Asumsi dasar akuntansi akan memastikan bahwa buku bisnis atau laporan keuangan yang suatu perusahaan buat telah valid dan akurat dalam isi dan penyajiannya. Untuk memastikan bahwa asumsi dasar akuntansi terstruktur dengan benar, akuntan harus memastikan bahwa ketika melakukan tugasnya, mereka melakukannya dengan cara yang akurat dan terstruktur dengan baik. Melakukan perhitungan secara manual tanpa bantuan Program Akuntansi berbasis cloud tentunya sangat memberatkan akuntan. Kini, banyak perusahaan yang mulai beralih menggunakan Software Akuntansi dengan sistem yang otomatis. Anda dapat mengotomatiskan pengelolaan arus kas, pembuatan laporan keuangan, rekonsiliasi bank, jurnal penyesuaian, pembuatan faktur, dan lain-lainnya dengan Sistem Akuntansi tercanggih di Indonesia.
Beberapa faktor harus Anda pertimbangkan ketika menyiapkan pembukuan dan laporan keuangan dalam Sistem Akuntansi terlengkap, yaitu persamaan akuntansi fundamental, prinsip akuntansi fundamental, konsep akuntansi fundamental, dan menyelaraskan asumsi akutansi federal dengan tahapan siklus akuntansi perusahaan merupakan contoh konsep akuntansi fundamental. Simak artikel ini lebih lanjut! Namun, sebelum beralih pada Sistem Akuntansi terbaik di Indonesia, penting juga untuk melakukan perhitungan skema harga software terlebih dahulu.
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Pengertian Asumsi Dasar Akuntansi
Buku bisnis atau laporan keuangan yang valid dan akurat merupakan hasil kerja keras akuntan yang telah memenuhi dan menjalankan asumsi dasar akuntansi dengan baik dan benar, serta terstruktur. Lihat informasi keuangan secara real-time dengan menggunakan Software Akuntansi untuk membantu membuat keputusan bisnis yang lebih baik.
Asumsi dasar akuntansi menyangkut bagaimana pembukuan bisnis perusahaan atur dan operasikan. Ini adalah struktur dasar bagaimana transaksi bisnis Anda catat. Jika salah satu dari asumsi ini tidak benar, Anda mungkin perlu merevisi laporan keuangan yang perusahaan hasilkan dan perusahaan laporkan dalam laporan keuangannya. Sistem Akuntansi dari HashMicro dapat meminimalkan human error dengan pencatatan serta perhitungan akrual dan amortisasi secara otomatis yang akurat.
Sepuluh Contoh Asumsi Dasar Akuntansi
Untuk memperoleh laporan keuangan yang valid dan akurat, setiap perusahaan harus memproyeksikan asumsi dasar akuntansi. Dalam pembukuan dan pencatatan keuangan, perlu mempertimbangkan sepuluh asumsi dasar akuntansi. Berikut adalah 10 asumsi dasar akutansi:
1. Asumsi dasar akuntansi pada periode akuntansi
Merupakan salah satu asumsi dasar akuntansi yang sangat penting untuk menunjukkan bahwa penilaian dan pelaporan keuangan perusahaan dalam periode tertentu yang telah ditentukan. Periode mengacu pada waktu di mana siklus akuntansi mulai dan berakhir. Tidak ada aturan baku untuk menentukan jangka waktu usaha. Biasanya, pencatatan periode akuntansi terjadi secara bulanan atau tahunan.
2. Entitas Ekonomi
Entitas ekonomi adalah asumsi akuntansi mendasar yang sangat penting dalam menentukan apakah suatu perusahaan merupakan entitas independen atau unit bisnis. Dengan kata lain, perusahaan merupakan entitas yang terpisah dari pemilik atau pemegang sahamnya. Akibatnya, setiap transaksi perusahaan berbeda dengan pemilik perusahaan. Pencatatan juga berbeda, sehingga hanya berasal dari siklus akuntansi perusahaan.
3. Kontinuitas usaha
Asumsi dasar akuntansi yang menjadi prinsip dalam menyatakan bahwa perusahaan akan bertahan selamanya dan tidak diperkirakan tidak akan terjadi likuidasi pada masa yang akan datang adalah kelangsungan usaha. Prosedur akuntansi lainnya, seperti penilaian aset berdasarkan arus kas masa depan dan depresiasi, akan dipengaruhi oleh prinsip kelangsungan usaha.
4. Satuan moneter
Contoh yang keempat adalah unit moneter merupakan asumsi akuntansi mendasar yang memastikan bahwa setiap transaksi dalam perusahaan menggunakan unit uang tertentu. Satuan mata uang harus Anda tentukan sesuai dengan lokasi pendirian perusahaan.
5. Biaya historis
Sebagai prinsip, biaya historis adalah asumsi dasar kritis yang mengharuskan bisnis untuk mencatat semua biaya yang perusahaan keluarkan untuk mendapatkan setiap barang atau jasa. Artinya Anda harus mencatat biaya-biaya untuk operasional secara lengkap baik dari segi kebutuhan, waktu, maupun nominalnya. Selanjutnya, penting untuk mengidentifikasi pihak yang bertanggung jawab atas pembiayaan yang terjadi. Bagi industri finansial melakukan pencatatatan berbagai macam transaksi Anda dapat menggunakan Software ERP untuk industri keuangan.
6. Akuntansi akrual
Contoh selanjutnya adalah akuntansi akrual merupakan asumsi akuntansi mendasar yang berfungsi sebagai dasar untuk melaporkan pendapatan dan beban pada saat terjadinya. Misalnya jika ada pembelian dari konsumen yang pembayarannya menggunakan cicilan, maka perusahaan sudah memperhitungkannya sebagai pendapatan. Namun, jika perusahaan membeli barang secara kredit, pengeluaran tersebut akan perusahaan klasifikasikan sebagai beban.
7. Pengakuan pendapatan
Pengakuan pendapatan adalah asumsi penting dalam menyatakan bahwa pengakuan pendapatan harus terjadi ketika periode pendapatan saat itu. Pendapatan hanya dapat diakui bila jumlah atau nominalnya pasti dan dapat diukur secara tepat. Misalnya, dalam kegiatan pemanfaatan modal usaha untuk menghasilkan barang produksi.
8. Mempertemukan
Asumsi ini dapat menyiratkan bahwa biaya segala sesuatu yang telah perusahaan cocokan dengan pendapatan akan perusahaan gunakan untuk menghitung jumlah laba bersih perusahaan untuk setiap periode.
9. Asumsi dasar akuntansi pada konsistensi
Konsistensi adalah asumsi yang menekankan penggunaan metode dan prosedur yang sama dalam laporan keuangan. Jika perusahaan menggunakan sistem akrual, sebaiknya mereka tetap menggunakan sistem tersebut terus menerus. Mengubah sistem pelaporan keuangan terlalu sering dapat membingungkan pengguna informasi, terutama ketika membuat keputusan dan kebijakan penting.
10. Pengungkapan penuh
Terakhir, pengungkapan penuh adalah asumsi yang menyatakan bahwa laporan keuangan harus mencakup yang lengkap. Asumsi ini menghalangi adanya hal-hal yang tersembunyi dalam laporan keuangan. Akibatnya, pengguna laporan keuangan akan dapat membuat keputusan strategis yang lebih tepat.
Prinsip Dasar Akuntansi
Prinsip dasar akuntansi merupakan prinsip dasar yang Anda jadikan sebagai pedoman dalam proses akuntansi. Kegiatan akuntansi meliputi penyusunan laporan keuangan untuk bisnis atau perusahaan. Prinsip dasar ini berguna dalam menghasilkan laporan keuangan yang akurat. Selanjutnya dengan menggunakan prinsip akuntansi sebagai pedoman, laporan yang Anda hasilkan lebih sesuai dengan data yang tersedia.
Kesimpulan
Perusahaan Anda harus memberikan informasi berupa pembukuan atau laporan keuangan yang akurat. Akibatnya, Anda memerlukan sebuah Sistem Akuntansi dari HashMicro yang dapat mendukung setiap asumsi akuntansi mendasar perusahaan Anda.
Maka dari itu, HashMicro menyediakan Sistem Akuntansi terlengkap yang dapat membantu perusahaan untuk mengatasi hal tersebut. Sistem ini dapat mengatur pengelolaan arus kas, pembuatan laporan keuangan, laporan arus kas, jurnal penyesuaian, pembuatan faktur, hingga merekonsiliasi seluruh transaksi bank dan masih banyak lagi. Dengan sistem ini, seluruh proses keuangan dalam perusahaan Anda menjadi otomatis dan mudah. Segera jadwalkan demo gratis untuk menerapkan sistem ini ke perusahaan Anda.