Penerapan e-business di Indonesia dapat dikatakan belum merata di seluruh daerah. Namun berdasarkan hasil survey dari mahasiswa Universitas Andalas sebanyak 54.2% perusahaan sudah menerapkan e-business berupa ERP (Enterprise Resource Planning), CRM (Customer Relationship Management), dan SCM (Suplly Chain Management). Dengan adanya penerapan sistem e-business, perusahaan dapat mencatat segala hal yang terjadi secara otomatis. Sehinga perusahaan dapat memaksimalkan kinerja tanpa harus mengerjakannya dengan manual. Untuk mempermudah pengelolaan e-business Anda dapat menggunakan Software ERP dari HashMicro. Unduh skema perhitungan harga software HashMicro untuk mendapatkan gambaran harganya.
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Pengertian E-Business
Istilah e-business berasal dari dua suku kata bahasa Inggris, yaitu electronic dan business. Sehingga arti dari e-business adalah segala kegiatan bisnis yang memanfaatkan sistem informasi komputer secara otomatis dan semi otomatis. Dalam pelaksanaannya, e-business selalu berkaitan dengan e-commerce yang merupakan bagian dari bisnis otomatis ini. Ini berarti setiap orang yang membuka usaha pada e-commerce atau berniat membuka bisnis pada e-commerce wajib memahami apa itu e-business.
Perbedaan E-Business dan E-Commerce
Istilah e-business dan e-commerce memang sudah familiar di telinga kita. Namun nyatanya, kedua kata tersebut berbeda. Secara garis besar bisnis elektronik memiliki jangkauan dan cakupan yang lebih luas daripada e-commerce. Sedangkan e-business berorientasi pada kepentingan jangka panjang yang bersifat abstrak. Terdapat beberapa perbedaan secara umum antara e-business dan e-commerce, antara lain:
- Kegiatan dalam e-business berupa aktivitas pemasaran produk barang dan jasa, modal bisnis, SDM atau tenaga kerja, hingga risiko yang muncul setiap transaksi. Sedangkan e-commerce merupakan transaksi bisnis yang meliputi proses penjualan dan pembelian produk barang atau jasa melalui jaringan internet.
- E-business bersifat lebih mengedukasi produk yang ditawarkan dan menjaga hubungan konsumen agar lebih memahami manfaat produk, sedangkan e-commerce hanya sebatas melakukan kegiatan jual-beli dari platform online saja.
- Kegiatan e-business berawal dari perencanaan produksi, pengembangan produk, manajemen risiko, hingga manajemen keuangan suatu perusahaan. Sedangkan pelaku kegiatan e-commerce oleh pelanggan dan penjual yang terjadi dalam proses transaksi jual-beli.
Model E-Business
Model merupakan citra atau bentuk yang menggambarkan suatu objek atau kegiatan tertentu. Dalam e-business terdapat model atau bentuk untuk suatu kegiatan. Sebelum terjun atau melakukan usaha dengan e-business alangkah baiknya untuk memahami lebih dulu apa saja modelnya. Berikut terdapat delapan model yang berkembang hingga saat ini, yaitu:
1. E-business virtual storefront
Virtual storefront adalah e-business yang menjual produk barang atau jasa secara online, sementara para konsumen menggunakan beberapa sarana tradisional, seperti jasa kurir dan pos untuk menerima produk yang dipesan. Interaksi yang terjadi pada model bisnis ini merupakan interaksi langsung antar penjual dan pembeli. Contoh model bisnis ini seperti Amazon, Network bank, Security first, dan sebagainya.
2. Marketplace concentrator
Model e-business yang kedua ini memusatkan informasi produk barang atau jasa di titik pusat dari beberapa produsen. Calon pelanggan nantinya dapat mencari, membandingkan, atau melakukan transaksi. Model ini mencerminkan efisiensi yang dapat pelanggan peroleh jika menggunakan marketplace. Contoh marketplace concentrator yang banyak orang ketahui adalah DealerNet, Industrial marketplace, Insuremarket, dan Internet mall.
3. E-business information broker
Berfokus dalam menyediakan informasi produk, harga, ketersediaan, dan bahkan memfasilitasi transaksi merupakan model dari information broker. Model bisnis elektronik ini sebagai pusat informasi yang menyediakan beberapa informasi untuk perantara antar perusahaan dan pelanggan. Dengan adanya information broker, diharapkan semua informasi bisnis perusahaan dari produk, harga, ketersediaan, dan fasilitas dapat tersalurkan dengan baik. Contohnya Partnet dan Travelocity.
4. Transaction broker
Transaction broker adalah model yang menyediakan fasilitas transaksi. Para pembeli juga dapat dapat mengamati berbagai harga dan syarat pembelian yang tertera. Dengan transaction broker, pelanggan dapat mengetahui berbagai harga produk dan syarat pembelian yang telah perusahaan sediakan. Sebagai contoh dari model bisnis ini adalah Etrade dan Amiretrade.
5. Electronic clearinghouses
Perusahaan yang memakai model e-business seperti ini lebih berfokus dalam penyediaan pelayanan, seperti tempat menjual produk, ketersediaan barang, harga produk yang akan berubah mengikuti minat konsumen. model ini menyediakan suasana seperti tempat lelang produk, dimana harga dan ketersediaan selalu berubah tergantung pada reaksi konsumen. Jadi, harga produk akan penjual tentukan oleh daya tarik pembeli. Contoh situs untuk model bisnis elektronik ini adalah Bid.com dan Onsile.
6. Reverse auction
Reverse auction adalah model e-business yang memberikan kesempatan bagi beberapa penjual untuk menjual produk dengan harga yang telah ditetapkan oleh pihak pembeli. Dalam reverse auction, situs lelang hanya mendapat imbalan penjualan karena hanya berfungsi sebagai forum transaksi online. Sedangkan, untuk transaksi pembayaran langsung dilakukan antara penjual dan pembeli. Contoh di Indonesia terdapat situs Lelang88 dan Situsportal.
7. Digital product delivery
Model e-business ini menjual dan mengirim produk software dan berbagai produk digital melalui internet. Penjual akan mengirimkan produk perangkat lunak dan multimedia yang telah pembeli pesan melalui jaringan internet. Jadi, produk bukan dalam bentuk fisik melainkan bentuk digital. Contohnya produk yang ada dalam bentuk digital seperti berbagai jenis media digital (buku, musik, gambar), tiket, software. Layanan profesional juga dapat dijual sebagai produk digital.
8. Content provider
Model content provider merupakan model yang mana perusahaan e-business mendapatkan keuntungan dari ketersediaan dan penyediaan konten yang dirancang. Dalam arti lain, perusahaan menyediakan service atau layanan bagi para pemakai perangkat lunak dan perangkat keras. Contoh content provider adalah Telkomnet speedy dan IndosatM2. Dimana pelanggan dapat menikmati dan merasakan manfaatnya walaupun tidak ada bentuk fisiknya.
Jenis-jenis E-Business
Untuk memulai suatu usaha tentunya Anda perlu mengetahui mengenai jenis-jenis dari suatu kegiatan yang akan Anda laksanakan. Pelaksanaan e-business, terbagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan tujuan, kegiatan transaksi, dan lainnya. Berikut jenis-jenisnya yang dapat Anda pahami sebelum memulai suatu bisnis:
1. B2C (business to consumer)
Jenis pertama yang sering terjadi ketika perusahaan yang menawarkan produk berupa barang atau jasa kepada konsumen secara langsung melalui jaringan internet dengan melihat harga yang tertera.
Salah satu contoh kegiatan B2C adalah pada website yang menjual produknya secara langsung dengan menampilkan deskripsi dan harga yang sesuai, sehingga calon konsumen dapat melakukan transaksi langsung dari website tersebut. Kegiatan transaksi seperti ini sering terjadi di e-commerce pada versi smartphone (online shop).
2. C2B (consumer to business)
C2B merupakan kebalikan dari B2C yang manakegiatan ini terjadi saat individu yang menawarkan produk kepada perusahaan atau organisasi, dan individu juga yang mencari penjual untuk berinteraksi serta melakukan transaksi.
Proses kegiatan ini dilakukan secara online sebagai contoh dari website freelancer.com, freepik.com, dan istockphoto.com sebagai tempat berkumpulnya designer profesional yang bisa mempromosikan template kepada perusahaan.
3. B2B (business to business)
Jenis B2B adalah transaksi secara elektronik yang terjadi antar perusahaan yang biasanya menggunakan EDI (Electronic Data Interchange), email dalam proses pemesanan, dan transaksi ini tidak mengalami kekurangan bahan baku atau faktor penunjang produksi. Semua proses dapat dilakukan secara online yang telah disepakati antara dua belah pihak. Contoh kegiatan B2B sering terjadi pada e-commerce yang memiliki konsep tersebut, seperti HashMicro.
4. C2C (consumer to consumer)
Jenis e-business yang keempat adalah C2C yang banyak terjadi di kalangan masyarakat dan dikenal dengan istilah “marketplace” karena kedua belah pihak bertemu dalam satu platform penghubung dan dapat melakukan transaksi. Contoh kegiatan C2C dalam situs jual barang elektronik ketika pengunjung situs dapat memasarkan barang elektronik ataupun ada pengunjung yang ingin membelinya.
5. G2B (government to business)
G2B adalah jenis bisnis dalam bentuk kerjasama antara pemerintah dengan pelaku bisnis, perusahaan, atau swasta untuk melakukan transaksi secara online. Contoh kegiatan G2B berupa nomor pendaftaraan perusahaan, pajak perusahaan, hak paten merk dagang, dan transaksi pemerintah lainnya dengan pelaku bisnis atau perusahaan swasta yang mencakup penjualan resmi.
6. B2G (business to government)
Pemasaran produk berupa barang atau jasa untuk instansi pemerintah di sektor publik yang dilakukan oleh jenis e-business B2G. Kegiatan ini menggunakan teknik komunikasi pemasaran terpadu seperti iklan, komunikasi berbasi website, dan sebagainya. Contohnya pada laman IBM yang dapat mempertemukan peneltian manajemen publik dengan praktek.
7. G2G (government to government)
Government to government adalah interaksi bisnis yang terjadi antara satu pemerintah dengan pemerintah yang tidak hanya terkait dengan diplomasi, tetapi dapat juga mempermudah hubungan lintas negara, hubungan entitas masyarakat, bisnis, perusahaan, dan lain sebagainya. Contoh kegiatan yang terjadi antar negara adalah proses administrasi negara seperti kegiatan untuk membayar pajak online, mencari tenaga kerja, aturan ekspor-impor, layanan migrasi, dan sebagainya.
Keuntungan dari E-Business
Menurut survei APJII (Asosiasi Pengguna Jasa Internet di Indonesia) tahun 2018, jumlah pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 143 juta jiwa, yang mancapai separuh dari total penduduk Indonesia. Jadi, banyak pelaku bisnis yang sudah berpindah atau memulai bisnis dengan model e-business. Kegiatan yang hanya membutuhkan jaringan internet dan bersifat fleksibel dapat memudahkan para pelaku bisnis.
Setelah membahas mengenai bisnis elektronik, terdapat beberapa keuntungan yaitu pebisnis dapat menjangkau banyak pelanggan dari berbagai kota, daerah, bahkan dari berbagai negara dengan jangkauan internet. Pebisnis dapat memperluas pasar yang dapat memasuki pasar nasional hingga pasar internasional, serta dpat menekan biaya telekomunikasi serta waktu transaksi dan penerimaan produk.
Kesimpulan
Bisnis elektronik adalah kegiatan yang dapat Anda lakukan secara digital yang dapat semua orang akses dalam jangkaun internet. Manfaat dari kegiatan bisnis ini dapat memperluas pasar dari berbagai kota dan negara. Memiliki berbegai model dan jenis sesuai dengan kebetuhan pada masing-masing perusahaan. Untuk e-business yang terdepan, mengandalkan teknologi, dan bisnis berbasis cloud terbaik di Indonesia dapat mengunjungi laman Sistem ERP dan HashMicro. Daftar sekarang dan dapatkan demo gratis!