Manajemen konstruksi melibatkan banyak proses dan persyaratan. Tujuan utama dari manajemen proyek konstruksi adalah untuk secara tajam mengontrol dan memantau kemajuan suatu proyek dalam hal kualitas, biaya, dan waktu.
Manajemen konstruksi adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, dan pengendalian proyek konstruksi untuk memastikan pekerjaan selesai tepat waktu, sesuai anggaran, dan memenuhi standar kualitas.
Manajemen konstruksi memainkan peran yang sangat penting untuk memastikan keberhasilan suatu proyek. Banyak faktor yang memiliki dampak besar terhadap keberhasilan proyek konstruksi.
Maka dari itu, kerap diperlukan otomatisasi untuk prosesnya yang luas dengan bantuan sistem konstruksi yang dapat dipercaya. Namun sebelum itu, Anda dapat membaca artikel informatif di bawah ini untuk mengetahui lebih lengkap tentang proses dan prinsip yang ada di dalam manajemen konstruksi.
Key Takeaways
|
Daftar Isi:
Apa itu Manajemen Konstruksi?
Manajemen konstruksi adalah pendekatan terstruktur dalam mengatur semua aspek proyek konstruksi. Ini melibatkan perencanaan awal, koordinasi tim, pengawasan pelaksanaan, dan pengendalian anggaran agar proyek berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Manajemen konstruksi bertanggung jawab untuk mengatur sumber daya manusia, material, dan waktu secara efisien guna mencapai hasil akhir yang berkualitas tanpa melebihi batas biaya dan waktu yang telah ditetapkan.
Selain itu, manajemen risiko juga merupakan bagian penting dari proses laporan proyek konstruksi guna menjaga fokus pada identifikasi dan mitigasi potensi masalah yang dapat muncul selama konstruksi.
Fungsi Utama Manajemen Konstruksi
Setiap proyek konstruksi memiliki tujuan tertentu yang ingin perusahaan capai. Dalam implementasinya, Anda harus mampu memberikan penjelasan kepada pemangku kepentingan terkait bagaimana cara manajemen konstruksi yang optimal agar tujuan bisnis tercapai.
Dengan berpedoman pada hal tersebut, berikut ini kami sajikan beberapa fungsi utama manajemen konstruksi:
- Planning (Perencanaan): Menentukan tujuan proyek, jadwal, anggaran, serta strategi pelaksanaan agar sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan klien.
- Organizing (Pengorganisasian): Mengatur sumber daya seperti tenaga kerja, bahan, peralatan, dan teknologi agar setiap bagian proyek memiliki peran yang jelas.
- Staffing (Pengadaan Tenaga Kerja): Memilih dan menempatkan tenaga ahli serta pekerja yang kompeten untuk menjalankan tugas sistem konstruksi sesuai dengan keahlian mereka.
- Directing (Pengarahan): Memberikan instruksi, koordinasi, dan motivasi kepada tim proyek agar mereka bekerja sesuai dengan rencana dan target yang telah ditetapkan.
- Controlling (Pengendalian): Memantau progres proyek, mengevaluasi kinerja, serta memastikan kualitas, anggaran, dan jadwal tetap sesuai dengan rencana awal.
Aspek-aspek Manajemen Konstruksi yang Wajib Anda Perhatikan
Dalam upaya mewujudkan manajemen konstruksi yang baik, sebagai pelaku usaha, Anda wajib memperhatikan tujuh aspek penting berikut:
- Perencanaan proyek: Aspek konstruksi yang mencakup penentuan tujuan, penyusunan jadwal, estimasi biaya, analisis risiko, serta strategi dan metodologi pelaksanaan guna efisiensi proyek.
- Perancangan teknis: Mencakup pengembangan desain teknis dan spesifikasi proyek guna memastikan kesesuaian dengan standar kualitas, regulasi, serta kebutuhan fungsional.
- Pengadaan sumber daya: Menjangkau proses pembelian material, pemilihan kontraktor, perekrutan tenaga kerja, serta pengelolaan logistik untuk memastikan kelancaran pembangunan.
- Pelaksanaan konstruksi: Tahap eksekusi yang mencakup pembangunan fisik, pemasangan struktur, dan instalasi sesuai dengan desain serta standar teknis yang ditetapkan.
- Pengawasan dan kontrol kualitas: Memastikan proyek berjalan sesuai rencana dengan melakukan pemantauan jadwal, anggaran, serta standar kualitas untuk menghindari penyimpangan.
- Manajemen risiko dan pengendalian proyek: Melibatkan identifikasi potensi hambatan, manajemen perubahan, serta mitigasi risiko guna menjaga stabilitas proyek dari awal hingga akhir.
- Penyelesaian dan evaluasi proyek: Tahap akhir yang mencakup serah terima hasil konstruksi, analisis kinerja, serta evaluasi menyeluruh sebagai bahan peningkatan untuk proyek selanjutnya.
Tahapan-tahapan Manajemen Konstruksi
Manajemen konstruksi sangat berbeda dengan manajemen proyek jenis lain. Namun, ada beberapa prinsip yang biasanya selalu ada. Strategi ini biasanya terdiri dari lima tahapan manajemen konstruksi, meliputi:
1. Inisiasi
Sebelum proyek dimulai, manajemen konstruksi harus membuat laporan proyek dan mengajukannya ke pemangku kepentingan untuk menentukan apakah mereka dapat melanjutkan sesuai rencana.
Jika semua orang setuju, manajemen konstruksi mengumpulkan dokumen inisiasi proyek yang mencakup ruang lingkup serta kebutuhan bisnis.
Pengumpulan dan kelengkapan dokumen inisiasi tentu akan sulit ketika menggunakan cara manual. Berkas-berkas proyek seperti gambar kerja atau IMB tentu menyulitkan manager proyek dalam mengolah berkasnya. Hal itulah yang membuat manager proyek tentu membutuhkan Sistem Manajemen Proyek.
Software konstruksi bertujuan untuk mengolah dan mengumpulkan dokumen penting proyek secara otomatis. Anda hanya perlu menggunakan smartphone atau tablet untuk melihat dan mengakses dokumen proyek.
Salah satu contoh sistem konstruksi HashMicro. Sistem HashMicro dapat memastikan bahwa setiap tahap dalam proyek konstruksi tercatat dengan baik dan dapat diakses oleh departemen terkait hingga meningkatkan efisiensi operasional.
2. Perencanaan
Di tahap inilah manajemen konstruksi menyusun perencanaan yang mencakup informasi tentang beberapa aspek penting dari proyek, seperti alur kerja dan estimasi biaya. Perencanaan adalah proses panjang yang tidak pernah berakhir sampai proyek selesai, karena selalu ada perubahan.
Perencanaan pelaksanaan proyek tentu harus matang dan terencana. Hal ini untuk menghindari adanya kemunduran proyek dan jangka waktu yang lama. Anda tentu dapat menggunakan sistem manajemen proyek konstruksi sebagai sistem yang membantu proses perencanaan konstruksi. Anda akan secara otomatis membuat rencana proyek sehingga hasil lebih maksimal.
3. Eksekusi
Melaksanakan Proyek konstruksi yang sebenarnya mulai dari sini. Tahap proses ini biasanya terdiri dari dua proses, yakni pelaksanaan proyek dan pengendalian atau pemantauan proses. Selama fase ini, tim proyek terus memastikan bahwa semua tugas berjalan sebagaimana mestinya. Setiap aspek dari proses konstruksi dapat dipenuhi dengan mengadakan rapat secara teratur.
4. Pemantauan
Manajemen konstruksi adalah proses terkait dedikasi sebagian besar waktu untuk mengawasi proyek dan menyesuaikan jadwalnya dengan perubahan dan masalah-masalah yang muncul. hal ini dapat mengendalikan kendali terhadap proyek
5. Penutupan
Tahapan manajemen konstruksi ini adalah penyelesaian proyek. Pada tahap ini, manajemen konstruksi memeriksa apakah proyek telah memenuhi tujuan awal dan apakah proyek selesai berdasarkan estimasi anggaran awal.
Kemudian, manajemen menyusun laporan yang menyajikan hasil akhir proyek melalui software konstruksi yang dapat menjadi sumber pengetahuan berharga untuk proyek pembangunan masa depan. Ketahui mengenai perangkat lunak tersebut melalui banner berikut ini.
Perbedaan Manajemen Konstruksi dan Manajemen Proyek
Perbedaan utama antara manajemen proyek dan manajemen konstruksi terletak pada tahapan dan ruang lingkup pekerjaannya. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:
1. Tahapan manajemen proyek
Manajemen proyek terdiri dari tujuh tahapan utama, yang mencakup:
- Inisiasi proyek: Penentuan gagasan dan tujuan proyek.
- Studi kelayakan: Analisis ekonomi, teknis, dan lingkungan proyek.
- Pra-perencanaan: Identifikasi kebutuhan dan sumber daya awal.
- Perencanaan: Penyusunan desain, jadwal, dan strategi pelaksanaan.
- Pra-konstruksi: Persiapan dokumen, izin, dan pengadaan sumber daya.
- Konstruksi: Pelaksanaan fisik pembangunan sesuai spesifikasi.
- Pemeliharaan: Monitoring, perawatan, dan perbaikan setelah proyek selesai.
2. Tahapan manajemen konstruksi
Sementara itu, tahapan manajemen konstruksi lebih spesifik dalam pengelolaan proyek di lapangan dan terdiri dari empat tahapan utama, yaitu:
- Perencanaan: Penyusunan strategi pelaksanaan dan kebutuhan proyek.
- Pra-konstruksi: Manajemen proyek konstruksi adalah tentang menyiapkan material, tenaga kerja, dan perizinan.
- Konstruksi: Pembangunan sesuai desain dan standar teknis.
- Pemeliharaan: Pemantauan dan perawatan hasil konstruksi setelah selesai.
Tips Mengoptimalkan Penjadwalan Proyek Manajemen Konstruksi
Anda harus dapat menyelesaikan proyek tepat waktu. Sebab, jika tidak, akan menghabiskan banyak biaya dan anda akan menempatkan tim proyek anda di bawah tekanan. Inilah mengapa proyek konstruksi membutuhkan solusi digital seperti sistem manajemen proyek yang dapat memberikan visibilitas lengkap di seluruh proses dan memudahkan pemangku kepentingan proyek untuk memonitor setiap detail.
Berikut adalah empat komponen dasar penjadwalan dalam manajemen konstruksi:
1. Alokasi tugas secara real-time
Membuat, menetapkan, dan memprioritaskan tugas secara real-time selama pengembangan proyek konstruksi sangat penting. Dengan begitu, Anda dapat memastikan bahwa penyelesaian semua masalah dengan tepat waktu dan penundaan yang menyebabkan pemborosan dapat terhindari.
2. Pemantauan perkembangan secara online
Digitalisasi industri konstruksi semakin mengalami kemajuan dan penjadwalan adalah bagian penting di dalamnya. Memantau kemajuan secara online dan real-time dengan sebuah aplikasi manajemen proyek dapat membantu Anda mempercepat kemajuan proyek dan memperpendek siklusnya.
Semua itu dapat dengan mudah apabila Anda memiliki sistem manajemen proyek otomatis.
3. Bagi jadwal ke pekerja
Setelah memberikan tugas dan menetapkan rencana yang jelas, maka sudah saatnya untuk mengomunikasikan semuanya itu kepada seluruh pekerja yang terlibat. Melalui perangkat lunak manajemen proyek yang andal, ini dapat dilakukan secara real-time sehingga memudahkan tim untuk mengoordinasikan langkah selanjutnya dengan lebih cepat dan mudah.
4. Komunikasi dengan subkontraktor via mobile
Salah satu masalah yang paling umum yang sering terjadi dalam manajemen konstruksi adalah kurangnya kepercayaan di seluruh rantai pasokan. Akibatnya, subkontraktor akhirnya menunda tugas mereka karena takut subkontraktor sebelumnya tidak menyelesaikan pekerjaan mereka tepat waktu.
Hal ini menyebabkan penundaan proyek yang signifikan dan meninggalkan situs konstruksi selama berminggu-minggu sebelum memulai tugas berikutnya.
Contoh Manajemen Konstruksi yang Baik
Tahukah Anda? Manajemen konstruksi yang baik dapat tercermin dalam beberapa contoh manajemen konstruksi berikut ini:
- Sektor infrastruktur: Proyek pembangunan jembatan memerlukan perencanaan matang, pemilihan material berkualitas, serta pengawasan ketat untuk memastikan daya tahan dan keamanan dalam jangka panjang.
- Sektor properti: Pembangunan gedung pencakar langit yang kompleks memanfaatkan teknologi konstruksi modern, manajemen anggaran yang efisien, serta koordinasi tim yang baik agar proyek selesai tepat waktu.
- Sektor industri: Konstruksi pabrik manufaktur mengutamakan efisiensi logistik, penggunaan teknologi prefabrikasi, serta pengelolaan tenaga kerja yang optimal untuk memenuhi standar industri.
- Sektor energi: Pembangunan fasilitas pembangkit listrik memerlukan manajemen risiko yang baik, analisis dampak lingkungan, serta koordinasi lintas tim agar proyek berjalan lancar dan berkelanjutan.
- Sektor transportasi: Pembangunan sistem transportasi massal seperti jalur kereta bawah tanah mengandalkan perencanaan berbasis analisis mobilitas perkotaan, penggunaan teknologi modern, serta pengawasan ketat untuk menjamin efisiensi dan keselamatan.
Cara Memilih Perangkat Lunak Manajemen Konstruksi Terbaik
Perangkat lunak manajemen konstruksi terbukti dapat menyederhanakan proses konstruksi yang kompleks, terutama dalam beberapa tahun terakhir. Untuk itu, perusahaan harus bisa mengetahui perkembangan hingga tahapan yang ada saat memilih sistem yang tepat.
Dan bukan hanya itu saja. Sistem manajemen konstruksi terbaik ini juga membantu proyek selesai dengan lebih cepat dan tepat, meningkatkan kolaborasi, dan memberikan visibilitas lengkap di seluruh rantai pasokan konstruksi.
Berikut beberapa faktor yang perlu Anda pertimbangkan dalam memilih perangkat lunak manajemen konstruksi:
1. Pembaruan real-time
Ini merupakan salah satu fitur utama yang harus Anda cari dari sebuah sistem manajemen konstruksi. Pembaruan real-time diperlukan dalam manajemen konstruksi untuk memudahkan manajer proyek dan kontraktor menyampaikan kemajuan dan perubahan pada saat semua itu terjadi kepada pemangku kepentingan
2. Kemampuan forecasting
Sistem yang baik dilengkapi dengan fitur forecasting yang mengizinkan Anda mengestimasi biaya, kebutuhan akan bahan baku bangunan, pendapatan, hingga keuntungan. Fitur forecasting berpengaruh besar terhadap efisiensi biaya dan keputusan untuk mengerjakan proyek di masa depan.
3. Integrasi dengan sistem lain
Manajemen kontrak konstruksi sering memerlukan integrasi dengan sistem lain untuk otomasi yang menyeluruh dan efisien. Sistem manajemen kontrak, sebagai bagian krusial dari proses ini, memungkinkan koordinasi yang lebih baik dan alur kerja yang teroptimasi dengan sistem akuntansi perusahaan konstruksi, pengadaan, dan sumber daya manusia.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan kemampuan integrasi ini langsung kepada vendor sebelum memutuskan untuk mengadopsi sistem tertentu. Dengan integrasi yang efektif, manajemen kontrak konstruksi dapat dijalankan dengan lebih lancar, meningkatkan akurasi dan kecepatan dalam pengelolaan proyek.
Tingkatkan Akurasi Manajemen Konstruksi Dengan Sistem Konstruksi HashMicro
HashMicro menawarkan Sistem Manajemen Konstruksi yang dirancang untuk membantu perusahaan konstruksi mengelola proyek mereka dengan lebih efisien. Sistem ini memungkinkan pengawasan dan pengelolaan seluruh aspek proyek, mulai dari perencanaan hingga penyelesaian.
HashMicro juga menawarkan konsultasi dan demo gratis, sehingga Anda dapat memahami lebih dalam bagaimana sistem ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda. Dengan antarmuka yang mudah dan fleksibilitas tinggi, sistem ini dapat Anda implementasikan untuk berbagai jenis proyek konstruksi.
Berikut adalah fitur-fitur yang sistem konstruksi HashMicro tawarkan kepada Anda:
- Budget s-curve management: Mengelola dan memantau penggunaan anggaran proyek dengan lebih efektif, serta mengidentifikasi tren dan pola pengeluaran anggaran yang memerlukan perhatian khusus.
- S-curve plan vs actual project progress: Sistem membandingkan perkiraan kemajuan proyek dengan kemajuan aktual yang terjadi selama berbagai tahap proyek, menggunakan visualisasi kurva S.
- In-depth budgeting type: Sistem dapat membuat perencanaan anggaran yang terperinci dengan memecahnya berdasarkan berbagai jenis seperti biaya material, aset petty cash, overhead, dan subkontraktor.
- Budget carry over: Memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan anggaran proyek dan memastikan pemanfaatan maksimal dari sumber daya yang tersedia.
Kesimpulan
Manajemen konstruksi memungkinkan seluruh pihak untuk memantau kemajuan berbagai tugas dengan menggunakan ponsel mereka. Ini dapat mempercepat dan meningkatkan kepercayaan di antara berbagai pemangku kepentingan proyek.
Selain itu, terdapat banyak faktor dalam menjaga keberlangsungan proyek agar berjalan lancar, salah satunya adalah dengan menggunakan sistem manajemen konstruksi. Software konstruksi dari HashMicro menjadi salah satu solusi yang dapat Anda coba dan pertimbangkan.
Dapatkan demo gratisnya hanya di sini!
Pertanyaan Seputar ESG Strategy
-
Apa tujuan menggunakan manajemen konstruksi?
Tujuan dari manajemen konstruksi adalah mengelola atau mengorganisir pelaksanaan pembangunan agar menghasilkan output sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Untuk mencapai tujuan ini, aspek-aspek seperti kualitas konstruksi, biaya, dan waktu pelaksanaan juga perlu mendapat perhatian.
Baca selengkapnya di sini!
-
Apa saja yang dapat menyebabkan proyek konstruksi cenderung gagal?
Sejumlah penyebab umum kegagalan proyek melibatkan manajer proyek yang kurang kompeten, ketidaktersediaan sumber daya yang terampil, kurangnya perencanaan yang akurat, dan tidak menggunakan sistem konstruksi yang tepat.
Baca selengkapnya di sini!
-
Apa peranan sistem informasi dalam manajemen proyek?
Sistem informasi dalam manajemen proyek memiliki peranan yang sangat krusial dalam mengelola kendali dalam konteks bisnis, mencakup penggunaan perorangan, pelaporan, dan inovasi. Sistem ini digunakan oleh eksekutif akuntansi untuk mengatasi berbagai isu bisnis seperti administrasi, produk, atau strategi bisnis.
-
Apa yang akan terjadi jika manajemen proyek tidak diterapkan dengan baik?
Tanpa adanya manajemen proyek, Anda dapat menghadapi ketidakteraturan dalam pengelolaan, tujuan yang tidak jelas, kekurangan sumber daya, perencanaan yang tidak realistis, hasil kerja yang kurang berkualitas, proyek yang melampaui anggaran, dan keterlambatan dalam pengiriman.
Baca selengkapnya di sini!
-
Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam manajemen proyek?
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen proyek, melibatkan lingkup proyek, jadwal, anggaran, mutu, dan tenaga kerja.