Dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis, tentu saja modal menjadi salah satu pondasi yang utama. Modal bisnis dapat berasal dari dua sumber utama, yaitu ekuitas dan leverage.
Saat ini kebanyakan perusahaan lebih cenderung menggunakan leverage, karena lebih multifungsi dan menguntungkan, sehingga ekuitas yang perusahaan miliki bisa digunakan untuk keperluan lain di dalam keuangan perusahaan.
Jika Anda ingin melacak sumber modal bisnis itu dengan mudah, Anda dapat menggunakan software akuntansi berbasis web. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai penggunaan leverage untuk keuangan bisnis, simak artikel berikut!
Key Takeaways
|
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Mengapa Bisnis Memerlukan Leverage?
Mengutip dari laman Kompas, leverage adalah penggunaan dana utang atau pinjaman untuk meningkatkan return atau keuntungan dalam sebuah bisnis atau investasi.
Selain itu, leverage atau liabilitas, juga seringkali diartikan sebagai sejumlah utang untuk membiayai atau membeli aset perusahaan, dengan tujuan agar keuntungan bisnis atau return of investment (ROI) bisa semakin maksimal.
Dana dari utang digunakan untuk mengembangkan dan memenuhi kebutuhan bisnis. Dengan begitu, hasil yang didapat bisa jauh lebih besar ketimbang hanya mengandalkan modal sendiri yang terbatas.
Pada prinsipnya, leverage mengacu pada penggunaan pinjaman oleh perusahaan untuk meningkatkan potensi keuntungan. Dengan keuntungan yang meningkat, perusahaan dapat meningkatkan ketahanan dan daya saingnya dalam lingkungan bisnis, serta dapat memperluas skala operasinya.
Namun, selain menjadi istilah yang umum dalam dunia bisnis, leverage juga sering dikaitkan dengan aktivitas investor. Sebab, banyak investor yang memanfaatkan leverage untuk meningkatkan daya beli mereka di pasar keuangan.
Leverage berbeda dengan ekuitas dalam permodalan bisnis. Apabila liabilitas merupakan utang, maka ekuitas merupakan modal sendiri yang pemilik bisnis. Keduanya pun saling berkebalikan.
Dengan memperbesar ekuitas, maka dapat memperkecil penggunaan liabilitas, begitu pula sebaliknya. Untuk mempermudah perhitungan permodalan bisnis, baik leverage maupun ekuitas, Anda dapat memanfaatkan sistem manajemen akuntansi terlengkap yang dapat mengotomatiskan proses operasional bisnis Anda.
Leverage Ratio
Leverage ratio adalah rasio jumlah utang dalam perusahaan berbanding dengan total aset yang perusahaan miliki, berarti pula kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya dengan jumlah asetnya. Terdapat beberapa rasio untuk mengukur rumus leverage, yaitu:
Debt to Total Asset Ratio
Rasio utang terhadap total aktiva/aset (DAR) atau biasa disebut rasio utang ini menunjukkan seberapa besar bagian dari keseluruhan aktiva yang menggunakan utang untuk berbelanja.
DAR = Total Utang : Total Aktiva
Semakin rendah nilai DAR, maka tingkat keamanan dananya semakin baik, dan semakin aman pula pencatatan transaksi keuangannya.Hal ini lantaran rasio utang menerangkan sejauh mana utang yang sanggup ditutupi oleh aktiva.
Debt to Equity Ratio
Rasio utang terhadap ekuitas (DER) ini menunjukkan hubungan antara jumlah utang jangka panjang dengan jumlah modal perusahaan.
DER = Total Utang Keseluruhan : Modal sendiri x 100%
Semakin rendah nilai DER maka tingkat keamanan keuangan perusahaan akan semakin baik, begitu pula sebaliknya.
Long-term Debt to Equity Ratio
Rasio utang jangka panjang dengan ekuitas atau Long Term Debt to Equity Ratio (LTDER) digunakan untuk mengukur bagian dari modal sendiri yang menjadi jaminan untuk utang jangka panjang.
LTDER = Utang Jangka Panjang : Modal Sendiri
Times Interest Earned
Rasio kemampuan membayar bunga ini berguna untuk mengukur berapa banyak laba operasi mampu membayar bunga dari utang. Setelah menghitung Times Interest Earned (TIE), perusahaan akan tahu berapa besar laba bersih yang ia miliki, yang disebut sebagai Interest Coverage Ratio.
TIE = Laba Operasi(+Penyusutan) : Bunga Utang Jangka Panjang
Tangible Assets Debt Coverage
Perusahaan juga perlu melakukan perhitungan terhadap berapa besar aktiva/aset tetap yang bisa perusahaan gunakan untuk menjamin utang jangka panjang atau Tangible Assets Debt Coverage (TAD).
TAD Coverage = (Jumlah Aktiva+Tangible+Utang Lancar) : Utang Jangka Panjang
Baca juga : Pentingnya Analisis DuPont bagi Manajemen Keuangan Perusahaan
Contoh Perhitungan Leverage
Ketika perusahaan Anda menggunakan taktik financial leverage yang mana menggunakan biaya pinjaman untuk menangani biaya operasional bisnis, leverage perusahaan Anda akan meningkat.
Setiap perusahaan memiliki beban bunga dan banyaknya return dari aset yang ada akan perusahaan gunakan untuk membayar hutang sehingga berdampak pada laba bersih. Berikut contoh sederhananya:
Soal
PT Sukses Bersama akan membeli software baru untuk menunjang pekerjaan perusahaan seharga Rp600.000.000. PT Sukses Bersama akan membeli software tersebut dengan sistem berhutang.
Down payment yang akan PT Sukses Bersama bayarkan sebesar 10% dengan bunga 5% per tahun. Satu tahun kemudian, PT Sukses Bersama berhasil membukukan laba RP 650.000.000 dari penggunaan software tersebut.
Penjelasan
DP = 60.000.000
Utang = 540.000.000
Beban hutang = 27.000.000
Penghasilan = 650.000.000
Penyelesaian
Keuntungan setelah membayar hutang
= 650.000.000 – (60.000.000 + 540.000.000 + 27.000.000)
= 23.000.000
Jadi
PT Sukses Bersama mendapatkan untung sebesar Rp 23.000.000 dalam setahun dengan menggunakan strategi financial leverage yang telah perusahaan tetapkan.
Jenis-jenis Leverage
Terdapat tiga jenis liabilitas yang memiliki fungsi serta kegunaan yang berbeda-beda, yaitu:
Financial leverage
Financial leverage merupakan jenis pinjaman dana untuk memaksimalkan keuntungan atas sekuritas dan laba dari saham perusahaan.
Untuk menentukan jumlah financial leverage, kita dapat melihat rasio utang terhadap ekuitas perusahaan. Semakin tinggi rasio atau persentasenya, maka akan dapat meningkatkan resiko kebangkrutan.
Operating leverage
Operating leverage merupakan kemampuan perusahaan untuk menggunakan biaya operasi, yang merupakan biaya tetap, dengan tujuan untuk tetap menghasilkan laba penjualan terhadap laba operasi bisnis.
Jenis liabilitas ini juga menunjukkan hubungan antara perubahan penjualan dan biaya dalam pendapatan operasional tetap. Jika biaya tetap perusahaan lebih tinggi daripada biaya variabel, maka perusahaan memiliki operating liabilitas yang tinggi.
Combined leverage
Jenis liabilitas ini merupakan gabungan dari dua jenis utang bisnis sebelumnya. Tentunya hal ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi pemilik usaha tetapi juga pada pemegang saham perusahaan.
Cara Kerja Leverage
Leverage memiliki cara kerja yang mirip dengan utang pada umumnya. Misalkan pemilik bisnis perlu membeli suatu aset untuk mendukung jalannya operasional bisnis, namun tidak memiliki cukup uang untuk melakukan pembelian.
Pada saat seperti ini perusahaan dapat menggunakan dana liabilitas atau utang. Perusahaan perlu menghitung berapa banyak yang harus mereka keluarkan untuk membayar liabilitas, karena perusahaan wajib membayar angsuran tersebut setiap bulannya ke bank dengan tanggal jatuh tempo yang jelas.
Setelah aset tersebut terbeli, perusahaan akan bekerja keras untuk menghasilkan keuntungan dari aset yang sudah dimilikinya. Perusahaan menggunakan keuntungan yang dihasilkannya secara teratur untuk pembayaran liabilitas.
Berbicara mengenai aset, Anda dapat menggunakan aplikasi manajemen aset dengan fitur yang komprehensif untuk pengelolaan aset yang lebih efisien. Informasi dan data mengenai aset yang Anda miliki dapat terpantau secara mudah dengan adanya barcode dan serial number.
Anda pun tidak lagi perlu mengkhawatirkan proses administrasi maintenance yang akan semakin terjaga dengan adanya pengingat.
Manfaat Leverage bagi Bisnis
• Leverage adalah alat penting yang dapat Anda gunakan dalam manajemen perusahaan untuk membuat keputusan pendanaan dan investasi terbaik. Leverage juga menyediakan berbagai sumber pendanaan, sehingga perusahaan Anda dapat mencapai tujuan pendapatan yang diinginkan.
• Financial leverage juga merupakan teknik investasi yang cukup penting, karena dapat membantu perusahaan Anda dalam menetapkan ambang batas untuk memperluas operasi bisnis. Misalnya, dengan leverage Anda dapat merekomendasikan batasan ekspansi bisnis setelah pengembalian yang diharapkan, berdasarkan investasi tambahan yang lebih rendah daripada biaya utang.
• Manfaat leverage yang terakhir adalah dapat memahami posisi perusahaan terhadap kewajiban pihak lain dan juga mampu untuk memahami sejauh mana utang perusahaan mempengaruhi manajemen aset. Selain itu, leverage juga berguna sebagai alat untuk menilai sejauh mana utang perusahaan dapat mempengaruhi pengelolaan modal.
Baca juga : 7 Cara Mengatur Keuangan dalam Perusahaan Konstruksi
Risiko Leverage bagi Bisnis
Bagaimana pun perusahaan memanfaatkan liabilitas untuk berjalannya perusahaan, utang tetap utang yang memiliki risiko. Berikut kami rangkum beberapa risiko yang harus pemilik bisnis ketahui sebelum memutuskan untuk mengambil liabilitas, di antaranya:
Semakin tinggi liabilitas, semakin sulit untung
Penting untuk Anda tekankan bahwa tinggi rendahnya liabilitas tidak sebanding dengan keuntungan. Karena itu perusahaan dan bisnis harus mengadopsi jumlah leverage yang tepat dan mempertimbangkan dengan cermat sejak awal. Dengan begitu, perusahaan dapat memanfaatkan liabilitas sesuai dengan jumlah yang memang diperlukan.
Semakin tinggi liabilitas, beban psikologis semakin tinggi
Liabilitas sejatinya adalah utang. Maka apabila perusahaan memaksakan diri untuk mengambil jumlah liabilitas yang tinggi, bahkan tak jarang berlebihan, dapat menjadi beban bagi pemilik bisnis dan perusahaannya. Hal tersebut dikarenakan perhitungan pengembalian dana pinjaman merupakan tanggung jawab utama suatu perusahaan.
Kesimpulan
Leverage adalah penggunaan dana utang atau pinjaman untuk meningkatkan return atau keuntungan dalam sebuah bisnis atau investasi. Dana ini dapat menambah ekuitas yang terbatas milik perusahaan untuk mengembangkan dan menjalankan perusahaan.
Meskipun begitu, pengambilan liabilitas haruslah berdasarkan perhitungan yang matang. Karena apabila kita mengambil pinjaman modal tanpa perhitungan jumlah yang proporsional, maka akan memiliki risiko pengembalian yang membebankan.
Software akuntansi terlengkap dari HashMicro dapat membantu perusahaan Anda dalam mengatur keseluruhan aspek keuangan. Mulai dari pendapatan, saldo kas, accounts receivable, accounts payable, budget management, hingga membuat laporan laba rugi, arus kas, neraca, perubahan modal, dan lainnya dalam hitungan detik dengan satu sistem yang terintegrasi.
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai software akuntansi HashMicro, Anda dapat mendaftar untuk mendapatkan tur produk gratis atau mencoba demo gratis softwarenya!