Ketika tim keuangan atau akuntan sebuah perusahaan melakukan proses pencatatan keuangan, tidak jarang mereka menemui kesalahan dalam pencatatan. Untuk memperbaiki kesalahan tersebut, mereka tidak bisa untuk langsung memperbaikinya menggunakan correction pen. Tetapi, mereka harus memperbaiki kesalahan pencatatan tersebut dengan menyusun jurnal koreksi. Untuk mengurangi resiko kesalahan pencatatan, Anda dapat menggunakan Sistem Akuntansi. Sistem ini dapat membantu Anda untuk mengoptimalkan pembukuan pada keuangan bisnis Anda. Selain itu, Sistem Akuntansi online yang baik juga dapat membantu perusahaan dalam mengotomatiskan pengelolaan arus kas, laporan keuangan, rekonsiliasi bank, jurnal penyesuaian, pembuatan faktur dan aktivitas akuntansi lainnya.
Lebih lanjut, keberadaan jurnal koreksi bertujuan untuk melakukan perbaikan atas kesalahan yang terjadi pada proses pencatatan keuangan perusahaan. Namun, dengan menggunakan Accounting System berbasis cloud Anda tidak perlu khawatir atas kesalahan tersebut. Seperti apakah penjelasannya? Simak artikel berikut ini!
Apa itu Jurnal Koreksi?
Jurnal koreksi atau correcting entries adalah jurnal yang secara khusus dibuat untuk memperbaiki kesalahan ketika membuat laporan keuangan. Dalam hal ini, kesalahan tersebut adalah ketika melakukan pengklasifikasian akun atau ketika mencatat nilai transaksi. Ketika sedang melakukan pencatatan akuntansi, tidak dianjurkan untuk melakukan pencoretan atau menggunakan correction pen. Hal ini dikhawatirkan dapat memicu keraguan dari berbagai pihak. Sehingga, tim keuangan atau akuntan harus melakukan perbaikan dengan membuat jurnal koreksi agar tidak memicu keraguan dari pihak-pihak lainnya. Anda juga dapat mmempertimbangkan penggunaan Software Akuntansi terbaik dari HashMicro dan melakukan konsultasi kebutuhan perusahaan Anda dengan ahli bisnis kami dengan mengunduh harga skema Software Akuntansi kami.
Baca juga: Rekomendasi soffware akuntasi Terbaik di Indonesia
Perbedaan Jurnal Koreksi dan Jurnal Penyesuaian
Baik itu correction entries dan adjusting entries (jurnal penyesuaian), keduanya memiliki perbedaan. Adapun perbedaan utama antara keduanya dapat terlihat dari tujuan pembuatannya. Jurnal koreksi dibuat agar dapat memperbaiki nilai transaksi yang mengalami kesalahan saat dibukukan serta untuk melakukan koreksi atas penggunaan klasifikasi akun yang salah. Sementara itu jurnal penyesuaian dibuat dengan tujuan untuk menghasilkan data akuntansi yang terbaru sehingga lebih akurat. Perbedaan lainnya dapat ditinjau melalui waktu dibuatnya, correction entries hanya diperlukan ketika terdapat kesalahan pada akun. Sementara itu pembuatan jurnal penyesuaian terjadi setiap akhir periode akuntansi untuk dapat membandingkan beban dan pendapatan.
Anda dapat menggunakan Sistem Manajemen Dokumen berbasis web dari HashMicro yang sudah terintegrasi dengan berbagai modul seperti timesheet dan manajemen aset sehingga dapat mengelola dan melacak seluruh dokumen penting perusahaan.
Manfaat Pembuatan Jurnal Koreksi
Beragam manfaat akan didapatkan oleh para pengguna correcting entries. Dengan adanya correction entries, para akuntan akan dapat mengetahui histori atas laporan transaksi perusahaan. Tidak hanya itu, jurnal ini juga dapat membuat para akuntan untuk bekerja secara lebih terstruktur dan sistematis. Tak kalah penting, jurnal koreksi juga dapat melatih cara memperbaiki suatu kesalahan secara benar. Dengan hal ini maka kedepannya tidak terdapat kebingungan ketika pencatatan berlangsung.
Gunakan Sistem Penjualan terbaik dari HashMicro untuk melakukan penjualan dengan lebih cepat, efektif, dan cerdas sehingga dapat meningkatkan produktivitas tim penjualan perusahaan Anda. Selain itu, aplikasi ini sudah terintegrasi dengan berbagai sistem berbasis online seperti, sistem akuntansi, sistem pembelian, sistem manajemen inventaris, CRM-Leads dan sistem HRM. Oleh karena itu, penggunaan Sistem Akuntansi Keuangan online dari kami merupakan solusi yang tepat. Untuk mengetahui lebih lanjut, Anda dapat mengunduh skema perhitungan dan mendapatkan gambaran harganya.
Kesalahan yang sering dilakukan dalam membuat Jurnal Koreksi
Dalam membuat jurnal koreksi tentunya sering melakukan kesalahan. Tentunya kesalahan dari jurnal yang harus segera diperbaiki oleh seorang tenaga kerja akuntan atau keuangan dengan menggunakan jurnal sebagai alat bantu. Berikut beberapa kesalahan yang sering akuntan lakukan dalam membuat jurnal:
1. Kesalahan belum di posting ke jurnal
Dalam kesalahan pertama seorang akuntan adalah melakukan kesalahan dikarenakan lupa atau belum melakukan posting data ke dalam jurnal. Bisa Anda katakan kegiatan satu ini sangat penting sering menimbulkan kesalahan seperti suatu transaksi yang dapat akuntan catat pada buku besar hingga seorang akuntan lupa jika transaksi belum dimasukkan ke dalam jurnal. Cara mengatasi hal ini adalah akuntan melakukan perbaikan dengan membuat jurnal atas kesalahan transaksi yang sudah dilakukan.
2. Kesalahan karena belum melakukan posting ke dalam buku besar
Jenis kesalahan yang sering akuntan lakukan yaitu saat sudah melakukan transaksi yang sudah dilakukan dengan penjurnalan, namun lupa untuk posting ke dalam buku besar perusahaan. Sehingga, untuk melakukan perbaikan ini maka akuntan dapat melakukan perbaikan dengan Anda dapat melakukan posting ke dalam rekening buku besar tersebut.
3. Rupiah yang salah sebelum posting ke buku besar
Kesalahan berikutnya yang biasanya sering akuntan lakukan secara tidak sengaja adalah terjadinya sebuah transaksi di jurnal pada rekening atau adanya kesalahan dengan jumlah rupiah yang salah. Dalam hal ini diketahui bahwa transaksi dapat akuntan ketahui sebelum melakukan posting ke dalam buku perusahaan. Ketika hal ini terjadi, maka dapat akuntan atasi dengan melakukan sebuah koreksi pada buku jurnal dengan membuat sebuah garis lurus.
Baca juga: 6 Software Akuntansi Terbaik untuk Bisnis Anda!
Cara Membuat Jurnal Koreksi yang baik dan benar
Seringkali para akuntan merasa kebingungan ketika harus menyusun jurnal ini. Penting bagi mereka untuk mengetahui tahapan pembuatan jurnal koreksi agar dapat mengatasi kebingungan tersebut. Langkah pertama yang harus dilalui adalah menyusun jurnal penghapusan. Sebelum menyusun jurnal penghapusan, jurnal yang terdapat kesalahan harus terlebih dahulu dihapus. Adapun cara dalam penyusunan jurnal penghapusan adalah dengan membalikkan posisi akun. Tidak hanya itu, posisi saldo pun harus dibalik.
Langkah berikutnya adalah menyusun jurnal sebenarnya. Dimana pada jurnal sebenarnya ini harus diisi akun serta jumlah yang benar. Dalam jurnal ini mencakup data yang seharusnya sebelum terjadinya kesalahan. Selain itu, penyusunan jurnal sebenarnya terjadi agar dapat memperjelas perhitungan dalam jurnal. Langkah terakhir adalah pembuatan jurnal koreksi. Ketika proses penyusunan correction entries, terdapat penggabungan jurnal sebelumnya. Kedua jurnal ini nantinya akan dibandingkan untuk dilakukan koreksi.
Contoh Kasus Penerapan Jurnal Koreksi
Untuk dapat memahami lebih lanjut, Anda perlu mengetahui contoh kasus dari penerapan jurnal ini. Seperti apakah contoh kasus penerapannya? Berikut ini merupakan contoh kasus dari penerapan jurnal koreksi:
Melakukan koreksi
Jika Anda mendapatkan Rp 200.000 atas piutang dari pelanggan, Anda harus mendebit rekening kas serta mengkredit piutang dagang. Namun, Anda mencatatnya sebesar Rp 150.000, yang seharusnya adalah Rp 200.000. Berikut adalah tampilan jurnal yang seharusnya:
Akun | Debit | Kredit |
Kas | 200.000 | |
Piutang | 200.000 |
Kesalahan pencatatan yang terjadi membuat tampilan jurnal berbeda. Sehingga tampilan jurnal akan menjadi seperti ini:
Akun | Debit | Kredit |
Kas | 150.000 | |
Piutang | 150.000 |
Ketika Anda ingin memperbaiki entri yang salah tersebut, Anda harus mencari perbedaan antara jumlah yang benar dengan entri yang mengalami kesalahan. Pada contoh kasus ini, perbedaanya adalah Rp 50.000. Sehingga debit sebesar Rp 50.000 harus berada pada akun kas dan kredit Rp 50.000 harus berada di akun piutang. Nantinya tampilan jurnal akan seperti ini:
Akun | Debit | Kredit |
Kas | 50.000 | |
Piutang | 50.000 |
Membalikkan jurnal
Ketika Anda melakukan pembelian peralatan baru seharga Rp 2.000.000, Anda harus mendebit rekening pengeluaran peralatan sebesar Rp 2.000.000 dan mengkredit kas sebesar Rp 2.000.000. Tetapi Anda membuat entri tersebut pada akun pengeluaran pajak, bukan pada akun pengeluaran peralatan. Berikut adalah tampilan jurnal yang seharusnya:
Akun | Debit | Kredit |
Biaya Peralatan | 2.000.000 | |
Kas | 2.000.000 |
Kesalahan pencatatan yang terjadi membuat tampilan jurnal berbeda. Sehingga tampilan jurnal akan menjadi seperti ini:
Akun | Debit | Kredit |
Beban Pajak | 2.000.000 | |
Kas | 2.000.000 |
Oleh karena itu, Anda harus melakukan perbaikan atas kesalahan yang terjadi pada pencatatan keuangan. Akun pengeluaran peralatan lebih rendah daripada yang seharusnya, sehingga Anda harus menambahnya dengan debit. Sementara itu akun beban pajak lebih tinggi daripada yang seharusnya, sehingga Anda harus menguranginya dengan kredit. Dalam hal ini, akun kas tidak terpengaruh. Sehingga tampilan jurnal koreksi akan seperti ini:
Akun | Debit | Kredit |
Biaya Peralatan | 2.000.000 | |
Kas | 2.000.000 |
Kesimpulan
Pembuatan jurnal koreksi sangat penting apabila akuntan atau tim keuangan dari sebuah perusahaan menemukan kesalahan dalam pencatatan keuangan. Selain itu, dalam pembuatan jurnal ini terdapat beberapa tahapan yang harus ditempuh, mulai dari pembuatan jurnal penghapusan, jurnal sebenarnya, hingga pembuatan jurnal koreksi.
Di era digital saat ini, HashMicro sebagai perusahaan penyedia Software ERP terbaik di Indonesia hadir untuk memberikan solusi kemudahan dalam meningkatkan efisiensi dari segala aspek operasional seperti pembuatan laporan keuangan secara mudah dengan Sistem Akuntansi unggulan kami.
Saat ini ada banyak perusahaan telah mempercayai HashMicro sebagai mitra untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaan. Anda dapat mendapatkan demo software HashMicro secara cuma-cuma dengan hanya mengunduh skema harga Software ERP dari kami. Klik di sini untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaan Anda!