Mungkin Anda sudah tidak asing lagi mendengar istilah garmen. Meski dari segi kegiatan produksi industri garmen hampir sama dengan konveksi, tailor, dan aktivitas menjahit lainnya. Akan tetapi skala produksi yang perusahaan hasilkan dan jumlah karyawan suatu pabrik sangatlah besar.
Oleh karena itu perusahaan membutuhkan sebuah software inventory yang dapat mengelola secara otomatis mulai dari persediaan barang, memantau proses stok transfer, estimasi kebutuhan inventaris, dan mengefektifkan pengelolaan stok setiap lokasi.
Hal inilah yang membedakan industri garmen dengan konveksi dan tailor meskipun sama sama memproduksi pakaian jadi, namun jumlah produksi yang mereka hasilkan lebih sedikit. Oleh sebab itu pabrik garment pasti membutuhkan sebuah software inventory yang dapat membantu operasional perusahaan Anda.
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Key Takeaways
|
Pengertian Industri Garmen
Garmen adalah produk tekstil yang telah melewati proses produksi dan siap untuk digunakan sebagai pakaian. Produk ini meliputi berbagai jenis pakaian yang diproduksi melalui berbagai tahapan mulai dari desain, pemilihan bahan, pemotongan, penjahitan, hingga akhirnya penyelesaian akhir.
Industri garmen merupakan bagian penting dari sektor manufaktur yang menghasilkan pakaian jadi dan produk tekstil dalam skala besar, dengan tujuan memasarkan produknya di dalam negeri maupun di luar negeri.
Ragam produk yang dihasilkan meliputi kaos, kemeja, jaket, jas, almamater, celana, dan berbagai produk lainnya. Dampak dari cakupan produksi yang luas ini adalah jumlah karyawan yang bekerja di perusahaan ini bisa mencapai ribuan.
Selain itu, perusahaan garmen menggunakan teknologi modern untuk sistem administrasi dan inventaris yang terorganisir. Teknologi tersebut digunakan untuk mempercepat proses produksi, sambil tetap menjaga standar kualitas yang tinggi.
Apa Perbedaan Tekstil, Garmen, dan Konveksi?
Tekstil merujuk pada kain yang dihasilkan dari serat alami atau sintetis, seperti kapas dan poliester. Industri tekstil berfokus pada produksi kain ini melalui proses seperti pemintalan benang dan penenunan, yang digunakan untuk berbagai aplikasi termasuk pembuatan pakaian.
Garmen adalah pakaian jadi yang siap pakai, yang dibuat dari kain yang disediakan oleh industri tekstil. Proses pembuatan garmen melibatkan desain, pemotongan, penjahitan, dan pemeriksaan kualitas, dan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pasar pakaian dengan memperhatikan tren mode terkini.
Konveksi adalah unit produksi yang lebih kecil yang berfokus pada pembuatan pakaian, seringkali dengan pesanan khusus atau dalam jumlah terbatas. Konveksi biasanya melayani kebutuhan lokal dan menawarkan fleksibilitas dalam produksi untuk memenuhi permintaan khusus, seperti pakaian seragam atau pesanan khusus lainnya.
Proses Produksi dalam Industri Garmen
Proses produksi dalam industri garmen merupakan serangkaian tahapan yang dilakukan untuk menghasilkan produk garmen yang berkualitas. Berikut adalah beberapa tahapan dalam proses produksi dalam industri garmen, dari bahan baku hingga menjadi produk jadi:
- Pemilihan bahan baku
Bahan baku merupakan hal penting dalam industri garmen. raw material yang pabrik garment gunakan dalam produksi garmen biasanya berupa kain atau kain rajutan yang pabrik pilih berdasarkan kualitas, tekstur, warna, dan ukuran. Bahan baku yang pabrik garment pilih harus sesuai dengan desain dan kebutuhan produksi.
- Pemotongan kain
Setelah pabrik memilih bahan baku, tahap selanjutnya adalah pemotongan kain. Kain dipotong sesuai dengan pola desain produk yang akan dihasilkan. Pemotongan kain harus pabrik lakukan dengan teliti dan akurat untuk memastikan ketepatan ukuran dan pola.
Dalam proses cutting ini, Anda dapat mengefektivitaskan alur kerja dengan menggunakan modul pendamping software manufaktur dari HashMicro. Klik banner ini untuk informasi selengkapnya.
- Penjahitan
Setelah kain dipotong, tahap selanjutnya adalah penjahitan. Kain yang sudah pabrik potong dijahit sesuai dengan pola dan desain yang telah ditentukan. Tahap penjahitan harus pabrik lakukan dengan hati-hati dan presisi untuk menghasilkan produk yang berkualitas.
- Finishing
Setelah produk selesai dijahit, tahap selanjutnya adalah finishing. Finishing meliputi tahap pembersihan, pengeringan, dan penghalusan produk. Finishing pabrik lakukan untuk membuat produk lebih rapi, halus, dan siap untuk dipakai.
- Quality control
Setelah produk selesai pabrik finishing, tahap selanjutnya adalah quality control. Quality control pabrik garment lakukan untuk memastikan bahwa produk sudah memenuhi standar kualitas pabrik. Tahap ini sangat penting untuk menghindari produk cacat dan memastikan kepuasan pelanggan.
- Packaging
Setelah produk dinyatakan lulus quality control, tahap selanjutnya adalah packaging. Produk pabrik kemas dengan rapi dan sesuai dengan standar packaging yang telah ditentukan. Packaging yang baik akan meningkatkan kesan positif pada pelanggan dan menjaga produk tetap dalam kondisi baik selama pengiriman.
Istilah dalam Industri Garmen
Dalam industri garmen ada beberapa istilah yang perlu Anda ketahui, istilah ini biasanya digunakan untuk penyebutan suatu barang material yang terdapat pada inventaris ataupun proses produksi pakaian. Berikut adalah beberapa istilah yang dapat Anda ketahui.
- Accessories
Accessories adalah bahan material yang biasa industri gunakan untuk melengkapi sebuah pakaian. Dalam industri ini, accessories dapat berupa kancing, resleting, dan aksesoris lainnya. Accessories juga dapat menambah daya tarik dari sebuah pakaian sehingga dapat meningkatkan harga jual.
- BOM (Bill of Material)
BOM atau Bill Of Material adalah daftar bahan baku yang industri butuhkan untuk membuat pakaian. Dalam industri garmen manufaktur BOM biasanya disiapkan oleh merchandiser pabrik. Bill Of material adalah dokumen utama yang industri gunakan oleh setiap peran dalam rantai pasokan seperti desainer, merchandiser, buyer, marketing dan lainnya.
- Bulk
Bulk adalah istilah lain untuk mass production atau produksi dalam jumlah yang besar. Mass production adalah ketika pabrik garmen memproduksi pakaian standar dalam jumlah yang sangat besar sesuai dengan kebutuhan buyer.
- Consumption
Consumption dalam industri garmen adalah istilah penyebutan untuk banyaknya penggunaan sebuah bahan material pada satu garmen. Istilah consumption atau penggunaan dalam fabricenal dengan YY atau yardage yield, contoh consumption atau penggunaan dalam 1 garmen senilai 2.07 berarti kebutuhan fabric rata-rata adalah 2.07. yard per garmen.
- Finished goods
Finished goods atau barang jadi adalah sebutan untuk pakaian yang sudah lengkap dengan berbagai macam aksesoris yang pakaian butuhkan pada proses pembuatan dan sudah lolos quality control sehingga siap untuk perusahaan kirim.
- Inspection
Inspection atau inspeksi merupakan istilah dari pengecekan, inspeksi dalam industri garmen sangat penting untuk industri lakukan untuk mengecek material, karena garmen adalah hasil dari perakitan material atau elemen yang berbeda seperti kain, benang jahit, kancing, dan lainnya, melalui proses penjahitan.
Baca juga: Tips Mudah Membuat Laporan Keluar Masuk Barang Menggunakan Software Inventory
Bahan Baku yang Digunakan dalam Industri Garmen
Industri garmen, yang merangkum produksi berbagai produk tekstil seperti pakaian, tas, dan alas kaki, memiliki proses produksi yang dimulai dari tahap bahan baku. Oleh karena itu, keputusan mengenai bahan baku yang akan digunakan memiliki dampak signifikan terhadap kualitas akhir dari produk garmen.
Dalam konteks ini, penting untuk melakukan pemilihan bahan baku yang tepat demi menghasilkan produk garmen yang berkualitas tinggi. Berikut ini adalah beberapa jenis bahan baku yang sering digunakan dalam proses produksi industri garmen:
- Kain atau bahan tekstil: Kain merupakan bahan baku utama dalam industri garmen. Jenis kain yang pabrik garmen gunakan dapat berupa kain katun, kain wol, kain linen, kain satin, kain polyester, dan masih banyak lagi.
- Benang: Selanjutnya, bahan baku yang sering dijadikan pilihan dalam industri garmen adalah benang. Benang pabrik garment gunakan untuk menjahit kain dan membuat berbagai macam motif dan pola pada produk garmen.
- Kancing, resleting, dan aksesori lainnya: Bahan baku berikutnya adalah kancing, resleting, dan aksesori lainnya. Bahan-bahan ini pabrik garmen gunakan untuk menambahkan detail pada produk garmen dan membuat produk menjadi lebih menarik. Jenis-jenis kancing dan resleting yang pabrik gunakan meliputi kancing kayu, kancing logam, resleting berbagai ukuran, dan masih banyak lagi.
Mesin-Mesin Penting dalam Industri Garmen
Industri garmen merupakan industri yang menggunakan banyak mesin dalam proses produksinya. Mesin-mesin ini membantu meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas produk. Berikut adalah beberapa mesin penting dalam industri ini:
- Mesin jahit
Mesin jahit adalah mesin yang paling umum industri ini gunakan. Mesin ini pabrik garment gunakan untuk menjahit kain dan membuat produk garmen seperti pakaian, tas, dan sepatu. Jenis mesin jahit yang pabrik garment gunakan meliputi mesin jahit lurus, mesin jahit overdeck, mesin jahit zigzag, dan masih banyak lagi.
- Mesin potong kain
Selanjutnya yaitu Mesin potong kain. Mesin ini pabrik garment gunakan untuk memotong kain dengan presisi dan efisien. Mesin ini dapat memotong banyak lapisan kain sekaligus dan membentuk pola yang pabrik inginkan.
- Mesin bordir
Selanjutnya, Mesin bordir. Pabrik garmen menggunakannya untuk membuat pola atau motif pada produk garmen. Mesin ini dapat membuat berbagai macam desain bordir dengan cepat dan akurat.
- Mesin press
Selanjutnya, Mesin press pabrik gunakan untuk menyetrika produk garmen seperti pakaian dan kain. Mesin ini membantu menghasilkan produk yang lebih rapi dan terlihat lebih baik.
Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Produk Industri Garmen
Kualitas produk industri garmen sangat penting untuk menjaga kepuasan pelanggan dan membangun citra positif perusahaan. Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas produk garmen, mulai dari pemilihan bahan baku hingga proses produksi. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas produk garmen:
- Pemilihan Bahan Baku yang Tepat
Pemilihan bahan baku yang berkualitas tinggi dan sesuai dengan produk yang pabrik garment hasilkan sangat penting untuk menghasilkan produk garmen yang berkualitas tinggi. Bahan baku yang kurang baik dapat menyebabkan produk garmen menjadi cepat rusak atau tidak tahan lama.
- Desain yang Baik
Desain produk garmen yang baik dan sesuai dengan pasar dapat meningkatkan nilai jual produk dan membantu meningkatkan kepuasan pelanggan.
- Proses Produksi yang Baik
Selanjutnya, dengan proses produksi yang baik dan efisien dapat membantu meningkatkan kualitas produk garmen. Proses produksi yang buruk dapat menyebabkan produk garmen menjadi cacat dan kurang berkualitas.
Mengapa Pabrik Garmen Perlu Menggunakan Software Manufaktur
Dengan adanya software manufaktur, manajemen produksi dapat meningkat secara signifikan, dan proses produksi dapat dilakukan secara lebih efisien. Oleh karena itu, pabrik garmen perlu menggunakan software manufaktur. Berikut ini adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan software manufaktur dalam pabrik garmen:
Pertama-tama, penggunaan software manufaktur dapat meningkatkan efisiensi produksi. Software ini membantu mengelola jadwal produksi, memantau persediaan bahan baku, dan mengatur waktu pengiriman dengan lebih baik.
Dengan demikian, pabrik garmen dapat memaksimalkan penggunaan sumber daya dan menyelesaikan pesanan dengan cepat dan tepat waktu.
Selain itu, software manufaktur ataupun aplikasi inventory management juga mampu mengoptimalkan manajemen persediaan. Pabrik garmen dapat memantau stok bahan baku dan persediaan produk jadi dengan lebih akurat melalui software ini.
Hal ini dapat membantu mengurangi kelebihan persediaan atau kekurangan persediaan yang berpotensi mempengaruhi kinerja produksi dan keuntungan perusahaan.
Dalam hal akurasi dan kualitas produk, software manufaktur juga memberikan kontribusi besar. Software ini membantu mengontrol proses produksi pabrik garmen, mengurangi potensi kesalahan manusia, dan meningkatkan akurasi dalam setiap tahapan produksi.
Dampaknya adalah peningkatan kualitas produk yang dapat memenuhi standar kualitas yang diharapkan oleh pelanggan.
Tidak hanya itu, penggunaan software manufaktur juga dapat meningkatkan transparansi dan pemantauan produksi. Manajemen pabrik garmen dapat memantau proses produksi secara real-time dan dengan cepat mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul.
Ini berdampak pada peningkatan transparansi dalam seluruh proses produksi dan memudahkan pengambilan keputusan yang tepat.
Selanjutnya, software manufaktur juga berperan dalam meningkatkan efisiensi biaya. Pabrik garmen dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan mengurangi pemborosan melalui software ini, yang pada akhirnya membantu mengurangi biaya produksi.
Selain itu, penggunaan software manufaktur juga dapat membantu meningkatkan efisiensi tenaga kerja dan mengurangi biaya operasional terkait manajemen produksi.
Secara keseluruhan, penggunaan software manufaktur memiliki peranan penting dalam meningkatkan efisiensi produksi, mengoptimalkan manajemen persediaan, meningkatkan akurasi dan kualitas produk, meningkatkan transparansi dan pemantauan produksi, serta meningkatkan efisiensi biaya di pabrik garmen.
Bagaimana Cara Memilih Software Manufaktur yang Tepat untuk Pabrik Garment?
Memilih software manufaktur yang tepat untuk pabrik garmen memerlukan proses research dan pemilihan yang cermat terhadap beberapa faktor-faktor kebutuhan perusahaan agar perusahaan dapat merasakan manfaat yang sesuai.
Pastikan software tersebut menyediakan modul untuk kebutuhan produksi di pabrik garmen, seperti manajemen inventaris, manajemen tenaga kerja, hingga laporan analitik.
Anda juga harus memastikan bahwa software tersebut dapat terintegrasi dengan sistem yang mudah digunakan sehingga karyawan dapat memahami cara penggunaannya. Selain itu, software harus memiliki layanan pelanggan yang baik sehingga dapat memberikan dukungan teknis saat perusahaan memerlukan bantuan.
Di sisi lain, perusahaan perlu menentukan anggaran yang tersedia untuk membeli dan memelihara software manufaktur, dan memastikan bahwa biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang didapat.
Selain itu, juga pastikan bahwa software manufaktur memiliki tingkat keamanan yang cukup untuk melindungi data penting dan informasi bisnis di pabrik garmen.
Dalam memilih software manufaktur, perusahaan juga perlu mempertimbangkan apakah software tersebut memiliki fitur kustomisasi. Maka dari itu, dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, perusahaan dapat memilih software manufaktur yang tepat untuk memenuhi kebutuhan produksi di pabrik garmen. HashMicro adalah salah satu vendor ERP yang dapat mengatasi permasalahan Anda. Klik banner di bawah untuk Demo Gratis!
Integrasi Proses Produksi Garmen Lintas Divisi dengan Hash Manufacturing Automation
Hash Manufacturing Automation Software terintegrasi dengan beberapa sistem, memungkinkan Anda berkolaborasi dengan divisi lain secara lancar. Integrasi ini menghasilkan proses produksi yang lebih sederhana berkat akses data terintegrasi secara otomatis, real-time, dan akurat.
Lebih lanjut, Hash Manufacturing Automation Software juga terintegrasi dengan berbagai sistem, termasuk inventory, procurement, akuntansi, dan CRM, serta banyak lainnya. Integrasi dengan sistem inventaris memfasilitasi pelacakan level stok di semua gudang melalui satu platform, otomatisasi pengadaan barang, dan penjaminan ketersediaan stok yang tepat di pabrik.
Sistem manajemen penjualan dan CRM membantu dalam melakukan kesepakatan dengan pelanggan secara lebih efisien. Dengan kemampuan untuk secara otomatis menghasilkan penawaran, pesanan penjualan, dan faktur, sistem ini juga menghasilkan laporan penjualan yang akurat.
Salah satu aspek yang mendukung pengelolaan perusahaan adalah komunikasi yang aktif antar divisi. Kolaborasi dalam hal ini menjadi elemen penting yang mampu meningkatkan produktivitas produksi perusahaan garmen.
Dari sinilah kebutuhan akan perangkat lunak manufaktur terintegrasi muncul, yang mencakup semua aspek dalam perusahaan garmen. Dengan demikian, perangkat lunak tersebut dapat digunakan oleh semua karyawan tanpa memerlukan biaya tambahan.
Pertimbangan melibatkan seluruh karyawan dalam penggunaan perangkat lunak ini muncul karena semua anggota tim memiliki kemampuan untuk melaporkan perkembangan produksi garmen secara langsung.
Kesimpulan
Dalam industri garmen terdapat berbagai macam istilah yang biasa peruhaan gunakan untuk memproduksi pakaian. Istilah tersebut orang pakai untuk membantu proses produksi pakaian.
Industri garmen saat ini menggunakan software untuk mengelola material dan persediaan dalam gudang, Industri garmen biasanya menggunakan sebuah sistem persediaan barang yang dapat membantu operasional perusahaan.
HashMicro menyediakan sebuah Software Inventory yang dapat mengelola tingkat persediaan, memantau proses stok transfer barang, estimasi kebutuhan inventaris, dan efektifkan pengelolaan stok setiap lokasi dengan Sistem Inventory Barang berbasis web terbaik.
Dapatkan demo gratis software Inventory Management dari HashMicro untuk ketahui lebih lanjut bagaimana solusi kami bisa membantu bisnis Anda dengan satu klik di banner berikut ini.