Secara umum, harga perolehan adalah seluruh perhitungan biaya yang kita keluarkan untuk memperoleh aset tetap. Sehingga perhitungan dan pencatatan transaksi keuangan dengan biaya dapat kita lakukan secara akurat dan tepat yang tersajikan dalam laporan keuangan. Dalam membantu mencatat transaksi keuangan, perusahaan memerlukan Software Akuntansi. Software ini akan memberikan Anda kemudahan dalam menghitung harga perolehan, serta menghemat waktu Anda dari pekerjaan manual yang lama. Hal ini penting supaya Anda memperoleh gambaran terkait biaya yang perlu Anda persiapkan.
Artikel kali ini akan membahas mengenai apa itu harga perolehan hingga bagaimana cara menghitung harga perolehan tetap secara mandiri. Selain itu, Anda juga akan menemukan penjelasan terkait rekomendasi Software Akuntansi untuk membantu menghitung harga perolehan Anda.
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Apa Itu Harga Perolehan?
Ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai harga perolehan:
-
Wit dan Erhans, 2000:82
Menurut pakar bernama Wit dan Erhans, harga perolehan adalah biaya keseluruhan yang tertambah dengan harga beli suatu aset. Harga tersebut harus perusahaan siapkan untuk memiliki aset dan merawatnya agar bisa kita operasikan sesuai dengan fungsinya.
-
Haryono Jusup, 2005:155
Menurut pakar bernama Haryono Jusup, harga perolehan adalah keseluruhan biaya yang perusahaan korbankan untuk menyiapkan aktiva tetap yang siap untuk mereka pakai. Kemudian aktiva tetap itu terolah dengan baik, sehingga menghasilkan kembali pendapatan yang akan perusahaan terima.
Jadi bisa kita simpulkan bahwa Harga Perolehan adalah perhitungan yang tidak boleh perusahaan abaikan. Harus tersedia dalam laporan keuangan, sehingga perusahaan akan tahu lebih banyak tentang nilai total aset tetapnya. Ini nantinya dapat perusahaan gunakan sebagai penilaian bagi perusahaan.
Cara Menghitung Harga Perolehan
Terdapat berbagai cara menghitung harga perolehan, berikut penjelasannya:
Pembelian tunai
Umumnya, perhitungan yang harga perolehan gunakan adalah dengan mencari harga pembelian bersih yang lalu kita kurangi potongan tunai dan kita tambahkan bersama berbagai macam pengeluaran.
Untuk lebih jelasnya, contoh perhitungan tunai harga perolehan adalah:
PT.Jaya Abadi membeli mesin untuk operasional dengan harga Rp45.000.000. Selain itu, harus menyiapkan biaya pemasangan atau instalasi mesin tersebut sebesar Rp4.000.000. Ditambah lagi dengan asuransi yang harus ada untuk penyediaan mesin itu sebesar Rp400.000.
Perhitungan harga perolehan adalah:
Harga mesin + biaya instalasi + asuransi
45.000.000 + 4.000.000 + 400.000
Rp49.400.000
Nanti yang akan tercatat di jurnal adalah Mesin Pabrik (Debit) 49.400.000 – Kas (Kredit) 49.400.000.
Baca juga: Cara Mengoptimalkan Keuangan Bisnis dengan Software Akuntansi Perusahaan
Pembelian kredit
Di perusahaan, tentunya transaksi akan sering terjadi pada pembelian kredit, namun jika perusahaan tidak memiliki dana yang cukup. Munculnya pembelian kredit yang perusahaan lakukan dengan periode pembayaran tertentu akan beserta dengan bunga pembelian. Biasanya minat ini terjadi dalam transaksi eksplisit atau implisit.
Dalam transaksi, kepentingan eksplisit adalah penerapan bunga secara transparan dalam informasi pembelian kredit. Namun, bunga implisit adalah bunga yang jumlahnya tidak kita ketahui, dengan pasti pada saat melakukan transaksi pembelian secara kredit. Untuk menghitung harga akuisisi, biasanya transaksi bunga ini tidak kita hitung karena merupakan pengorbanan dana dari pembeli.
Wesel bunga
Ada juga catatan bunga yang dapat perusahaan gunakan untuk pengadaan aset tetap. Penggunaan catatan bunga biasanya berguna untuk membeli aset atau aset dalam jumlah besar.
Perusahaan akan membayar setengah aset dari harga awalnya atau kita bisa menyebutnya biaya dimuka. Sisa pembayaran harga akuisisi tersebut nantinya, perusahaan lakukan sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam not of interest.
Metode pembayaran ini dapat menguntungkan perusahaan yang membutuhkan aset tetap dengan cepat dan dapat membayar tanpa harus mengkredit. Namun, dana yang mereka siapkan juga harus mencukupi.
Seperti ini cara menghitungnya:
Perusahaan A membeli alat berat untuk pabrik sebesar Rp 90.000.000 dengan tunai. Uang pendahulu yang perusahaan berikan adalah Rp45.000.000.
Perusahaan sepakat akan membayar sisanya dengan wesel bunga sebesar 10% yang jangka waktu bayarnya hingga satu tahun.
Perhitungan harga perolehan adalah:
Alat berat pabrik (debit) 90.000.000 – Kas (Kredit) 45.000.000 – Wesel (Kredit) 45.000.000
Perusahaan perlu menghitung harga perolehan tersisa yang dibebankan dengan bunga. Perhitungannya adalah begini:
Bunga Wesel = 45.000.000 x 10%
Bunga Wesel = Rp4.500.000
Lalu, pencatatan yang akan tertulis di jurnal penyesuaian adalah:
Utang Wesel (Debit) 45.000.000 – Bunga (Debit) 4.500.000 – Kas (Kredit) 49.500.000
Jadi, sisa yang perlu perusahaan keluarkan adalah Rp49.500.000.
Perhitungan wesel bunga seperti ini akan lebih mudah, cepat, serta akurat apabila menggunakan sebuah Software Akuntansi tercanggih dan tidak manual seperti perhitungan diatas.
Baca Juga: Penjelasan Lengkap Akun Nominal dan Akun Riil Dalam Sistem Pencatatan Akuntansi Perusahaan
Menerbitkan saham
Seringkali pebisnis memilih untuk membeli aset tetap mereka untuk properti mereka sendiri dengan dana yang berasal dari perusahaan.
Mungkin properti, pabrik dan peralatan yang terkelola secara mandiri tidak akan timbul karena pembelian, atau ketentuan kepada pihak lain tidak terikat oleh kontrak atau kontrak pengembangan lainnya. Oleh karena itu, perusahaan biasanya akan mengalokasikan dana dan biaya untuk kebutuhan operasional perusahaan saja.
Pengeluaran perusahaan akan mencakup biaya gaji tenaga kerja, biaya bahan dasar, dan biaya overhead. Biaya overhead ini akan masuk juga dalam biaya listrik, peralatan, persediaan, air dan biaya asuransi. Dengan mengalokasikan dana tersebut, perlu juga memperhatikan distribusi, misalnya biaya pengembangan atau aset dengan biaya overhead.
Milik sendiri
Untuk aset tetap tertentu, perusahaan akan selalu memberikan biaya secara teratur atau ketika dibutuhkan. Biaya ini dapat perusahaan keluarkan tanpa menghadirkan transaksi yang melibatkan pihak lain.
Ini sangat umum. Perusahaan masih mengeluarkan biaya karena merupakan salah satu hal yang harus dilakukan untuk mendukung bisnis. Kalaupun tidak ada transaksi, pencatatan rapi tetap dilakukan. Semua dana yang digunakan oleh perusahaan harus dilaporkan secara transparan.
Jenis aset tetap yang masuk ke dalam perhitungan ini adalah biaya overhead, upah bagi pekerja yang bekerja di perusahaan, biaya untuk menyediakan bahan baku, dan sebagainya. Biaya yang sering berubah adalah biaya overhead. Di sini pencatatan biaya harus Anda lakukan sejelas mungkin agar total harga jelas.
Biaya ini dapat kita klasifikasikan menurut jenisnya. Akuntan biasanya memahami cara mendistribusikan biaya ini sesuai dengan kategori mereka. Namun, pemilik bisnis juga tidak perlu bingung tentang berbagai nama biaya ini.
Baca Juga: Asumsi Dasar Akuntansi Merupakan Laporan Keuangan yang Valid dan Akurat
Kesimpulan
Itulah Pembahasan mengenai Harga Perolehan. Sekarang Anda memahami betapa pentingnya untuk mengetahui sebuah harga perolehan dalam bisnis Anda. Penggunaan Software Akuntansi terbaik akan membuat perhitungan harga perolehan perusahaan ada menjadi akurat dan benar serta jauh dari human error. Banyak vendor software akuntansi ternama yang menjadi pilihan Anda.
Untuk memperoleh manfaat yang besar dalam membantu penghitungan harga perolehan di perusahaan Anda secara cepat dan akurat, Anda dapat menggunakan software akuntansi nomer #1 di Indonesia, yaitu HashMicro. Selain itu, Anda juga dapat mengunduh skema perhitungan harga Software Akuntansi HashMicro untuk memperoleh gambaran terkait harga dan biaya yang diperlukan. Dengan begitu, Anda dapat lebih yakin untuk menerapkan software akuntansi ke dalam perusahaan Anda.
Dapatkan demo gratis software akuntansi dari HashMicro untuk ketahui lebih lanjut bagaimana solusi kami bisa membantu bisnis Anda.