Change of management atau manajemen perubahan adalah upaya atau pendekatan yang bertujuan untuk mempersiapkan, melengkapi, dan mendukung individu, tim, atau organisasi melalui penerapan sarana, sumber daya, dan pengetahuan guna merealisasikan perubahan. Pentingnya manajemen perubahan di sini mengacu pada bergeraknya suatu kondisi ke kondisi yang lebih baik secara efisien dan efektif untuk meminimalkan dampak dari proses perubahan.
Intinya, manajemen perubahan adalah proses yang menggunakan pendekatan manajemen, khususnya perencanaan, pengorganisasian, penerapan, dan pengendalian. Tujuan manajemen perubahan adalah untuk mempengaruhi perubahan dalam bisnis. Selain itu, tujuan dan manfaat manajemen perubahan lainnya adalah menciptakan solusi bisnis yang untuk meningkatkan kesuksesan dengan cara yang lebih terorganisir dengan memanfaatkan metode untuk mengelola dampak perubahan pada mereka yang terlibat.
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Pendekatan Manajemen Perubahan
Mengapa manajemen perubahan itu penting dalam bisnis? Pentingnya manajemen perubahan adalah untuk mempengaruhi adanya perubahan dan perbedaan dalam bisnis. Kehadiran perbedaan budaya dalam suatu organisasi akan berdampak pada penyusunan rencana perubahan yang tepat. Perusahaan dapat memilih salah satu dari empat pendekatan manajemen perubahan: rasional-empiris, normatif-reeduckatif, kekuasaan-koersif, atau pendekatan lingkungan-adaptif.
Berikut ini adalah penjelasan dari keempat pendekatan tersebut:
Pendekatan rasional-empiris
Pendekatan rasional-empiris berdasar pada asumsi bahwa perilaku orang dapat mereka prediksi dan mereka akan memprioritaskan kepentingan mereka sendiri. Memahami perilaku akan memberi manajer perubahan strategi yang berguna untuk melangkah.
Beberapa komponen atas pendekatan ini percaya bahwa semua target perubahan akan terselimuti oleh berbagai mitos, ketidaktahuan, kebenaran semu, meskipun tetap memelihara rasionalitas. Seluruh target perubahan akan mengikuti kata hatinya sendiri jika memberitahu mereka secara bermakna, dan mereka sering tidak mengerti apa yang terbaik bagi mereka.
Mereka akan berubah sendiri karena mereka menerima komunikasi yang lebih informatif serta efektif dan ketika ada insentif pada perubahan yang mereka nilai lebih tepat.
Pendekatan normatif-reedukatif
Pendekatan ini akan berkonsentrasi pada bagaimana manajer perubahan dapat mempengaruhi atau berperilaku dengan cara tertentu sehingga para anggota manajer dapat melakukan perubahan. Pada dasarnya, orang akan berubah jika ada perusahaan yang percaya bahwa perubahan adalah demi kepentingan yang terbaik.
Perubahan tersebut paling siap terjadi ketika salah satu anggota kelompok berpartisipasi dalam perubahan dan mematuhi nilai-nilai dan sistem kepercayaan kelompok.
Pendekatan kekuasaan-koersif
Pendekatan ini memaksa manajemen perubahan untuk bertindak sewenang-wenang di beberapa pihak secara naif di pihak lain, dan seringkali menjadi bentuk standar manajemen perubahan. Premis utama dari pendekatan ini adalah bahwa mereka yang pada dasarnya patuh akan melakukan seperti yang atasan perintahkan dengan sedikit atau tanpa dorongan.
Dalam hal ini, orang membujuk orang lain untuk berubah melalui penggunaan kewenangan, ancaman, atau sanksi atas kinerja yang buruk. Biasanya banyak yang mengenalnya sebagai pendekatan kekuatan yang menindas. Strategi ini mengandung risiko yang signifikan, tetapi potensi imbalannya sangat besar.
Pendekatan lingkungan-adaptif
Premis utama dari pendekatan manajemen ini adalah bahwa, sementara mereka berubah secara naluriah, mereka berusaha untuk menghindari semua bentuk kerugian, yang memungkinkan mereka untuk beradaptasi dengan kondisi dan situasi baru.
Jenis-jenis Manajemen Perubahan
Terdapat tiga jenis perubahan dalam suatu organisasi berdasarkan sifatnya, yakni:
- Smooth incremental change, terjadi secara bertahap, sistematis, dan dapat diprediksi, serta mencakup atau seluruh rangkaian perubahan pada tingkat yang relatif konstan.
- Bumpy incremental change, adalah jenis perubahan yang memiliki periode relatif tenang dan kadang-kadang terganggu oleh percepatan gerakan perubahan. Faktor eksternal dapat memicu akselerasi ini seperti tuntutan peningkatan efisiensi dan perbaikan metode kerja, atau oleh faktor internal seperti tuntutan peningkatan efisiensi dan perbaikan metode kerja.
- Discontinuous change, adalah perubahan cepat dalam struktur, budaya, atau strategi, atau ketiganya pada saat yang bersamaan. Ini adalah perubahan yang lebih revolusioner dan cepat.
Fase dan Tahapan Manajemen Perubahan
Terdapat beberapa fase yang dapat Anda tempuh dalam melakukan manajemen perubahan, yaitu:
- Fase A: Positioning Value (menentukan posisi strategis). Ini adalah tahap dalam sistem pemikiran di mana tujuan atau posisi strategis perusahaan dapat Anda artikulasikan dengan jelas. Jabatan ini akan Anda peroleh melalui perubahan perusahaan atau organisasi.
- Fase B: Measures Goals (mengukur tujuan). Fase ini akan menentukan berbagai metrik dan mekanisme yang akan digunakan untuk menentukan apakah tujuan telah tercapai atau terlampaui.
- Fase C: Assessment Strategy (Strategi Asesmen). Dalam fase ini akan menentukan kesenjangan antara keadaan saat ini dan keadaan yang Anda inginkan. Sehingga kebijakan dapat Anda kembangkan untuk memperbaiki semua situasi dan kondisi.
- Fase D: Actions Level-level (aktivitas perubahan). Pada fase ini memerlukan penerapan dan penjelasan strategi. Kemudian semua aktivitas, proses, hubungan, dan perubahan yang diperlukan akan teritegrasi untuk menutup kesenjangan atau mencapai tujuan pada fase A.
- Fase E: Environment Scan (identifikasi lingkungan eksternal). Fase ini akan mengidentifikasi semua lingkungan eksternal yang berpotensi mempengaruhi perubahan. Hasil proses identifikasi akan memberikan arah dan mempengaruhi perubahan di masa depan.
Kesimpulan
Change of management atau manajemen perubahan adalah upaya dan metode yang terorganisir dan sistematis. Tujuan dan manfaat manajemen perubahan adalah untuk membantu individu, tim, atau organisasi dalam perubahan yang efisien dan berhasil dari keadaan mereka saat ini ke keadaan yang lebih baik untuk meminimalkan dampak dari prosedur perubahan.
Lalu, mengapa manajemen perubahan itu penting? Pada hakikatnya, tujuan manajemen perubahan adalah sebuah proses yang mengadopsi pendekatan manajemen guna melakukan suatu modifikasi pada suatu perusahaan. Setiap perusahaan tentu ingin mencapai kesuksesan oleh karena itu perlu untuk mengatur manajemen perubahan yang baik. Software CRM-Leads dari HashMicro menawarkan visibilitas lengkap ke manajemen prospek Anda. Sehingga identifikasi prospek potensial menjadi lebih mudah dengan Aplikasi CRM terintegrasi dan terlengkap.