ESG strategy adalah salah satu topik yang sedang banyak diperbincangkan di kalangan pebisnis. Seiring dengan implementasi ESG di Indonesia yang merebak dan menjanjikan, memilih strategi ESG menjadi penting untuk Anda lakukan.
Namun, benarkah Anda telah memahami alasan pentingnya menerapkan ESG secara keseluruhan? Jika belum, maka Anda berada di laman yang tepat. Melalui artikel ini, akan kami jelaskan pentingnya penerapan ESG strategy, komponen, dan contoh strategi lengkap yang dapat Anda terapkan.
Tanpa berlama-lama lagi, mari kita mulai pembahasannya bersama-sama!
Key Takeaways
|
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Apa Itu ESG Strategy?
ESG strategy adalah rencana bisnis yang berfokus pada aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola untuk menciptakan dampak positif. Strategi ini membantu perusahaan mengelola risiko, meningkatkan reputasi, dan menarik investor dengan praktik berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Perusahaan menerapkan ESG strategy framework dengan mengurangi emisi karbon, meningkatkan kesejahteraan karyawan, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi. Langkah ini meningkatkan efisiensi bisnis dan juga memperkuat kepercayaan pemangku kepentingan dan daya saing di pasar.
Mengapa ESG Strategy Penting bagi Perusahaan Indonesia?
Sebagai pebisnis di Indonesia, tahukah Anda bahwa penerapan ESG di Indonesia berdampak signifikan peningkatan daya saing perusahaan di pasar global? Hal ini seiring dengan menariknya nilai perusahaan Anda di mata investor yang peduli dengan konsep keberlanjutan.
Banyak investor masa kini yang lebih memilih perusahaan yang menerapkan ESG strategy karena dianggap lebih stabil dan minim risiko dalam jangka panjang. Perusahaan yang menerapkan ESG juga lebih mudah mendapatkan akses ke pendanaan hijau dan insentif pemerintah.
Di Indonesia, ESG strategy marketing membantu perusahaan mematuhi regulasi lingkungan dan sosial yang semakin ketat. Dengan fokus pada keberlanjutan, perusahaan dapat mengurangi risiko hukum, meningkatkan efisiensi operasional, dan membangun kepercayaan dengan pelanggan serta masyarakat.
Apa Saja Komponen Strategi ESG?
Berikut adalah komponen strategi ESG (Environmental, Social, Governance) dengan deskripsi yang lebih panjang dan transisi yang lebih natural:
1. Lingkungan (Environmental)
Komponen ESG strategy pertama, yaitu lingkungan berfokus pada bagaimana bisnis berinteraksi dengan lingkungan dan dampaknya terhadap ekosistem. Dalam menghadapi krisis iklim, Anda harus mengambil langkah-langkah nyata untuk mengurangi jejak ekologis bisnis, seperti:
- Jejak karbon
- Efisiensi energi
- Strategi pembuangan limbah
- Konservasi sumber daya alam
- Tingkat polusi
Saat ini, pemerintah telah menerapkan kebijakan ketat untuk mengurangi dampak lingkungan dari aktivitas industri. Perusahaan yang tidak mematuhi regulasi ini bisa menghadapi denda atau kehilangan kepercayaan publik.
2. Sosial (Social)
Kategori kedua menyoroti bagaimana bisnis memperlakukan orang-orang di dalam dan di luar organisasi. Perusahaan yang memperhatikan kesejahteraan karyawan dan tanggung jawab sosial cenderung memiliki tenaga kerja yang lebih loyal dan produktif. Beberapa komponen ESG strategy social meliputi:
- Keberagaman dan inklusi
- Kesejahteraan karyawan
- Keadilan dalam praktik tenaga kerja
- Keterlibatan dalam komunitas lokal
- Hak asasi manusia
3. Tata Kelola (Governance)
Kategori ketiga menekankan bagaimana perusahaan Anda kelola dan apakah kebijakan Anda adil, transparan, dan etis. Tata kelola yang baik memastikan bahwa bisnis beroperasi dengan prinsip integritas, menghindari konflik kepentingan, dan melindungi kepentingan pemangku kepentingan.
- Kepatuhan terhadap regulasi
- Transparansi keuangan
- Kebijakan anti-korupsi
- Struktur kepemimpinan yang etis
- Manajemen risiko
Contoh Strategi ESG Dalam Tiap-tiap Divisi Perusahaan
Berikut adalah contoh strategi ESG (Environmental, Social, Governance) yang dapat diterapkan di berbagai divisi perusahaan:
1. IT (Informasi Teknologi)
Divisi IT berperan penting dalam mendukung keberlanjutan melalui inovasi teknologi yang lebih ramah lingkungan dan aman secara digital.
- Environmental: Menggunakan pusat data berbasis energi terbarukan dan menerapkan sistem cloud untuk mengurangi konsumsi perangkat keras.
- Social: Menjaga keamanan data pelanggan dan memastikan aksesibilitas sistem bagi semua karyawan.
- Governance: Menerapkan kebijakan keamanan siber yang ketat dan mematuhi regulasi perlindungan data.
2. HR (Sumber Daya Manusia)
Divisi HR memiliki peran besar dalam membangun budaya kerja yang inklusif dan berkelanjutan.
- Environmental: Mengurangi penggunaan kertas dengan sistem HR digital dan mendukung transportasi ramah lingkungan bagi karyawan.
- Social: Menerapkan kebijakan keberagaman, inklusi, dan kesejahteraan karyawan, termasuk program kesehatan mental.
- Governance: Memastikan kepatuhan terhadap regulasi ESG strategy framework bidang ketenagakerjaan dan kebijakan anti-diskriminasi.
3. Supply Chain (Rantai Pasok)
Divisi supply chain dapat meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dengan praktik bisnis yang bertanggung jawab.
- Environmental: Mengurangi jejak karbon dengan memilih pemasok yang menerapkan prinsip ramah lingkungan dan menggunakan logistik hijau.
- Social: Memastikan kondisi kerja yang layak dalam rantai pasok dan bekerja sama dengan pemasok yang memiliki praktik etis.
- Governance: Menerapkan kebijakan pengadaan yang transparan dan memastikan kepatuhan pemasok terhadap standar ESG.
4. Marketing (Pemasaran)
Divisi marketing memainkan peran dalam edukasi ESG strategy marketing dan komunikasi transparan kepada konsumen.
- Environmental: Menggunakan materi pemasaran digital untuk mengurangi limbah cetak dan mendukung kampanye ramah lingkungan.
- Social: Memastikan iklan dan kampanye mencerminkan keberagaman serta mempromosikan produk yang berkelanjutan.
- Governance: Menghindari praktik pemasaran menyesatkan (greenwashing) dan mematuhi regulasi iklan yang berlaku.
5. Finance (Keuangan)
Divisi keuangan dapat memastikan pendanaan dan investasi perusahaan sejalan dengan prinsip ESG.
- Environmental: Mengalihkan investasi ke proyek-proyek ramah lingkungan dan menerapkan sistem pembayaran digital untuk mengurangi penggunaan kertas.
- Social: Mengembangkan kebijakan keuangan inklusif, seperti program pinjaman bagi UMKM atau komunitas kurang mampu.
- Governance: Menyusun laporan keuangan yang transparan dan mematuhi standar keuangan berkelanjutan.
6. Legal (Hukum)
Divisi legal bertanggung jawab untuk memastikan semua kebijakan dan praktik bisnis sesuai dengan regulasi yang berlaku.
- Environmental: Mengembangkan kebijakan perusahaan yang mendukung kepatuhan terhadap regulasi lingkungan dan praktik bisnis hijau.
- Social: Memastikan kontrak bisnis melindungi hak pekerja, pelanggan, dan masyarakat sekitar.
- Governance: Mengawasi kepatuhan hukum perusahaan terhadap standar anti-korupsi dan etika bisnis global.
Cara Menyusun ESG Strategy yang Baik
Berikut adalah 11 langkah menyusun strategi ESG yang baik bagi perusahaan Anda di Indonesia:
- Evaluasi praktik ESG saat ini: Tinjau bagaimana perusahaan Anda telah menerapkan prinsip ESG. Identifikasi area yang sudah sesuai dan yang masih memerlukan perbaikan.
- Libatkan manajemen: Pastikan pimpinan perusahaan memahami dan mendukung strategi ESG. Keputusan strategis yang melibatkan manajemen akan lebih efektif dan berkelanjutan.
- Tetapkan peran dan tanggung jawab ESG: Alokasikan tanggung jawab ESG ke tim atau individu tertentu. Dengan struktur yang jelas, implementasi strategi menjadi lebih terarah.
- Lakukan materiality assessment: Identifikasi isu ESG strategy yang paling relevan bagi perusahaan dan pemangku kepentingan. Fokus pada aspek yang memiliki dampak besar terhadap bisnis dan lingkungan.
- Tentukan titik awal (baseline): Kumpulkan data awal terkait kinerja ESG untuk menjadi acuan dalam pengukuran progres ke depan.
- Lakukan analisis kesenjangan:Bandingkan praktik ESG perusahaan dengan standar industri. Identifikasi kesenjangan yang harus diperbaiki agar mencapai kepatuhan yang lebih baik.
- Tetapkan tujuan yang jelas: Buat target yang spesifik, terukur, dan realistis sesuai dengan kemampuan perusahaan. Pastikan setiap tujuan selaras dengan visi bisnis jangka panjang.
- Konsultasikan dengan pemangku kepentingan: Libatkan karyawan, pelanggan, investor, dan komunitas dalam pengambilan keputusan ESG.
- Pilih kerangka ESG yang tepat: Gunakan standar ESG yang sesuai seperti GRI, SASB, atau TCFD agar laporan lebih terstruktur dan mudah dipahami oleh investor dan regulator.
- Bangun tim manajemen yang kompeten: Bentuk tim yang memahami ESG dengan baik dan mampu mengelola strategi ini secara efektif di berbagai divisi perusahaan.
- Tinjau dan evaluasi secara berkala: ESG bukan strategi satu kali, tetapi proses berkelanjutan. Lakukan evaluasi berkala untuk menyesuaikan strategi dengan perubahan regulasi dan kebutuhan bisnis.
Bagaimana Cara Memonitor Strategi ESG?
Apakah Anda sadar bahwa memonitor strategi ESG secara manual bisa menjadi tantangan besar bagi perusahaan? Data ESG mencakup banyak aspek seperti jejak karbon, kepatuhan hukum, dan keberagaman tenaga kerja yang harus Anda kumpulkan dari berbagai departemen.
Tanpa sistem ESG otomatis, proses pelacakan menjadi lambat, rawan kesalahan, dan memakan banyak waktu. Akibatnya, perusahaan sulit memastikan akurasi laporan dan berisiko tidak memenuhi standar regulasi.
Kesulitan lain muncul dalam analisis data dan pelaporan. Dengan metode manual, menyusun laporan ESG sesuai standar global seperti GRI atau SASB bisa memakan waktu berbulan-bulan. Mayoritas perusahaan akan sulit mengidentifikasi tren atau potensi masalah lebih awal.
Masalah ini jelas akan berdampak pada reputasi bisnis, menurunkan kepercayaan investor, atau bahkan mengakibatkan sanksi hukum karena kurangnya transparansi dan kepatuhan.
Untuk itu, menggunakan software ESG adalah solusi untuk mengatasi tantangan ini. Dengan otomatisasi pelacakan dan dashboard visual, Anda dapat mengakses data secara real-time, mengurangi kesalahan pencatatan, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi.
Audit dan pelaporan juga menjadi lebih efisien, memungkinkan bisnis menyesuaikan ESG strategy berdasarkan data yang akurat. Dengan cara ini, perusahaan dapat mengelola ESG secara lebih efektif tanpa beban administratif yang berlebihan.
Ingin mengetahui lebih dalam tentang software ESG ini? Klik banner berikut untuk mendapat skema harga sistemnya!
Efisiensikan Implementasi ESG Anda dengan Optimasi Software Terbaik dari HashMicro
HashMicro adalah perusahaan perangkat lunak bisnis yang berdiri sejak tahun 2015 di Singapura. Memiliki milestone mengesankan dengan lebih dari 2.000 pebisnis Asia Tenggara, termasuk Indonesia yang menjadi kliennya, vendor ini menghadirkan ESG system terbaru yang canggih.
Bagi pebisnis andal di Indonesia, termasuk Anda, HashMicro juga menghadirkan demo gratis, konsultasi bisnis gratis, dan bebas biaya tambah user yang bisa Anda akses mulai hari ini. Sistem ESG HashMicro juga menghadirkan fitur-fitur terkini yang mengefisiensikan bisnis, seperti:
- Automated ESG reporting: Hasilkan laporan ESG yang komprehensif dengan mudah dengan pengumpulan dan analisis data secara real-time dan akurat, sesuai regulasi lokal.
- Carbon footprint & energy monitoring: Melacak dan mengukur konsumsi energi, emisi, dan pengelolaan limbah untuk membantu bisnis mengurangi dampak lingkungan.
- Regulatory compliance management: Ikuti perkembangan peraturan ESG yang terus berkembang dan rampingkan proses kepatuhan dengan dokumentasi otomatis dan laporan yang siap audit.
- Social responsibility tracking: Memantau keragaman tempat kerja, kesejahteraan karyawan, dan inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk memperkuat kepercayaan pemangku kepentingan.
- Governance & risk assessment: Meningkatkan tata kelola perusahaan dengan mengelola kebijakan, praktik bisnis yang etis, dan penilaian risiko untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas.
- Supply chain sustainability: Menilai kinerja ESG pemasok untuk memastikan pengadaan yang etis dan praktik pengadaan yang berkelanjutan.
Kesimpulan
ESG strategy membutuhkan proses monitor lebih dari teknik manual. Selain karena memakan waktu, adanya peningkatan risiko kesalahan dalam pencatatan serta pelaporan menjadi masalah yanng berimbas pada kegagalan memenuhi regulasi atau kehilangan kepercayaan dari pemangku kepentingan.
Menggunakan software ESG dari HashMicro membantu perusahaan mengelola dan memantau praktik ESG dengan lebih mudah dan akurat. Dengan fitu rcanggihnya, perusahaan dapat memastikan kepatuhan, transparansi, dan efisiensi dalam strategi ESG.
Coba demo gratis sistem ESG-nya sekarang dan temukan solusi atas masalah bisnis Anda dengan mudah!
Pertanyaan Seputar ESG Strategy
-
Apa tantangan dalam implementasi strategi ESG?
Tantangan meliputi kurangnya data yang akurat, resistensi internal, biaya implementasi, dan perubahan regulasi yang dinamis.
-
Apakah semua perusahaan perlu memiliki strategi ESG?
Meskipun tidak diwajibkan, memiliki strategi ESG menjadi semakin penting karena pemangku kepentingan menuntut transparansi dan tanggung jawab sosial dari perusahaan.
-
Bagaimana cara melaporkan kinerja ESG kepada pemangku kepentingan?
Perusahaan dapat menggunakan standar pelaporan seperti GRI atau SASB untuk menyusun laporan keberlanjutan yang komprehensif dan transparan.