Milenial tumbuh sebagai “penduduk asli dunia digital” karena mereka mengenal teknologi dari usia yang sangat belia. Karena itulah seluruh aktivitas hampir semuanya dapat terlaksana dengan koneksi internet. Cara hidup milenial yang sudah sangat berbeda dengan generasi sebelumnya turut mengubah pasar, termasuk pasar properti yang menggunakan aplikasi software property management dari HashMicro. Dalam kehidupan sehari-hari, untuk urusan belanja, milenial sangat bergantung pada belanja online, mulai dari baju, perawatan tubuh, furnitur, bahkan rumah. Anda tidak perlu khawatir dengan biayanya karena Anda dapat mengunduh skema perhitungan harga software Purchasing dari HashMicro.
Dengan demikian, tidak mengejutkan jika milenial berbelanja dengan cara yang berbeda dengan para generasi sebelumnya. Berikut adalah pembahasan karakteristik milenial dan bagaimana mereka mengubah pasar bisnis properti.
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Milenial memahami rumah impian mereka
Banyak milenial yang baru saja lulus kuliah atau mendapatkan pekerjaan. Oleh karena itu, menawarkan rumah yang akan direnovasi setelah pembelian bukanlah pilihan yang tepat.
Rumah yang para milenial inginkan biasanya harus memiliki dapur dan kamar mandi yang berfungsi dengan baik. Milenial mencari rumah dengan open floor plan, ruang kerja, dan dilengkapi dengan teknologi. Bahkan, beberapa juga mencari rumah yang memiliki panel surya agar bisa ramah lingkungan.
Lokasi yang nyaman
Milenial akan memilih rumah kecil yang dekat dengan daerah urban, perkantoran, dan sekolah. Kebanyakan dari anak muda ini melakukan pekerjaan yang dapat mereka selesaikan di rumah dan mereka akan lebih sering rekreasi. Oleh karena itu, rumah yang dekat dengan lapangan terbuka akan banyak peminatnya.
Bagi generasi yang terbilang lebih modern ini, mencari rumah yang strategis akan mengurangi biaya tambahan lainnya. Tinggal di tempat yang dekat dengan tempat-tempat penting, dan aksesnya yang mudah kemana pun bisa menjadi pendekatan yang bagus.
Prioritas gaya hidup
Prioritas gaya hidup milenial berbeda dengan para orang tuanya. Generasi milenial memiliki kebutuhan yang lebih banyak seperti biaya internet dan smartphone yang dulu merupakan barang mewah. Naiknya biaya hidup milenial semakin menyulitkan mereka dalam membeli rumah.
Generasi yang pilih-pilih
Kebanyakan dari generasi Y ini mencari rumah yang modern dan terjangkau. Ini artinya, mereka memilih rumah dengan kamar dan ruang kerja, memilih lantai kayu dari pada ubin, dan ruangan terbuka untuk menghibur tamu mereka – semua dengan biaya yang terjangkau. Oleh karena itu, generasi milenial sangat ketat dalam pemilihan rumah mereka. Mereka akan mencocokkan apakah sebuah properti memiliki fasilitias yang mereka butuhkan dan harganya.
Jangan kaget jika pembeli milenial datang dan kembali secara berkali-kali tanpa membawa kepastian apakah mereka akan membeli properti tersebut atau tidak. Mereka sedang menyeleksi dengan seksama.
Milenial melakukan riset dengan smartphone mereka
Hidup milenial hampir sepenuhnya bergantung pada smartphone mereka.Mereka pun memilih rumah dan mencari tahu kebutuhan rumah mereka lewat smartphone tersebut. Bisnis properti harus dapat beradaptasi di sini. Memasarkan properti tidak cukup hanya dengan mencetak foto dan memamerkannya di platform tertentu. Iklan juga harus sedemikian rupa menyasar platform digital, khususnya sosial media.
Iklan di dunia digital ini harus benar-benar jujur dan apa adanya. Generasi milenial akan benar-benar melakukan riset jika menemukan kesalahan atau kebohongan.
Bagaimana cara menyiasatinya?
Seorang agen properti, cepat atau lambat akan mendapatkan klien dari generasi milenial. Milenial akan mulai menjajaki pasar properti mulai tahun ini dan itu berarti kesempatan besar akan segera datang.
Cara menyiasati adalah dengan mengikuti cara milenial ini dalam berbelanja. Digitalisasi semua proses properti yang akan dilangsungkan. Agen properti dapat mengiklankan properti dengan fotografi yang mumpuni dan instagrammable.
Perubahan juga harus dilakukan pada properti yang dijual. Agen properti harus mampu berkompetisi secara harga, lokasi, dan ketersediaan fasilitas, mengingat gaya hidup milenial cukup berbeda dan bergantung pada teknologi.
Berikan pelayanan terbaik saat pembeli mendatangi properti yang ditawarkan. Mereka akan banyak bertanya dan agen properti harus terbuka dan jujur. Selain itu, bantu pembeli milenial memahami bagaimana informasi yang agen properti berikan ada berguna di kenyataan dan berikan juga mereka saran mengenai properti seperti apa yang bagus. Maka dari itu dengan menggunakan aplikasi software property management dari HashMicro, akan lebih membantu pemilik, investor, dan broker real estate untuk melakukan manajemen sewa, cicilan, pemeliharaan properti, dan mengelola customer mereka secara real-time dengan otomatis.
Milenial memang terbilang baru dalam pasar properti, tapi gaya hidup mereka sangat merubah drastis dalam pemasaran bisnis ini. Agen properti, bersiaplah untuk perubahan.