Sebagai pekerja atau karyawan, sudah sepatutnya Anda mengetahui apa itu insentif. Tidak ada pekerja atau karyawan yang tidak menyukai insentif. Biasanya seorang karyawan atau pekerja teladan dan berprestasi akan mendapatkan insentif dari perusahaan. Selain dapat menambah semangat kerja karyawan, insentif atau bonus juga dapat membuat karyawan-karyawan lain menjadi terpacu untuk memberikan kinerja terbaiknya kepada perusahaan yang dapat membuat perusahaan meraup keuntungan. Namun, pemberian bonus kepada karyawan perlu perusahaan lakukan penuh dengan pertimbangan yang matang karena juga harus menyesuaikan harus kondisi perusahaan. Tetapi, insentif karyawan tidak terdapat dalam UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Pengertian Insentif
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), insentif adalah tambahan penghasilan dalam bentuk uang, barang, atau sebagainya yang diberikan untuk meningkatkan gairah kerja. KBBI juga mengartikan hal ini sebagai uang penyemangat. Pemberian bonus ini berbeda dari pemberian gaji pokok yang memang sudah menjadi hak yang karyawan dapatkan. Tujuan pemberian hal ini adalah agar karyawan dapat bekerja lebih maksimal karena mereka merasa hasilnya lebih dihargai. Dengan karyawan bekerja lebih semangat dan termotivasi, perusahaan juga akan mendapatkan manfaat yang lebih besar. Selain itu, produktivitas perusahaan juga akan meningkat.
Maka dari itu, manfaat dari insentif menguntungkan bagi karyawan dan juga perusahaan. Tetapi, pemberian gaji dan bonus tetap harus berbeda karena walaupun keduanya berupa imbalan tanda jasa, keduanya mempunyai fungsi dan peran jelas yang berbeda. Gaji merupakan hak pokok karyawan yang sudah bekerja pada satu perusahaan. Sedangkan insentif lebih bersifat motivasi atau rangsangan untuk karyawan agar kinerjanya meningkat. Jumlah bonus pun biasanya tidak tetap dan perlu pertimbangan yang matang berdasarkan pencapaian dan upah karyawan. Pemberian hal tersebut biasanya juga terjadi dalam satu waktu saja dan dapat cair di luar jadwal rutin pemberian gaji.
Jenis-jenis Insentif Karyawan Perusahaan
Berikut merupakan jenis-jenis insentif karyawan perusahaan berdasarkan bentuknya:
Insentif finansial
Seperti namanya, jenis ini imbalan berupa uang di luar gaji pokok yang karyawan terima. Biasanya penghitungan insentif jenis ini berdasarkan keuntungan perusahaan dan hal-hal yang berkaitan dengan kesejahteraan karyawan seperti jaminan hari tua, rekreasi, kesehatan, dan sebagainya.
Selain itu, Anda dapat mengatur finansial perusahaan Anda dengan Sistem Akuntansi dari HashMicro.
Insentif non-finansial
Seperti namanya, jenis ini imbalan yang tidak berupa uang. Umumnya jenis ini bisa berupa promosi jabatan, lingkungan kerja yang positif dan membangun, dan hubungan kerja yang baik dengan atasan. Selain itu, ada juga bonus lain yang biasa disebut insentif sosial yang berhubungan dengan rekan kerja semakin baik. Maka dari itu, tidak selamanya bentuk bonus berupa uang, tetapi juga bisa dalam bentuk lainnya.
Tujuan dan Manfaat
Pemberian insentif memiliki banyak sekali tujuan dan manfaat bagi karyawan maupun perusahaan. Tujuan utamanya seperti peningkatan performa atau produktivitas karyawan dan perusahaan. Dengan tujuan tersebut, karyawan dan perusahaan akan mendapatkan manfaat yang saling menguntungkan seperti:
Manfaat bagi karyawan
- Motivasi
Mendapatkan keuntungan yang lebih banyak adalah salah satu keuntungan bagi perusahaan ketika karyawannya memiliki performa dan produktivitas yang baik. Maka dari itu, pemberian insentif juga dapat berdampak pada motivasi karyawan yang meningkat karena merasa kinerjanya dihargai oleh perusahaan. Tetapi, pemberian insentif tak hanya berbentuk finansial saja. Pada etos kerja, hal ini juga dapat membangun semangat karyawan agar dapat bekerja lebih keras dengan memberikan yang terbaik kepada perusahaan.
- Tanda balas jasa
Prestasi dan usaha karyawan dapat dinilai secara kualitatif dan kuantitatif. Untuk itu, insentif dapat menjadi bukti sebagai tanda balas jasa atas usaha keras yang karyawan lakukan dalam bentuk bonus tertentu. Hal ini dapat membuat karyawan bekerja lebih keras dan meningkatkan kemampuannya demi mendapatkan bonus tersebut. Jadi, bonus tak hanya berfungsi sebagai dorongan atau motivasi karyawan. Tetapi, hal ini juga dapat berfungsi sebagai tanda balas jasa untuk membantu perusahaan meraih tujuannya secara lebih cepat dan tepat.
Manfaat bagi perusahaan
- Karyawan akan bekerja lebih giat
Dengan meningkatnya motivasi karyawan, mereka akan bekerja lebih giat guna mendapatkan bonus dari perusahaan. Ketika perusahaan rutin memberikan bonus kepada karyawan terbaik, maka karyawan akan berlomba-lomba bekerja dengan penuh semangat dalam memberikan performa terbaik mereka. Hal ini akan membuat untung perusahaan juga karena produktivitas perusahaan juga akan ikut meningkat. Dengan itu, visi dan misi serta tujuan perusahaan akan lebih cepat tercapai.
Anda juga dapat mengotomatiskan berbagai aspek perusahaan atau bisnis Anda dengan Sistem ERP.
- Karyawan lebih disiplin
Ketika karyawan sudah memiliki etos kerja yang baik, maka persaingan kompetisi dalam mendapatkan insentif adalah dengan meningkatkan performa lebih disiplin dan kreatif. Hal ini akan membuat perusahaan memiliki sumber daya yang dapat bersaing dan mampu meningkatkan produktivitas perusahaan dengan signifikan.
Cara Memberikan Insentif dengan Efektif
Untuk mengurangi potensi kerugian perusahaan karena memberikan insentif yang berlebihan, berikut merupakan beberapa cara atau indikator yang dapat perusahaan pertimbangkan sebelum memberikan bonus, yaitu:
- Kinerja dan prestasi karyawan. Hal ini merupakan pertimbangan utama bagi perusahaan sebelum memberikan bonus adalah performa dan prestasi yang karyawan tersebut lakukan untuk perusahaan.
- Efisiensi pekerjaan. Hal ini merupakan tanggung jawab karyawan apakah pekerjaan yang mereka lakukan dapat selesai lebih cepat dan efektif atau tidak.
- Keadilan dan kelayakan. Perusahaan juga perlu memperhatikan secara cermat keadilan atau kelayakan karyawan dalam menerima bonus. Jika perusahaan abaikan, maka hal ini justru akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan.
- Jabatan atau senioritas. Nominal pemberian bonus juga sebaiknya perusahaan hitung berdasarkan jabatan atau senioritas atau juga masa kerja karyawan tersebut kepada perusahaan. Keperluan dan kebutuhan karyawan dalam meningkatkan kualitas hidup juga dapat menjadi pertimbangan bagi perusahaan dalam memberikan bonus.
Kesimpulan
Perusahaan tidak perlu khawatir dengan potensi kerugian dalam pemberian insentif. Jika perusahaan mengelola dan melakukannya dengan baik, maka akan banyak dampak serta manfaat bagi karyawan dan juga perusahaan. Pemberian bonus atau insentif dapat berupa banyak bentuk seperti uang, promosi jabatan, barang, rekreasi, dan sebagainya yang dapat meningkatkan motivasi atau gairah kerja. Namun, perusahaan juga tetap perlu berhati-hati dan melakukan banyak pertimbangan sebelum memberi bonus kepada karyawannya. Karena jika tidak cermat, perusahaan dan karyawan akan mengalami kerugian dari pemberian insentif yang berlebih.
Selain itu, Anda juga dapat menggunakan Sistem HRM dari HashMicro yang dapat mengatur seluruh kegiatan karyawan Anda. Sistem ini memungkinkan Anda untuk mengelola gaji, daftar kehadiran, dan juga kegiatan operasional lainnya. Selain itu dengan HRM – Advanced Anda juga akan bisa mengatur rekrutmen, KPI, pelatihan, evaluasi karyawan, pinjaman karyawan hanya dengan satu aplikasi. Coba demo gratis sekarang!