Engineering control adalah salah satu teknik dari lima teknik yang ada untuk pengendalian bahaya di lingkungan kerja. Teknik ini memiliki nilai yang lebih efektif dari beberapa teknik lainnya. Meskipun masih tetap memiliki risiko bahaya, setidaknya hal ini dapat meminimalisir dengan lebih efektif.
Engineering control disebut juga sebagai rekayasa teknik. Dari lima teknik pengendalian bahaya di tempat kerja perusahaan dapat melakukan analisis kebutuhan yang paling cocok untuk diterapkan dengan bantuan Software Engineering.
Banyaknya potensi bahaya yang ada di tempat kerja seperti bahaya kimia, biologi, fisik, ergonomi, psikologi, hingga radiasi. Hal tersebut adalah penyebab kecelakaan kerja apabila potensi bahaya yang ada tidak perusahaan kontrol dengan baik.
Sebelum melakukan pengendalian bahaya langkah awal yang harus perusahaan lakukan adalah mengidentifikasi potensi bahaya yang ada dengan cermat. Software Engineering membantu meminimalisir human error dan menganalisis dengan tepat yang perusahaan Anda butuhkan.
Manfaat lainnya adalah adanya perencanaan produksi akan menghemat keuangan perusahaan. Dapatkan Software Engineering terbaik dengan mengunduh skema harga berikut untuk mendapatkan tawaran yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda melalui kelebihan kustomisasi.
Key Takeaways
|
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Apa itu Engineering Control?
Terdapat lima teknik pengendalian bahaya atau yang lebih populer dikenal dengan hazard hierarchy atau hierarchy of control. Hierarki pengendalian bahaya ini sebagai prinsip penting dalam pengendalian bahaya dalam tempat kerja.
Lima teknik pengendalian bahaya itu adalah elimination, reduction, engineering control, administrative control, dan personal protective equipment. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih detail mengenai engineering control sebagai salah satu teknik pengendalian bahaya pada hirarki ketiga.
Engineering control atau rekayasa teknik adalah strategi yang dirancang untuk melindungi pekerja dari kondisi bahaya dengan menempatkan penghalang antara pekerja dan bahaya atau dengan menghilangkan zat berbahaya melalui ventilasi udara.
Engineering adalah bidang ilmu dan praktik yang berfokus pada penerapan prinsip-prinsip ilmiah, matematika, dan teknologi untuk merancang, mengembangkan, dan memelihara sistem, struktur, dan produk yang bermanfaat bagi masyarakat.
Aplikasi dari teknik ini melalui cara eksperimen atau modifikasi untuk mengurangi paparan bahaya dari sumbernya.
Baca Juga: 7 Tips Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas Perusahaan Engineering
Pendekatan Teknis Engineering Control
Sumber bahaya biasanya berasal dari peralatan atau sarana teknis yang terdapat di lingkungan kerja, sehingga pengendalian bahaya dapat perusahaan lakukan dengan melakukan perbaikan pada desain, penambahan peralatan, dan pemasangan peralatan pengaman.
Aplikasi engineering control dengan merubah struktur subjek untuk mencegah terpaparnya potensi bahaya seperti pemberian pengaman mesin, penutup ban berjalan, pemberian alat bantu mekanik, dan lain sebagainya. Pendekatan teknis engineering control dapat dilakukan dengan cara berikut :
1. Eliminasi
Eliminasi adalah suatu pengendalian risiko yang bersifat permanen dan harus perusahaan Anda coba terapkan sebagai prioritas pertama. Pendekatan teknis ini dapat Anda lakukan dengan memindahkan objek kerja atau sistem kerja yang berhubungan dengan tempat kerja yang kehadirannya pada batas yang tidak dapat sesuai dengan ketentuan.
Contohnya adalah peraturan atau standar baku K3 atau kadarnya melampaui nilai ambang batas aturan.
2. Substitusi
Pendekatan teknis engineering control yang kedua adalah substitusi. Yaitu teknik pengendalian bahaya dengan mengganti alat, bahan, sistem, atau prosedur yang berbahaya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keamanan atau mengecilkan risiko bahaya.
3. Isolasi
Teknik isolasi adalah cara untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan kejadian bahaya. Teknik isolasi yaitu sumber bahaya yang mungkin saja penerima dapatkan diisolir menggunakan penghalang (barrier) atau dengan pelindung diri.
Kemungkinan bahaya dapat berkurang apabila sumber bahaya dan penerima dipasang dengan barrier atau alat pelindung diri (APD).
4. Pengendalian jarak
Teknik pengendalian jarak adalah suatu teknik memungkinkan mengurangi kecelakaan dengan melakukan pengendalian jarak antara sumber bahaya (energi) dengan penerima.
Kontak manusia atau pekerja dengan sumber bahaya dapat berkurang dengan melakukan kontrol jarak jauh dari ruang kendali. Hal ini akan semakin menjauhkan pekerja dari sumber bahaya atau semakin kecil kemungkinan terjadinya kecelakaan.
Baca Juga: Apa itu Software Engineering? Ini Manfaat, Metode, dan Elemennya
Contoh Penerapan Engineering Control
Berikut adalah beberapa contoh penerapan engineering control dalam pengendalian bahaya di tempat kerja:
1. Pemasangan cover motor
Mesin yang terbuka atau dapat terlihat secara langsung sehingga mudah tersentuh akan memiliki risiko yang lebih tinggi membahayakan. Maka dari itu suatu mesin memiliki penutup dengan fungsi untuk mengurangi risiko bahaya penggunaannya.
Seperti kipas pada motor pompa, blower, atau kompresor dilengkapi dengan cover atau penutup. Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko terkena bahaya putaran kipas. Teknik ini adalah salah satu pengendalian bahaya menggunakan engineering control.
2. Pemasangan pagar pengaman pada lokasi transformer
Listrik sudah menjadi kebutuhan manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya. Lokasi transformer adalah area yang memiliki tegangan listrik tinggi. Listrik dengan tegangan tinggi dapat ditemukan di area-area tertentu seperti tower, kamar mesin, dan ruang UPS (uninterrupted power supply).
Penjangkauan area transformer hanya untuk teknisi yang memiliki wewenang. Hal ini juga harus dibarengi dengan penerapan engineering control untuk melindungi pekerja dari bahaya sengatan listrik tegangan tinggi.
3. Insulasi pada pipa steam
Insulasi adalah salah satu engineering control yang berfungsi untuk menghindari hilangnya energi panas dari steam serta memiliki fungsi keamanan. Suhu steam yang sangat panas akan menyebabkan manusia cedera.
Untuk mengurangi risiko tersebut maka pemasangan insulation dengan ketebalan tertentu adalah salah satu solusi terbaik. Sehingga, suhu pada bagian luar insulasi sudah sangat berkurang apabila Anda bandingkan dengan suhu steam di dalam pipa.
4. Menurunkan suhu proses
Suatu proses produksi yang memerlukan suhu tinggi perlu penyesuaian suhu untuk mengurangi bahaya. Misalnya proses produksi berlangsung pada suhu 200 derajat Celcius maka menurunkannya menjadi lebih rendah seperti 100 derajat Celcius adalah salah satu pengendalian bahaya dengan metode engineering control. Potensi bahaya dengan penyebab suhu tinggi dapat berkurang karena rekayasa teknik.
5. Penggunaan alat angkat
Suatu proyek industri memungkinkan untuk melakukan pemindahan alat berat. Hal tersebut jika pengangkatan atau pemindahan Anda lakukan secara manual akan meningkatkan potensi risiko yang besar.
Bukan tidak mungkin pekerja tertimpa benda berat dan tidak ergonomis. Potensi bahaya ini dapat perusahaan Anda antisipasi dengan menggunakan Software Engineering sehingga dapat melakukan pemindahan secara otomatis melalui bantuan lifter, air balancer, atau keranjang dorong. Pemantauan melalui Software Engineering dapat meminimalisir risiko.
6. Penggunaan vacuum cleaner untuk membersihkan debu
Pekerja yang menghisap debu secara terus menerus akan membahayakan keselamatan dan kesehatan pekerja. Contoh lain dari rekayasa teknik adalah penggunaan vacuum cleaner.
Pengendalian bahaya tersebut dengan engineering control adalah salah satu peralihan cara konvensional ke otomatis. Hal ini dapat perusahaan Anda efisienkan menggunakan Software Engineering terbaik dari HashMicro yang tidak hanya mengurangi risiko bahaya tetapi juga menghemat waktu.
Baca Juga: Vacuum Cleaner Industri Basah dan Kering
Studi Kasus Engineering Control
Engineering control adalah proses pengendalian risiko dengan merekayasa suatu alat atau bahan dengan tujuan mengendalikan bahayanya. Engineering control dapat perusahaan lakukan apabila proses substitusi tidak bisa Anda lakukan.
Kendala yang biasanya perusahaan hadapi dalam proses substitusi adalah penggantian alat dan bahan. Contoh kasusnya adalah ketika di tempat kerja terdapat mesin diesel yang memiliki suara bising, maka perusahaan tidak mungkin menggantinya tetapi memodifikasi sedemikian rupa agar suara tidak keluar secara berlebihan.
Contoh lainnya adalah apabila suatu perusahaan memiliki mesin tangki yang bocor tetapi perusahaan sedang tidak memiliki dana untuk mengganti tangki tersebut dalam waktu cepat.
Solusi cepat yang dapat Anda gunakan adalah engineering control dengan menambal bagian yang bocor dengan bantuan teknisi sehingga dapat teratasi sementara.
Untuk dapat membantu agar pengendalian risiko dapat terkelola dengan efektif, perusahaan bisa menggunakan bantuan software seperti software engineering yang terintegrasi dengan sistem ERP Industri Logistik, memperkuat pengendalian dalam rantai pasokan.
Salah satu contoh implementasi sukses yang sudah ada yaitu implementasi ERP dari perusahaan Marimas. Dengan mengimplementasi sistem ERP, mirip dengan prinsip Agile ERP, Marimas dapat memaksimalkan potensi bisnis yang mereka miliki, menunjukkan fleksibilitas dan efisiensi operasional yang serupa dengan engineering control.
Ingin mengetahui caranya? Baca selengkapnya disini atau melihat video dibawah ini
Kesimpulan
Pengendalian bahaya dalam lingkungan kerja adalah salah satu hal yang wajib perusahaan lakukan dalam menjamin keselamatan dan kesehatan pada pekerjanya. Teknik yang dapat dilakukan adalah menggunakan engineering control.
Perusahaan dapat menentukan rekayasa teknik lebih mudah dan sesuai kebutuhan dengan bantuan Software Engineering dari HashMicro. Hal ini dapat memberikan manfaat melalui manajemen proyek yang sedang perusahaan jalankan secara lebih efisien.
Raih keuntungannya dengan coba demo gratisnya dan unduh skema harga berikut sebagai bahan pertimbangan keputusan penggunaan Software Engineering perusahaan Anda.