Selama setahun terakhir, manajemen pertambangan telah mengalami banyak perubahan, mulai dari perubahan strategis dan struktural hingga langkah-langkah terkait pandemi. Dampak pandemi ini menimbulkan berbagai permasalahan di industri pertambangan, mulai dari berkurangnya permintaan dan berkurangnya kapasitas produksi hingga ketidakpastian investasi akibat pandemi yang masih berlangsung.
Untuk menghindari siklus yang tidak pasti dan kemungkinan kenaikan biaya operasional, manajemen penambang harus menentukan strategi yang melampaui pemotongan biaya tradisional. Solusi lainnya adalah meningkatkan produktivitas industri (didefinisikan sebagai nilai tambah pada PDB yang dihasilkan oleh rata-rata pekerja per jam) sehingga perusahaan dapat memenangkan kembali dukungan pemegang saham dan menambah nilai bagi masyarakat.
Baca juga: 9 Kemudahan Aktivitas Pertambangan dengan Software Tambang
Key Takeaways
|
Susun Perencanaan Tambang Berkelanjutan
Dalam upaya meningkatkan produktivitas di industri manajemen pertambangan, perusahaan dapat fokus pada produksi berkualitas tinggi dengan meningkatkan kualitas pemotongan. Mengurangi biaya untuk aset dan fasilitas dengan potensi produksi yang lebih rendah dan umur tambang yang lebih pendek.
Pertimbangkan manfaat dan potensi risiko pengurangan cadangan. Meningkatkan kapasitas produksi aset tambang berbiaya rendah dan memprioritaskan proyek berbiaya rendah. Fokus untuk menemukan dan mempertahankan insinyur pertambangan yang berpengalaman dan mampu meningkatkan kinerja operasional. Mempertahankan produktivitas harian dalam hal total volume produksi, tambang, dan kadar mineral.
Selalu Perhatikan Anggaran dan Manajemen Risiko
Tips yang kedua adalah meningkatkan hasil proyek pertambangan pada perusahaan pertambangan. Dimulai dari pelacakan yang jelas dari biaya aktual, termasuk biaya per unit produksi. Memberikan metrik utama untuk operator rekayasa, pengadaan, manajemen konstruksi (EPCM), operator tambang, dan produsen. Dan yang terakhir adalah memperkuat manajemen modal kerja.
Pemanfaatan software akuntansi pertambangan juga menjadi salah satu hal yang perlu dilakukan untuk mengendalikan anggaran di sektor pertambangan.
Update Terhadap Perkembangan Teknologi
Produktivitas pertambangan biasanya berkaitan dengan faktor kinerja dalam satuan waktu, kualitas dan biaya. Para pelaku bisnis dapat menerapkan teknologi tersebut untuk mencapai suatu prestasi yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas di tambang.
Perusahaan juga dapat memanfaatkan sistem IoT untuk fokus pada penggerak bisnis inti seperti manajemen waktu, manajemen tugas, penjadwalan kerja, dan biaya operasional.
Software tambang mengganti sistem pelaporan yang dengan dasbor yang disederhanakan untuk menyederhanakan pelaporan operasional secara aktual dan real–time. Terakhir, perusahaan dapat memanfaatkan teknologi visibilitas produksi untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang operasi pertambangan dari pit ke port.
Evaluasi Alur Operasional Perusahaan
Dalam rangka menurunkan biaya secara berkelanjutan, perusahaan pertambangan dapat mengevaluasi kembali model operasi untuk memastikan mereka memiliki data dan sistem pelaporan yang perusahaan perlukan untuk membangun budaya pengendalian biaya. Metode teknik Lean/Six Sigma, seperti analisis nilai pemegang saham dapat mengidentifikasi dan mengoreksi kesenjangan kinerja di semua aspek operasional.
Mencoba untuk belajar dari ilmu yang bisa perusahaan pelajari dari industri unggulan lain atau dari inovasi lain, misalnya dalam proses produksi, proses mobilisasi material, proses pemetaan dan lain-lain. Terakhir, perusahaan dapat membangun budaya inovasi ke dalam operasi sehari-hari tanpa mengurangi efektivitas peraturan kesehatan dan keselamatan
Baca juga: Manfaat dan Jenis Hasil Tambang di Indonesia
Lakukan Analisa Data Secara Berkala
Sebuah bisnis tidak dapat secara bersamaan mengurangi biaya cedera pekerja, biaya pemeliharaan, dan program berbiaya tinggi lainnya hanya dengan mengurangi biaya komponen. Dengan menggunakan analitik data, perusahaan dapat mendapatkan informasi pengeluaran selama proses untuk menemukan potensi pengeluaran yang tidak terlihat atau tidak perusahaan perlukan. Selanjutnya, perusahaan dapat meningkatkan pengambilan keputusan dan kinerja aset dengan mengukur indikator keuangan dan non-keuangan yang mempengaruhi profitabilitas secara keseluruhan.
Penggunaan data dari berbagai sumber historis dan terkini juga berfungsi untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya, meminimalkan waktu henti, menyederhanakan perencanaan tambang, dan mengoptimalkan sumber daya yang ada. Perusahaan dapat menggunakan metrik data untuk mengelola biaya operasional. Misalnya, ,mengukur kandungan mineral dari setiap muatan sekop untuk menentukan apakah situs tersebut berada di bawah batas atau tidak.
Tingkatkan Efisiensi Rantai Pasok
Dalam rangka pengurangan biaya, perusahaan seringkali memerlukan pengurangan konsesi berbiaya tinggi serta pengurangan pasokan produk MRO, membuat operasi menjadi reaktif dan tidak berkelanjutan. Ada beberapa nilai dapat perusahaan lakukan untuk merampingkan rantai pasokannya.
Salah satunya membangun kemitraan dengan pemasok yang sudah memberikan nilai lebih. Perusahaan mampu menegosiasikan ulang dengan pemasok utama untuk mendapatkan diskon. Dapat merampingkan rantai pasokan dengan mengintegrasikan proses, termasuk merampingkan sumber, merampingkan pergudangan dan distribusi, serta memaksimalkan ketersediaan bahan habis pakai utama di lokasi.
Atur Pengelolaan Daur Ulang Limbah
Tips yang terakhir adalah mengatur pengelolaan daur ulang limbah. Pengembangan industri yang mampu mendaur ulang produk adalah industri yang menjamin keberlanjutan sumber daya dan cadangan mineral dan batubara. Sebuah perusahaan pertambangan harus memanfaatkan limbah tambang sisa hasil produksi aktivitas pertambangan secara optimal agar industri pertambangan di Indonesia tidak berdampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Sebuah bisnis yang tidak berdampak buruk bagi masyarakat diyakini akan dapat terus berjalan dan berkembang karena dianggap tidak membahayakan lingkungan sekitar.
Baca juga: 5 Manfaat Utama Software ERP untuk Perusahaan Tambang
Kesimpulan
Setelah kita memahami beberapa strategi yang telah disebutkan diatas. Diharapkan hal ini dapat membawa dampak positif pada manajemen perkembangan industri di Indonesia, tidak terkecuali sektor pertambangan. Perusahaan dapat menyusun perencanaan tambang berkelanjutan. Memperhatikan anggaran dan manajemen resiko dan update terhadap perkembangan teknologi. Proses evaluasi alur operasional perusahaan melalui analisa data secara berkala. Terakhir perusahaan dapat meningkatkan efisiensi rantai pasok dan mengatur pengelolaan daur ulang limbah.
Selain tips-tips di atas Anda juga dapat mengoptimalkan perusahaan pertambangan dengan menggunakan Hash Mining Solution. Software mining ini dirancang khusus untuk manajemen proyek tambang, inventaris, perawatan mesin, karyawan, hingga prakiraan cuaca untuk produksi pertambangan yang lebih maksimal. Anda dapat mengunduh skema perhitungan harga software HashMicro untuk mendapatkan gambaran harganya. Daftar sekarang dan dapatkan demo gratis!