Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Ingin Demo Gratis?

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami
6281222846776
×

Nadia

Active Now

Nadia

Active Now

Chapter Selanjutnya

Daftar Isi:

    Chapter Berikutnya

      Cara Mengendalikan Employee Turnover yang Wajib HR Ketahui

      Jika salah seorang staf di kantor anda mengundurkan diri dan tak lama kemudian posisinya digantikan orang lain, itulah employee turnover. Peristiwa ini sangatlah lumrah terjadi di perusahaan manapun. Meskipun pada dasarnya, employee turnover bisa jadi menguntungkan jika staf pengganti mampu bekerja lebih baik. Namun, jika angka employee turnover terlalu tinggi, maka perusahaan Anda lah yang akan rugi.

      Merekrut karyawan baru bukan hal yang mudah dan sederhana. Jika perusahaan melakukannya terus-menerus tentu akan berdampak pada kerugian finansial. Di sinilah pentingnya sistem talent manajemen untuk menghindari hal tersebut. Lalu, bagaimana cara terbaik untuk mengendalikan employee turnover? Artikel kali ini akan membahasnya secara mendalam.

      Key Takeaways

      • Employee turnover adalah suatu kondisi ketika pekerja mengundurkan diri dari jabatannya dan ada orang lain yang siap menggantikan posisinya.
      • Labor turnover merupakan intensitas atau kecenderungan perusahaan mengalami pergantian atau perputaran karyawan.
      • Employee turnover memiliki berbagai penyebab dan jenisnya. Kesemuanya itu harus diperhatikan oleh tim HR untuk menentukan strategi.
      • HashMicro dengan software talent management-nya dapat memudahkan keputusan HR dan perusahaan terkait regulasi karyawan. Cobalah demo gratis sekarang dan temui kemudahannya. Klik di Sini untuk Demo Gratisnya!
      DemoGratis

      Daftar Isi:

        Pengertian Employee Turnover

        Employee berarti pegawai, karyawan, atau pekerja. Turnover adalah suatu proses perputaran keluar masuknya karyawan dalam suatu perusahaan secara sukarela maupun tidak. Sehingga, employee turnover adalah suatu kondisi ketika pekerja mengundurkan diri dari jabatannya dan ada orang lain yang siap menggantikan posisinya.

        Turnover karyawan memilIki tingkatan atau labor turnover. Labor turnover merupakan intensitas atau kecenderungan perusahaan mengalami pergantian atau perputaran karyawan.

        Perhitungan labor turnover berdasarkan jumlah pekerja yang memutuskan berhenti dalam periode waktu tertentu. Maka dari itu, high turnover adalah hal yang perlu perusahaan hindari agar tidak terjadi. Penggunaan software management talent terintegrasi dapat menjadi solusi untuk mencegah kejadian tersebut.

        Baca juga: Sistem HRIS: Fungsi, Fitur, dan Cara Kerjanya

        Ada juga yang terpaksa meninggalkan pekerjaannya semisal PHK yang dilakukan perusahaan. Namun, aspek yang satu ini jarang dijadikan tolak ukur perhitungan employee turnover. Tingginya karyawan yang secara sukarela resign-lah yang harus diperhatikan, karena umumnya berhubungan dengan internal manajemen perusahaan.

        Penyebab Employee Turnover

        employee turnover pengertian dan cara mengendalikannya Ketika ingin keluar dari suatu perusahaan, karyawan pasti memiliki alasan untuk melakukan hal tersebut. Berikut ini adalah penyebab turnover karyawan:

        Kurangnya motivasi karyawan

        Kurangnya motivasi adalah alasan lazim karyawan ketika ingin keluar dari suatu perusahaan. Ketika karyawan merasa tidak memiliki motivasi, umumnya mereka kehilangan minat bekerja dan merasa tidak sejalan dengan tujuan dari perusahaan. Hal ini membuat kinerja mereka menurun dan memicu untuk mencari pekerjaan lain yang lebih memotivasi.

        Salah satu faktor kurangnya motivasi adalah kurangnya kesempatan untuk berkembang. Situasi yang stagnan menjadikan karyawan mudah bosan dan merasa kurang tertantang.

        Terlalu banyak beban pekerjaan

        Beban pekerjaan yang banyak akan membuat karyawan merasa terbebani. Hal ini akan membuat karyawan mengalami kelelahan fisik dan mental, serta kehilangan semangat untuk bekerja. Selain itu, ekspektasi yang tidak realistis dari atasan pun dapat menjadi beban bagi karyawan.

        Gaji lebih rendah daripada beban kerja

        Beban kerja yang tidak sesuai dengan gaji, akan membuat karyawan merasa tidak adil dan meninjau kembali motivasi bekerja di perusahaan. Karyawan pun cenderung akan mencari pekerjaan di perusahaan lain yang memberikan gaji lebih baik dan sesuai dengan tuntutan pekerjaan.

        Kurangnya feedback dan pengakuan

        Apabila perusahaan tidak memberikan feedback atau pengakuan akan kontribusi karyawan, maka karyawan akan cenderung merasa tidak dihargai. Hal ini akan menjadikan karyawan tidak termotivasi untuk bekerja dengan baik dan kehilangan semangat dalam bekerja.

        Sistem seleksi karyawan yang kurang tepat

        Ketika perusahaan tidak melakukan seleksi karyawan secara cermat dan tepat, maka kemungkinan besar karyawan yang perusahaan pekerjakan tidak sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pekerjaan yang ada di perusahaan. Akibatnya, karyawan tersebut cenderung tidak produktif, tidak mampu memenuhi tuntutan pekerjaan, dan pada akhirnya memilih untuk keluar dari perusahaan.

        Jenis-jenis Employee Turnover

        employee turnover pengertian dan cara mengendalikannya Alasan karyawan keluar dari perusahaan dapat dikelompokkan menjadi keempat jenis turnover, yaitu sukarela, terpaksa, fungsional, dan disfungsional. Berikut beberapa penjelasan lengkap mengenai jenis turnover tersebut.

        Sukarela

        Karyawan yang memiliki alasan pribadi saat memutuskan keluar dari perusahaan masuk ke dalam jenis sukarela. Alasan dari karyawan ini pun bermacam-macam, seperti ingin pensiun lebih awal, mengganti karir, alasan pribadi, memutuskan melanjutkan pendidikan, pindah lokasi, dan ketidakcocokan dengan budaya perusahaan.

        Terpaksa

        Karyawan jenis ini biasanya berhenti karena perusahaan memecatnya. Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti melanggar kebijakan. Selain itu dapat juga terjadi karena situasi yang memaksa karyawan, misalkan kondisi kesehatan yang menurun, konflik dengan rekan kerja dan atasan, hingga kebijakan perusahaan yang membuat karyawan tidak nyaman.

        Employee turnover fungsional

        Jenis turnover karyawan sukarela terpaksa fungsional terjadi ketika seorang karyawan memilih untuk meninggalkan perusahaan karena posisi atau pekerjaan yang dilakukan tidak cocok dengan kemampuan atau minat mereka. Biasanya ketidakcocokan ada pada lingkungan, gaya kepemimpinan, gaji, atau tunjangan.

        Disfungsional

        Turnover karyawan disfungsional terjadi ketika karyawan meninggalkan perusahaan dalam jumlah yang tidak wajar atau berlebihan, dan dapat menyebabkan masalah dalam operasi perusahaan. Ketika hal ini terjadi, perusahaan harus mencari sumber masalah agar angka turnover tidak terus meningkat.

        Biasanya disfungsional ini terjadi karena karyawan kunci meninggalkan perusahaan sehingga menyebabkan masalah dalam sistem operasi dan produktivitas perusahaan. Selain itu dapat juga terjadi karena budaya perusahaan yang tidak lagi sehat sehingga karyawan bekerja sama untuk keluar dari perusahaan.

        Proses Employee Turnover

        Turnover karyawan akan melewati beberapa proses yang melibatkan pihak perusahaan dan karyawan. Adapun ketiga proses dari turnover karyawan adalah:

        Evaluasi

        Pertama, dilakukan evaluasi kinerja karyawan untuk menentukan apakah karyawan memenuhi harapan atau tidak. Hal ini berlaku secara teratur atau saat perusahaan menerima pengunduran diri dari karyawan. Evaluasi kinerja ini meliputi penilaian atas pencapaian target, produktivitas, kualitas pekerjaan, sikap, dan perilaku karyawan.

        Keputusan employee turnover

        Setelah evaluasi karyawan, manajemen dapat memutuskan apakah akan mengajukan mengeluarkan karyawan atau tidak. Keputusan ini dapat didasarkan pada beberapa faktor, seperti kinerja karyawan, kebutuhan perusahaan, dan kebijakan perusahaan terkait turnover karyawan.

        Jika karyawan tidak memenuhi standar kinerja atau tidak cocok untuk terus bekerja di perusahaan, maka manajemen dapat memutuskan untuk mengajukan mengeluarkan karyawan. Namun, jika karyawan memiliki potensi untuk berkembang di perusahaan, manajemen dapat memutuskan untuk memberikan kesempatan bagi karyawan untuk meningkatkan kinerja mereka.

        Pengajuan keluar

        Jika keputusan telah dibuat untuk mengeluarkan karyawan, maka proses pengajuan keluar dapat dimulai. Perusahaan mulai melakukan beberapa tindakan, seperti memberikan pemberitahuan tertulis kepada karyawan, membahas tanggal keluar, membayar hak-hak karyawan, dan menyimpan catatan karyawan.

        Proses pengajuan keluar dapat berbeda-beda tergantung pada alasan karyawan keluar. Jika karyawan keluar karena mengundurkan diri, maka mereka harus memberikan pemberitahuan tertulis kepada perusahaan sebelumnya. Jika karyawan dipecat oleh perusahaan, maka perusahaan harus memastikan bahwa alasan pemberhentian kerja sesuai dengan hukum yang berlaku dan kebijakan internal perusahaan.

        Guna memudahkan hal-hal kompleks di atas, Anda dapat menggunakan software talent management terpercaya, seperti HashMicro. Cobalah demo gratisnya sekarang dan ketahui skema harganya.

        Hitung Estimasi Biaya & Timeline Implementasi ERP Anda

        Masukan Info Kontak Anda untuk Mendapatkan Estimasi Biaya

        Tutup

        Butuh respon lebih cepat? Hubungi kami lewat Whatsapp

        Cara Menghitung Tingkat Employee Turnover

        Menghitung tingkat turnover bulanan karyawan

        Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung tingkat turnover karyawan bulanan:

        rumus karyawan

        1. Tentukan jumlah karyawan yang keluar dalam satu bulan. Hal ini dapat mencakup karyawan yang mengundurkan diri, dipecat oleh perusahaan, atau kontrak kerja mereka berakhir.
        2. Tentukan jumlah karyawan akhir bulan lalu mengacu pada jumlah karyawan di akhir bulan sebelumnya.
        3. Gunakan rumus di atas untuk menghitung tingkat turnover karyawan bulanan dengan membagi jumlah karyawan yang keluar dalam satu bulan dengan jumlah karyawan akhir bulan lalu, kemudian kalikan dengan 100%.

        Menghitung turnover tahunan karyawan

        Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung tingkat turnover karyawan tahunan:

        rumus karyawan

        1. Tentukan jumlah karyawan yang keluar dalam setahun. Hal ini dapat mencakup karyawan yang mengundurkan diri, dipecat oleh perusahaan, atau kontrak kerja mereka berakhir.
        2. Tentukan jumlah karyawan awal tahun mengacu pada jumlah karyawan pada awal tahun.
        3. Kemudian, gunakan rumus di atas untuk menghitung tingkat turnover karyawan tahunan dengan membagi jumlah karyawan yang keluar dalam setahun dengan jumlah karyawan awal tahun, kemudian dikalikan dengan 100%

        Akibat Tingkat Employee Turnover yang Tinggi

        High turnover adalah alasan banyaknya karyawan yang keluar masuk perusahaan. Bisa jadi gaji yang anda berikan terlalu rendah, kurangnya benefit yang diterima karyawan, hingga lingkungan kerja yang tidak sehat. Dampak dari tingginya angka turnover bisa memengaruhi banyak aspek di perusahaan anda. Beberapa di antaranya:

        Kerugian finansial akibat employee turnover

        Mendatangkan karyawan baru bukanlah perkara mudah dan murah. Perusahaan terkadang harus mengeluarkan biaya yang banyak. Khususnya kebutuhan-kebutuhan karyawan untuk menunjang pekerjaannya. Kebutuhan karyawan atau employee adalah mulai dari membayar vendor untuk lowongan pekerjaan, proses interview, pelatihan sampai dengan karyawan baru memiliki kemampuan yang sama dengan karyawan yang resign. Belum lagi jika anda harus membayar pesangon untuk setiap karyawan yang resign.

        Produktivitas menurun

        Pastinya butuh waktu untuk mencari pengganti karyawan yang resign. Ada perusahaan yang memerlukan waktu sebulan lamanya untuk mencari karyawan baru, ada juga yang lebih lama dari itu. Akibat dari adanya turnover adalah menjadikan produktivitas karyawan lainnya pun menurun karena terbebankan pekerjaan karyawan yang resign tersebut.

        Turunnya keuntungan perusahaan

        Pada akhirnya, turunnya produktivitas pun berpengaruh terhadap keuntungan yang masuk untuk perusahaan. Banyak pekerjaan jadi tak terselesaikan, angka penjualan yang menurun, dan pada akhirnya turut berimbas pada turunnya profit perusahaan.

        Baca juga: 5 Sistem Penggajian Terbaik di Indonesia

        Tak ada cara yang pasti untuk membuat setiap karyawan Anda terus menerus bekerja di perusahaan Anda. Namun, jika Anda mulai mencoba untuk mengerti apa yang karyawan Anda inginkan dari Anda, maka Anda sudah menuju arah yang tepat. Berikut beberapa langkah yang bisa Anda coba. employee turnover pengertian dan cara mengendalikannya

        Cari karyawan yang tepat

        Anda bukan hanya perlu mencari karyawan dengan skill yang memadai. Anda juga perlu mencari tahu, apakah pegawai tersebut cocok dengan budaya perusahaan anda. Serta memperhatikan kemampuan bekerja di dalam tim atau persyaratan non-skill lainnya. Kemampuan seseorang bisa Anda bentuk dan latih, namun tidak demikian halnya dengan watak seseorang. Untuk memantau kinerja karyawan, Anda dapat menggunakan fitur KPI tracking dalam software management talent dari HashMicro.

        Gaji dan fasilitas yang kompetitif

        Meski gaji tetap menjadi daya tarik utama setiap karyawan, fasilitas yang tersedia untuk karyawan adalah hal yang tidak kalah penting. Tunjangan asuransi, jaminan hari tua, hingga fasilitas-fasilitas yang unik seperti boleh bekerja dari rumah, jam kerja yang fleksibel bisa menjadi salah satu cara untuk membuat karyawan Anda tetap betah di perusahaan Anda.

        Pelatihan yang efektif

        Sering menemukan pegawai Anda bingung harus melakukan apa saat bekerja? Bisa jadi karena Anda belum memberikan pelatihan yang tepat untuk mereka. Itulah pentingnya menjalankan pelatihan yang efektif, sehingga karyawan Anda tak akan lagi mengalami kejadian serupa. Melalui manajemen onboarding pada sistem talent manajemen, Anda dapat menyusun pelatihan perusahaan secara terstruktur.

        download skema harga software erp
        download skema harga software erp

        Jam kerja yang seimbang

        Berikan kesempatan pada karyawan Anda untuk menikmati hasil kerja keras mereka. Jangan bebankan mereka jam kerja yang terlalu panjang, atau menghalang-halangi mereka yang ingin mengambil cuti. Jika terpaksa, berikan upah lembur pada karyawan yang bekerja di luar jam kerja, atau di akhir pekan dan hari libur.

        Jangan pertahankan karyawan yang toxic

        Tak ada gunanya anda memberikan gaji yang tinggi, fasilitas berlimpah, sementara salah satu karyawan anda “meracuni” yang lainnya untuk resign dari perusahaan anda. Lebih baik anda kehilangan satu karyawan dengan perilaku seperti itu, meski kinerjanya termasuk baik, daripada kehilangan sepuluh pegawai lainnya.

        Kesimpulan

        Datang dan perginya pegawai di sebuah perusahaan adalah hal yang lumrah terjadi. Namun, jika terlalu sering terjadi, maka ada banyak sekali imbas negatif pada perusahaan anda. Maka dari itu, perusahaan harus mengupayakan agar tingkat employee turnover seminimal mungkin.

        Software Management Talent terlengkap dari HashMicro merupakan solusi yang dapat Anda terapkan pada perusahaan Anda. Pertahankan karyawan potensial dengan meningkatkan peluang karir dan memperluas keterampilan bekerja.

        Sistem juga memungkinkan pengadaan pelatihan karyawan yang terintegrasi. Oleh karena itu, angka employee turnover mampu Anda kendalikan dengan mudah. Anda dapat mengunduh skema perhitungan harga software management talent dari HashMicro untuk mendapat rincian biayanya. Dapatkan akses demo gratis sekarang juga!

        EVATalentManagement
        Apakah artikel Ini bermanfaat?
        YaTidak
        HRM

        Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

        Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

        Dipercaya oleh 2,000+ klien

        Rasakan Keajaibannya Sendiri

        Saya Mau Coba Dulu!

        Dipercaya oleh 2,000+ klien