Selain gaji, ada dua hal lainnya yang ditunggu-tunggu kedatangannya oleh karyawan, yakni THR dan bonus akhir tahun. Namun, pemberian bonus akhir tahun tidaklah sama dengan THR yang diatur oleh pemerintah. Bonus diberikan berdasarkan kesepakatan antara karyawan dengan perusahaan pada saat perekrutan.
Penggunaan sistem payroll pada perusahaan dapat memudahkan perusahaan untuk melakukan penggajian dan pemberian bonus secara praktis, akurat dan otomatis. Hitung skema perhitungan software HRM & payroll online dari HashMicro agar Anda mendapatkan gambaran harganya.
Selain itu, bonus umumnya diberikan pada saat perusahaan berhasil membukukan keuntungan. Jika pada tahun ini perusahaan tidak mendapatkan untung, bisa jadi bonus tak akan turun seperti tahun-tahun sebelumnya.
Dalam menghitung keuntungan tahunan, perusahaan tidak mungkin menggunakan sistem akuntansi yang masih bersifat manual karena hanya akan memakan waktu dan rentan mengalami human error. Otomatiskan berbagai hal di atas dengan menggunakan aplikasi pembayaran gaji untuk memudahkannya, atau Sistem ERP Terbaik.
Baca juga: 4 Software Payroll Terbaik di Indonesia
Selain itu, penggunaan Software ERP pada perusahaan seperti sistem akuntansi dapat membantu perusahaan dalam membuat pembukuan keuangan dan mengetahui keuntungan perusahaan secara otomatis dan akurat. Sistem akuntansi terlengkap dapat memudahkan perusahaan dalam mendapatkan informasi keuangan secara real-time guna membantu membuat keputusan bisnis yang lebih baik.
Soal besaran bonus, biasanya tiap perusahaan punya kebijakan masing-masing dalam penentuannya. Namun secara umum, besar bonus akhir tahun ditentukan oleh faktor masa kerja, prestasi, jabatan, sampai dengan kehadiran karyawan.
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Lalu bagaimana caranya agar perhitungan bonus tersebut terasa adil bagi setiap karyawan? Nah, berikut ini ada dua cara yang bisa Anda coba untuk para tim HRD:
Penentuan Bonus Akhir Tahun dengan Sistem Persentase
Sistem persentase ini sangat bergantung dengan kinerja karyawan itu sendiri. Makin baik prestasinya, makin lama masa kerjanya, makin tinggi jabatannya maka makin besar pula bonus yang akan karyawan Anda dapatkan.
Perusahaan dapat menggunakan bantuan sistem khusus, seperti sistem payroll untuk mengelola bonus akhir tahun karyawan yang dapat Anda sesuaikan dengan produktivitas masing-masing karyawan sebagaimana yang terekam dalam sebuah sistem.
Besaran persentase bisa jadi berbeda-beda dari satu perusahaan ke yang lainnya. Contoh yang kami berikan di bawah ini bukanlah aturan mutlak yang harus Anda ikuti. Sebagai tim HRD, Anda bisa menentukan sendiri nilai persentase yang Anda rasa pas untuk perusahaan Anda.
Untuk mengetahui besar pengeluaran yang harus Anda siapkan untuk menggunakan software ERP terbaik dengan sistem manajemen timesheet, Anda dapat menghitung harganya melalui skema perhitungan harga.
Masa kerja karyawan
Jika sang karyawan belum satu tahun bekerja di perusahaan Anda, maka aspek yang masa kerja akan dihitung secara prorata. Namun jika sudah lebih dari satu tahun, maka besarannya dapat Anda tentukan berdasarkan persentase.
- 1 – 2 tahun: 100%
- 3 – 4 tahun: 110%
- 5 – 6 tahun: 120%
- 7 – 8 tahun: 130%
- 9 – 10 tahun: 140%
- > 10 tahun: 150%
Tinggi jabatan
Anda bisa memasukkan faktor level jabatan sebagai penentu besarnya bonus yang karyawan terima. Persentasenya bisa Anda sesuaikan dengan perusahaan tempat Anda bekerja:
- Operator : 80%
- Foreman : 90%
- Supervisor : 100%
- Superintendent : 110%
- Manajer : 120 %
Tipe departemen
Buat perusahaan-perusahaan yang tiap-tiap departemennya memiliki beban kerja yang berbeda, tipe departemen ini bisa perusahaan jadikan faktor penentu besaran bonus:
- Departemen produksi (atau yang langsung berhubungan dengan produksi) : 120%
- Non-produksi : 110%
- Supporting : 100%
Status peringatan
Jika faktor-faktor sebelumnya bisa kita anggap sebagai reward, faktor yang satu ini bisa dibilang sebagai hukuman bagi mereka yang melanggar peraturan perusahaan. Biasanya karyawan yang sedang menjalani peringatan besaran bonusnya akan perusahaan kurangi sebagai sanksi:
- Hanya peringatan tanpa sanksi : 100%
- Surat Peringatan (SP) 1 : 90%
- SP 2 : 80%
- SP 3 : 70%
- Skorsing 3 bulan : 60%
- Skorsing 6 bulan : 50%
Besaran persentase dan tipe penalti yang perusahaan berikan bisa Anda sesuaikan dengan kebijakan perusahaan. Pilih besaran persentase atau penalti yang Anda rasa pantas untuk perusahaan Anda.
Setelah mengetahui faktor-faktor untuk melakukan perhitungan, langkah berikutnya adalah menghitung bonus karyawan berdasarkan faktor-faktor tersebut. Berikut rumusnya:
Bonus = (gaji x masa kerja x tinggi jabatan x departemen) x status peringatan
Mari kita contohkan Budi yang memiliki gaji 7 juta rupiah, sudah bekerja selama 5 tahun dengan posisi supervisor di departemen produksi. Sayangnya, ia pernah mendapatkan SP 1 karena melanggar peraturan perusahaan.
Lalu, berapa besarkah bonus yang Budi dapatkan di akhir tahun ini? Berikut cara menghitungnya:
Bonus Budi = (7.000.000 x 100% x 120% x 120%) x 90% = 9.072.000
Maka besar bonus yang Budi terima adalah Rp. 9.072.000. Mudah kan cara menghitungnya?
Sistem Bagi Hasil
Selain menggunakan persentase, perusahaan juga dapat membagikan sejumlah keuntungannya kepada karyawan. Kerja keras yang karyawan berikan sehingga perusahaan berhasil membukukan keuntungan dalam bentuk bonus.
Untuk bisa menjalankan metode ini, perusahaan sudah pasti harus membukukan keuntungan. Besarnya bonus yang karyawan dapatkan sudah pasti akan tergantung dari berapa banyak keuntungan yang perusahaan dapatkan dalam periode tertentu.
Umumnya, besaran bonus dari sistem bagi hasil sebesar 10% dari total keuntungan yang perusahaan terima. 10% ini yang kemudian perusahaan bagikan ke seluruh karyawan sebagai bonus.
Jika perusahaan Anda merasa kesulitan dalam melakukan perhitungan bonus akhir tahun karyawan, Anda juga dapat mempermudahnya serta melakukan otomatisasi perhitungan berbagai aspek gaji melalui aplikasi slip gaji,yang dirancang khusus untuk menangani pengelolaan slip gaji secara efisien.
Namun ada juga perusahaan yang memberikan 7,5%, 5%, atau 2,5% dari total keuntungan. Biasanya, besar kecilnya bonus ini biasanya perusahaan tentukan dari seberapa sering adanya pembagian bonus. Umumnya 10% bonus akan karyawan terima setiap setahun sekali, sedangkan 2,5% perusahaan akan membagikan bonus per tiga atau empat bulan sekali.
Biasanya, sistem bagi hasil menggunakan rumus berikut:
Bonus = (total laba x persentase)/ jumlah karyawan
Mari kita ambil contoh: Christy yang bekerja di sebuah perusahaan yang membagikan keuntungan sebesar 10% pada karyawannya. Selain Christy, ada 50 orang karyawan lainnya yang bekerja di perusahaan tersebut. Di tahun ini, perusahaannya berhasil membukukan keuntungan sebesar 10 miliar rupiah.
Maka bonus yang Christy dan rekan-rekannya dapatkan yakni sebesar:
Bonus = (10.000.000.000 x 10%)/50 = Rp. 20.000.000
Baca juga: Cloud HRM Terbaik bagi Perusahaan
Solusi Penentuan Bonus Akhir Tahun Karyawan dengan Slip Gaji Generator Online dari HashMicro
Sebagai bagian dari komitmen terhadap solusi HRM, HashMicro menghadirkan Slip Gaji Generator Online yang memenuhi kebutuhan anda. Alat ini memudahkan pembuatan slip gaji karyawan secara cepat dan akurat, sangat cocok untuk perusahaan yang ingin mengotomatiskan proses penggajian dan menghemat waktu.
Kesimpulan
Dua cara menghitung bonus akhir tahun di atas punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Cara kedua memang lebih mudah perhitungannya. Namun akan terasa kurang adil dilihat dari kinerja masing-masing karyawan. Baik yang bekerja keras atau pun yang santai-santai saja bisa menikmati jumlah bonus yang sama besarnya.
Cara pertama memang lebih rumit. Apalagi jika Anda masih menghitungnya secara manual. Belum lagi jumlah karyawan perusahaan yang jumlahnya ratusan. Jika demikian, maka Anda butuh bantuan Sistem HRM Terbaik dari HashMicro untuk memudahkan pekerjaan Anda.
Sistem HRM bukan hanya memudahkan perhitungan bonus, namun juga mampu mengotomatiskan perhitungan pajak karyawan, gaji, hingga absensi. Tertarik untuk menggunakan sistem HRM? Silahkan isi form untuk berkonsultasi dengan tim kami di sini.