Biaya implisit adalah jenis biaya peluang yang muncul ketika perusahaan menggunakan sumber daya internal untuk proyek tertentu tanpa memberikan kompensasi eksplisit guna pemanfaatan sumber daya. Hal ini juga umumnya terjadi ketika perusahaan harus memilih antara beberapa opsi alternatif atas penggunaan aset tertentu. Untuk tujuan akuntansi perusahaan, biaya implisit tidak dapat diukur secara akurat. Biaya ini juga dapat membantu manajer dalam membuat keputusan bisnis yang efektif untuk perusahaannya. Anda tidak perlu khawatir apabila terdapat kesulitan dalam mengelola biaya ini, Anda dapat menggunakan Software Keuangan HashMicro.
Karena jenis biaya implisit adalah biaya yang tidak dapat dinilai secara objektif dan sulit diukur, maka jenis ini tidak muncul pada laporan keuangan. Untuk membantu Anda memahami jenis biaya implisit ini dengan lebih baik, kami akan membahasnya secara mendalam pada artikel berikut. Mulai dari contoh biaya implisit, cara menghitungnya, perbedaannya dengan biaya eksplisit, dan hal-hal yang harus Anda perhatikan dari kedua biaya tersebut.
Baca juga:5 Rekomendasi Purchase Order Cloud Software Terbaik di Indonesia!
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Contoh dan Cara Menghitung Biaya Implisit
Asumsikan perusahaan manufaktur memiliki sebuah gedung sendiri yang mereka gunakan untuk melakukan kegiatan operasional bisnis dan memproduksi barang. Perusahaan kemudian lebih memilih untuk menggunakan gedungnya sebagai kegiatan operasional daripada menyewakannya kepada pihak lain.
Perusahaan tersebut dapat menghasilkan laba bersih sebesar Rp. 600 juta per bulan, sedangkan biaya peluang adalah Rp. 40 juta per bulan jika menyewakan bangunan tersebut kepada pihak lain. Sangat mudah menghitung biaya implisit ini karena, seperti pernyataan sebelumnya, perusahaan manufaktur sudah memiliki laba ekonomi aktual sebesar Rp. 600 juta – Rp. 40 juta = Rp. 560 juta. Artinya, biaya implisit perusahaan manufaktur adalah 560 juta rupiah per bulan.
Karena perusahaan manufaktur tersebut menggunakan sumber daya sendiri dalam bentuk gedung, perusahaan tidak memperoleh pendapatan dari aset dan tidak akan melaporkan biaya penggunaan bangunan sebagai biaya eksplisit apa pun untuk menggunakan gedung dalam kegiatan operasionalnya sendiri. Oleh sebab itu, perusahaan harus rela kehilangan potensi pendapatan sebesar Rp 40 juta. Inilah yang biasa kita sebut sebagai biaya implisit.
Contoh lain dari biaya implisit adalah ketika seseorang mengalokasikan uangnya sebesar Rp. 150 juta untuk tujuan memulai suatu bisnis baru. Kemudian pengalokasian uang tersebut berpotensi mendapatkan Rp 10 juta bunga deposito per tahun jika perusahaan menyimpannya sebagai deposit di bank. Maka Rp. 10 juta inilah yang merupakan biaya implisit.
Baca juga: Atasi Empat Permasalahan Berikut dengan Aplikasi Accounting
Perbedaan Biaya Implisit dengan Biaya Eksplisit
Selain biaya implisit, perusahaan juga memiliki biaya eksplisit. Tentu saja, kedua jenis biaya ini memiliki pengertian yang berbeda. Eksplisit cost atau biaya eksplisit adalah biaya yang wajib perusahaan keluarkan untuk mendapatkan atau menghasilkan sesuatu. Jenis biaya ini juga bisa berarti sebagai biaya nyata yang harus perusahaan bayarkan kepada pihak lain selama menjalankan bisnisnya. Biaya ini berkaitan dengan berbagai faktor produksi yang akan berdampak langsung pada profitabilitas perusahaan.
Selain itu, biaya eksplisit ini adalah biaya kontraktual atau biaya pasti yang mencakup biaya tenaga kerja, biaya persediaan, biaya sewa, biaya utilitas, biaya hipotek, biaya produksi, dan biaya mesin produksi perusahaan. Artinya, setiap anggaran keuangan tunai yang keluar dari arus kas perusahaan akan dicatat dan dimasukkan ke dalam pembukuan atau laporan keuangan perusahaan secara manual ataupun melalui bantuan software keuangan perusahaan. Tentu saja, dalam jenis keuangan ini, Anda juga harus dapat menghasilkan laporan keuangan yang baik dan akurat sehingga perusahaan Anda dapat mengelola keuangan bisnisnya dengan mudah dan tepat.
Pertimbangan yang Harus Diperhatikan dari Kedua Biaya Tersebut
Untuk biaya eksplisit maupun biaya implisit, pihak perusahaan harus bisa mempertimbangkan pengukuran biaya produksi, antara lain yaitu:
- Sertakan biaya alternatif ataupun biaya oportunitas pada seluruh input, baik yang perusahaan miliki atau beli. Alasannya adalah perusahaan tidak akan bisa menahan input yang di sewa bila harga bayar lebih rendah daripada harga yang perusahaan lain tawarkan.
- Biaya akuntansi atau historis sangat penting untuk laporan keuangan dan pajak perusahaan. Ketika tujuan pengambilan keputusan manajerial tercapai, biaya ekonomi atau biaya oportunitas akan dianggap sebagai konsep biaya yang relevan yang harus perusahaan gunakan.
- Ketika membahas biaya produk, Anda harus membedakan antara biaya marginal dan biaya tambahan. Biaya marginal adalah perubahan biaya tetap pada suatu unit perubahan output. Misalnya, jika gaya total adalah $140 untuk menghasilkan 10 unit output dan $50 untuk menghasilkan 11 unit output, maka biaya marginal perusahaan di unit ke-11 adalah $10.
- Biaya tambahan di sisi lain, merupakan konsep yang lebih luas yang mengacu pada perubahan biaya total dari suatu implementasi keputusan manajerial tertentu, seperti memperkenalkan produk baru, melakukan kampanye iklan tertentu, ataupun memproduksi sendiri komponen yang sebelumnya mereka beli.
Baca juga: 5 Alasan Mengapa Perusahaan harus Beralih ke Cloud Accounting
Kesimpulan
Itulah penjelasan mengenai biaya implisit. Meskipun biaya ini tidak termasuk dalam laporan keuangan perusahaan, namun Anda masih memerlukan laporan pembukuan yang baik dan benar untuk menghitung pengeluaran dan pendapatan perusahaan Anda. Tentu saja, Anda harus dapat memiliki laporan keuangan yang benar dan tepat. Tujuannya agar perusahaan Anda dapat mengelola keuangan bisnis dengan lebih mudah dan akurat.
Tetapi bagaimana jika Anda adalah pemilik bisnis yang sibuk sehingga tidak dapat menyiapkan laporan keuangan? Jangan khawatir, Anda bisa menggunakan Software Akuntansi HashMicro. Perangkat lunak kami akan membantu Anda dalam melakukan berbagai tugas akuntansi serta menghasilkan laporan keuangan perusahaan dengan cepat serta akurat. Selain itu, karena aplikasi akuntansi ini berbasis cloud system, Anda dapat mengerjakan laporan keuangan dari mana saja dan kapan saja. Dengan fitur komprehensifnya akan membuat aktivitas bisnis online dan offline Anda lebih mudah. Dapatkan jadwal demo gratis sekarang juga!