Alokasi biaya adalah salah satu aspek penting dalam pengelolaan keuangan sebuah bisnis. Saat menjalankan bisnis, tidak hanya penting untuk menghasilkan pendapatan yang memadai, tetapi juga untuk mengelola biaya-biaya yang terkait dengan aktivitas bisnis. penting untuk perusahaan ingat bahwa alokasi biaya bukanlah proses yang sederhana, dan dapat melibatkan banyak pertimbangan dan perhitungan yang kompleks.
Dengan memahami alokasi biaya yang benar, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik mengenai harga produk, strategi pemasaran, dan pengelolaan operasional yang lebih efektif. Selain itu, alokasi biaya juga dapat membantu perusahaan memantau kinerja bisnis secara keseluruhan dan membuat perencanaan keuangan jangka panjang yang lebih akurat.
Key Takeaways
|
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Apa itu Alokasi Biaya?
Alokasi biaya merupakan suatu metode akuntansi yang berfungsi untuk mengalokasikan biaya-biaya yang terkait dengan operasional suatu bisnis ke dalam berbagai departemen atau produk. Tujuan dari alokasi biaya adalah untuk memperoleh informasi yang akurat mengenai berapa banyak biaya yang terlibat dalam setiap tahap operasional bisnis.
Alokasi biaya biasanya perusahan lakukan dengan menggunakan metode yang sistematis dan terukur sehingga dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan yang tepat dan strategis. Dalam praktiknya, alokasi biaya dapat melalui beberapa teknik seperti metode pembagian langsung dan tidak langsung.
Baca juga: Apa itu sistem Akuntansi dan Manfaatnya Bagi Bisnis Anda?
Jenis-jenis Alokasi Biaya
Dalam bisnis, alokasi biaya menjadi hal yang penting untuk memperoleh informasi yang akurat mengenai berapa besar biaya yang terlibat dalam setiap tahap operasional bisnis. Ada beberapa jenis penggunaan dalam pembagian biaya dalam praktik bisnis. Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut.
1. Biaya langsung dalam alokasi biaya
Salah satu jenis alokasi biaya yang umumnya digunakan dalam praktik bisnis adalah alokasi biaya langsung. Biaya langsung adalah biaya yang secara langsung terkait dengan produksi suatu produk atau jasa. Contohnya adalah biaya bahan baku atau tenaga kerja langsung. Anggaran biaya langsung dilakukan dengan cara pembagian biaya langsung tersebut secara langsung ke produk atau jasa tertentu.
Hal ini memudahkan manajemen dalam mengetahui berapa besar biaya yang terkait dengan produksi suatu produk atau jasa, dan membantu dalam pengambilan keputusan terkait dengan perencanaan produksi dan penentuan harga jual. Meskipun pembagian biaya langsung relatif mudah dilakukan, namun terdapat juga kelemahan dari metode ini.
2. Biaya tidak langsung dalam alokasi biaya
Selain biaya langsung, biaya tidak langsung atau overhead juga menjadi salah satu jenis alokasi dana yang umum dalam praktik bisnis. Biaya tidak langsung adalah biaya yang terkait dengan operasional bisnis secara keseluruhan, namun tidak dapat secara langsung mendistribusikan ke produk atau jasa tertentu. Contohnya adalah biaya listrik, air, sewa gedung, gaji karyawan non-produksi, dan lain sebagainya.
Meskipun alokasi dana tidak langsung relatif sulit untuk melakukanna, namun metode ini sangat penting untuk memperoleh informasi yang akurat mengenai biaya produksi suatu produk atau jasa. Hal ini akan membantu manajemen dalam membuat keputusan yang tepat terkait dengan perencanaan produksi dan penentuan harga jual yang dapat memperoleh keuntungan yang optimal.
3. Biaya overhead dalam alokasi biaya
Biaya overhead merupakan biaya yang tidak langsung terkait dengan produksi atau penjualan produk atau jasa tertentu. Jenis biaya tersebut dapat terdiri dari berbagai macam seperti biaya sewa gedung, listrik, peralatan kantor, dan karyawan non-produksi. Melakukan alokasi biaya overhead bertujuan untuk menentukan besarnya biaya yang terlibat dalam produksi suatu produk atau jasa.
Sebagai contoh, biaya listrik akan dialokasikan ke suatu produk dengan mempertimbangkan berapa banyak listrik yang Anda gunakan selama proses produksi. Metode pembagian biaya overhead berbasis aktivitas memberikan informasi yang lebih akurat mengenai biaya produksi suatu produk atau jasa dan membantu manajemen dalam membuat keputusan yang lebih tepat terkait dengan perencanaan produksi dan penentuan harga jual.
Cara Kerja dari Alokasi Biaya
Alokasi biaya merupakan aspek penting dalam praktik bisnis karena menggunakannya untuk mendapatkan informasi mengenai besarnya biaya yang terlibat dalam produksi produk atau jasa. Melakukan mekanisme pembagian biaya dapat dengan cara memisahkan biaya terkait produksi menjadi kategori biaya langsung dan tidak langsung. Berikut merupakan cara kerja mekanisme pembagian biaya.
1. Identifikasi objek biaya
Objek biaya adalah produk atau jasa yang memerlukan alokasi biaya untuk menghitung biaya produksinya. Dalam mengidentifikasi objek biaya, perlu Anda pastikan bahwa produk atau jasa tersebut memiliki nilai yang cukup besar untuk dapat menganalisis biayanya. Setelah objek biaya teridentifikasi, biaya-biaya yang terkait dengan produksi objek tersebut dapat mendistribusikan ke dalam kategori biaya langsung atau tidak langsung.
Dengan mengidentifikasi objek biaya dan mengalokasikan biaya secara tepat, manajemen dapat memperoleh informasi mengenai biaya produksi produk atau jasa tertentu. Hal ini membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat terkait dengan perencanaan produksi dan penetapan harga jual.
2. Akumulasi biaya ke dalam kumpulan biaya
Salah satu cara yang umum dalam menggunakan mekanisme pembagian biaya adalah dengan mengumpulkan biaya-biaya tersebut ke dalam satu kumpulan biaya. Kemudian membaginya secara proporsional berdasarkan faktor-faktor tertentu, seperti volume produksi atau waktu produksi.
Biaya-biaya yang terkait dengan produksi dapat mendistribusikan secara tepat kepada setiap produk atau jasa yang ada. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memperoleh informasi yang akurat mengenai biaya produksi setiap produk atau jasa yang ada. Oleh karena itu, ini dapat menjadi dasar untuk menetapkan harga jual yang sesuai dan membuat keputusan yang lebih efektif dalam mengelola perusahaan.
3. Ketahui cost diver
Cost diver adalah faktor yang mempengaruhi besarnya biaya yang keluar dari perusahaan dalam produksi suatu produk atau jasa. Dalam mekanisme pembagian biaya, menggunakan cost driver untuk mengalokasikan biaya ke dalam kumpulan biaya yang sesuai. Contoh dari cost driver adalah jumlah jam kerja, volume produksi, atau jumlah produksi unit.
Dengan memahami cost diver, perusahaan dapat mengetahui secara pasti faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi besarnya biaya produksi dan dapat menentukan alokasi biaya yang tepat. Dalam proses akumulasi biaya ke dalam kumpulan biaya, menggunaka cost diver juga dapat memperkirakan pembagian besarnya biaya ke setiap produk atau jasa.
Fungsi Alokasi Biaya pada Bisnis
Fungsi alokasi atau pembagian biaya memiliki peran penting dalam membantu perkembangan perusahaan. Saat menentukan biaya yang keluar untuk setiap produk yang ada dan yang akan perusahaan tawarkan. Untuk mengetahui fungsi apa saja yang terdapat pada pembagian biaya pada bisnis, simak penjelasan berikut.
1. Membantu dalam proses pengambilan keputusan
Pembagian biaya ini memberikan informasi penting bagi manajemen mengenai penggunaan biaya yang dapat berguna dalam proses pengambilan keputusan. Untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan dalam fungsi pembagian biaya, manajemen perlu mengumpulkan dan menganalisis data yang relevan dan akurat.
Selain itu, keterlibatan tim yang terdiri dari berbagai departemen dalam proses pengambilan keputusan juga dapat membantu. Hal ini dapat memastikan keputusan yang akurat dan semua pihak terkait akui. Oleh karena itu, teknologi juga dapat membantu dalam proses perincian biaya, seperti dengan menggunakan software akuntansi dan sistem pelaporan biaya yang otomatis dan terintegrasi.
2. Membantu mengevaluasi dan memotivasi staf
Melakukan evaluasi menjadi hal yang sangat penting untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam pengalokasian biaya. Dalam hal ini, dengan melakukan evaluasi, perusahaan akan mengetahui apakah suatu departemen atau proyek yang telah terlaksana menguntungkan atau tidak. Perusahaan bisa mengevaluasi kinerja para karyawan untuk mengetahui penyebab turunnya performa karyawan yang tidak menguntungkan.
Selain itu, jika kinerja para karyawan melebihi ekspektasi perusahaan dengan berhasil mencapai target yang ada. Perusahaan bisa memberikan apresiasi kepada departemen atau karyawan tertentu karena telah meningkatkan profitabilitas. Oleh karena itu, karyawan bisa termotivasi untuk bekerja lebih giat dan meningkatkan produktivitasnya.
Kesimpulan
Kesimpulan tentang alokasi biaya adalah hal ini adalah proses penting dalam mengalokasikan biaya yang terkait dengan bisnis untuk tujuan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Melakukan perincian biaya bisa dengan berbagai jenis dan cara kerja, tergantung pada kebutuhan dan tujuan bisnis.
Untuk memudahkan proses angga biaya dan pengaturan keuangan perusahaan, perusahaan dapat menggunakan perangkat lunak akuntansi seperti Hash Accounting dari HashMicro.
Hash Accounting menawarkan berbagai fitur dan fungsi untuk membantu perusahaan mengelola keuangan mereka secara efektif, termasuk pelacakan transaksi keuangan, pembuatan laporan keuangan, manajemen faktur, dan banyak lagi.
Dapatkan demo gratis Hash Accounting sekarang!