Memasuki era digital, teknologi semakin berkembang pesat, menjadikan digitalisasi dapat terasa di berbagai aspek keseharian, tak terkecuali dalam pelayanan kesehatan. Saat ini, digitalisasi menjadi sebuah keharusan bagi pihak rumah sakit, klinik maupun pelayanan kesehatan lainnya.
Dengan adanya digitalisasi, rumah sakit dapat memberikan pelayanan terbaik dan sesuai dengan kebutuhan para pasien. Adapun digitalisasi dapat dilakukan melalui penggunaan Aplikasi apotek terbaik atau Software Hospital untuk membantu pengelolaannya.
Meskipun menjadi sebuah kebutuhan, akan tetapi fenomena ini belum merata. Masih banyak rumah sakit maupun pelayanan kesehatan lainnya yang belum menggunakan teknologi digital. Padahal, penggunaan teknologi digital seperti Software ERP dapat sangat membantu pihak rumah sakit dalam memaksimalkan pengelolaan mereka. Berikut penjelasan lengkapnya!
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Key Takeaways
|
Apa Itu Digitalisasi Pelayanan Kesehatan?
Digitalisasi pelayanan kesehatan adalah suatu transformasi di bidang kesehatan, yang membantu pihak rumah sakit dalam memberikan pelayanan secara maksimal. Melalui digitalisasi ini, para pasien dapat lebih mudah mengakses layanan kesehatan, mulai dari menentukan jadwal temu, melakukan klaim asuransi, serta mengurus berbagai kepentingan lain, tanpa menghabiskan waktu terlalu lama. Selain itu, penggunaan teknologi ini juga dapat membantu pihak rumah sakit dalam melakukan pengelolaan, sehingga mampu memberikan keputusan terbaik.
Adapun digitalisasi ini dapat dilakukan melalui penggunaan Software Rumah Sakit. Melalui software ini, pihak rumah sakit dapat memperoleh kemudahan dalam melakukan pengelolaan administrasi, klinis, pemasaran, maupun keuangan sehingga dapat memudahkah pelayanan. Dengan berbagai fitur menarik, penggunaan software ini akan sangat membantu dalam mengoptimalkan pengelolaan rumah sakit.
Hash Hospital adalah salah satu contoh software rumah sakit terbaik yang ada di Indonesia. Software bertenaga Al ini dapat membantu mengelola setiap informasi yang ada, baik mengenai pasien, staf hingga aset milik rumah sakit. Sehingga, software ini dapat membantu pihak rumah sakit dalam mengefisiensikan pelayanannya.
Inovasi Digitalisasi Layanan Kesehatan
Memasuki era digital, inovasi terkait pelayanan kesehatan sangatlah dibutuhkan. Sebab, seiring perkembangan zaman, berbagai permasalahan baru pun hadir, sehingga menuntut rumah sakit untuk terus berinovasi guna memberikan pelayanan terbaiknya.
Dalam hal ini, penggunaan software dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut. Adapun penggunaan software bukan hanya membantu dalam memberikan pelayanan saja, namun juga pengelolaan terhadap manajemen rumah sakit.
Untuk itu, pihak rumah sakit membutuhkan Software ERP terbaik guna memaksimalkan pengelolaannya. Berikut, beberapa inovasi yang ditawarkan melalui penggunaan software rumah sakit, antara lain:
Memudahkan penjadwalan
Penggunaan software rumah sakit dapat membantu mengatur jadwal temu antara pasien dan dokter. Fitur ini dapat memudahkan para pasien memperoleh jadwal yang tepat, dan dapat diakses secara online melalui ponsel atau tablet. Dengan demikian, para pasien tidak perlu datang terlalu awal untuk mengamankan nomor antrian, sebab mereka dapat mengantri secara online.
Mengatur inventaris rumah sakit
Dalam mengelola rumah sakit, pengelolaan inventaris sangatlah penting. Pihak rumah sakit perlu memastikan ketersediaan maupun jangka waktu pemakaian barang. Untuk itu, fitur ini sangatlah dibutuhkan, sebab dapat membantu melacak ketersediaan stok barang, seperti obat-obatan, alat kesehatan, serta kebutuhan lainnya dengan cepat dan akurat.
Baca juga : 5 Cara Software Manajemen Stok Barang Tingkatkan Efisiensi Rumah Sakit
Mengatur kebutuhan barang dan jasa
Fitur ini mendigitalisasikan berbagai kebutuhan rumah sakit, mulai dari barang hingga jasa. Dengan mengotomatiskan proses pengadaan, sehingga memperoleh penawaran terbaik dari supplier di dalam satu platform. Oleh sebab itu, kebutuhan akan barang dan jasa dapat lebih terkontrol dengan baik.
Mempermudah klaim asuransi
Penggunaan fitur ini dapat membantu pihak rumah sakit dalam menyederhanakan berbagai proses klaim asuransi. Oleh sebab itu, fitur ini dapat membantu pasien dalam memperoleh pelayanan administrasi terbaik. Adapun fitur ini telah terintegrasi dengan berbagai layanan asuransi, seperti BPJS, dan lain sebagainya.
Mengoptimalkan pengelolaan aset
Melalui fitur ini, pihak rumah sakit dapat mengoptimalkan pengelolaan aset, sehingga dapat memaksimalkan penggunaan dan perawatannya dengan mudah. Adapun pengelolaan dapat dilakukan secara otomatis, sehingga dapat lebih terjaga. Dengan demikian, pihak rumah sakit tidak perlu melakukan pendataan secara manual atas setiap aset miliknya.
Mengelola sistem informasi manajemen tagihan
Fitur ini dapat membantu dalam menghitung berbagai transaksi keuangan pasien, baik mengenai pembayaran hingga tagihan pasien secara otomatis. Selain itu, fitur ini juga membantu dalam membuat faktur serta mengelola seluruh tagihan rumah sakit secara elektronik. Oleh sebab itu, penggunaan fitur ini sangat penting, sebab dapat memudahkan proses penghitungan dengan memberikan hasil yang akurat.
Mengamankan dokumen penting
Penggunaan fitur ini dapat membantu menyimpan dokumen secara aman. Nantinya, berbagai dokumen penting seperti laporan lab maupun data pasien akan tersimpan dalam server cloud untuk memudahkan pencarian. Adapun sistem ini memberikan pelayanan proteksi, sehingga dapat menghindari penyalahgunaan dokumen oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Manfaat Menggunakan Sistem Digital di Rumah Sakit
Digitalisasi rumah sakit dapat membantu pihak rumah sakit dalam memaksimalkan pelayanannya. Untuk itu, penggunaan Software Rumah Sakit terbaik sangat penting guna memberikan kemudahan serta kenyamanan bagi setiap pihak. Adapun penggunaan software rumah sakit juga memberikan banyak keuntungan, seperti:
Memberikan perawatan terbaik
Penggunaan Software Rumah Sakit akan membantu para staf dalam mengerjakan berbagai pekerjaan manual, sehingga para staf dapat memperoleh lebih banyak waktu dan energi untuk fokus pada perawatan pasien. Dengan demikian, digitalisasi rumah sakit dapat membantu pasien maupun tenaga medis untuk memperoleh serta memberikan perawatan terbaiknya.
Menghindari kelalaian medis
Digitalisasi rumah sakit dapat membantu pihak rumah sakit dalam menghindari kelalaian medis. Software Rumah Sakit menyediakan fitur yang membantu dalam pengelolaan informasi penting dari para pasien secara real-time. Dengan demikian, tenaga medis dapat memberikan penanganan sesuai dengan informasi yang tertera.
Memberikan keamanan data dan informasi
Penyimpanan secara digital dapat membantu pihak rumah sakit dalam mengamankan berbagai data penting, seperti catatan medis, laporan, hasil tes dan lain sebagainya. Adapun berbagai dokumen penting tersebut tersimpan dalam sistem yang terpusat dengan berbasis cloud, sehingga memungkinkan pihak rumah sakit untuk menampung banyak data.
Penyimpanan digital dapat memberikan keamanan, baik dari kehilangan maupun kerusakan secara fisik. Adapun untuk menjaga keamanan tersebut, Software Hospital juga menyediakan sistem proteksi, sehingga dokumen dapat terjaga keamanannya.
Memberikan pelayanan administrasi secara efisien
Penggunaan software rumah sakit dapat membantu para staf dalam melakukan berbagai pekerjaan manual. Dengan berkurangnya pekerjaan manual, pihak rumah sakit dapat melakukan pengelolaan administrasi secara lebih optimal. Oleh sebab itu, penggunaan software akan sangat membantu dalam mengefisiensikan pengelolaan, sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi para pasien.
Baca juga : Manfaat Utama Sistem ERP Kesehatan
Tahapan Penting yang Perlu Dilakukan untuk Melakukan Digitalisasi di Rumah Sakit
Digitalisasi di rumah sakit melibatkan penerapan teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional, kualitas layanan, dan pengalaman pasien. Berikut adalah beberapa tahapan penting dalam digitalisasi rumah sakit:
1. Evaluasi kebutuhan dan perencanaan strategis
Tahapan pertama adalah melakukan evaluasi terhadap kebutuhan rumah sakit dalam hal teknologi dan proses digitalisasi. Perencanaan strategis ini mencakup penentuan tujuan digitalisasi, seperti peningkatan manajemen data pasien, otomatisasi proses administrasi, atau penyederhanaan sistem informasi medis.
2. Penerapan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS)
Sistem ini adalah fondasi utama digitalisasi rumah sakit. SIMRS mencakup integrasi berbagai fungsi rumah sakit, seperti manajemen pasien, rekam medis elektronik (RME), keuangan, pengadaan, dan logistik. Sistem ini membantu memusatkan data dan mempermudah akses informasi secara real-time bagi dokter, perawat, dan staf rumah sakit lainnya.
3. Implementasi rekam medis elektronik (RME)
Rekam medis elektronik memungkinkan penyimpanan dan pengelolaan data medis pasien secara digital, menggantikan rekam medis manual berbasis kertas. Hal ini mempercepat akses data medis pasien, mengurangi risiko kesalahan medis, dan mempermudah koordinasi antar profesional medis.
4. Penggunaan teknologi telemedicine
Telemedicine memungkinkan konsultasi medis jarak jauh antara pasien dan tenaga medis. Dengan aplikasi atau platform telemedicine, pasien bisa mendapatkan layanan medis tanpa harus datang langsung ke rumah sakit, yang sangat bermanfaat terutama untuk pasien yang tinggal jauh atau dalam kondisi darurat.
5. Otomatisasi proses administrasi dan billing
Digitalisasi rumah sakit juga mencakup otomatisasi proses administrasi, seperti pendaftaran pasien, jadwal janji temu, dan tagihan medis. Penggunaan sistem berbasis cloud atau software ERP (Enterprise Resource Planning) membantu meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahan manual dalam proses ini.
6. Pemanfaatan data analitik dan kecerdasan buatan (AI)
Rumah sakit yang digital menggunakan analitik data untuk mendapatkan wawasan tentang pola penyakit, tren perawatan, serta efisiensi operasional. Kecerdasan buatan (AI) dapat digunakan untuk mendeteksi kondisi medis secara lebih cepat melalui pencitraan medis (misalnya, AI untuk menganalisis rontgen atau MRI) dan membantu diagnosis.
Tantangan dalam Penerapan Digitalisasi Sistem Pelayanan Kesehatan
Dalam melakukan digitalisasi pelayanan kesehatan, terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi. Tantangan tersebut dapat bersumber dari kebiasaan kerja, pola pikir, struktur organisasi rumah sakit dan lain sebagainya. Berikut beberapa tantangan dalam men-digitalisasi rumah sakit, antara lain:
Sumber daya manusia
Untuk mendukung adanya digitalisasi rumah sakit, maka pihak rumah sakit selaku penyedia layanan kesehatan perlu memahami soal teknologi digital. Dalam hal ini, baik tenaga medis maupun para staf, membutuhkan keterampilan dalam menggunakan fasilitas layanan tersebut.
Hal ini bertujuan agar pelayanan dapat terealisasikan secara maksimal. Oleh sebab itu, rumah sakit juga perlu menyediakan pelatihan, seperti dalam mengakses rekam medis elektronik dan lain sebagainya. Selain pihak rumah sakit, para pasien juga perlu memahami tentang penggunaan sistem tersebut.
Regulasi
Kejelasan regulasi sangatlah penting dalam mengelola sistem transformasi digital. Adapun regulasi bertujuan untuk menjaga keselamatan pasien serta meningkatkan produktivitas dari pelayanan kesehatan. Oleh sebab itu, ketidakjelasan regulasi dapat mengakibatkan adanya keraguan dalam mengadaptasi inovasi serta mengoptimalisasi teknologi yang ada.
Keamanan dan proteksi data
Penyimpanan data juga menjadi salah satu tantangan dalam memaksimalkan digitalisasi. Dalam hal ini, pihak rumah sakit perlu memastikan jika dokumen pasien dapat terjaga keamanannya, baik dari ancaman malware, computer virus, ataupun hacker.
Selain itu, banyaknya dokumen yang tersedia mengharuskan rumah sakit untuk memiliki sistem penyimpanan yang dapat menampung secara keseluruhan. Teknologi cloud dapat menjadi opsi terbaik untuk menyimpan dokumen tersebut, adapun penggunaan sistem proteksi dapat membantu dalam mengantisipasi kebocoran data.
Dukungan Pemerintah dalam Penerapan Digitalisasi Sistem di Rumah Sakit
Untuk meningkatkan digitalisasi pelayanan kesehatan, dukungan pemerintah sangatlah penting, baik dalam tingkat daerah, regional, maupun tingkat nasional. Dengan adanya dukungan dari pemerintah, digitalisasi rumah sakit dapat terlaksana dengan semaksimal mungkin.
Salah satu bentuk dukungan dapat dilakukan melalui pendanaan untuk menciptakan aplikasi berskala nasional yang dapat diakses oleh setiap kalangan, dan dapat terintegrasi di setiap daerah.
Di Indonesia, pemerintah juga mendukung terjadinya digitalisasi ini. Dukungan tersebut turut disampaikan oleh Chief Digital Transformation Office dari Kementrian Kesehatan RI, Setiaji.
Dalam pernyataannya, Setiaji menyampaikan jika digitalisasi pada sektor kesehatan perlu melibatkan berbagai sektor agar dapat mempermudah masyarakat dalam mengaksesnya. Oleh sebab itu, pemerintah mendukung adanya kerja sama dalam meningkatkan digitalisasi pelayanan kesehatan ini.
Kesimpulan
Digitalisasi pelayanan kesehatan sangatlah penting, terlebih di era digital seperti saat ini. Masyarakat membutuhkan pelayanan terbaik dan terpercaya, tanpa perlu menghabiskan banyak waktu untuk menunggu. Oleh sebab itu, pihak rumah sakit membutuhkan Software ERP terbaik agar dapat memaksimalkan pengelolaannya.
Sebagai penyedia layanan software terbaik, HashMicro menyediakan Hash Hospital, sebagai solusi dalam memaksimalkan pelayanan kesehatan. Hash Hospital hadir untuk membantu mendigitalisasi seluruh administrasi maupun pelayanan di rumah sakit dengan terintegrasi pada sistem.
Dengan demikian, software ini dapat membantu pihak rumah sakit dalam memberikan pelayanan terbaik kepada para pasiennya. Dengan Hash Hospital, pihak rumah sakit juga dapat terbantu dalam memilih keputusan terbaik melalui data yang telah teranalisis. Dapatkan demo gratis disini.
Pertanyaan Seputar Digitalisasi Pelayanan Kesehatan
-
Kenapa digitalisasi rumah sakit penting?
Digitalisasi dalam rumah sakit penting karena memungkinkan pengelolaan data pasien yang lebih efisien, meningkatkan akurasi diagnosis dan perawatan melalui sistem rekam medis elektronik (RME), serta mempercepat proses administrasi.
-
Digitalisasi rumah sakit mencakup apa saja?
Digitalisasi dalam rumah sakit mencakup penerapan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS), rekam medis elektronik (RME), otomatisasi proses administrasi dan billing, serta penggunaan teknologi telemedicine. Selain itu, juga mencakup pemanfaatan data analitik dan kecerdasan buatan (AI) untuk diagnosis, penguatan keamanan data, dan pelatihan sumber daya manusia agar siap menggunakan teknologi baru.
-
Apa yang terjadi jika rumah sakit tidak menerapkan digitalisasi?
Jika rumah sakit tidak menerapkan digitalisasi, mereka berisiko menghadapi beberapa masalah, seperti, inefisien dalam pengelolaan data, kualitas pelayanan yang terhambat, proses administrasi lambat, dan keamanan data yang rentan.