Penjurnalan merupakan proses pencatatan seluruh transaksi perusahaan ke dalam jurnal keuangan, sehingga proses ini menjadi bagian krusial dalam siklus akuntansi. Hal ini karena jurnal keuangan merupakan penghubung dengan buku besar yang akan mempengaruhi siklus-siklus akuntansi mendatang. Kesalahan dalam penjurnalan dapat mempengaruhi kondisi keuangan hingga masa depan perusahaan.
Di era teknologi saat ini, kesalahan-kesalahan akibat kelalaian ini bisa teratasi dengan penggunaan sistem terintegrasi yang bisa mengotomatisasi seluruh proses akuntansi, seperti software akuntansi. Simak uraian di bawah ini agar dapat mengetahui lebih lanjut terkait jurnal keuangan dan juga cara mengefisiensikan pembuatannya!
Key Takeaways
|
Pengertian Jurnal Keuangan Akuntansi
Jurnal keuangan adalah catatan teratur juga sistematis terkait seluruh transaksi yang terjadi pada perusahaan. Catatan pada jurnal ini dibuat sebelum akhirnya diposting ke dalam buku besar akuntansi. Dalam penyusunannya, transaksi yang terjadi harus memiliki keterangan yang jelas juga berurutan sesuai tanggal yang lebih dulu. Jumlah antara debit dan kredit pada jurnal juga haruslah sama atau balance.
Dalam pencatatan transaksi pada jurnal keuangan, terdapat berbagai bukti transaksi yang harus akuntan siapkan, seperti kuitansi, faktur, nota invoice, hingga lain sebagainya yang menyatakan terjadinya transaksi terkait operasional perusahaan. Oleh karena itu, akuntan harus melakukan pencatatan transaksi dengan teliti tanpa adanya kesalahan. Hal ini karena penjurnalan merupakan penghubung transaksi dengan siklus akuntansi selanjutnya.
Baca juga: 10 Rekomendasi Aplikasi Pembukuan Keuangan Terbaik bagi Startup
Fungsi Jurnal Keuangan Akuntansi
Sebagai catatan yang memuat seluruh kegiatan transaksi yang terjadi, keberadaan jurnal keuangan tentunya memiliki berbagai fungsi bagi perusahaan, seperti fungsi pencatatan, historis, analisis, instruktif, maupun informatif. Simak penjelasan mengenai fungsi-fungsi jurnal keuangan akuntansi di bawah ini!
- Fungsi pencatatan: Adanya jurnal membuat seluruh transaksi perusahaan bisa tercatat sebagai bukti data transaksi yang kredibel.
- Fungsi instruktif: Pencatatan pada jurnal adalah perintah untuk melakukan pemindahan kredit ataupun debit ke dalam buku besar.
- Fungsi historis: Melalui jurnal keuangan, perusahaan juga bisa melacak segala perpindahan dana maupun aset yang ada, karena seluruh transaksi telah tercatat berdasarkan urutan waktunya agar tidak saling tertukar.
- Fungsi informatif: Adanya catatan yang sistematis membuat perusahaan bisa mengetahui seluruh informasi transaksi terkait kegiatan operasional perusahaan.
- Fungsi analisis: Setiap transaksi yang tercatat pada jurnal haruslah memiliki bukti transaksi yang jelas sehingga perusahaan bisa menjadikan data pada jurnal ini sebagai landasan dalam menganalisis kondisi keuangan perusahaan.
Baca juga: Mengapa Bisnis Startup Perlu Menggunakan Cloud Accounting?
Jenis-jenis Jurnal Keuangan Akuntansi beserta Contohnya
Dalam dunia akuntansi, terdapat berbagai jenis jurnal dengan pengertian dan tujuan yang juga berbeda. Jurnal-jurnal ini nantinya akan diringkas dan disusun dalam suatu laporan yang biasa disebut dengan rekapitulasi jurnal. Berikut penjelasan lebih lanjut terkait jenis-jenis jurnal keuangan akuntansi:
Jurnal umum
Jurnal umum adalah jenis jurnal akuntansi yang perusahaan gunakan agar dapat mencatat semua jenis transaksi keuangan perusahaaan yang beragam dalam satu periode akuntansi tertentu. Biasanya, jurnal jenis ini juga digunakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Sedangkan untuk perusahaan dagang, penggunaan jurnal khusus akan lebih efisien.
Perusahaan biasanya menggunakan jurnal umum sebagai buku harian yang mencatat seluruh transaksi yang terjadi sepanjang periode berjalan. Agar dapat membuat jurnal umum, Anda harus memahami saldo normal masing-masing akun terlebih dahulu. Anda bisa melihat tabel di bawah ini agar bisa lebih mudah memahaminya.
Tabel Saldo Normal Akun
Tipe Akun | Debit | Kredit | Saldo Normal |
Aset (Harta/Aktiva) | + | – | Debit |
Kewajiban (Liabilitas) | – | + | Kredit |
Ekuitas (Modal) | – | + | Kredit |
Pendapatan | – | + | Kredit |
Beban | + | – | Debit |
Contoh jurnal umum:
Pada tanggal 11 April 2023 PT Sinar Raya membeli inventaris kantor sebesar Rp15.000.000 juga Rp10.000.000, maka pada jurnal umum akan tercatat seperti berikut:
Jurnal Umum
Tanggal | Keterangan | Ref. | Debet | Kredit |
11 April 2023 | Inventaris | 15.000.000 10.000.000 |
||
Kas | 25.000.000 | |||
Total | 25.000.000 | 25.000.000 |
Jurnal khusus
Jurnal khusus adalah jurnal yang terkelompok sesuai jenis transaksi. Agar dapat membuat jurnal khusus, Anda harus mengidentifikasi terlebih dahulu bentuk transaksi yang terjadi lalu mencatatnya ke dalam jurnal khusus yang terbagi lagi menjadi empat jenis, seperti berikut:
- Jurnal pembelian: Agar dapat mencatat seluruh transaksi pembelian yang dilakukan dengan kredit
- Jurnal penjualan: Berfungsi agar dapat mencatat transaksi penjualan dengan kredit
- Jurnal pengeluaran kas: Agar bisa mencatat transaksi pengeluaran uang
- Jurnal penerimaan kas: Agar dapat mencatat transaksi penerimaan dana dari berbagai sumber pendapatan
Meskipun begitu, penggunaan jenis-jenis jurnal khusus ini bergantung pada kebijakan klasifikasi transaksi perusahaan masing-masing. Anda bisa menyimak contoh salah satu jurnal khusus di bawah ini agar bisa lebih mudah memahami pembuatan jurnal khusus.
Contoh jurnal khusus penjualan:
Sepanjang bulan Maret 2023, PT Sinar Raya melakukan penjualan dengan catatan sebagai berikut:
- 1 Maret : Mengirimkan faktur No. 22 kepada Toko Rose terkait penjualan barang dengan harga Rp500.000 dan juga syarat pembayaran 1/10, n/50
- 10 Maret : Menjual barang pada Toko Rembulan seharga Rp300.000 dengan syarat pembayaran 2/10, n/30 dan juga Faktur No. 023
Maka pada jurnal khusus penjualan akan tertulis sebagai berikut:
Contoh Jurnal Khusus Penjualan Periode Maret 2023
Tanggal | No Faktur | Keterangan | Syarat Pembayaran | Ref. | Jumlah | ||
Piutang (D) | Penjualan (K) | ||||||
2023 Maret | 01 | 022 | Toko Rose | 1/10, n/50 | 500.000 | 500.000 | |
10 | 023 | Toko Rembulan | 2/10, n/30 | 300.000 | 300.000 | ||
Jumlah | 800.000 | 800.000 |
Jurnal penyesuaian
Jurnal ini dikenal juga dengan jurnal koreksi. Tujuan pembuatan jurnal penyesuaian ini adalah agar dapat membandingkan apakah jumlah yang tercatat sudah sama dengan pengakuan. Jurnal ini dibuat agar jika terdapat kesalahan pencatatan maupun transaksi yang luput dalam pencatatan, maka transaksi tersebut akan dimasukkan ke dalam jurnal penyesuaian.
Jika terjadi perubahan modal, maka diperlukan juga laporan perubahan modal yang akurat. Baca artikel berikut untuk melihat contoh laporan perubahan modal.
Contoh jurnal penyesuaian:
Pada tanggal 1 Januari perusahaan membayarkan biaya pemeliharaan mesin untuk satu tahun sebesar Rp6.000.000, sehingga setiap bulannya, akuntan harus membuat jurnal penyesuaian untuk biaya pemeliharaan tersebut sebesar Rp500.000. Pada bulan pertama jurnal penyesuaian akan tertulis seperti berikut ini.
Jurnal Penyesuaian
Keterangan | Debet | Kredit |
Pemeliharaan dibayar di muka | 500.000 | |
Beban pemeliharaan | 500.000 |
Jurnal penutup
Jurnal penutup adalah salah satu jenis jurnal keuangan yang dibuat agar dapat memindahkan saldo perkiraan sementara agar perusahaan bisa mencari tahu laba-rugi bisnis selama satu periode. Meskipun begitu, Anda tidak perlu membuat jurnal penutup untuk semua akun. Beberapa akun yang butuh jurnal penutup yaitu akun pendapatan, akun beban, rekening ikhtisar laba/rugi, dan rekening prive.
Contoh jurnal penutup:
Pada akhir periode, saldo akun pendapatan PT Sinar Raya sebesar Rp250.000, sehingga pada jurnal penutupnya akan tertulis sebagai berikut:
Jurnal Penutup
No | Keterangan | Debet | Kredit |
1. | Pendapatan | 250.000.000 | |
Perkiraan laba/rugi | 250.000.000 |
Jurnal pembalik
Jurnal jenis ini adalah salah satu jenis jurnal keuangan yang berfungsi untuk membalik jurnal penyesuaian agar menghasilkan akun neraca. Pembuatan jurnal ini bertujuan agar bisa mempermudah pencatatan transaksi pada awal periode akuntansi. Beberapa transaksi yang perlu dibuat jurnal pembalik ialah beban dan pendapatan, baik yang telah dibayar di muka maupun yang masih harus dibayarkan.
Contoh jurnal pembalik:
Pada tanggal 1 Januari perusahaan membayarkan biaya pemeliharaan mesin untuk satu tahun sebesar Rp6.000.000, sehingga setiap bulannya, akuntan harus membuat jurnal penyesuaian untuk biaya pemeliharaan tersebut sebesar Rp500.000. Pada bulan pertama jurnal penyesuaian akan tertulis seperti berikut ini:
Jurnal Penyesuaian
Keterangan | Debet | Kredit |
Pemeliharaan dibayar di muka | 500.000 | |
Beban pemeliharaan | 500.000 |
Maka, untuk jurnal pembaliknya akan tertulis seperti ini:
Jurnal Pembalik
Keterangan | Debet | Kredit |
Beban pemeliharaan | 500.000 | |
Pemeliharaan dibayar di muka | 500.000 |
Efisiensikan Jurnal Keuangan dengan Bantuan Software Akuntansi HashMicro
Proses penjurnalan merupakan hal krusial bagi keuangan perusahaan. Kesalahan dalam mencatat jurnal keuangan juga bisa mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus bisa meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi dengan memanfaatkan teknologi. Salah satu teknologi yang bisa perusahaan manfaatkan adalah software akuntansi seperti Hash Accounting milik HashMicro.
Dengan perangkat lunak ini, perusahaan bisa memonitor keuangan bisnis secara menyeluruh, mulai dari pendapatan, saldo kas, accounts receivable, accounts payable, hingga prediksi alur kas. Selain itu, sistem akuntansi dari HashMicro juga memiliki fitur yang dapat melakukan pencatatan dan perhitungan akrual dan amortisasi secara otomatis sehingga bisa meminimalisasi terjadinya human-error.
Dengan sistem ERP yang terkoneksi di dalamnya, penggunaan software akuntansi HashMicro ini juga memungkinkan Anda agar dapat mengelola seluruh kegiatan operasional perusahaan dalam satu aplikasi. Hal ini tentunya akan mengurangi waktu, tenaga, maupun biaya yang harus Anda keluarkan sehingga proses manajemen pun akan menjadi lebih efisien juga optimal.
Kesimpulan
Jurnal keuangan merupakan catatan teratur juga sistematis terkait seluruh transaksi pada perusahaan. Jurnal ini terbagi menjadi lima jenis, yaitu jurnal umum, jurnal khusus, jurnal penyesuaian, jurnal penutup dan jurnal pembalik yang memiliki berbagai fungsi dan tujuan yang berbeda-beda.
Agar dapat membuat jurnal keuangan dengan lebih akurat dan efisien, perusahaan membutuhkan adanya bantuan dari software akuntansi seperti Hash Accounting milik HashMicro. Dengan aplikasi ini, seluruh kegiatan akuntansi perusahaan bisa berjalan secara otomatis sehingga dapat mengurangi waktu, tenaga, dan biaya yang harus Anda keluarkan. Jadi, tingkatkan efisiensi bisnis Anda dan jadwalkan demo gratis sekarang!