Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Ingin Demo Gratis?

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami
6281222846776
×

Nadia

Active Now

Nadia

Active Now

Lihat Artikel Lainnya

Daftar Isi:

    Chapter Berikutnya:

      Pengertian Manufacturing Change Management dan Manfaatnya

      Sebagai pebisnis manufaktur, Anda pasti tahu bahwa industri manufaktur memiliki tantangan untuk beradaptasi dengan keadaan pasar yang sering berubah. Oleh karena itu, mengembangkan inovasi agar pabrik dapat beradaptasi dengan pasar adalah hal yang penting. 

      Namun, mengembangkan inovasi perubahan dalam pabrik bukan hal yang mudah. Berbagai risiko, seperti penurunan kualitas sampai menurunnya kepuasan pelanggan dapat terjadi jika inovasi manufaktur tidak dilakukan dengan baik. Oleh karena itu, pengembangan inovasi harus diiringi dengan manufacturing change Management. 

      Manufacturing Change Management adalah proses mengelola perubahan pada produk atau produksi dalam industri manufaktur. Proses ini mencakup proses identifikasi, penilaian dampak, persetujuan, dan implementasi perubahan untuk memastikan kualitas dan efisiensi tetap terjaga pasca perubahan. 

      Dalam artikel ini, kami akan membahas secara mendalam mengenai apa itu manufacturing change management, fungsinya, dan mengapa penerapannya sangat penting bagi perusahaan manufaktur. 

      HashManufacturingAutomation

      Daftar Isi:

        Key Takeaways

        Pentingnya Penerapan Manufacturing Change Management bagi Perusahaan Manufaktur

        Proses mengembangkan inovasi manufaktur tidaklah mudah untuk diimplementasikan. Terlebih, inovasi yang dikembangkan akan menjadi poin penting untuk membuat perusahaan dapat beradaptasi dengan perubahan pasar. Oleh karena itu, penerapan manufacturing change management sangat penting. 

        Manufacturing change management adalah proses mengelola perubahan pada produk atau proses produksi untuk memastikan kualitas dan efisiensi. Penerapan tahap ini membantu mengurangi risiko kesalahan, menjaga kepatuhan regulasi, dan mendukung inovasi tanpa mengganggu operasional.

        Penerapan proses ini akan membantu perusahaan memastikan bahwa setiap perubahan yang diterapkan tidak mengorbankan kualitas produk. Hal ini memiliki peranan sangat penting untuk menjaga kepuasan pelanggan dan meminimalkan cacat produk setelah diberlakukan perubahan. 

        Selain itu, dengan manajemen perubahan terstruktur, perusahaan dapat menghindari gangguan operasional yang tidak diinginkan dan dapat merugikan, seperti kerusakan mesin dengan risiko menyebabkan penundaan jadwal produksi dan membuat perusahaan mengeluarkan biaya tambahan.

        Lebih lanjutnya, manajemen perubahan yang efektif dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan memastikan bahwa perubahan yang diterapkan memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Sehingga, perusahaan memiliki daya saing yang lebih kuat. 

        Proses Penerapan Manufacturing Change Management 

        Proses penerapan engineering change management melibatkan beberapa langkah kunci yang memastikan perubahan dalam produksi dilakukan dengan terstruktur dan efektif. Berikut adalah beberapa tahapan penerapannya: 

        1. Identifikasi kebutuhan perubahan

        Langkah pertama penerapan manufacturing change process adalah identifikasi apa saja kebutuhan perubahan yang diperlukan. Kebutuhan ini bisa muncul dari berbagai sumber, seperti umpan balik dari pelanggan, hasil audit internal, perubahan dalam regulasi industri, dan lainnya. 

        Proses identifikasi ini memerlukan keterlibatan berbagai departemen, seperti kualitas, teknik, produksi, dan manajemen risiko untuk memastikan semua potensi sumber perubahan teridentifikasi dengan baik. 

        2. Menganalisis dampak dan risiko yang akan timbul 

        Setelah kebutuhan perubahan diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis dampak dan risiko. Proses ini mengharuskan pihak manajemen melakukan evaluasi mendalam tentang bagaimana perubahan yang diusulkan akan mempengaruhi seluruh aktivitas manufaktur. 

        Lebih lanjutnya, pihak manajemen harus mempertimbangkan semua potensi risiko, seperti kemungkinan terjadinya downtime, peningkatan biaya produksi, atau dampak terhadap kinerja mesin dan peralatan yang ada.

        Tahap analisis yang dilakukan juga tidak terpaku pada dampak negatif saja, tetapi juga manfaat yang diberikan, seperti peningkatan efisiensi, pengurangan biaya jangka panjang, atau peningkatan kualitas produk. Sehingga, perusahaan memiliki data yang kuat untuk menerapkan perubahan. 

        3. Perencanaan implementasi perubahan 

        Setelah analisis dilakukan, langkah berikutnya adalah merencanakan implementasi perubahan tersebut. Perencanaan ini mencakup penentuan langkah-langkah spesifik yang akan diambil, jadwal pelaksanaan, alokasi sumber daya, dan identifikasi pihak-pihak yang bertanggung jawab. 

        Dengan perencanaan yang matang, risiko kesalahan dalam implementasi dapat diminimalkan dan transisi ke sistem yang baru dapat berjalan dengan lebih mulus. Sehingga, perusahaan tidak harus menerima kesalahan yang akan berdampak buruk pada produktivitas. 

        4. Evaluasi penerapan perubahan

        Setelah perubahan pada pabrik sudah diterapkan, langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi terhadap hasil yang dicapai. Evaluasi ini mencakup pengumpulan data dari proses produksi yang telah dimodifikasi untuk memastikan bahwa perubahan berfungsi sebagaimana mestinya. 

        Evaluasi yang dilakukan juga mencakup identifikasi dan penyelesaian masalah yang mungkin muncul saat perubahan diterapkan. Jika ditemukan adanya kekurangan atau kegagalan dalam mencapai tujuan yang diinginkan, maka tindakan korektif harus segera diambil. 

        Kesalahan yang Sering Terjadi saat Menerapkan Manufacturing Change Management 

        Berikut adalah kesalahan umum yang sering terjadi dalam Manufacturing Change Management: 

        1. Rendahnya transparansi antar departemen 

        Salah satu kesalahan terbesar dalam manufacturing change management adalah rendahnya transparansi karena tidak ada komunikasi yang jelas. Tanpa komunikasi yang jelas, informasi penting mengenai perubahan bisa tidak tersampaikan atau disalahpahami. 

        Komunikasi yang buruk juga dapat menyebabkan resistensi terhadap perubahan, karena karyawan merasa tidak dilibatkan dalam proses atau tidak memahami alasan di balik perubahan yang diberlakukan tersebut. 

        2. Tidak melakukan analisis dampak secara mendalam 

        Kesalahan umum lainnya adalah tidak melakukan analisis dampak yang mendalam sebelum perubahan diterapkan. Tanpa analisis yang menyeluruh, perusahaan tidak akan memahami potensi risiko yang dapat muncul, seperti peningkatan biaya, penurunan kualitas, atau gangguan pada operasi. 

        Selain itu, kurangnya analisis dampak juga dapat menyebabkan keputusan yang kurang direncanakan secara matang. Alhasil, dapat berujung pada masalah yang lebih besar di masa depan, seperti kebutuhan untuk melakukan perubahan tambahan yang lebih mahal dan memakan waktu. 

        3. Penerapan evaluasi yang tidak menyeluruh

        Kesalahan yang juga sering terjadi adalah penerapan evaluasi yang tidak menyeluruh. Tanpa evaluasi yang menyeluruh, dampak risiko yang timbul dari implementasi perubahan dapat tidak diketahui oleh perusahaan. Sehingga, sulit untuk mengetahui apakah perubahan yang dilakukan sudah mencapai tujuan yang diinginkan atau belum. 

        Tingkatkan Efisiensi Manufacturing Change Management dengan Sistem HashMicro 

        Change management

        Manufacturing change process menempati posisi yang penting untuk dapat menerapkan perubahan dengan menyesuaikan kebutuhan pasar. Karena hal itu lah pemberlakuan manufacturing change process harus dilakukan dengan teliti dan minim kesalahan. 

        Dalam hal ini, menggunakan sistem manufaktur dari HashMicro dapat menjadi langkah yang membantu Anda dalam manajemen perubahan di manufaktur. Sistem ini dilengkapi dengan fitur komprehensif dan demo gratis yang memberikan Anda kesempatan untuk memahami sistemnya terlebih dahulu. 

        Berikut adalah fitur yang membuat sistem HashMicro menjadi pilihan terdepan untuk manufacturing change management: 

        • Manufacturing Quality Control: Membantu Anda mengetahui kualitas produk setelah dilakukan pembaruan dengan mengidentifikasi dan menangani kualitas barang, mengatur tindakan korektif, dan mencegah terjadinya masalah kualitas di masa depan.
        • Kiosk Mode: Memudahkan pembacaan data evaluasi dengan menampilkan seluruh data ke dalam satu platform utuh. 
        • Secret Recipe / BoM: Memberikan kemudahan bagi manajemen untuk meracik resep rahasia baru dan memastikan bahwa informasi sensitif hanya diakses oleh pihak yang berwenang.
        • Manufacturing Requisition Planning: Fitur ini dapat membantu dalam merencanakan kebutuhan produksi secara detail, memastikan ketersediaan bahan baku dan sumber daya lainnya untuk proses produksi yang menggunakan cara baru. 

        Kesimpulan

        Melakukan manufacturing change process bukan hal yang mudah dan perlu dilakukan secara benar. Manufacturing change process sendiri memiliki banyak risiko tinggi yang dapat memberikan dampak merugikan bagi perusahan, apalagi jika diterapkan dengan cara manual. 

        Oleh karena itu, terintegrasi dengan sistem manufaktur dari HashMicro adalah salah satu cara efektif yang dapat Anda lakukan untuk melakukan manajemen secara efisien. 

        Sistem ini dilengkapi dengan fitur-fitur komprehensif dan antarmuka yang ramah pengguna. Selain itu, sistem ini juga dapat terintegrasi dengan sistem lain, seperti supply chain management untuk dapat menerapkan pembaruan yang sesuai dengan jumlah stok di gudang. 

        Segera jadwalkan demo gratis sekarang juga! 

        DemoGratis

        Pertanyaan Seputar Manufacturing Change Management

        • Apa faktor yang membuat perusahaan manufaktur harus menerapkan perubahan?

          Banyak faktor yang dapat mendasari perubahan di manufaktur, tetapi hal paling umum adalah perubahan pasar yang membuat manufaktur harus menerapkan perubahan agar dapat beradaptasi.

        • Apa yang dimaksud manajemen perubahan?

          Manajemen perubahan adalah serangkaian proses yang dilakukan untuk dapat memantau dan mengawasi aktivitas perubahan karena suatu faktor tertentu.

        • Apa contoh aplikasi manufacturing change management?

          Sistem manufaktur dari HashMicro adalah salah satu sistem change management dengan kualitas terbaik dan fitur-fitur komprehensif.

        Apakah artikel Ini bermanfaat?
        YaTidak
        Hash Manufacturing Automation

        Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

        Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

        Dipercaya oleh 1,750+ klien

        Rasakan Keajaibannya Sendiri

        Saya Mau Coba Dulu!

        Dipercaya oleh 1,750+ klien