Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Ingin Demo Gratis?

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami
6281222846776
×

Nadia

Active Now

Nadia

Active Now

Chapter Selanjutnya

Daftar Isi:

    Chapter Berikutnya

      Apa itu Building Information Modelling dan Bagaimana Penerapannya bagi Industri Konstruksi

      Dalam melakukan suatu proyek konstruksi, berbagai permasalahan dapat timbul akibat penggunaan metode konvensional atau sederhana. Permasalahan tersebut dapat terjadi, sebab rendahnya efektivitas kerja oleh mereka yang menjalankan proyek tersebut.

      Oleh sebab itu, penerapan building information modelling atau BIM sangat penting, sebab dapat membantu mengoptimalkan pengerjaan proyek. Adapun penggunaan Software Konstruksi juga dapat menjadi solusi yang memudahkan pengerjaan proyek tersebut. 

      Building information modelling adalah proses untuk menghasilkan dan mengelola data bangunan, melalui pemodelan 3 dimensi. Dengan menggunakan teknologi ini, pengerjaan proyek dapat lebih mudah, cepat, dan efisien, sebab terintegrasi pada software. Untuk itu, penggunaan Software Konstruksi terbaik sangat penting dan dapat mempengaruhi proses pengerjaan proyek. 

      DemoGratis

      Daftar Isi:

        Pengertian Building Information Modelling 

        Berdasarkan pengertiannya, building information modelling atau BIM adalah sistem atau teknologi yang mencangkup sejumlah informasi penting pada proses design, maintenance, maupun construction yang terintegrasi dengan pemodelan tiga dimensi.

        Dalam pengaplikasiannya, BIM adalah sebuah proses virtual yang mencangkup keseluruhan aspek, disiplin, serta sistem yang mengizinkan setiap pengguna (pemilik, insinyur, kontraktor, arsitek, maupun penyedia) untuk berkolaborasi secara efisien dengan hasil yang lebih akurat. BIM banyak dipergunakan pada berbagai proyek strategis untuk menunjang kemajuan teknologi pada bidang konstruksi.

        Dalam penerapannya, teknologi ini semakin berkembang, sebab dapat membantu memudahkan dan meminimalisir waktu pengerjaan proyek. Adapun penggunaan gambar 3 dimensi pada BIM dapat mempermudah para penggunanya dalam memahami gambar. 

        download skema harga software erp
        download skema harga software erp

        Manfaat dan Tujuan Building Information Modelling

        Manfaat dan Tujuan Building Information modelling
        Sumber Gambar: Getty Images/ Ljubaphoto

        Teknologi building information modelling atau BIM bukanlah suatu hal yang baru bagi industri konstruksi di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Dalam perkembangannya, teknologi ini telah memperoleh berbagai respon yang positif, sebab memberikan banyak keuntungan bagi industri konstruksi.

        Penerapan BIM pada bidang konstruksi, memberikan banyak manfaat bagi developer, konsultan maupun kontraktor. Berikut beberapa manfaat dari penggunaan BIM pada proyek, antara lain: 

        1. Mempermudah pemahaman mengenai gambar bangunan, sebab menggunakan visual 3 dimensi. 
        2. Membantu memudahkan perhitungan volume pekerjaan secara cepat dan akurat. 
        3. Membantu memberikan informasi terkait biaya atau RAB dalam setiap komponen pekerjaan, sehingga dapat membantu memperkirakan biaya dalam satu komponen pekerjaan. 
        4. Membantu dalam mengatur berbagai informasi proyek secara cepat dan akurat. 
        5. Menjadi clash detection yang akan membantu pengguna untuk mengetahui apakah gambar perencanaan dapat diterapkan atau tidak.
        6. Membantu memudahkan koordinasi antara kontraktor dengan owner maupun konsultan. Nantinya, BIM akan di upload pada layanan cloud komputer yang akan memberikan tanda ketika ada yang salah. 
        7. Membantu menghemat waktu pengerjaan, biaya pengeluaran, serta jumlah tenaga kerja di dalam suatu proyek. 

        Kekurangan Building Information Modelling

        Penggunaan BIM memberikan banyak manfaat dalam industri konstruksi, sehingga tak heran teknologi ini banyak digunakan dalam berbagai proyek pembangunan. Meskipun demikian, terdapat beberapa kekurangan dari penggunaan teknologi ini, seperti dalam hal sumber daya manusia maupun finansial.

        Berikut beberapa kekurangan BIM, antara lain: 

        1. Kurangnya sumber daya manusia yang terampil, sebab kompleksitas pada penggunaan metode BIM. 
        2. Membutuhkan biaya yang cukup besar, baik untuk menghadirkan perangkat pendukung yakni software manajemen proyek konstruksi dan hardware. Serta biaya untuk merawat dan mengawasi perangkat tersebut. 

        Baca Juga: Manfaat Software Manajemen Konstruksi bagi Pengelolaan Proyek

        Building Information Modelling Level

        Dalam suatu proyek, pembuatan BIM membutuhkan adanya tim yang terdiri atas BIM Engineer dan BIM Modeler. Adapun kemampuan dalam membuat BIM dapat diklasifikasikan menjadi beberapa level atau tingkatan. Bew-Richard mendefinisikan BIM ke dalam 4 tingkatan, yakni dari level 0 sampai dengan level 3. Berikut penjelasan mengenai setiap tingkatan: 

        • BIM Level 0: Pada tingkat ini tidak terjadi kolaborasi dan hanya menggunakan gambar 2 dimensi yang berbasiskan kertas.
        • BIM Level 1: Dalam tingkat ini, pengguna BIM sudah mampu memodelkan gambar secara 3 dimensi, meskipun hanya sebatas visualisasi. Sebagai contoh dengan menggunakan google sketchup, 3ds max dan lain sebagainya. 
        • BIM Level 2: Pada tingkat ini, pengguna BIM memodelkan gambar 3 dimensi dengan turut memperhitungkan volume, schedule, serta biaya. Adapun pada level ini, penggunaannya dapat berkolaborasi dengan berbagai disiplin ilmu. 
        • BIM Level 3: Dalam tingkat ini kolaborasi terjadi secara yang lebih luas, sehingga  memungkinkan setiap pihak dapat bekerja sama, melalui layanan terpadu yang berbasis cloud. 

        download skema harga software erp
        download skema harga software erp

        Penerapan Building Information Modelling

        Teknologi building information modelling sudah dikenal sejak tahun 2003. Kala itu, di Amerika Serikat, General Service Administration (GSA) mempergunakan BIM untuk meluncurkan 9 proyek percobaan. Selanjutnya pada tahun 2006, GSA juga meluncurkan 3 proyek percobaan lainnya dengan menggunakan data dan alat pemindai laser pada bangunan untuk membuat model BIM as-built dari bangunan tersebut. Adapun hasil dari penerapan itu mereka gunakan untuk merencanakan pengembangan bangunan kedepannya. Atas inisiasi tersebut, penggunaan BIM pun semakin berkembang pesat di Amerika Serikat. Tercatat pada tahun 2009, sebanyak 50% industri menggunakan BIM, adapun 42% dari pengguna tersebut telah berada pada level expert dan advanced. 

        DI Indonesia, Building Information Modelling telah diterapkan oleh berbagai sektor industri konstruksi besar, baik oleh perusahaan BUMN maupun swasta, sebagai contoh oleh PT. Pembangunan Perumahan (PT PP) dan PT. Total Bangun Persada. Selain itu, teknologi ini juga sangat sesuai dengan sektor pengembang atau developer, seperti  PT. Intiland. Penggunaan teknologi BIM juga dapat membantu perusahaan konsultan perancangan, contohnya PT. PDW Architects.  

        Meskipun, telah membantu banyak perusahaan konstruksi, akan tetapi pengaplikasian teknologi BIM di Indonesia dinilai masih belum maksimal, bahkan semakin stagnan. Pengaplikasian BIM pada sektor industri konstruksi di negara ini hanyalah sebatas upaya dalam mengefisienkan kebutuhan tenaga kerja, waktu serta biaya pengeluaran. Artinya, potensi ini belum sebanding dengan pengaplikasiannya di Amerika Serikat. Dengan demikian, para pengguna perlu meluruskan pemahaman mereka mengenai BIM, sehingga penerapannya bukan hanya sekedar software dalam suatu proyek konstruksi semata. 

        Baca Juga: Software Konstruksi untuk Memaksimalkan Manajemen Proyek Konstruksi

        Kesimpulan

        Penggunaan building information modelling memberikan banyak manfaat dalam industri konstruksi. Melalui teknologi ini, pengguna dapat lebih mudah dalam memperhitungkan serta mengatur berbagai keperluan pada proyek. Hal tersebut akan membantu pengguna dalam mengoptimalkan pengerjaan, biaya pengeluaran, serta jumlah tenaga kerja di dalam suatu proyek pembangunan. Adapun pengaplikasian Software Konstruksi menjadikan pengerjaan proyek semakin mudah dan akurat. 

        Sebagai salah satu penyedia layanan Software ERP terbaik, HashMicro menyediakan Software Konstruksi yang akan membantu dalam mengatur proyek pembangunan Anda. Dengan berbagai fitur menarik yang dapat memberikan banyak manfaat, mulai dari pengelolaan inventory, pekerja, aset, hingga membantu mengefisiensikan pengelolaan kontrak dengan berbagai rekan bisnis Anda. Penggunaan software ini akan membantu Anda memperoleh hasil terbaik dalam menjalankan proyek pembangunan. Penggunaan software ini akan membantu Anda memperoleh hasil terbaik dalam menjalankan proyek pembangunan. Dapatkan skema harga software dan jadwalkan demo gratis bersama kami.

        HashConstructionSuite

        Apakah artikel Ini bermanfaat?
        YaTidak
        Hash Construction Suite

        Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

        Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

        Dipercaya oleh 2,000+ klien

        Rasakan Keajaibannya Sendiri

        Saya Mau Coba Dulu!

        Dipercaya oleh 2,000+ klien