahaan memprediksi permintaan pasar, mengoptimalkan persediaan, dan meningkatkan responsibilitas terhadap pelanggan.
Kelebihan:
- Menawarkan serangkaian fitur komprehensif
- Kemampaun analitik yang kuat
Kekurangan:
- Biaya implementasi dan lisensi relatif tinggi
- Kompleksitas penggunaan
- Ketergantungan pada konsultan
6. Software SCM EazyStock
Vendor software SCM terbaik setelah HashMicro adalah Eazy Stock. Contoh aplikasi SCM ini hadir sebagai software as a service dengan alat optimasi inventaris yang berbasis cloud dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda.
Selain itu, software SCM ini juga telah terintegrasi dengan API yang didukung dengan perangkat Enterprise Resource Planning atau ERP. Dengan adanya SCM software ini, perusahaan Anda juga akan semakin mudah dalam perencanaan inventaris, operasional, time management, dan lain-lain.
Kelebihan:
- Memiliki fitur yang lengkap
- Mudah digunakan
- Skalabilitas tinggi
Kekurangan:
- Keterbatasan fungsionalitas
- Ketergantungan pada koneksi internet
- Dukungan pelanggan kurang responsif
7. Red ERP
Vendor management software SCM terbaik selanjutnya yaitu Red ERP. Software SCM ini menawarkan cara yang tepat untuk mengelola bisnis Anda mulai dari pemasaran dan penjualan hingga operasi dan akuntansi. Selain itu, sistem ini juga dapat membantu perusahaan mengintegrasikan serta mengotomatiskan setiap kegiatan operasional bisnis menjadi satu sistem terpadu.
Dengan adanya sistem Red ERP ini, dapat meningkatkan efektivitas serta produktivitas perusahaan Anda. Contoh aplikasi SCM ini juga menyediakan layanan software ERP yang andal dan aman untuk perusahaan dengan berbagai latar belakang bisnis/industri, manufaktur, F&B, distributor, retail, services, dan lain sebagainya.
Kelebihan:
- Skalabilitas tinggi
- Kemampuan integrasi dengan sistem lain
Kekurangan:
- Fungsionalitas terbatas
- Kustomisasi yang rumit
- Ketergantungan pada konsultan
8. Zoho SCM Software
Zoho SCM Software adalah aplikasi supply chain management Indonesia yang menyediakan berbagai aplikasi bisnis terintegrasi. Dengan fitur-fitur seperti manajemen persediaan, pengadaan, dan distribusi, Zoho SCM membantu perusahaan untuk mengelola rantai pasokan mereka dengan lebih efisien.
Keunggulan yang ditawarkan oleh Zoho SCM termasuk antarmuka yang ramah pengguna, harga yang terjangkau, dan fleksibilitas untuk mengakses sistem karena menyediakan solusi cloud-based.
Kelebihan:
- User-friendly interface
- Kemampuan integrasi dengan sistem lain
Kekurangan:
- Ketergantungan pada koneksi internet
- Keterbatasan fungsionalitas
- Dukungan pelanggan kurang responsif
9. System ERP
Software selanjutnya yaitu System ERP, software SCM untuk mendapatkan visibilitas dan analisis lengkap untuk kelola produk dan material secara akurat dan dapat Anda desain untuk mengikuti cepatnya perubahan pasar.
Fitur utama dari software SCM ini beraneka ragam, di antaranya yaitu manajemen inventaris, pelacakan pengiriman, manajemen pengadaaan barang, return management, manajemen pemesanan barang, dan manajemen perencanaan dan forecasting stok barang.
Kelebihan:
- Mudah digunakan
- Kemampuan integrasi dengan sistem lain
Kekurangan:
- Kurva pembelajaran yang curam
- Kompleksitas kustomisasi
10. Infor Supply Chain Management System
Infor Supply Chain Management System adalah contoh aplikasi SCM yang menyediakan berbagai aplikasi untuk manajemen rantai pasokan, termasuk perencanaan permintaan, manajemen persediaan, distribusi, dan produksi.
Infor SCM menggunakan teknologi seperti analisis big data dan kecerdasan buatan untuk membantu perusahaan dalam mengoptimalkan rantai pasokan mereka. Dengan integrasi yang kuat dengan produk Infor ERP lainnya seperti ERP, CRM, software ini menyediakan solusi yang terintegrasi dan komprehensif untuk perusahaan yang kompleks.
Kelebihan:
- User-friendly interface
- Kemampuan integrasi dengan sistem lain
Kekurangan:
- Biaya implementasi yang tinggi
- Kustomisasi terbatas
11. EQUIP SCM Software
EQUIP SCM adalah software supply chain management Indonesia yang dirancang khusus untuk perusahaan yang mencari solusi terjangkau dan efektif untuk manajemen rantai pasokan.
Dilengkapi dengan fitur-fitur seperti manajemen inventaris, pengadaan, dan pengiriman, EQUIP membantu perusahaan dalam mengelola proses operasional mereka dengan lebih efisien dan responsif.
Keunggulan EQUIP termasuk kemudahan penggunaan, biaya yang terjangkau, dan dukungan pelanggan yang baik, menjadikannya pilihan yang menarik bagi perusahaan yang ingin memperkuat pengelolaan rantai pasokan mereka tanpa mengeluarkan biaya besar.
Kelebihan:
- User interface intuitif
- Kemampuan integrasi dengan sistem lain
- Kustomisasi sesuai kebutuhan bisnis
Kekurangan:
- Durasi implementasi tergantung kebutuhan bisnis
12. Software SCM GMDH Streamline
GMDH Streamline adalah manajemen rantai pasokan yang dapat membantu distributor dan produsen dalam menangani proses perkiraan permintaan dan perencanaan penambahan inventaris.
Hal ini dapat memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan prakiraan statistik dengan menggunakan data berdasarkan aktivitas penjualan dan kekurangan produk.
Dalam solusi ERP ini menawarkan Parameter perencanaan yang terbatas. Sementara GMDH menawarkan alat analisis dan perencanaan yang terperinci dan mendalam saat menggunakan data historis Anda. Aktivitas tersebut menggunakan berbagai alat untuk perencanaan dan opsi lainnya.
Kelebihan:
- Kemampuan kustomisasi
- Integrasi yang kuat dengan sistem lain
Kekurangan:
- Kompleksitas implementasi
- Biaya implementasi mungkin tinggi tergantung kebutuhan bisnis
- Ketergantungan pada konsultan
13. Software SCM Blue Yonder
Blue Yonder adalah salah satu solusi SCM terkemuka yang menawarkan rangkaian fitur canggih untuk perencanaan, manajemen rantai pasok, dan logistik. Blue Yonder dirancang untuk mendukung berbagai industri, termasuk ritel, manufaktur, dan distribusi, dengan kemampuan real-time monitoring dan analitik yang mendalam.
Kelebihan:
- Memanfaatkan AI/ML untuk memberikan prediksi rantai pasok yang akurat.
- Mendukung integrasi dengan sistem lain.
- Terdapat fitur otomatisasi proses.
Kekurangan:
- Biaya implementasi yang cukup tinggi.
- Memerlukan pelatihan intensif.
- Memiliki kurva pembelajaran yang curam.
14. IBM Sterling
IBM Sterling adalah solusi SCM berbasis cloud yang dirancang untuk membantu perusahaan mengelola kompleksitas rantai pasok dengan lebih efisien. Software ini memungkinkan kolaborasi real-time dengan mitra rantai pasok melalui jaringan global yang aman.
Selain itu, IBM Sterling dilengkapi dengan kemampuan analitik canggih untuk mengidentifikasi risiko dan peluang dalam proses rantai pasok.
Kelebihan:
- Platform berbasis cloud.
- Mendukung kolaborasi real-time antar mitra rantai pasok.
- Analitik canggih.
Kekurangan:
- Biaya lisensi yang cukup mahal untuk bisnis kecil.
- Membutuhkan waktu implementasi yang panjang.
- Tergantung pada stabilitas internet.
15. Netsuite
Netsuite adalah software ERP yang juga menyediakan modul SCM untuk mengoptimalkan pengelolaan rantai pasok. Modul SCM Netsuite memungkinkan perusahaan untuk mengintegrasikan proses pembelian, manajemen inventaris, dan distribusi dalam satu platform.
Dengan fitur otomatisasi dan pelaporan yang komprehensif, Netsuite membantu perusahaan meningkatkan visibilitas dan kontrol atas proses rantai pasok mereka.
Kelebihan:
- Terintegrasi dengan modul ERP lain.
- Fitur otomatisasi yang meningkatkan efisiensi proses rantai pasok.
- Pelaporan yang komprehensif.
Kekurangan:
- Biaya lisensi dan implementasi yang tinggi.
- Kurva pembelajaran yang memakan waktu untuk pengguna baru.
- Memerlukan konfigurasi tambahan untuk kebutuhan spesifik industri.
Tantangan yang Biasa Dihadapi Ketika Menerapkan SCM
Penerapan Supply Chain Management (SCM) sering dianggap sebagai langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing bisnis. Namun terdapat beberapa tantangan utama yang sering muncul dalam implementasi SCM:
1. Kurangnya integrasi sistem
Salah satu tantangan terbesar adalah kurangnya integrasi antara berbagai sistem yang digunakan dalam rantai pasok. Perusahaan sering menggunakan perangkat lunak yang berbeda untuk manajemen inventaris, logistik, dan pemesanan, yang tidak selalu kompatibel satu sama lain.
2. Kompleksitas rantai pasok global
Rantai pasok modern sering kali melibatkan berbagai pemasok, distributor, dan mitra dari seluruh dunia. Kompleksitas ini menciptakan tantangan dalam hal komunikasi, transparansi, dan manajemen risiko, terutama ketika ada perbedaan zona waktu, bahasa, atau peraturan di berbagai negara.
3. Keterbatasan teknologi
Tidak semua perusahaan memiliki akses ke teknologi canggih seperti kecerdasan buatan atau analitik data besar yang dapat meningkatkan efisiensi rantai pasok. Investasi awal untuk perangkat lunak SCM modern sering kali tinggi, dan perusahaan kecil mungkin kesulitan untuk mengalokasikan anggaran yang cukup.
4. Perubahan permintaan yang tidak terduga
Dalam rantai pasok, fluktuasi permintaan adalah tantangan yang sering terjadi. Ketika permintaan pasar tiba-tiba berubah, perusahaan perlu menyesuaikan produksi dan distribusi dengan cepat.
Tantangan dalam penerapan SCM memang kompleks dan beragam, namun dapat diatasi dengan perencanaan yang matang, pemilihan teknologi yang tepat, serta pelatihan karyawan yang memadai.
Cara Memilih Supply Chain Management System yang Tepat untuk Bisnis Anda
Dalam menjalankan bisnis, pemilihan Supply Chain Management (SCM) System yang tepat dapat menjadi langkah strategis yang sangat penting. Di bawah ini adalah beberapa cara yang perlu dipertimbangkan saat memilih SCM:
- Evaluasi kebutuhan bisnis: Pertimbangkan aspek-aspek seperti skala operasi, jenis industri, dan kompleksitas rantai pasokan. Dengan memahami kebutuhan bisnis secara menyeluruh, Anda dapat mengidentifikasi fitur dan fungsionalitas yang penting dalam sebuah SCM.
- Pertimbangkan skalabilitas: Pilih SCM yang dapat mengakomodasi pertumbuhan bisnis Anda. Sebagai bisnis berkembang, Anda akan membutuhkan sistem yang dapat berskala dengan mudah tanpa mengorbankan kinerja atau keandalan.
- Integrasi dan kompatibilitas: Pastikan SCM yang dipilih dapat berintegrasi dengan sistem lain yang telah digunakan dalam bisnis Anda, seperti sistem ERP atau CRM. Integrasi yang baik antara berbagai sistem akan memfasilitasi aliran informasi yang lancar dan terintegrasi di seluruh organisasi.
- Perhatikan keamanan: Karena informasi dalam SCM akan mencakup data sensitif seperti informasi pelanggan dan keuangan, pastikan bahwa sistem yang dipilih memiliki fitur keamanan yang kuat untuk melindungi data bisnis Anda dari ancaman keamanan cyber.
- Evaluasi ketersediaan dukungan dan layanan: Pilih penyedia SCM yang menawarkan dukungan pelanggan yang baik dan layanan yang memadai. Dengan memiliki akses ke tim dukungan yang responsif dan terlatih, Anda dapat mengatasi masalah teknis dengan cepat dan menjaga operasi bisnis tetap lancar.
Dengan memperhatikan strategi di atas, Anda dapat membuat keputusan yang terinformasi dan tepat dalam memilih Supply Chain Management System yang sesuai untuk bisnis Anda. SCM yang tepat tidak hanya akan meningkatkan efisiensi operasional rantai pasokan Anda, tetapi juga akan menjadi investasi jangka panjang bisnis Anda.
Pengelolaan rantai pasok yang efisien adalah kunci sukses bagi perusahaan. Supply Chain Management Indonesia dari HashMicro dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan bisnis di Indonesia, sistem ini menawarkan kemampuan otomatisasi dan integrasi yang memungkinkan perusahaan mengelola rantai pasok mereka dengan lebih mudah.
Beberapa fitur yang ditawarkan HashMicro antara lain:
Kesimpulan
Penting bagi bisnis untuk memahami bahwa memilih Supply Chain Management System (SCM) harus dilakukan dengan penuh pertimbangan. Dengan SCM yang efektif, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan meningkatkan responsibilitas terhadap permintaan pasar.
Dalam konteks ini, Supply Chain Management System HashMicro hadir sebagai salah satu pilihan terbaik, dengan fitur-fitur canggih dan integrasi yang kuat yang dapat membantu perusahaan mengoptimalkan rantai pasokan mereka sekaligus memberikan profitabilitas yang lebih baik.
Pelajari bagaimana Software SCM HashMicro dapat memberikan nilai tambah bagi bisnis Anda. Coba demo gratis sekarang!
Pertanyaan (FAQ) Seputar Supply Chain Management System
-
Apa saja 5 komponen manajemen rantai pasokan?
Lima fase utama dalam SCM meliputi perencanaan, pengadaan, produksi, distribusi, dan pengembalian. Tugas seorang manajer rantai pasokan mencakup pengendalian serta penurunan biaya, sekaligus mencegah kekurangan pasokan.
-
Apa contoh sistem SCM?
SCM adalah proses koordinasi, yakni seluruh aktivitas manajemen yang memastikan rantai pasokan berjalan lancar. Misalnya, dalam manajemen rantai pasokan untuk bisnis lilin, ini mungkin mencakup: Menentukan jumlah varian aroma yang akan diproduksi dan memesan bahan baku dari pemasok.
-
Apa saja 4 pilar manajemen rantai pasokan?
Empat elemen dalam rantai pasokan – integrasi, operasi, pembelian, dan distribusi – saling berperan untuk menciptakan jalur persaingan yang efisien dan kompetitif.