Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Ingin Demo Gratis?

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami
6281222846776
×

Nadia

Active Now

Nadia

Active Now

Chapter Selanjutnya

Daftar Isi:

    Chapter Berikutnya

      Kenali Budaya Kerja yang Berdampak Positif bagi Bisnis Anda

      Setiap perusahaan pasti memiliki budaya kerjanya masing-masing dan berbeda satu sama lain. Budaya kerja tidak muncul dengan sendirinya, melainkan muncul dari peraturan-peraturan perusahaan dalam menjalankan manajemen dan operasionalnya. Peraturan ini nantinya akan menciptakan konsep kerja unik dan beragam.

      Budaya kerja suatu perusahaan tentu akan mempengaruhi terhadap kinerja karyawan, Anda dapat menggunakan Sistem Management Talent untuk mengelola seluruh aktivitas dan kinerja karyawan dengan lebih mudah dan praktis. Sistem ini akan memudahkan Anda memantau dan memaksimalkan efisiensi penilaian peforma karyawan secara menyeluruh.

      Selanjutnya, tujuan adanya budaya kerja adalah untuk mencapai hasil, visi, dan misi sesuai dengan yang perusahaan inginkan. Budaya kerja tak hanya mencakup cara berpakaian dan bekerja, tetapi mencakup hubungan antar karyawan, gaya kepemimpinan, dan masih banyak lagi jenisnya. Simak artikel berikut ini untuk mengetahui lebih lengkap.

      Baca juga:  Sistem HRIS: Fungsi, Fitur, dan Cara Kerjanya

      DemoGratis

      Daftar Isi:

        Pengertian Budaya Kerja

        budaya kerja

        Budaya kerja adalah konsep yang berdasarkan kebiasaan atau pola perilaku setiap individu atau kelompok dalam suatu organisasi atau perusahaan untuk mencapai efisiensi dalam bekerja. Hal tersebut memiliki tujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan dan membuatnya lebih produktif sehingga tujuan, visi, dan misi perusahaan dapat terwujud dan mampu melewati masalah. Budaya kerja muncul dari peraturan-peraturan perusahaan ketika menjalankan manajemen dan operasionalnya. Ini juga dapat diartikan sebagai asumsi sebagai hasil dari pemecahan masalah pada perusahaan dalam proses penyesuaian. Work culture juga berhubungan dengan mentalitas karyawan yang nantinya juga akan mempengaruhi suasana kerja. 

        download skema harga software erp
        download skema harga software erp

        Ciri Perusahaan yang Memiliki Budaya Kerja Positif

        Budaya kerja

        Budaya kerja yang positif dalam perusahaan akan memberikan dampak baik bagi keseluruhan operasional dan karyawan. Karyawan juga akan mendapatkan kesempatan untuk berkembang lebih besar ketika berada di dalam budaya kerja yang positif. Tak hanya berdampak pada kesuksesan perusahaan, budaya kerja yang positif juga akan berdampak baik bagi seluruh anggota di dalamnya. 

        Berikut ini merupakan ciri-ciri perusahaan yang memiliki budaya kerja positif:

        1. Lingkungan kerja produktif

        Ketika karyawan merasa senang dan nyaman dalam bekerja, itu menandakan bahwa ia nyaman dengan suasana kerja atau suasana kantor yang kondusif dan nyaman. Hal-hal tersebut akan membuat karyawan menjadi lebih produktif dalam bekerja. Adanya kekhawatiran dan intimidasi ketika bekerja menunjukkan sebaliknya, karyawan merasa takut dan tidak nyaman ketika berada dalam lingkungan kantor.

        2. Suasana kerja yang menyenangkan

        Ketika berada dalam kantor atau waktu bekerja, karyawan membutuhkan suasana yang menyenangkan dan bersahabat. Karena ketika menciptakan ide dan gagasan baru tidak harus di saat serius, tapi bisa juga ketika dalam situasi yang menyenangkan. Suasana yang menyenangkan dan ceria akan meningkatkan kreativitas dan semangat seseorang ketika bekerja. Tersedianya berbagai fasilitas dalam kantor seperti cemilan, ruang bersantai, dan lainnya juga dapat memberikan energi positif dan suasana yang menyenangkan bagi karyawan.

        3. Komunikasi yang terbuka dan jujur

        Banyak hal di kantor yang dapat menyebabkan hal yang tidak kondusif dan tidak nyaman. Jika seluruh anggota dapat membuat komunikasi yang jujur dan terbuka, itu akan membuat kondisi kerja yang nyaman dan juga budaya kerja yang positif di organisasi.

        4. Ada penghargaan dan motivasi

        Ketika pekerja sudah mencapai target yang diinginkan perusahaan, ada bagusnya perusahaan memberikan penghargaan agar karyawan merasa senang dan dihargai. Penghargaan tersebut dapat berupa bonus, sertifikat, promosi, atau hadiah kepada karyawan yang sudah memberikan effort penuh pada perusahaan. Hal-hal tersebut akan memotivasi karyawan untuk bekerja lebih giat lagi.

        5. Budaya kerja sama yang baik

        Ada kemungkinan nantinya rekan kerja Anda akan menggunakan cara curang atau licik dalam mendapatkan keuntungan individu. Dalam sebuah perusahaan pasti akan ada persaingan. Namun, persaingan tak selalu berarti hal negatif. Persaingan secara sehat dan adil sesama karyawan merupakan hal yang positif. Budaya kerja yang positif tersebut dapat mengurangi karyawan yang bersikap negatif karena akan merugikan perusahaan serta rekan kerjanya serta dapat membangun kerja sama yang baik. 

        Baca juga: Management Trainee adalah Program Terbaik untuk Melatih Karyawan

        Jenis-jenis Budaya Kerja

        budaya kerja

        Clan culture

        Budaya ini memiliki sifat ramah, kolaborasi, sama seperti keluarga besar atau klan. Ikatan yang kuat, loyal, berpegang teguh pada tradisi, dan persamaan adalah ciri khas dari clan culture. Perusahaan yang menggunakan budaya ini terikat dengan komitmen atau tradisi dengan nilai-nilai seperti kerja sama, komunikasi, dan juga kesepakatan. Gaya kepemimpinan yang ada dalam clan culture adalah mentorship. Contoh perusahaan yang menggunakan budaya ini adalah Google, Zappos, dan juga Tom’s Maine.

        Adhocracy culture

        Kata kunci dari adhocracy culture adalah “ad hoc” dalam bahasa latin yang berarti dimaksud atau dibentuk dalam satu tujuan. Jenis ini terdiri dari energi dan kreativitas yang mana karyawan harus berani mengambil risiko dengan sosok pemimpin sebagai inovator yang berani menentang asumsi. Budaya ini mengutamakan perubahan dari eksperimen dan juga kebebasan individu. Facebook merupakan salah satu perusahaan yang menganut budaya kerja ini. 

        Jenis ini mengharapkan karyawan untuk selalu mengeluarkan ide dan gagasan baru. Facebook mengatakan “Kami sudah mencoba tipe yang mana karyawan cenderung mendengar dan itu tidak berhasil”. Facebook atau perusahaan teknologi lainnya memerlukan inovasi setiap saat agar bisa tetap bersaing sebelum mereka tertinggal dengan kompetitornya.

        Market culture

        Fokus pada bisnis, menyelesaikan pekerjaan, dan mencapai hasil adalah fokus dari market culture. Berlawanan dengan clan culture, market culture dapat menghambat proses pembelajaran karyawan. Lingkungan kerja dalam perusahaan yang menerapkan market culture biasanya sangat kompetitif termasuk antar rekan kerja. Tujuan perusahaan yang menerapkan market culture adalah mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dan memiliki pangsa pasar sebanyak mungkin. Anda dapat menggunakan aplikasi CRM-Sales untuk mengoptimalkan proses penjualan bisnis Anda agar lebih menghasilkan.

        Amazon dan Apple ketika masih dipimpin oleh Steve Jobs adalah contoh perusahaan yang menerapkan market culture. Jeff Bezos selaku pemimpin Amazon dan Juga Steve Jobs adalah orang yang dikenal sebagai pemberi tugas yang sulit dan menuntut hasil kerja karyawan yang akan menentukan apakah mereka mendapatkan bonus atau hukuman. Banyak kritik yang berpendapat bahwa market culture dapat menimbulkan hal negatif dalam perusahaan seperti persaingan yang tidak sehat, tidak jujur, dan berkurangnya produktivitas.

        Hierarchy culture

        Proses dan prosedur merupakan segalanya dalam hierarchy culture. Dalam hierarchy culture, pemimpin bertugas untuk memantau dan memfasilitasi agar karyawan patuh dengan cara-cara yang benar dalam menjalankan bisnis menurut perusahaan. Proses dan pengawasan merupakan hal penting dalam produktivitas dan kesuksesan karyawan. Peraturan atau kebijakan formal akan mengatur segalanya dalam hierarchy culture. Organisasi pemerintah merupakan contoh dari hierarchy culture.

        Baca juga: Absensi Online, Integrasi Sistem untuk Efisiensi Manajemen Kehadiran Karyawan

        Kesimpulan

        Tidak ada budaya kerja yang benar atau salah. Semua tergantung pada tujuan dan nilai-nilai perusahaan. Hal yang perlu Anda perhatikan adalah pilihlah perusahaan dengan budaya kerja yang sesuai dengan Anda. Sehingga, Anda akan merasa nyaman dan bekerja dengan maksimal. Untuk itu, Anda perlu mencari tahu terlebih dahulu sebelum mendaftar kerja ke suatu perusahaan.

        Mudahkan proses pengelolaan dan penilaian kinerja setiap karyawan perusahaan Anda menggunakan EVA Talent Management dari HashMicro. Dengan sistem ini, Anda dapat mengetahui potensi karyawan dengan mudah dan akurat untuk memaksimalkan performa kerjanya. Selain itu, Anda dapat menyesuaikan kegiatan pelatihan karyawan secara tepat untuk mencapai tujuan bisnis yang lebih maksimal dan sesuai dengan budaya kerja yang akan Anda bangun.

        Artikel terkait: Management Trainee adalah Program Terbaik untuk Melatih Karyawan

        EVATalentManagement

        Apakah artikel Ini bermanfaat?
        YaTidak
        HRM

        Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

        Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

        Dipercaya oleh 2,000+ klien

        Rasakan Keajaibannya Sendiri

        Saya Mau Coba Dulu!

        Dipercaya oleh 2,000+ klien