Pada industri manufaktur sebelum aktivitas produksi berjalan, biasanya terdapat suatu perintah kerja yang berguna untuk menginstruksikan apakah pekerjaan sudah dapat dimulai atau belum. Perintah kerja ini biasanya perusahaan buat agar segala proses produksi dapat berjalan lancar dan sesuai dengan SOP yang berlaku. Perintah kerja ini biasanya juga dikenal sebagai work order.
Pembuatan work order tidak dapat dilakukan secara sembarangan dan harus secara resmi. Agar pembuatannya semakin baik, perusahaan dapat menggunakan suatu software yang mampu mempermudah berbagai aktivitas manufaktur pada perusahaan. Salah satunya yaitu Software Hash Manufacturing Automation dari HashMicro. Untuk memahami lebih lanjut mengenai work order dan tujuannya, Anda dapat menyimak penjelasannya di bawah ini:
Baca Juga: Aplikasi Manufaktur: Pengertian, Fitur, dan Manfaatnya
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Apa itu Work Order?
Secara singkat work order memiliki pengertian perintah kerja. Secara umum, work order merupakan dokumen tertulis yang isinya berupa perintah terhadap pekerjaan tertentu. Baik itu perintah dalam lingkup internal atau eksternal perusahaan kepada pelaksana tugas. Perintah kerja biasanya digunakan untuk pelaporan pekerjaan yang sudah atau belum dilakukan.
Sementara dalam industri manufaktur, perintah kerja adalah dokumen tertentu yang mendukung kebutuhan penanganan inspeksi, seperti pembekalan suku cadang, keperluan layanan pemeriksaan, dan pemenuhan material. Hadirnya perintah kerja ini mampu memberikan informasi data mengenai keperluan dan harga perjanjian dari vendor yang bekerjasama agar dapat terpenuhi. Dengan kata lain, perintah kerja merupakan salah satu bentuk komunikasi bagi divisi pemeliharaan dan vendor penerima kerja yang diberikan sebelum pelaksanaan kerja secara efektif
Tujuan dari Penerapan Work Order
Implementasi work order dalam perusahaan manufaktur tentu memiliki tujuan yang mampu meningkatkan efisiensi perusahaan. Tujuan pertamanya adalah untuk membantu penjadwalan dan perencanaan dari pekerjaan tertentu. Isi dari perintah kerja yang berupa informasi mengenai pekerjaan yang harus dilakukan dapat membantu memberikan batasan terkait pengerjaan pemeliharaannya. Hal ini juga membantu Anda untuk mengetahui bagaimana objek teknisnya seperti bentuk operasi, lokasi, jadwal mulai dan selesai, serta durasi kerja. Selain itu isi dari perintah kerja juga dapat berupa jenis sumber daya, jumlah tenaga kerja, mesin, jasa, dan bahan.
Sedangkan dari segi pemeliharaan perusahaan, tujuan penerbitan perintah kerja yaitu untuk memberikan informasi rinci mengenai biaya. Biayanya ini dapat berupa biaya durasi pekerjaan, pelaksanaan pemeliharaan, mekanik, dan historic trouble. Selain itu work order juga dapat terbit dalam bentuk surat cetak atau surat elektronik. Perintah kerja juga dapat dibuat melalui sistem manufaktur yang mampu memberikan efektifitas dan efisiensi dalam pekerjaan.
Penggunaan Work Order dalam Industri Manufaktur
Sebagai salah satu bagian dari operasional manufaktur suatu perusahaan, Anda harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana posisi urutan perintah kerja dalam operasional manufaktur. Berikut urutannya:
- Penentuan harga standar barang
- Penentuan terhadap biaya standar produksi perusahaan
- Membuat formulir produk
- Pembuatan work order
- Membuat pengeluaran bahan baku atau material release
- Membuat produk dan bahan baku keluaran
- Melakukan pembukuan terhadap biaya konversi
- Memproses akhir periode atau period end
Melalui urutan kegiatan manufaktur berikut, dapat diketahui pula bahwa pembuatan work order dilakukan setelah menentukan harga standar barang dan biaya standar produksi. Hal ini berarti pembuatan perintah kerja dilakukan setelah semua perhitungan biaya terhitung secara akurat.
Selain itu, contoh laporan BOQ dapat digunakan untuk memastikan keakuratan perhitungan biaya. Dalam perusahaan manufaktur, bagian perencanaan produksi merupakan divisi yang bertanggung jawab dalam pembuatan work order. Pembuatannya juga dapat dibuat untuk lebih dari satu produk dan dapat pula tergolong dari bagian proses permintaan sales order. Untuk memahami lebih lanjut, berikut elemen yang terdapat dalam formulir work order.
Bagian informasi kerja
Pada bagian atas work order biasanya berisi mengenai informasi umum pekerjaan. Seperti work order number, start date, expected date, person in charge, department, dan description. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
- Work order number: nomor urut formulir work order
- Start date: tanggal dari mulainya produksi barang
- Expected date: perkiraan tanggal berakhirnya proses produksi barang.
- Person in charge: penanggung jawab dari proses produksi barang.
- Department: divisi yang bertanggung jawab selama proses produksi berlangsung.
- Description: penjelasan singkat mengenai pembuatan work order.
Bagian detail
Dalam bagian detail, terdapat beberapa muatan berupa description, item number, quantity, unit, total cost, SO Number, finished, dan closed. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
- Description: penjelasan dari bill of material atau formula produk dari barang yang akan diproduksi.
- Item number: nomor kode barang produksi.
- Quantity: jumlah produksi barang.
- Unit: nilai satuan dari produksi barang.
- Total cost: total biaya produksi.
- Sales order number: nomor dari pesanan penjualan yang berlaku ketika perintah kerja terbit berdasarkan pesanan penjualan.
- Finished: persentase penyelesaian produksi barang
- Closed : status produk apabila sudah dibuatkan work order secara keseluruhan.
Pada bagian detail pekerjaan, biasanya termuat mengenai penggunaan bahan baku untuk proses produksi. Isinya antara lain item number, item description, quantity, unit, quantity taken, standard cost, dan total cost.. Penjelasannya sebagai berikut:
-
- Item number: nomor kode item dari bahan baku
- Item description: deskripsi mengenai bahan baku
- Quantity: kuantitas atau jumlah kebutuhan bahan baku
- Unit: satuan bahan baku
- Quantity taken: kuantitas pengeluaran bahan baku
- Standard cost: harga satuan standar bahan baku yang nilainya diambil berdasarkan formulir penyesuaian harga standar barang.
- Total cost: total biaya standar bahan baku
Pada bagian cost, elemen yang termuat dalam bagian ini antara lain deskripsi biaya konversi, waktu untuk proses produksi barang, nilai biaya standar konversi pembuatan per jam, dan total biaya standar pembuatan.
Permudah Pengaturan Work Order dengan Software Manufaktur
Pembuatan perintah kerja agar semakin mudah dan efisien dapat menggunakan suatu sistem yang mampu mengintegrasikannya dengan berbagai keperluan. Sistem ini berupa software manufaktur yang memiliki fungsi untuk menyederhanakan proses produksi kegiatan perusahaan manufaktur. Selain itu dengan penggunaan software manufaktur dalam perusahaan Anda juga mampu mengotomatiskan berbagai proses manufaktur dengan baik. Selain itu pengelolaan data dan pembuatan perintah kerja juga dapat berlangsung dengan cepat dan akurat serta mampu meminimalisir kesalahan pembuatan.
Software manufaktur juga dapat memberikan manfaat penghitungan biaya work in progress secara otomatis dan terintegrasi, serta mudahnya memenuhi kebutuhan konsumen dengan manajemen mesin dan material optimal. Selain itu software ini juga dapat memantau ketersediaan stok produk dan bahan baku secara real time dan mampu membuat laporan analisis produksi dengan akurat. Berbagai fitur yang tersedia dalam software manufaktur antara lain:
- Software Akuntansi Manufaktur: mampu mengotomatiskan pencatatan biaya belanja bahan baku untuk keperluan produksi dan operasional melalui sistem secara real-time.
- Multi Level Bill of Material: tersedianya bill of material mampu menyediakan data mengenai biaya komponen, suku cadang, dan bahan baku produksi secara menyeluruh.
- Material Requirements Planning: membantu perusahaan dalam membuat perencanaan produksi, jadwal produksi, pembuatan work order dan manajemen inventaris melalui satu sistem yang terintegrasi.
- Pemantauan Stok Gudang: mampu memonitor stok gudang sehingga penerapan sistem FIFO dapat terkontrol dengan baik untuk menghindari terjadinya dead stock.
- Human Resource Management: mengelola berbagai keperluan karyawan seperti manajemen gaji, asuransi, cuti, yang pengelolaannya secara otomatis.
- Internet of Thing: tersedianya fitur internet of things mampu memantau kapasitas produksi secara akurat dan real time.
- Laporan Perencanaan dan Aktualisasi: fitur ini mampu membuat laporan perbandingan rencana yang membantu manajemen dalam mengevaluasi aktualisasi produk.
Baca Juga: Manfaat Software Produksi Manufaktur dan Fitur Unggulannya
Kesimpulan
Work Order merupakan suatu dokumen yang berguna sebagai pemenuhan perintah kerja terhadap tugas tertentu seperti pengecekan suku cadang dan sebagainya. Kegunaan work order dalam industri manufaktur berguna untuk membantu penjadwalan dan perencanaan serta mengetahui informasi biaya lebih rinci. Selain itu pembuatan work order dalam industri manufaktur juga harus diperhatikan pembuatannya agar dapat sesuai dengan fungsinya. Salah satu solusi untuk pengoptimalan pengaturan work order ini dengan menggunakan Hash Manufacturing Automation Software dari HashMicro.
Implementasi software pada industri manufaktur mampu membantu perusahaan dalam mengelola kegiatan produksi secara otomatis, efektif, akurat, dan cepat. Fitur-fitur yang tersedia dalam software ini juga dapat memudahkan produksi serta pembuatan work order agar produksi dapat berjalan dengan lancar. Anda dapat mengunduh skema perhitungan harga Software Hash Manufacturing Automation untuk mengetahui lebih lanjut terkait detail biaya yang harus anda siapkan. Jadwalkan demo gratis sekarang juga!