Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Perlu bantuan atau mau lihat demo singkat dari kami? 😊

Chat di sini, akan langsung terhubung ke WhatsApp tim kami.
6281222846776
×
close button
Violet

Nadia

Active Now

Violet

Nadia

Active Now

Chapter Selanjutnya

CNBC Awards

Mulai Tahun Baru dengan Cara Kerja Baru!

Diskon Hingga 25% untuk Semua Modul HashMicro*

Manfaatkan promo spesial Tahun Baru dan pastikan bisnis melaju lebih cepat di 2026!

*Syarat dan ketentuan berlaku

*Syarat dan ketentuan berlaku
Sisa waktu --:--:--
Klaim Promo

Mengenal Consignment dan Manfaatnya bagi Bisnis

Diterbitkan:

Bayangkan Anda bisa menekan risiko finansial sekaligus menjaga arus kas tetap sehat sambil tetap menghadirkan produk terbaru bagi pelanggan. Itulah konsep consignment, metode di mana pemasok mengirimkan barang ke pengecer tanpa memindahkan kepemilikan hingga barang terjual.

Strategi ini sangat menguntungkan, terutama bagi bisnis ritel yang ingin mengelola inventaris dengan lebih efisien dan mengurangi beban modal. Namun, untuk merasakan manfaat maksimal, Anda perlu memahami cara kerja dan penerapannya secara tepat.

Artikel ini akan membahas definisi consignment, manfaatnya, dan bagaimana sistem ini dapat mendukung pertumbuhan bisnis Anda. Teruskan membaca untuk melihat bagaimana consignment dapat menjadi bagian dari strategi operasional yang lebih cerdas.

Key Takeaways

  • Consignment adalah sistem di mana barang dikirim oleh pemasok ke distributor, namun kepemilikan barang tetap berada di tangan pemasok sampai barang tersebut terjual.
  • Beberapa keuntungan consignment bagi perusaahaan antara lain: mengurangi risiko inventaris, memperkuat arus kas, memperluas jangkauan produk, meningkatkan hubungan dengan pemasok.
  • Software HashMicro mampu memaksimalkan efektivitas metode consignment dalam bisnis.
Klik Disini untuk Demo Gratisnya!
DemoGratis

Daftar Isi:

    Daftar Isi

      Apa itu Consignment?

      Consignment adalah sistem di mana barang dikirim oleh pemasok ke distributor, namun kepemilikan barang tetap berada di tangan pemasok sampai barang tersebut terjual. Metode ini memungkinkan distributor untuk menawarkan produk tanpa harus membayar biaya awal yang signifikan, sehingga mengurangi beban finansial dan risiko terkait dengan inventaris yang tidak terjual.

      Dalam pengaturan consignment, terdapat beberapa istilah penting “consignor” merujuk pada pihak yang mengirimkan barang, yaitu pemasok atau produsen; “consignee” adalah pihak yang menerima barang untuk dijual, yaitu distributor; dan “konsinyasi” adalah proses pengelolaan barang yang dikirim dengan sistem consignment.

      Memahami struktur dan mekanisme kerja consignment sangat penting untuk memastikan efisiensi operasional dan keberhasilan penerapan metode ini dalam bisnis Anda.

      Metode dan Cara Kerja Sistem Consignment

      Sistem consignment

      Sistem consignment adalah salah satu metode penjualan di mana pemilik barang menitipkan produknya kepada pihak lain, seperti toko. Berikut adalah beberapa metode dan cara kerja sistem consignment:

      1. Kesepakatan antara consignor dan consignee

      Kesepakatan antara consignor (pemilik barang) dan consignee (pihak yang menerima barang untuk dijual) merupakan langkah penting dalam sistem consignment.

      Dalam kesepakatan ini, kedua belah pihak menetapkan syarat dan ketentuan terkait penjualan barang, termasuk harga jual, persentase komisi, durasi penjualan, serta prosedur pengembalian barang yang tidak terjual.

      Kesepakatan yang jelas dan rinci membantu menghindari kesalahpahaman dan memastikan bahwa hak dan kewajiban masing-masing pihak dipenuhi sesuai dengan perjanjian.

      2. Pengiriman konsinyasi

      Pengiriman konsinyasi adalah tahap di mana consignor mengirimkan barang ke consignee untuk dijual. Pada tahap ini, barang dikirim sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya, baik dalam hal jumlah, jenis, maupun kondisi barang.

      Pengiriman ini dilakukan tanpa transaksi pembayaran di muka, karena pembayaran hanya akan dilakukan setelah barang tersebut terjual.

      Proses pengiriman harus dilakukan dengan cermat untuk memastikan barang tiba dalam kondisi baik dan sesuai dengan spesifikasi yang disepakati, sehingga meminimalkan risiko kerugian bagi kedua belah pihak.

      3. Penjualan barang

      Penjualan barang dalam sistem consignment terjadi ketika consignee berhasil menjual produk yang dititipkan oleh consignor kepada konsumen akhir. Proses penjualan ini mengikuti harga dan ketentuan yang telah disepakati sebelumnya antara kedua belah pihak.

      Consignee bertanggung jawab untuk mempromosikan, memajang, dan menjual barang-barang tersebut. Setelah barang terjual, consignee akan menyimpan bagian dari hasil penjualan sebagai komisi atau margin keuntungan, dan sisanya akan diserahkan kepada consignor sebagai pembayaran atas barang yang terjual.

      Sistem ini memungkinkan consignor untuk menjangkau pasar yang lebih luas, sementara consignee mendapatkan keuntungan tanpa perlu mengeluarkan modal untuk membeli barang di awal.

      4. Pembayaran

      Dalam sistem consignment, pembayaran kepada pihak yang menitipkan barang biasanya dilakukan setelah produk terjual. Untuk memastikan proses ini berjalan lancar, penggunaan retail software menjadi sangat penting.

      Retail software memungkinkan perusahaan untuk melacak penjualan dengan akurat dan otomatis, sehingga memudahkan dalam menghitung pembayaran yang harus diberikan kepada pemilik barang.

      Dengan bantuan software POS retail untuk bisnis Indonesia, perusahaan dapat mengelola transaksi dengan lebih efisien, memastikan transparansi dalam proses pembayaran, serta meminimalkan risiko kesalahan.

      Hal ini juga membantu mempercepat proses administrasi, memberikan kenyamanan bagi kedua belah pihak, dan meningkatkan kepercayaan antara perusahaan dan pihak yang menitipkan barang.

      No. Metode dan Cara Kerja Sistem Consignment Deskripsi Singkat
      1. Kesepakatan antara consignor dan consignee Menetapkan syarat, ketentuan, dan hak kedua pihak agar proses konsinyasi berjalan jelas dan adil.
      2.  Pengiriman konsinyasi Barang dikirim sesuai kesepakatan tanpa pembayaran di muka untuk dijual oleh pihak penerima.
      3. Penjualan barang Consignee menjual barang sesuai perjanjian, mengambil komisi, dan sisanya diberikan ke consignor.
      4.  Penjualan barang Consignee menjual barang sesuai perjanjian, mengambil komisi, dan sisanya diberikan ke consignor.
      5. Pembayaran Pembayaran dilakukan setelah penjualan, didukung software retail untuk transparansi dan efisiensi transaksi.

      Manfaat Sistem Consignment

      Mengadopsi sistem consignment memberikan sejumlah keuntungan strategis bagi bisnis, terutama dalam hal pengelolaan risiko dan efisiensi operasional. Berikut manfaat utamanya:

      1. Mengurangi beban finansial

      Perusahaan tidak perlu mengeluarkan modal besar di awal karena pembayaran dilakukan setelah produk terjual. Pendekatan tersebut membantu menjaga arus kas tetap sehat dan memungkinkan bisnis fokus pada kebutuhan lain.

      2. Minim risiko penumpukan stok

      Metode consignment memberikan fleksibilitas bagi perusahaan untuk menghadirkan berbagai produk tanpa takut terhadap potensi kelebihan persediaan. Peluang barang menjadi stok mati pun jauh lebih kecil.

      3. Memperluas pilihan produk tanpa modal besar

      Bisnis dapat menambah variasi produk di rak atau etalase tanpa komitmen modal yang besar. Dampaknya, pelanggan mendapatkan lebih banyak pilihan dan daya tarik toko pun meningkat.

      4. Meningkatkan efisiensi operasional

      Barang dicatat sebagai persediaan hanya setelah terjual, sehingga proses perencanaan stok dan pengendalian biaya menjadi lebih sederhana. Sistem kerja menjadi lebih ringan dan terstruktur.

      5. Mendukung pertumbuhan bisnis

      Dengan risiko yang lebih rendah dan fleksibilitas tinggi, perusahaan lebih leluasa mencoba kategori baru, mengikuti perkembangan tren, atau memperluas pasar tanpa beban modal awal yang berat.

      Kelebihan Sistem Consignment

      Menerapkan sistem consignment menawarkan berbagai keuntungan bagi kedua belah pihak, baik pemilik barang (consignor) maupun pihak yang menjual (consignee). Pembagian risiko yang lebih seimbang membuat model ini semakin banyak digunakan dalam industri ritel dan distribusi.

      Kelebihan bagi consignor (pemilik barang)

      • Kurangi risiko inventaris: Konsinyor terhindar dari kerugian stok tidak laku karena barang tetap menjadi miliknya sampai terjual.
      • Memperluas distribusi: Barang dapat dipasarkan di lebih banyak titik penjualan tanpa investasi tambahan.
      • Tingkatkan peluang penjualan: Produk lebih mudah terlihat oleh pelanggan langsung di toko consignee.
      • Hubungan jangka panjang: Transparansi data penjualan membantu menciptakan kepercayaan dengan mitra penjual.

      Kelebihan bagi consignee (pihak yang menjual)

      • Perkuat arus kas: Retailer tidak perlu membayar di awal dan hanya melakukan pembayaran setelah barang terjual.
      • Menambah variasi produk: Konsinyasi memungkinkan toko menghadirkan lebih banyak pilihan tanpa investasi modal besar.
      • Meminimalkan risiko kerugian: Retailer dapat mencoba produk baru tanpa takut menanggung biaya atas barang yang tidak laku.
      • Tingkatkan efisiensi inventaris: Aplikasi stok barang memudahkan pemantauan dan pencatatan produk konsinyasi secara real-time.
      • Kolaborasi operasional lebih lancar: Integrasi dengan aplikasi distributor membantu menyelaraskan data pengiriman, stok, dan penjualan sehingga proses konsinyasi berjalan lebih terkoordinasi.
      download skema harga software erp
      download skema harga software erp

      Kekurangan Sistem Consignment

      Meskipun menawarkan berbagai keuntungan bagi kedua belah pihak, sistem consignment juga memiliki sejumlah keterbatasan yang perlu dipertimbangkan sebelum diterapkan. Berikut beberapa kekurangan yang umum terjadi pada model titip jual:

      Kekurangan bagi consignor (pemilik barang)

      • Arus kas lebih lambat: Pembayaran baru diterima setelah barang terjual, sehingga pemasok perlu menunggu lebih lama untuk mendapatkan pendapatan.
      • Risiko kerusakan atau kehilangan: Produk berada di luar kendali langsung consignor, sehingga potensi kerusakan atau kehilangan lebih sulit dipantau.
      • Biaya operasional tambahan: Perlu alokasi waktu dan tenaga untuk memonitor stok di toko consignee agar penjualan tetap optimal.
      • Ketergantungan pada performa retailer: Kecepatan penjualan sangat dipengaruhi oleh strategi pemasaran dan kualitas display dari pihak consignee.

      Kekurangan bagi consignee (pihak yang menjual)

      • Pengelolaan inventaris lebih kompleks: Produk konsinyasi harus dipisahkan dari stok reguler, sehingga pencatatan membutuhkan perhatian ekstra.
      • Ruang penyimpanan tidak efisien: Barang titipan dapat memenuhi gudang atau etalase meski perputarannya lambat.
      • Potensi konflik pencatatan: Perbedaan data antara retailer dan pemasok bisa memicu dispute jika tidak menggunakan sistem yang sinkron.
      • Tanggung jawab display dan promosi: Toko tetap harus menata dan memasarkan barang meski bukan pemiliknya, sehingga menambah beban operasional.

      Penerapan Consignment bagi Perusahaan

      Penerapan sistem consignment dalam perusahaan dapat berjalan lebih efektif dengan dukungan teknologi seperti inventory management system ataupun aplikasi sales management.

      Teknologi ini memungkinkan perusahaan untuk mengelola stok dengan lebih efisien dan memanfaatkan data penjualan secara optimal. Dengan informasi yang akurat tentang pergerakan produk, perusahaan dapat menyusun strategi pemasaran yang lebih terarah serta mengidentifikasi peluang peningkatan penjualan yang mungkin tidak terlihat sebelumnya.

      Sistem manajemen inventaris juga memudahkan pelacakan kinerja penjualan secara real-time, sehingga perusahaan dapat melakukan penyesuaian strategi dengan cepat dan tepat. Hal ini memastikan bahwa produk yang ditawarkan sesuai dengan permintaan pasar dan meminimalkan risiko inventaris yang tidak terjual.

      Efisiensikan Metode Consignment pada Bisnis Anda dengan Menggunakan Inventory Management Software HashMicro

      Untuk memaksimalkan efektivitas metode consignment dalam bisnis Anda, penggunaan Inventory Management Software dari HashMicro dapat menjadi solusi yang tepat.

      Software ini dirancang untuk membantu Anda mengelola stok dengan lebih efisien, mengurangi risiko kesalahan, meningkatkan kinerja penjualan, serta terintegrasi ke aplikasi sales management. Berikut ini adalah beberapa manfaat utama yang bisa Anda peroleh dengan menerapkan software HashMicro dalam operasional bisnis Anda.

      • Proses penjualan yang efisien: Dengan sistem HashMicro, Anda dapat mengelola proses penjualan dengan mudah. Stok konsinyasi diperlakukan sama seperti barang lainnya, memungkinkan pendekatan terpadu dalam menjual produk konsinyasi.
      • Aktivasi konsinyasi yang praktis: Aktifkan fitur konsinyasi dengan mudah melalui pengaturan konfigurasi di Sistem Inventaris HashMicro, memastikan proses konsinyasi berjalan dengan lancar.
      • Pelacakan dan pelaporan: Meskipun produk konsinyasi adalah milik vendor, Sistem Inventaris HashMicro menawarkan fitur pelacakan dan pelaporan yang canggih. Anda dapat membuat laporan khusus, seperti jumlah stok yang tersedia, untuk mendapatkan wawasan tentang status dan lokasi barang konsinyasi. Tentunya pelaporan ini akan sesuai dengan aturan yang ditentukan oleh lembaga Bea dan Cukai.
      • Meningkatkan visibilitas pergerakan produk: Dapatkan pemahaman menyeluruh tentang pergerakan produk konsinyasi melalui dasbor Perpindahan Produk. Dengan informasi mengenai jumlah, dokumen referensi, dan lokasi, Anda dapat membuat keputusan yang lebih tepat selama proses konsinyasi.
      • User friendly: Terima stok konsinyasi dengan lancar melalui antarmuka yang user-friendly, yang memungkinkan pembuatan tanda terima secara manual serta pelacakan akurat yang terhubung langsung dengan vendor pemasok.

      “Inventory Management Software HashMicro membantu bisnis mengelola konsinyasi dengan cara yang lebih terstruktur, transparan, dan menguntungkan. Dengan sistem yang user-friendly dan integrasi menyeluruh, perusahaan dapat fokus pada penjualan tanpa khawatir akan kerumitan operasional.”

      Anandia Denisha, Regional Manager

      Kesimpulan

      Secara keseluruhan, sistem consignment menawarkan solusi efisien bagi bisnis dalam mengelola inventaris dan memperluas jangkauan pasar tanpa memerlukan modal awal yang besar.

      Dengan memanfaatkan metode ini, consignor dapat memasukkan produk ke pasar melalui mitra penjualan tanpa harus mengeluarkan biaya langsung, sementara consignee dapat menawarkan lebih banyak produk kepada pelanggan tanpa risiko investasi besar.

      Untuk memaksimalkan potensi sistem consignment, teknologi inventory terbaik sangat berperan penting dalam mengelola data dan transaksi dengan akurat. Jika Anda ingin mengoptimalkan sistem consignment di bisnis Anda, HashMicro menawarkan solusi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik Anda.

      Dengan melakukan demo gratis dari solusi HashMicro, Anda bisa mengevaluasi bagaimana sistem HashMicro dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mendukung pertumbuhan bisnis Anda secara efektif.

      InventoryManagement

      Pertanyaan Seputar Consignment

      • Apa itu pembayaran consignment?

        Metode Pambayaran Consignment adalah suatu metode pembayaran yang dilakukan sesuai dengan jumlah barang yang terjual saja.

      • Apa saja hak consignee?

        Pihak consignee berhak untuk mendapatkan komisi dan penggantian biaya yang dikeluarkan untuk menjual barang titipan tersebut, sesuai dengan jumlah yang diatur dalam perjanjian diantara kedua pihak.

      • Apa kelemahan dari sistem konsinyasi?

        Jika produk mengalami kerusakan, maka kerugian biasanya akan ditanggung oleh consignor dan hal ini tentu cukup berisiko. Sistem konsinyasi hanya berlaku pada produk tertentu saja, sebab tidak semua produk dapat dijual dengan sistem ini.

      Irga Afghani

      Content Writer

      Saya telah menjadi seorang praktisi yang berpengalaman untuk penulisan artikel terkait solusi ERP. Dengan menggunakan pendekatan yang solutif dan adaptif, saya menyajikan isi konten yang relevan untuk membantu bisnis dalam memahami implementasi ERP dalam aktivitas operasionalnya, sehingga mendorong pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan.

      Anandia adalah seorang praktisi dengan gelar Master of Business Administration dari Universitas Bina Nusantara, serta memiliki kemampuan kuat dalam strategi bisnis dan manajemen pemasaran. Pengalaman lebih dari lima tahun di bidang marketing telah membentuk keahliannya dalam pengembangan strategi pemasaran, analisis pasar, dan pengelolaan tim lintas wilayah. Perjalanan karirnya di industri teknologi dan software enterprise memperkuat kemampuannya dalam memahami kebutuhan pelanggan B2B, mengelola kampanye pemasaran digital, serta mengoptimalkan performa tim untuk mencapai target pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.



      HashMicro berpegang pada standar editorial yang ketat dan menggunakan sumber utama seperti regulasi pemerintah, pedoman industri, serta publikasi terpercaya untuk memastikan konten yang akurat dan relevan. Pelajari lebih lanjut tentang cara kami menjaga ketepatan, kelengkapan, dan objektivitas konten dengan membaca Panduan Editorial kami.