Dalam dunia ekonomi khususnya dalam bidang akuntansi, pasti Anda sering mendengar kata depresiasi. Dalam akuntansi, depresiasi adalah suatu hal yang berguna untuk penghitungan nilai aset lainnya terutama pada nilai aset tetap.
Cara menghitung depresiasi adalah kegiatan akuntan dalam menghitung biaya penyusutan dalam aset tetap. Perusahaan dapat menyederhanakan pengelolaan keuangan dengan bantuan Software Akuntansi.
Simak penjelasan lebih lanjut mengapa depresiasi bisa berpengaruh bagi suatu perusahaan dalam menjalankan bisnisnya dengan membaca artikel berikut!
Key Takeaways
|
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Arti Depresiasi Adalah
Depresiasi adalah metode penyusutan dalam akuntansi yang dapat mempengaruhi nilai dari suatu aset perusahaan terutama pada aset tetap. Semakin banyak penurunan nilai aset tetap atau fixed cost, maka harga jual aset juga menurun.
Sementara itu, aset tetap adalah aktiva tetap yang mengacu pada aset jangka panjang yang berguna bagi perusahaan untuk menjalankan operasional bisnisnya. Gedung bangunan, pabrik, alat-alat mesin produksi, alat transportasi seperti mobil dan motor merupakan contoh dari aset tetap.
Depresiasi atau penyusutan dapat mempengaruhi nilai aset tetap karena dapat mengurangi nilai dalam neraca. Hal tersebut karena penyusutan mempengaruhi laba bersih sebagai beban biaya dan pengeluaran dalam laporan keuangan.
Baca Juga : HPP adalah Faktor Penentu Keuntungan Bisnis yang Anda Jalankan
Tiga Faktor Depresiasi
Beberapa hal dapat mempengaruhi proses cara menghitung depresiasi aset atau penyusutan nilai aset tetap dalam perusahaan. Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat mengurangi nilai dari suatu aset:
1. Acquisition cost atau faktor biaya perolehan
Dana perolehan merupakan biaya dasar perhitungan besarnya depresiasi yang dialokasikan per periode akuntansi tertentu. Biaya ini adalah faktor utama dalam menentukan seberapa banyak penyusutan dari aset tetap.
Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya perolehan adalah seperti harga pembelian aset, biaya pengiriman atau transportasi, biaya masuk dan pemasangan.
2. Estimate economical life time of asset atau perkiraan umur ekonomis
Setelah mengetahui tentang perhitungan biaya perolehan, maka ada hal lain yang perlu diperhatikan yaitu estimasi umur ekonomis aktiva tetap. Faktor umur ekonomis dari sebuah aset merupakan faktor kedua yang mempengaruhi sebuah penyusutan.
Faktor ini dapat diukur dengan perkiraan berapa lama sebuah aset berwujud bisa berguna untuk operasional produksi. Misalnya dalam jangka waktu berapa lama seperti bulan hingga tahun akan mengalami penurunan kualitas produksi.
Penyusutan atau depresiasi yang lebih kecil akan memiliki masa yang lebih lama. Sedangkan jika penyusutan lebih besar akan diberikan ke aset yang umur ekonomisnya pendek. Pentingnya untuk mengetahui estimasi umur lebih awal, agar Anda juga bisa menentukan depresiasi atau penyusutannya dari aset tetap.
3. Estimated residual value of asset atau perkiraan nilai residu
Faktor penentu terakhir adalah perkiraan nilai residu aset. Nilai yang dapat direalisasikan ketika suatu aset dijual atau tidak digunakan kembali disebut nilai residu. Selain itu, nilai residu juga merupakan sisa hasil sebuah aset dari penjualan, penyewaan, dan lain-lain.
Akan tetapi, jika suatu aset tetap tidak terpakai lagi karena tidak dapat memberi manfaat lagi, maka aset tersebut sudah tidak memiliki nilai residu yang tinggi.
Baca Juga: Software Akuntansi untuk Kelola Pembayaran Digital pada Bisnis Anda!
Rumus Cara Menghitung Depresiasi Adalah
Berikut ini adalah metode-metode untuk menghitung depresiasi atau biaya penyusutan sebagai penunjang bisnis:
1. Metode garis lurus (straight-line method)
Rumus Biaya Penyusutan = (Biaya Perolehan Alat – Nilai Residu) : (Masa Manfaat Aset)
Rumus depresiasi garis lurus ini menggunakan waktu bukan dari fungsi penggunaannya. Semakin lama suatu aset digunakan, nilai sebuah aset tersebut akan berkurang, meskipun memberikan fungsi yang signifikan untuk perusahaan.
Contoh soal:
Perkiraan biaya perolehan dari suatu aset sebesar Rp 300 juta, sedangkan estimasi nilai residunya sebesar Rp 60 juta. Estimasi fungsi dari aset tersebut adalah selama 5 tahun. Maka berapa depresiasi atau biaya penyusutannya?
Jawaban : (Rp 300 juta – Rp 60 juta) : 5 = 48 juta
Namun, banyak yang beranggap bahwa metode ini kurang valid dan tidak realistis karena menggunakan laporan aset yang sama per tahun dalam setiap periodenya.
2. Metode beban menurun (decreasing charge method)
Metode ini terdapat dua jenis bagian perhitungan, yaitu metode saldo menurun dan metode tahun menurun. Berikut ini merupakan rumus perhitungannya:,
-
Saldo menurun
Penyusutan = Nilai Buku Awal x Tarif Pecahan
Akumulasi Penyusutan = Akumulasi Penyusutan Periode Sebelumnya + Penyusutan Periode Sekarang
Nilai Buku Akhir Tahun = Biaya Perolehan – Akumulasi Penyusutan
-
Tahun menurun
Perhitungan tahun menurun biasanya menggunakan pecahan atau pembilang angka tahun seperti pada hitungan umur ekonomis 5 tahun. Contohnya adalah (5+4+3+2+1=15).
Beban penyusutan = Harga Perolehan x Pecahan Penyusutan
Nilai Buku Akhir Tahun = Harga Perolehan – Akumulasi Penyusutan (AP)
Akumulasi Penyusutan = AP Periode Sebelumnya + Beban Penyusutan Tahun Sekarang
3. Metode aktivitas
Berbeda dari metode pertama yaitu garis lurus, aktivitas dari cara ini mengukur depresiasi sebagai fungsi dari produktivitas. Melihat penyusutan tak hanya dari penyusutan nilai aktiva, tetapi juga pada produktivitas yang dapat dihasilkan.
Namun, rumus depresiasi ini memiliki keterbatasan yaitu tidak tepat pada situasi depresiasi yang berdasarkan waktu dan bukan aktivitas. Berikut rumus dari metode aktivitas:
Beban Penyusutan = [( Biaya Perolehan – Nilai residu) x Perkiraan Masa Manfaat]: Usia Produktif
4. Metode depresiasi khusus
Metode terakhir ini berguna untuk mengetahui depresiasi dari manfaat sebuah aktiva tetap suatu perusahaan. Bagi perusahaan cara ini merupakan metode jalan terakhir selain dari cara-cara sebelumnya, karena ada beberapa aktiva yang memiliki karakteristik tertentu dan membutuhkan metode penerapan yang khusus.
Skema dalam metode ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu skema kelompok dan skema campuran.
- Kelompok : Perhitungan aset secara homogen dan memiliki fungsi yang sama
- Campuran : Perhitungan ini biasanya fleksibel tergantung dengan kemampuan dan kemauan akuntan itu sendiri.
Baca Juga: 6 Fitur Software Manajemen Keuangan Untuk Optimalkan Manajemen Keuangan Perusahaan
Perbesar Peluang Bisnis Anda dengan Efisiensi Depresiasi Menggunakan Software Akuntansi HashMicro
Berkiprah sejak 2015, HashMicro adalah penyedia solusi akuntansi terbaik untuk berbagai jenis perusahaan di Asia Tenggara. Sebagai vendor aplikasi akuntansi asli Indonesia, terdapat beragam keuntungan yang HashMicro tawarkan.
Demo gratis, konsultasi kebutuhan bisnis gratis, bersertifikat PSAK & IFRS, serta bebas tambah user kapan saja adalah sedikit dari beberapa keuntungan yang bisa perusahaan dapatkan. Selain itu, fitur-fitur HashMicro dapat membantu Anda dalam menghitung depresiasi dalam akuntansi sehari-hari, seperti:
- Bank integration–auto reconciliation: Proses pencocokan otomatis antara data transaksi yang tercatat di bank dengan pembukuan internal dalam sistem.
- Multi-level analytical: Mengetahui trend atau insight dari seluruh transaksi keuangan yang ada secara real-time dan dapat di filter berdasarkan berbagai kategori (project, branch, dan lainnya)
- Profit & loss: Laporan yang membandingkan antara nilai keuntungan dan kerugian dengan anggaran awal dan perkiraan sebelumnya.
- Cash flow reports: Memantau arus kas masuk dan keluar perusahaan guna memastikan likuiditas yang cukup, membuat perencanaan keuangan yang tepat, dan mengidentifikasi serta mengatasi potensi masalah keuangan.
- Automated currency update: Memberikan informasi mengenai nilai tukar uang yang sedang berlaku secara otomatis dan real-time.
Kesimpulan
Bagi suatu perusahaan berskala besar, menghitung nilai depresiasi adalah hal penting. Tak lain, karena nilai tersebut berkaitan erat dengan nilai aset perusahaan. Kesalahan dalam perhitungan metode depresiasi ini bisa membawa masalah perpajakan yang rumit.
Untuk menghitung perkiraan nilai total aset perusahaan dengan nilai depresiasi atau biaya penyusutan, pastinya Anda memerlukan sebuah Sistem Akuntansi Otomatis terbaik dari HashMicro untuk mengelola keuangan bisnis Anda secara efektif terutama bagi perusahaan yang sudah berskala besar.
Otomatiskan pengelolaan arus kas, pembuatan laporan keuangan, rekonsiliasi bank, jurnal penyesuaian, pembuatan faktur, dan lain-lainnya dengan Accounting Software terbaik HashMicro. Jadwalkan skema perhitungan harga dan demo gratisnya sekarang!
Pertanyaan Seputar Depresiasi
-
Apa itu biaya depresiasi dan contohnya?
Biaya depresiasi adalah pengalokasian nilai aset tetap sepanjang masa manfaatnya. Misalnya, mesin seharga Rp100 juta dengan masa manfaat 10 tahun akan terdepresiasi Rp10 juta per tahun, menyebar biaya aset secara merata.
-
Kenapa depresiasi disebut biaya?
Depresiasi disebut biaya karena menggambarkan penggunaan dan keausan aset tetap, yang diakui dalam laporan keuangan untuk menunjukkan penurunan nilai aset seiring waktu.
-
Bagaimana menentukan depresiasi?
Menentukan depresiasi biasanya melibatkan memilih metode, seperti garis lurus, saldo menurun, atau jam kerja, dan menerapkannya berdasarkan harga perolehan, masa manfaat, dan nilai sisa aset.