Ketidakakuratan data stok, dan biaya penyimpanan yang meningkat seringkali menjadi permasalahan umum yang terjadi pada manajemen inventaris di perusahan. Untuk mengatasi hal ini, cycle counting seringkali menjadi metode yang dapat menjaga akurasi inventaris.
Dibandingkan dengan penghitungan stok tahunan, cycle counting dilakukan secara berkala dengan mengidentifikasi item tertentu untuk diperiksa pada waktu yang telah dijadwalkan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mendeteksi ketidaksesuaian stok lebih cepat.
Sistem manajemen inventaris yang efektif tidak hanya menyederhanakan proses penghitungan, tetapi juga memberikan data real-time yang lebih akurat, sehingga memudahkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan efektif.
Melalui artikel ini, akan dibahas bagaimana cycle counting dapat menjadi salah satu metode untuk mengatasi tantangan inventaris dan meningkatkan efisiensi bisnis Anda.
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Key Takeaways
|
Apa itu Cycle Counting?
Cycle counting adalah metode penghitungan persediaan yang dilakukan secara rutin pada sebagian item, bukan seluruh stok sekaligus. Proses ini dilakukan dengan menjadwalkan penghitungan stok tertentu secara rutin, sehingga perusahaan dapat menjaga akurasi level stok tanpa menghentikan operasional.
Berbeda dengan stock taking tradisional yang memerlukan penghitungan total stok dalam satu waktu, cycle counting dilakukan secara berkala, sehingga tidak memerlukan penghentian operasional besar-besaran di gudang atau tempat penyimpanan.
Dalam cycle counting, item-item yang dipilih untuk dihitung biasanya berdasarkan beberapa kriteria, seperti nilai barang, frekuensi penggunaan, atau volume penjualan.
Misalnya, barang dengan nilai tinggi atau yang sering dipindahkan lebih sering diperiksa untuk memastikan akurasi stoknya, sedangkan item dengan pergerakan lambat mungkin diperiksa lebih jarang.
Metode cycle counting memiliki perbedaan dengan stock opname. Stock opname menghitung seluruh inventaris secara periodik, biasanya setahun sekali, sementara cycle counting menghitung sebagian kecil inventaris secara berkala tanpa menghentikan operasional.
Manfaat Cycle Counting untuk Manajemen Stok
Cycle counting menawarkan berbagai manfaat bagi manajemen stok yang dapat membantu bisnis menjaga efisiensi operasional dengan bantuan aplikasi inventaris. Berikut adalah beberapa manfaat utamanya:
1. Meningkatkan akurasi stok
Dengan cycle counting, penghitungan persediaan dilakukan secara berkala sehingga kesalahan dapat terdeteksi lebih cepat. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menjaga data stok yang lebih akurat dan meminimalkan ketidaksesuaian antara stok fisik dan catatan sistem.
2. Meminimalkan gangguan operasional
Tidak seperti penghitungan stok tahunan yang memerlukan penghentian aktivitas di gudang atau toko, cycle counting memungkinkan perusahaan menjalankan proses penghitungan tanpa mengganggu operasional harian.
Item diperiksa dalam kelompok kecil, sehingga tidak memerlukan waktu lama dan tidak mengganggu alur kerja.
3. Mengurangi biaya pengelolaan inventaris
Cycle counting membantu bisnis menghindari pengeluaran besar yang biasanya diperlukan untuk stock taking total. Dengan penghitungan stok yang lebih efisien dan sering, perusahaan dapat mengurangi biaya operasional yang timbul akibat kesalahan inventaris.
4. Mendeteksi masalah stok lebih cepat
Karena cycle counting dilakukan secara berkala, masalah stok seperti barang hilang, kerusakan, atau kesalahan pencatatan dapat ditemukan lebih awal. Ini memungkinkan perusahaan untuk segera mengambil tindakan korektif sebelum masalah tersebut mempengaruhi rantai pasokan.
5. Meningkatkan pengambilan keputusan
Dengan data stok yang lebih akurat, manajer dapat membuat keputusan yang lebih tepat terkait pengadaan, distribusi, dan perencanaan persediaan. Cycle counting memberikan informasi real-time yang penting untuk menjaga keseimbangan stok.
Perbedaan Physical Inventory dan Cycle Counting
Physical inventory dan cycle counting adalah dua metode yang digunakan dalam sistem inventory gudang untuk memeriksa persediaan, tetapi keduanya memiliki pendekatan dan tujuan yang berbeda. Berikut adalah perbedaan utama antara kedua metode tersebut:
1. Frekuensi penghitungan
Physical inventory atau stock taking dilakukan secara menyeluruh dan biasanya setahun sekali, di mana semua barang di tempat penyimpanan dihitung dalam satu waktu tertentu. Biasanya physical inventory dilakukan pada akhir tahun fiskal atau selama periode tertentu ketika operasional dihentikan.
Sementara itu, cycle counting dilakukan secara berkala dan terus menerus. Hanya sebagian kecil item yang dihitung dalam satu waktu, dan pemilihan item ini biasanya didasarkan pada kriteria tertentu seperti nilai barang atau frekuensi penjualan.
2. Gangguan operasional
Salah satu kelemahan utama physical inventory adalah memerlukan penghentian sementara operasional bisnis agar proses penghitungan dapat dilakukan dengan tepat. Seluruh tim dan sumber daya diarahkan untuk menghitung inventaris dalam waktu singkat, yang dapat mengganggu kegiatan sehari-hari.
Sebaliknya, cycle counting dirancang untuk menghindari gangguan besar tersebut. Karena penghitungan dilakukan pada kelompok item kecil secara berkala, bisnis dapat tetap beroperasi seperti biasa tanpa perlu menghentikan aktivitas.
3. Akurasi data
Physical inventory memberikan gambaran menyeluruh tentang inventaris pada waktu tertentu, tetapi seringkali data ini cepat usang karena perubahan stok yang terus terjadi. Kesalahan baru dalam pencatatan atau pergerakan barang mungkin tidak terdeteksi hingga penghitungan berikutnya.
Dengan cycle counting, data inventaris selalu diperbarui secara real-time, karena stok diperiksa dan disesuaikan secara terus menerus, sehingga meminimalkan risiko kesalahan yang berkepanjangan.
Metode Cycle Counting
Cycle counting memiliki beberapa metode yang dapat digunakan oleh perusahaan, tergantung pada jenis barang, frekuensi pergerakan stok, dan kebutuhan manajemen inventaris. Berikut adalah beberapa metode utama dalam cycle counting yang umum diterapkan:
1. Klasifikasi ABC (ABC analysis)
Salah satu metode yang paling umum dalam cycle counting inventory adalah klasifikasi ABC, di mana barang-barang dikelompokkan berdasarkan nilai dan frekuensi penggunaannya. Item kategori A adalah barang bernilai tinggi dan sering terjual, sehingga dihitung lebih sering.
Item kategori B memiliki nilai sedang dan frekuensi penjualan yang moderat, sedangkan item kategori C adalah barang dengan nilai rendah atau pergerakan yang jarang.
Misalnya, kategori A dihitung setiap bulan untuk item dengan lebih dari 50 transaksi per bulan, kategori B dihitung setiap 2-3 bulan untuk item dengan 20 transaksi, dan kategori C dihitung setiap 6 bulan untuk item dengan 5 transaksi.
2. Metode contoh acak (random sample counting)
Pada metode ini, item dipilih secara acak untuk dihitung pada interval waktu yang telah ditentukan. Random sample counting cocok untuk bisnis yang memiliki persediaan barang dengan nilai yang relatif merata atau di mana tidak ada perbedaan besar dalam pergerakan stok antar item.
Random sample menggunakan pemilihan acak item dari inventaris untuk melakukan audit, misalnya, 10% dari total item diperiksa setiap bulan, 5% setiap kuartal, dan 1-2% setiap tahun, memberikan gambaran umum tentang akurasi stok tanpa memeriksa seluruh item.
3. Grup kontrol (process control grouping)
Metode ini digunakan untuk mengelompokkan barang-barang berdasarkan proses atau alur distribusi. Misalnya, barang-barang yang terlibat dalam rantai pasokan yang sama atau yang diproses bersama dihitung dalam satu siklus yang sama.
Grup kontrol melibatkan pemantauan sekelompok item serupa, misalnya, barang berkinerja tinggi dihitung setiap bulan, barang berkinerja sedang setiap 3 bulan, dan barang berkinerja rendah setiap 6 bulan, sehingga mempermudah pengambilan keputusan terkait stok.
Masing-masing metode cycle count ini menawarkan pendekatan yang berbeda dalam mengelola persediaan. Dengan memilih metode yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan stok dan menjaga akurasi inventaris.
Kelebihan dan Kekurangan Cycle Counting
Cycle counting memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya menjadi pilihan utama dalam manajemen stok modern, namun seperti semua metode, terdapat pula beberapa kekurangan. Berikut adalah penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangannya:
Kelebihan cycle counting
- Mengurangi gangguan operasional: Tidak seperti metode stock taking tradisional yang memerlukan penghentian sementara untuk menghitung semua stok, cycle counting dilakukan secara berkala dan hanya pada sebagian kecil item.
- Meningkatkan akurasi data stok: Dengan cycle count, perusahaan dapat memperbarui data stok secara terus menerus, yang memungkinkan deteksi dini terhadap kesalahan atau ketidaksesuaian persediaan.
- Menghemat biaya dan waktu: Cycle counting lebih efisien dalam hal penggunaan sumber daya dibandingkan physical inventory, karena penghitungan dilakukan secara bertahap dan tidak membutuhkan banyak tenaga kerja dan biaya dapat ditekan.
- Deteksi kesalahan lebih cepat: Proses ini memungkinkan identifikasi ketidaksesuaian stok lebih awal, sehingga perusahaan dapat mengambil tindakan cepat untuk memperbaiki masalah.
- Meningkatkan pengelolaan item bernilai tinggi: Dengan fokus yang lebih besar pada item yang sering terjual atau memiliki nilai tinggi, perusahaan dapat memastikan bahwa stok barang penting selalu akurat dan tersedia.
Kekurangan cycle counting
- Tidak memberikan gambaran menyeluruh seketika: Karena penghitungan dilakukan secara bertahap, data inventaris tidak tersedia secara lengkap pada satu waktu, sehingga perusahaan mungkin tidak memiliki gambaran menyeluruh.
- Membutuhkan sistem manajemen inventaris yang baik: Untuk menjalankan count inventory secara efektif, perusahaan perlu memiliki sistem manajemen inventory yang andal dan terintegrasi agar proses penghitungan dapat berjalan lancar.
- Fokus pada item tertentu: Metode ini cenderung fokus pada item dengan pergerakan tinggi, sehingga item dengan pergerakan rendah mungkin tidak dihitung sesering yang diperlukan, berpotensi mengabaikan ketidaksesuaian.
Cycle counting menawarkan kelebihan yang dapat meningkatkan akurasi manajemen stok. Namun, untuk memaksimalkan manfaatnya, bisnis perlu mempertimbangkan sumber daya yang diperlukan, teknologi pendukung, serta strategi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Permudah Kelola Cycle Counting dengan Sistem Manajemen Inventaris HashMicro
Sistem Manajemen Inventaris HashMicro dirancang untuk mempermudah proses cycle counting dengan berbagai fitur canggih. Sistem ini membantu melakukan penghitungan stok secara berkala, memberikan fleksibilitas dalam penjadwalan dan pelaksanaan penghitungan.
Selain itu, software inventaris HashMicro menyediakan laporan analitik yang mendetail untuk membantu pengguna memahami tren stok dan mengidentifikasi item yang memerlukan perhatian lebih. Fitur ini memungkinkan perusahaan untuk melakukan perbaikan yang diperlukan pada manajemen stok.
Berikut beberapa fitur manajemen inventaris HashMicro yang dapat membantu kelola stok bisnis Anda.
- Stock Forecasting: Memprediksi kebutuhan stok di masa depan berdasarkan data penjualan dan tren historis, membantu perencanaan yang lebih akurat.
- Run Rate Reordering Rules: Otomatisasi pengaturan ulang stok berdasarkan tingkat penjualan untuk memastikan persediaan selalu tersedia sesuai kebutuhan.
- OCR for Receiving: Memanfaatkan teknologi OCR (Optical Character Recognition) untuk memindai dan mengelola penerimaan barang secara otomatis, meningkatkan akurasi dan kecepatan.
- Fast Moving, Slow Moving, & Non-Moving Stocks Analysis: Analisis kategori stok berdasarkan pergerakan barang, membantu mengelola stok dengan lebih efisien sesuai dengan kecepatan perputarannya.
- RFID Warehouse Rack Stock In Out Automation: Otomatisasi proses keluar-masuk stok menggunakan teknologi RFID, memastikan pelacakan barang lebih cepat dan akurat.
- Replenishment: Fitur untuk memastikan stok selalu tersedia dengan otomatis mengisi kembali barang yang mendekati titik minimum.
Dengan fitur-fitur tersebut, bisnis Anda dapat lebih mudah mengelola inventaris secara efisien, meningkatkan akurasi data, serta meminimalkan risiko kesalahan tanpa harus menghentikan operasional harian.
Kesimpulan
Cycle counting merupakan metode efektif dalam manajemen inventaris yang menawarkan berbagai kelebihan, seperti mengurangi gangguan operasional, meningkatkan akurasi data stok, dan menghemat biaya serta waktu.
Dengan melakukan penghitungan secara berkala, perusahaan dapat mengidentifikasi kesalahan lebih cepat dan mengurangi gangguan operasional, sehingga memastikan bahwa data stok selalu akurat dan siap untuk mendukung keputusan bisnis yang lebih baik.
Sistem manajemen inventaris HashMicro menawarkan solusi terintegrasi yang mendukung proses cycle counting dengan efisien. Dengan fitur yang memungkinkan pengelolaan stok yang akurat, HashMicro membantu perusahaan dalam mengoptimalkan proses akurasi data.
Anda dapat mencoba demo gratis sekarang juga dan temukan bagaimana solusi kami dapat membantu Anda mengelola stok dengan lebih baik dan efisien.
Pertanyaan (FAQ) Seputar Cycle Counting
-
Apa itu cycle count dalam WMS?
Cycle count dalam Warehouse Management System (WMS) adalah metode penghitungan inventaris secara berkala dan parsial yang dilakukan untuk sebagian item stok di gudang. Dengan WMS, cycle counting dilakukan secara otomatis berdasarkan frekuensi atau prioritas tertentu untuk menjaga keakuratan inventaris tanpa mengganggu operasi gudang.
-
Apa itu cycle count dalam retail?
Cycle count dalam retail adalah proses penghitungan sebagian barang di toko atau gudang secara berkala, yang bertujuan untuk memastikan persediaan fisik sesuai dengan data yang tercatat. Ini membantu pengecer mengelola stok secara lebih efisien dan mengurangi kesalahan stok atau kehilangan barang.
-
Kapan cycle counting harus dilakukan?
Cycle counting sebaiknya dilakukan secara berkala, tergantung pada nilai dan pergerakan barang. Item dengan pergerakan cepat dapat dihitung bulanan atau mingguan, sedangkan item dengan pergerakan lambat dapat dihitung setiap 6 bulan atau setahun sekali, untuk menjaga akurasi stok tanpa perlu menghentikan operasional.