Kegiatan bisnis jual beli online pada era modern saat ini banyak digemari oleh masyarakat. Dalam kegiatan bisnis jual beli online, terdapat salah satu proses yang sangat penting yaitu proses pemenuhan pesanan pelanggan. Proses pemenuhan pesanan mencakup beberapa tahapan, mulai dari penerimaan pesanan hingga pengiriman ke pelanggan. Adapun proses ini familiar dengan istilah fulfillment. Lalu, seperti apakah penjelasan lengkap mengenai proses serta fungsi dari fulfillment? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Apa Itu Fulfillment?
Apa itu fulfillment? Fulfillment adalah proses pemenuhan pesanan pelanggan dalam kegiatan jual beli. Proses pemenuhan pesanan mencakup beberapa tahapan, mulai dari penerimaan pesanan, pemrosesan pesanan, dan proses pengiriman produk ke alamat pembeli. Meskipun proses ini seringkali identik dengan kegiatan jual beli online, namun proses ini juga bisnis offline lakukan dengan istilah back-office operation. Konsep dari fulfillment pertama kali dikenalkan oleh perusahaan e-commerce Amazon sejak tahun 1997. Dalam hal ini, Amazon memfungsikan gudang (warehouse) sebagai fulfillment center.
Fungsi Fulfillment dalam Bisnis
Proses fulfillment adalah aktivitas bisnis yang sangat penting. Dengan proses ini, suatu bisnis dapat menghemat biaya dalam hal penyimpanan hingga pengiriman barang kepada pelanggan. Fulfillment juga dapat membantu menyediakan sumber daya manusia untuk melakukan keseluruhan proses back-up office operation. Tak kalah penting, fulfillment dapat membantu bisnis untuk lebih efektif dan fokus terhadap pengembangan bisnis kedepannya.
Proses Order Fulfillment
Seperti yang telah disampaikan diatas, proses pemenuhan pesanan terdiri atas beberapa tahapan. Adapun tahapan ini mencakup penyimpanan barang (storing) hingga pengiriman (shipping). Seperti apakah penjelasan dari masing-masing tahapan ini? Mari kita simak penjelasannya berikut ini:
Penyimpanan barang (storing)
Gudang yang bisnis miliki biasanya akan berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan barang atau produk. Tentunya, pemilik bisnis akan memilih gudang yang dapat kapasitas yang besar serta fasilitas yang lengkap. Gudang yang besar akan memungkinkan pemilik bisnis untuk menyimpan barang atau produk sesuai dengan kategori.
Pengelolaan inventaris (inventory management)
Dalam tahapan ini akan terjadi pengelolaan persediaan dengan cara mengatur jumlah stok produk hingga pencatatan pergerakan produk. Adanya inventory management akan membuat kegiatan bisnis menjadi semakin efisien. Tidak hanya itu, inventory management juga memberikan kemudahan bagi bisnis dalam memantau ketersediaan barang secara instan.
Pengambilan dan pengemasan (picking and packing)
Sebelum melakukan proses pengiriman barang kepada pelanggan, tahapan pengambilan dan pengemasan merupakan tahapan yang penting. Karyawan yang bertugas nantinya akan mengambil barang yang pelanggan beli di gudang. Sebelum proses pengemasan, karyawan gudang akan mengecek terlebih dahulu apakah barang telah sesuai atau belum. Jika sudah sesuai, karyawan gudang akan melakukan proses pengemasan.
Pengiriman (shipping)
Tahapan akhir dalam proses fulfillment adalah pengiriman barang kepada pelanggan. Dalam melakukan pengiriman barang, biasanya suatu bisnis telah bekerja sama dengan jasa pengiriman barang. Hal ini tentunya akan semakin memudahkan bisnis dalam pengiriman barang. Pihak jasa pengiriman juga nantinya akan membantu proses pengembalian barang (retur) dari pelanggan.
Model Fulfillment dalam E-Commerce
Fulfillment adalah hal yang identik dengan kegiatan jual beli secara online atau e-commerce. Dalam e-commerce, proses pemenuhan ini dapat terbagi menjadi beberapa model. Apa saja model pemenuhan pesanan dalam e-commerce? Mari kita simak penjelasan lengkapnya berikut ini:
Engineer-to-Order (ETO)
Model Engineer-to-Order (ETO) memungkinkan bisnis untuk membuat produk sesuai dengan spesifikasi yang pelanggan minta atau inginkan. Adapun model Engineer-to-Order (ETO) ini dapat Anda jumpai pada bisnis yang menjual produk-produk perhiasan.
Make-to-Order (MTO)
Pada model Make-to-Order (MTO) ini, suatu bisnis akan melakukan proses produksi barang setelah menerima konfirmasi pesanan produk dari pelanggan. Dalam hal ini, pelanggan telah bersedia untuk menunggu proses produksi dengan waktu yang telah ditentukan.
Assemble-to-Order (ATO)
Model Assemble-to-Order (ATO) merupakan sistem produksi yang melakukan proses produksi agar menjamin ketersediaan stok barang. Selanjutnya akan dilakukan proses perakitan pesanan. Adapun pembuatan produk ini berdasarkan modul dari berbagai komponen yang tersedia.
Make-to-Stock (MTS)
Pada model Make-to-Stock (MTS) ini, produk-produk akan terlebih dahulu dibuat dan disimpan sebelum nantinya pesanan dari pelanggan diterima. Dengan kata lain, model Make-to-Stock (MTS) ini memungkinkan produk-produk tersimpan untuk mengisi stok persediaan (inventory stock).
Digital copy
Model fulfillment bernama digital copy ini merupakan salinan digital produk yang bisa didapatkan dengan cara melakukan pengunduhan produk dalam bentuk digital. Dalam hal ini, digital master nantinya akan menghasilkan stok persediaan (stock inventory) dari bisnis.
Baca juga: 5 Tips Meningkatkan Leads untuk Keberhasilan Bisnis Anda!
Kesimpulan
Kita telah membahas apa itu fulfillment, yang berarti fulfillment adalah hal yang paling penting dalam kegiatan bisnis jual beli secara online maupun offline. Dengan proses pemenuhan, suatu bisnis dapat menghemat biaya dalam hal penyimpanan hingga pengiriman barang kepada pelanggan. Terdapat beberapa proses dari fulfillment, mulai dari penyimpanan barang (storing) hingga pengambilan dan pengemasan barang (picking and packing). Berbicara mengenai kegiatan bisnis, pada era digital ini Anda dapat meningkatkan produktivitas dan profitabilitas bisnis dengan Software Hash Core ERP yang hadir dengan berbagai fitur unggulan. Segera hubungi kami untuk mendapatkan penawaran terbaik dan demo gratis!