Bisnis ekspor impor bisa dikatakan sebagai industri yang perkembangannya paling pesat di beberapa tahun belakangan ini. Dengan makin majunya teknologi internet, bisnis ekspor impor pun semakin banyak peminatnya, bahkan beberapa sudah mulai menerapkan Sistem ERP dalam bisnisnya. Tak hanya mereka dengan modal yang mumpuni, pengusaha kecil dan menengah pun kini banyak yang berkecimpung di industri ini.
Namun, tak berarti perkembangan teknologi membuat industri bisnis ini semakin mudah. Banyak pebisnis ekspor impor berujung gulung tikar karena tak mampu mengimbangi tren pasar atau gejolak politik internasional. Tapi, Anda tak perlu khawatir. Kami punya lima tips sederhana yang bisa dilakukan untuk mengembangkan bisnis ekspor impor Anda.
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Wajib Tahu Jam Global
Banyak orang berkata bahwa menjalankan sebuah perusahaan ekspor impor jam kerjanya tak cukup hanya 8 – 9 jam. Di saat Anda beristirahat, pelanggan Anda dari negara lain baru saja mulai beraktivitas. Bukan artinya Anda harus mengelola perusahaan 24 jam sehari 7 hari seminggu. Anda hanya perlu strategi khusus untuk menangani pelanggan dari negara yang berbeda.
Langkah pertama yang dapat menjadi pilihan adalah untuk menjalankan bisnis dan mengelola workflow Anda di cloud server. Misalnya, gunakan Sistem Inventory yang terhubung dengan cloud server dan memiliki fitur IT Inventory, atau memanfaatkan Software Supply Chain Management untuk memudahkan pelacakan pengiriman barang ke pelanggan di negara manapun.
Kedua, sesuaikan platform chat yang umum bagi negara dari pelanggan atau vendor Anda gunakan. Jika vendor/pelanggan Anda berasal dari China, maka menginstall WeChat adalah sebuah keharusan, Facebook Messenger untuk mereka yang berada di Amerika Serikat, LINE untuk Korea Selatan, dan WhatsApp untuk relasi/pelanggan dari Asia Tenggara atau Eropa.
Cara ini memudahkan Anda berkomunikasi dengan pelanggan/vendor. Tinggalkan cara lama seperti bertukar email atau mengirim fax. Mengirim gambar atau file pun sudah didukung oleh berbagai platform tersebut. Jika perlu, video call bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja dengan mudah.
Pahami Budaya Negara Lain
Memahami jam aktif di berbagai negara adalah langkah awal yang baik. Tapi itu barulah permulaan. Selanjutnya, Anda juga perlu tahu seperti apa budaya yang berlaku di negara tempat pelanggan atau vendor Anda berada. Cara ini memuluskan peluang Anda untuk menjalin kerja sama jangka panjang dengan rekan atau pelanggan Anda tersebut.
Sebagai contoh, jika salah satu vendor Anda berasal dari Jepang, hindari bersalaman saat Anda bertemu pertama kali atau saat pertemuan selesai. Cukup membungkukkan badan sedikit dan saling bertukar kartu nama sudah lebih dari cukup. Hindari pula kontak mata karena orang Jepang menganggap bahwa kontak mata yang terlalu lama itu tidak sopan dan terkesan agresif.
Untuk beberapa negara di Asia, kartu nama adalah hal yang penting. Maka dari itu, pastikan Anda memberikan kartu nama menggunakan kedua tangan, begitu juga pada saat menerimanya dari rekan Anda. Jangan langsung masukkan ke saku, karena banyak orang Asia menganggap ini tak sopan. Teliti dulu kartu nama yang anda terima dan perlakukan dengan baik.
Jangan Cuma Transaksi dengan Dollar
Mengelola bisnis ekspor impor sudah pasti berurusan dengan mata uang asing. Sering kali, Anda harus mengelola banyak mata uang asing karena vendor dan pelanggan Anda berasal dari berbagai macam negara. Namun jangan batasi peluang bisnis Anda dengan hanya menerima transaksi dalam mata uang dollar.
Berikan kemudahan bagi pelanggan dan vendor untuk bertransaksi dengan Anda menggunakan mata uang negaranya. Namun untuk memberikan fasilitas seperti ini, sudah pasti tak akan mudah jika Anda masih menjalankan bisnis secara manual seperti menggunakan spreadsheet atau dokumen kertas.
Gunakanlah software yang memiliki fitur multi-currencies untuk memudahkan transaksi dengan bermacam-macam pelanggan dan vendor dari berbagai belahan dunia. Seperti misalnya software purchasing dari HashMicro. Dengan fitur multi-currency yang mereka gunakan, kerjasama dengan vendor bisa berjalan dengan cepat dan mudah.
Baca juga: 5 Kesalahan yang Harus Dihindari Staf Purchasing
Tingkatkan Efisiensi Operasional Bisnis Ekspor Impor Anda
Menjalankan bisnis ekspor impor menuntut Anda untuk bekerja dengan cepat. Setiap pesanan dari pelanggan haruslah diproses dengan segera, reorder barang ke vendor harus dilakukan di waktu yang tepat untuk menghindari overstock atau kehabisan stock. Itu hanyalah beberapa dari segudang tugas yang pastinya memakan waktu yang cukup lama jika masih dilakukan secara manual.
Maka dari itu, beralihlah menggunakan sistem yang membantu Anda mengerjakan semua tugas tersebut secara otomatis. Dengan demikian, Anda bisa lebih fokus pada strategi untuk mengembangkan bisnis. Selain itu, gunakanlah software yang memungkinkan kustomisasi sesuai dengan proses bisnis Anda, bukan sebaliknya.
Perhatikan Arus Kas Bisnis Ekspor Impor Anda
Tak perduli jenis bisnisnya, arus kas (cash flow) haruslah jadi perhatian utama sang pemilik bisnis. Arus kas yang sehat adalah indikasi bahwa bisnis Anda berjalan dengan baik dan tanpa kendala. Sebaliknya, arus kas negatif menyiratkan bahwa ada sesuatu yang salah dalam operasional bisnis Anda dan perlu penanganan segera.
Kesimpulan
Tips dan trik di atas terbilang mudah untuk dijalankan. Namun, menentukan software terbaik untuk perusahaan Anda bukanlah perkara mudah untuk diputuskan. Sebelum menentukan, ada baiknya Anda mencari tahu dulu software mana yang bisa menunjang operasional perusahaan Anda.
Seorang pebisnis haruslah bisa mendapatkan info arus kas dengan cepat. Dengan demikian ia bisa mengambil keputusan bisnis yang tepat dari kapan saja dan di mana saja. Inilah pentingnya bisnis ekspor impor memiliki Software Akuntansi yang memiliki fitur penyimpanan cloud server.
Dengan fitur ini, Anda sebagai pebisnis bisa mengetahui, contohnya, seperti apa kondisi arus kas perusahaan langsung dari ponsel Anda. Dapatkan kemudahan dan kebebasan mengelola bisnis secara fleksibel dengan bantuan software akuntansi. Jadwalkan demo gratis sekarang bersama tim marketing kami!