Menghitung TKDN barang dan jasa sering kali menjadi tantangan bagi bisnis karena prosesnya yang rumit dan perhitungan detail. Kesalahan dalam penghitungan dapat berakibat pada hilangnya peluang tender atau ketidaksesuaian dengan regulasi, yang berdampak pada keberlanjutan proyek dan reputasi bisnis.
TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) adalah persentase komponen lokal dalam barang atau jasa yang dihitung untuk memenuhi standar pemerintah. TKDN menunjukkan seberapa besar kontribusi bahan baku, tenaga kerja, dan proses lokal dalam suatu produk atau layanan.
Lalu, bagaimana cara menghitung TKDN yang benar? Dalam artikel ini, kami akan membahas secara mendalam mengenai TKDN, cara menghitung, dan hal yang harus dihindari agar perhitungan tidak salah. Jadi, jangan lewatkan artikel ini agar Anda bisa mendapatkan panduan lengkap mengenai TKDN!
Apa yang Dimaksud dengan TKDN?
Untuk mempermudah pemahaman, kita mulai dari hal yang dasar terlebih dahulu. Apa sebenarnya TKDN itu? Mari bahas pengertiannya terlebih dahulu agar Anda bisa mengikuti pembahasan berikutnya dengan lebih mudah.
TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) adalah persentase komponen lokal yang digunakan dalam suatu barang atau jasa. Komponen lokal ini mencakup bahan baku, tenaga kerja, hingga proses produksi yang berasal dari dalam negeri.
Pemerintah Indonesia menggunakan TKDN sebagai salah satu indikator untuk mendorong penggunaan produk lokal, meningkatkan nilai tambah dalam negeri, serta mengurangi ketergantungan pada impor. TKDN dihitung berdasarkan peraturan pemerintah dengan metode tertentu, bergantung pada jenis barang atau jasa.
Penerapan TKDN di Indonesia diatur oleh regulasi melalui Peraturan Menteri Perindustrian No. 14 Tahun 2020. Aturan ini mewajibkan perusahaan untuk mencantumkan angka TKDN dalam produk atau layanan yang mereka tawarkan, terutama untuk barang atau jasa yang bersentuhan langsung dengan proyek pemerintah.
Perhitungan ini penting terutama bagi perusahaan yang ingin mengikuti proyek pemerintah atau tender tertentu, karena ada syarat minimal TKDN yang harus dipenuhi. Selain itu, TKDN juga membantu perusahaan menunjukkan kontribusinya terhadap perekonomian lokal, sekaligus mendukung upaya kemandirian industri nasional.
Cara Menghitung TKDN Barang dan Jasa yang Harus Dipahami!
Setelah memahami apa itu TKDN melalui penjelasan sebelumnya, kini saatnya kita masuk ke inti pembahasan, yaitu bagaimana cara menghitung TKDN barang dan jasa dengan benar. Dalam penjelasan kami membagi menjadi 3, yaitu barang, jasa, serta barang dan jasa. Berikut penjelasannya:
1. Cara menghitung TKDN barang dan contoh kasusnya
Misalnya, sebuah perusahaan memproduksi mesin dengan total komponen senilai Rp500.000.000. Dari total komponen tersebut, komponen dalam negeri bernilai Rp300.000.000, sedangkan komponen luar negeri bernilai Rp200.000.000. Maka, perhitungan TKDN-nya adalah:
Dengan demikian, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk mesin tersebut adalah 60%.
2. Cara menghitung TKDN jasa dan contoh kasusnya
Sebagai contoh, sebuah perusahaan jasa konsultan teknologi informasi memiliki total biaya operasional sebesar Rp1.000.000.000. Biaya tenaga kerja dan teknologi yang digunakan dalam negeri adalah Rp600.000.000, sementara biaya untuk teknologi impor dan tenaga ahli asing adalah Rp400.000.000. Perhitungan TKDN-nya adalah:
Jadi, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk jasa konsultan ini adalah 60%.
3. Cara menghitung TKDN barang dan jasa serta contoh kasusnya
Misalkan, sebuah perusahaan membuat produk elektronik yang melibatkan pembuatan perangkat keras (hardware) dan juga layanan purna jual. Total biaya barang yang terdiri dari komponen dalam negeri dan luar negeri adalah Rp400.000.000, dan total biaya jasa purna jual yang melibatkan tenaga kerja lokal dan teknologi asing adalah Rp200.000.000. Jika komponen dalam negeri dari barang adalah Rp250.000.000 dan jasa purna jual dalam negeri adalah Rp150.000.000, maka perhitungan TKDN-nya adalah:
-
Barang
2. Jasa
Untuk mendapatkan TKDN total, kita hitung kontribusi masing-masing (barang dan jasa) terhadap total biaya (Rp600.000.000):
Jadi, TKDN total untuk produk barang dan jasa tersebut adalah 68,75%.
Hal yang Harus Dihindari saat Menghitung TKDN
Dalam penghitungan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar hasil perhitungan akurat dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Menghindari kesalahan dalam proses ini sangat penting untuk memastikan bahwa komponen yang dihitung benar-benar sesuai dengan ketentuan.
Berikut adalah penjelasannya:
1. Mengabaikan komponen kecil
Sering kali, pelaku usaha mengabaikan komponen-komponen kecil yang berkontribusi pada produk atau jasa, seperti biaya tenaga kerja lokal atau bahan baku yang diproduksi dalam negeri. Setiap elemen, meskipun tampak kecil, harus dihitung secara teliti agar hasil perhitungan TKDN lebih akurat.
Mengabaikan komponen ini bisa menyebabkan perhitungan TKDN yang tidak mencerminkan kontribusi sesungguhnya dari produk atau jasa yang ditawarkan.
2. Menggunakan data yang tidak akurat
Data yang digunakan untuk menghitung TKDN haruslah akurat dan relevan. Menggunakan estimasi atau data yang sudah tidak valid atau kadaluarsa bisa menghasilkan perhitungan yang keliru, yang akhirnya dapat merugikan bisnis Anda, misalnya dalam hal memenuhi persyaratan tender atau regulasi pemerintah.
3. Mencampurkan biaya yang tidak seharusnya digabungkan
Penting untuk memisahkan biaya barang dan biaya jasa, serta komponen dalam negeri dan luar negeri dengan jelas. Kesalahan dalam mencampur biaya-biaya ini, misalnya menggabungkan biaya barang dengan biaya jasa, bisa membuat perhitungan TKDN menjadi tidak sesuai dan tidak valid. Setiap kategori komponen harus dihitung secara terpisah dan sesuai dengan jenisnya.
4. Tidak memperhitungkan nilai komponen luar negeri dengan benar
Seringkali, perhitungan TKDN terganggu oleh kesalahan dalam menghitung nilai komponen luar negeri, seperti bahan baku impor atau teknologi asing. Hal ini dapat terjadi jika biaya pengiriman, bea masuk, atau biaya tambahan lainnya tidak dimasukkan dalam perhitungan.
Mengabaikan elemen-elemen ini dapat menyebabkan angka TKDN yang lebih tinggi dari yang seharusnya, yang tentunya berisiko bagi kelayakan produk.
5. Mengabaikan peraturan dan standar pemerintah
Peraturan mengenai TKDN selalu diperbarui oleh pemerintah, dan penting untuk selalu mengikuti pedoman dan standar yang terbaru. Jika menggunakan aturan yang sudah kedaluwarsa, Anda bisa saja gagal dalam memenuhi persyaratan regulasi, yang dapat berdampak negatif pada kelancaran bisnis, terutama dalam mengikuti tender atau mendapatkan izin proyek.
Permudah Pencatatan Komponen TKDN Anda dengan Menggunakan Aplikasi Milik HashMicro
Sistem Manufaktur HashMicro dirancang untuk membantu perusahaan dalam pencatatan komponen Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Dengan fitur canggih, sistem ini mengelola data komponen lokal secara akurat, memastikan bahwa bahan dan produk yang digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
HashMicro juga menawarkan demo gratis dan konsultasi tanpa biaya, memberi Anda kesempatan untuk mencoba dan memahami cara sistem ini dapat mengoptimalkan proses produksi dan perhitungan TKDN. Dengan adanya konsultasi, Anda bisa mendapatkan panduan langsung tentang bagaimana memaksimalkan fitur-fitur yang ada sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Software manufaktur ini terintegrasi dengan mudah dengan berbagai aplikasi lain, seperti sistem akuntansi, inventaris, dan lainnya. Integrasi ini memastikan bahwa semua data yang diperlukan untuk perhitungan TKDN bisa diakses dengan cepat dan efisien, mendukung kelancaran operasional bisnis Anda secara keseluruhan.
Berikut adalah fitur-fitur yang ditawarkan oleh sistem manufaktur HashMicro:
- Manufacturing Requisition Planning: Membantu dalam merencanakan kebutuhan produksi secara detail, memastikan ketersediaan bahan baku dan sumber daya lainnya untuk proses produksi.
- Manufacturing Subcon Management: Memastikan kualitas dan waktu produksi yang tepat, menjaga waktu penyelesaian pesanan yang tepat, meningkatkan efisiensi dan kontrol dalam manajemen produksi.
- Manufacturing Gantt Chart Schedule Management: Fitur untuk merencanakan dan mengelola jadwal produksi menggunakan diagram Gantt Chart.
- Made to Order Completion Forecast: Fitur untuk memprediksi waktu penyelesaian pesanan yang dibuat berdasarkan pesanan-pesanan dari Sales Order, menggunakan data historis dan informasi real-time dari proses produksi.
Kesimpulan
Menghitung Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) barang dan jasa adalah langkah penting untuk memastikan produk yang dihasilkan memenuhi standar regulasi dan mendukung perekonomian lokal. Proses ini melibatkan perhitungan komponen-komponen yang berasal dari dalam negeri, termasuk bahan baku, tenaga kerja, dan teknologi yang digunakan dalam produksi.
Untuk mempermudah dan memastikan keakuratan perhitungan TKDN, menggunakan sistem manufaktur seperti HashMicro sangat disarankan. Sistem ini tidak hanya membantu mengelola data komponen lokal dengan tepat, tetapi juga menawarkan kemudahan integrasi dengan aplikasi lain, serta menyediakan demo dan konsultasi gratis.
Segera jadwalkan demo gratisnya sekarang juga!
Pertanyaan Seputar Cara Menghitung TKDN
-
TKDN untuk industri apa saja?
TKDN berlaku untuk berbagai industri yang memproduksi barang dan jasa di Indonesia. Beberapa industri utama yang terpengaruh oleh perhitungan TKDN antara lain, industri manufaktur, industri konstruksi, industri energi dan sumber daya alam, industri telekomunikasi, industri teknologi dan elektronik, industri pertanian dan pangan, industri transportasi.
-
Berapa persen minimal TKDN?
Secara umum, untuk barang industri yang diproduksi di Indonesia, persentase TKDN minimal yang harus dipenuhi adalah 40%.
-
Apakah TKDN itu wajib?
Ya, TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan dalam beberapa sektor industri di Indonesia. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa produk yang diproduksi di dalam negeri menggunakan bahan baku, komponen, dan tenaga kerja lokal dalam jumlah tertentu.