Sistem finansial terintegrasi dapat mengoptimalakan kinerja keuangan perusahaan. Rasio keuangan merupakan sebuah tindakan yang tepat untuk dapat mengetahui serta menilai bagaimana tingkat kesehatan perusahaan sebelum nantinya melihat dari laporan keuangan perusahaan tersebut. Sekarang, Anda dapat menggunakan bantuan Software ERP Finansial terbaik untuk membuat kegiatan keuangan perusahaan Anda memiliki hasil yang lebih akurat.
Manfaat lainnya dari software ERP Finansial adalah dapat melakukan pengelolaan anggaran dengan lebih akurat sehingga biaya yang akan dikeluarkan akan lebih terpantau. Software ERP Finansial dari HashMicro memiliki modul-modul yang bervariatif yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan Anda. Dalam artikel, akan ada pembahasan komprehensif mengenai rasio keuanga, jenis-jenisnya, serta skema perhitungan harga software akuntansi. Simak untuk ketahui lebih lanjut!
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Kegunaan dari Rasio Keuangan
Rasio keuangan tentunya memiliki kegunaan atau fungsi tersendiri. Pertama, rasio keuangan dapat mendeteksi secara cepat atas potensi situasi perusahaan, baik itu berkaitan dengan peningkatan atau sebaliknya. Selanjutnya, rasio keuangan juga dapat menganalisa bagaimana kekuatan dari keuangan sebuah perusahaan. Selain itu, rasio keuangan juga dapat berguna dalam menganalisa bagaimana perkembangan perusahaan di masa yang akan datang. Terakhir, rasio keuangan dapat melihat tingkat penggunaan aktiva perusahaan.
Baca juga: Pengertian Laporan Keuangan Beserta Contoh dan Fungsinya
Jenis-jenis Rasio Keuangan dan Rumusnya
Berbicara mengenai jenis-jenis dari rasio keuangan, Darmawan (2020) dalam bukunya berjudul Dasar-Dasar Memahami Rasio dan Laporan Keuangan memaparkan bahwa terdapat beberapa jenis dari rasio keuangan. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis rasio keuangan beserta rumusnya.
Rasio profitabilitas
Pengertian dari rasio profitabilitas adalah rasio yang memiliki tujuan untuk dapat mengetahui bagaimana kemampuan dari perusahaan dalam menghasilkan laba pada periode tertentu dari kegiatan operasional perusahaan seperti kegiatan transaksi penjualan, kas, modal, hingga jumlah pegawai dari perusahaan. Untuk itu, Anda dapat menggunakan Software Penjualan untuk melakukan penjualan dengan lebih cerdas, cepat, dan efektif. Tingkatkan produktivitas tim penjualan Anda dalam banyak aspek penjualan dengan bantuan dari software penjualan. Informasi lebih lanjut, Anda bisa mengunduh skema biaya software penjualan dari HashMicro.
Dalam rasio profitabilitas, terdapat beberapa rasio yang digunakan. Pertama adalah rasio hasil pengembalian investasi atau Return on Investment (ROI). Rasio ini memberikan informasi mengenai kemampuan sebuah perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atas jumlah aktiva (kekayaan) yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
Rumus dalam menghitung Return on Investment (ROI) adalah sebagai berikut:
Kedua, rasio yang digunakan dalam rasio profitabilitas adalah rasio hasil pengembalian ekuitas atau sering disebut sebagai return on equity. Dimana rasio ini dapat menghitung laba bersih dari perusahaan sesudah pajak dengan menggunakan modal perusahaan sendiri. Adapun rumus dalam menghitung return on equity sebagai berikut:
Ketiga adalah rasio margin laba bersih atau Net Profit Margin (NPM). Dimana rasio ini dapat menghitung besarnya laba bersih yang didapatkan oleh perusahaan dibandingkan dengan penjualannya. Net Profit Margin (NPM) ini dapat menafsirkan tingkat efisiensi dari sebuah perusahaan. Adapun rumus dalam menghitung Net Profit Margin (NPM) sebagai berikut:
Terakhir, terdapat rasio margin laba kotor atau gross profit margin. Rasio ini dapat mengkalkulasikan efisiensi dari pengendalian biaya produksi perusahaan. Hal ini kemudian dapat mengindikasikan kemampuan sebuah perusahaan untuk efisien dalam kegiatan produksi. Dengan kata lain, rasio margin kotor adalah persentase laba kotor dari sebuah perusahaan dengan penjualan dalam suatu periode. Adapun rumus menghitung gross profit margin sebagai berikut:
Rasio likuiditas
Pengertian dari rasio likuiditas yakni sebagai parameter yang menjelaskan kemampuan sebuah perusahaan dalam membayar seluruh kewajiban finansial yang tergolong jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva (kekayaan) lancar yang tersedia. Perusahaan dikatakan likuid jika dapat membayar kewajibannya. Sebaliknya, perusahaan dikatakan ilikuid ketika tidak mampu membayar kewajibannya.
Ada beberapa jenis dalam rasio likuiditas. Pertama adalah current rasio. Rasio ini adalah perbandingan antara aktiva lancar dan juga kewajiban lancar yang merupakan ukuran paling umum dalam rangka mengetahui bagaimana kesanggupan sebuah perusahaan ketika memenuhi kewajibannya yang tergolong jangka pendek. Dengan kata lain, rasio ini dapat memberikan informasi mengenai bagaimana aktiva lancar dapat menutup kewajiban lancar dari sebuah perusahaan. Berikut adalah rumus dalam menghitung current ratio:
Jenis yang kedua dalam rasio likuiditas adalah quick ratio atau sering disebut acid test ratio. Salah satu ahli yaitu Raharjaputra mengutarakan pendapatnya mengenai pengertian dari quick ratio. Menurutnya, quick ratio adalah rasio yang digunakan dalam rangka mengukur bagaimana kemampuan dari sebuah perusahaan dalam membayar kewajibannya menggunakan aktiva lancar dikurangi dengan persediaan. Raharjaputra menganggap hal ini kurang likuid. Berikut adalah rumus dalam menghitung quick ratio.
Jenis yang ketiga dalam rasio likuiditas adalah cash ratio. Rasio ini memperlihatkan posisi kas perusahaan, yang mana dapat menutupi utang lancar. Adapun rumus dalam menghitung rasio likuiditas atau cash ratio sebagai berikut:
Jenis yang terakhir dalam rasio likuiditas adalah rasio perputaran kas atau cash turnover ratio. Rasio ini dapat menunjukkan berapa besar nilai relatif pada nilai penjualan bersih pada modal kerja bersih. Berikut adalah rumus dalam menghitung rasio perputaran kas atau cash turnover ratio:
Rasio solvabilitas
Adanya rasio ini memberikan informasi mengenai bagaimana perusahaan mampu untuk menyelesaikan kewajibannya apabila likuidasi perusahaan terjadi. Rasio ini memiliki keterkaitan dengan keputusan pendanaan, yang mana perusahaan akan memilih untuk pembiayaan dalam utang daripada modal pribadi. Rasio solvabilitas dengan kata lain merupakan rasio yang perusahaan gunakan untuk mengukur seberapa banyak aktiva perusahaan mendapatkan pembiayaan dari utang.
Terdapat beberapa jenis dari rasio solvabilitas. Pertama, Debt to Asset Ratio (DAR). Rasio ini merupakan total kewajiban kepada aset. Banyaknya perbandingan pada total aktiva dan total kewajiban dapat Anda ketahui melalui rasio ini. Adapun rumus dalam menghitung Debt to Asset Ratio (DAR) sebagai berikut:
Selanjutnya ada Debt to Equity Ratio (DER). Rasio ini merupakan proporsi dari pembiayaan utang perusahaan yang relatif kepada ekuitasnya. Berikut ini merupakan rumus dalam menghitung Debt to Equity Ratio (DER):
Jenis terakhir dalam rasio solvabilitas adalah Interest Coverage Ratio (IC). Rasio ini dapat menunjukkan intensitas perusahaan untuk dapat menanggung kewajiban atas biaya bunga keluar dari laba operasi yang perusahaan peroleh pada periode tertentu. Dengan kata lain, rasio ini dapat memberikan informasi mengenai kemampuan laba perusahaan dalam rangka membayar biaya bunga untuk saat ini. Berikut adalah rumus dalam menghitung Interest Coverage Ratio (IC):
Rasio aktivitas
Dengan rasio ini maka dapat mengevaluasi kemampuan dari perusahaan dalam menggunakan aset dan liabilitasnya dalam rangka menghasilkan penjualan serta meningkatkan laba. Selain itu, dengan rasio ini maka dapat memberikan dasar-dasar perbandingan pada periode pelaporan tertentu dalam rangka menganalisa perubahan yang terjadi seiring berjalannya waktu.
Terdapat beberapa jenis dari rasio aktivitas. Pertama, rasio perputaran piutang usaha atau accounts receivable turnover ratio. Fungsi dari rasio ini adalah dapat menentukan bagaimana kemampuan dari entitas dalam rangka mengumpulkan sejumlah uang yang berasal dari pelanggan. Berikut adalah rumus dalam menghitung rasio perputaran piutang usaha:
Jenis rasio aktivitas selanjutnya adalah rasio perputaran persediaan barang dagangan. Rasio ini dapat memperlihatkan intensitas dari sebuah perusahaan menjual serta mengganti persediaan yang mereka miliki pada periode tertentu. Berikut ini adalah rumus dalam menghitung rasio perputaran persediaan:
Jenis terakhir dalam rasio aktivitas adalah total rasio perputaran aset atau asset turnover. Rasio ini digunakan sebagai parameter tingkat efisiensi yang digunakan oleh sebuah perusahaan dalam memaksimalkan pendapatan dengan penggunaan aset yang dimiliki. Berikut adalah rumus dalam menghitung total rasio perputaran aset:
Baca juga: 6 Cara Meningkatkan Efisiensi Manajemen Akuntansi & Keuangan
Kesimpulan
Rasio keuangan memiliki peranan yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Dalam mengambil sebuah keputusan atau kebijakan, perusahaan akan mempertimbangkan secara cermat dengan merujuk kepada rasio keuangan. Dengan rasio keuangan, maka perusahaan dapat mengetahui bagaimana perkembangan dari operasionalnya di masa depan.
HashMicro sebagai perusahaan penyedia Software ERP terbaik di Indonesia dapat memberikan kemudahan bagi perusahaan Anda dalam pengelolaan keuangan melalui Software Akuntansi secara otomatis dan terintegrasi. Anda dapat melihat gambaran biaya yang dikeluaarkan dengan mengunduh skema biaya software ERP. Tidak hanya itu, perusahaan Anda juga dapat mengoptimalkan manajemen karyawan perusahaan dengan Sistem Human Resource Management. Coba demo gratis sekarang!