Kegiatan Ekspor Impor adalah kegiatan yang mungkin sudah tidak asing lagi didengar oleh masyarakat luas. Ekspor Impor biasanya dilakukan secara dua arah dari suatu negara melalui perdagangan internasional sebagai pemenuhan kebutuhan di negaranya.
Kegiatan ekspor impor memiliki peranan penting bagi negara karena mampu meningkatkan hubungan ekonomi antar negara yang bekerjasama. Selain itu ekspor dan impor juga mampu menambah pemasukan devisa negara.
Sederhananya, pengertian ekspor adalah suatu kegiatan menjual produk barang atau jasa ke luar negeri, sedangkan impor adalah kegiatan membeli suatu produk atau barang dari luar negeri.
Key Takeaways
|
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Mengenal Kegiatan Ekspor Impor
Kegiatan ekspor impor adalah dua kegiatan yang berbeda. Singkatnya kegiatan ekspor memiliki pengertian mengeluarkan barang dari daerah pabean. Sedangkan impor adalah kegiatan membeli barang dari luar negeri. Penjelasan lebih lanjutnya adalah sebagai berikut:
Apa itu ekspor?
Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan produk barang suatu perusahaan dari dalam negeri ke luar negeri untuk memenuhi kegiatan eksportir. Aktivitas ekspor harus menyesuaikan dengan prosedur dan aturan yang berlaku dari suatu negara.
Kegiatan ekspor biasanya dilakukan oleh negara yang dapat menghasilkan produk barang tertentu dengan jumlah besar dan produk tersebut sudah terpenuhi dalam negara tersebut. Contohnya adalah Indonesia merupakan eksportir terbesar karet dan kelapa sawit.
Kegiatan ekspor yang pelaksanaannya berskala besar dalam pengirimannya akan melibatkan bea cukai atau dikenal sebagai eksportir. Eksportir adalah kegiatan perseorangan atau badan hukum yang menjadi bagian dari kegiatan ekspor. Pembagian Eksportir dibagi menjadi 2, yaitu eksportir produsen dan non produsen.
Eksportir produsen adalah eksportir yang juga memproduksi suatu barang. Sedangkan eksportir non produsen adalah eksportir yang mengekspor barang kepunyaan perusahan lain.
Apa itu impor?
Impor adalah kegiatan memasarkan produk barang dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan dasar dalam negeri. Impor dilakukan dengan memasukkan barang dari luar negeri ke Indonesia dan memiliki peraturan perundang-undang yang aturannya harus dipatuhi.
Kegiatan impor biasanya melibatkan dua negara yang bekerjasama untuk saling memenuhi kebutuhan salah satu negara. Produk impor dari luar negeri biasanya akan diterapkan tarif pajak yang membuat harga barang impor lebih mahal dibanding produk lokal.
Hal ini karena ada beban pajak yang harus konsumen bayar dalam pemenuhan produk impor ini. Tidak semua barang pula dapat masuk sebagai barang impor. Barang-barang seperti obat-obatan terlarang dan senjata api merupakan barang yang dilarang oleh Bea Cukai untuk masuk ke negara ini sebagai produk impor.
Tujuan dan Manfaat Ekspor
Ekspor memiliki tujuan dan manfaat yang penting bagi perkembangan negara Indonesia dalam perdagangan internasional. Tujuan dan manfaatnya sendiri antara lain:
Membantu pertumbuhan industri dalam negeri
Pertumbuhan industri negara dapat terus subur dengan meningkatnya permintaan ekspor komoditas tertentu. Dengan meningkatnya permintaan, maka industri dalam negeri akan terus berkembang untuk memenuhi kegiatan ekspor tersebut.
Selain itu negara akan semakin mampu bersaing dalam pasar internasional dan semakin ahli dalam menguasai perdagangan internasional.
Menambah devisa negara
Devisa adalah nilai kekayaan yang negara miliki dalam bentuk mata uang asing. Salah satu cara untuk meningkatkan devisa negara ialah dengan melakukan kegiatan ekspor. Ekspor dapat mengembangkan ekonomi suatu negara serta membuka peluang bagi investasi dan perluasan pasar domestik pada suatu negara.
Menambah jumlah lapangan pekerjaan
Dengan meningkatnya industri karena permintaan ekspor yang tinggi, maka akan tumbuh permintaan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Hal ini akan membantu menurunkan angka pengangguran di negara karena penyerapan pekerjaan yang tinggi akibat dari kegiatan ekspor ini. Angka kemiskinan juga dapat turun melalui pertumbuhan ekspor di Indonesia.
Komoditas Ekspor di Indonesia
Tekstil
Industri tekstil di Indonesia memproduksi berbagai olahan berupa pakaian jadi, serat, dan benang. Persentase ekspor tekstil nya sendiri adalah 60% ekspor pakaian jadi, 35% ekspor serat dan benang, dan sisanya ekspor berupa kain. Hal ini membawa Indonesia menjadi 5 teratas komoditas ekspor tekstil di dunia.
Kelapa sawit
Kelapa sawit merupakan komoditas yang pengolahannya menjadi bahan baku minyak goreng, mentega, sabun dan, produk lainnya. Ekspor kelapa sawit biasanya dalam bentuk minyak dan minyak inti sawit. Indonesia sebagai salah satu pengekspor kelapa sawit terbesar telah mengekspornya ke berbagai negara, seperti Pakistan, India, dan China.
Produk hasil hutan
Dengan begitu luasnya hutan Indonesia yang tergolong sebagai negara tropis ini, industri kayu yang mengolah hasil hutan ini memiliki prospek yang bagus. Beberapa hasil hutan yang diekspor ke luar negeri adalah pulp kertas dan olahan kayu.
Baca Juga: 8 Komoditas Ekspor Indonesia Yang Paling Diminati Pasar Luar Negeri
Tujuan dan Manfaat Impor
Kegiatan impor di Indonesia memiliki berbagai tujuan. Salah satunya yaitu untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri melalui impor ragam jenis komoditas. Selain itu impor juga bertujuan untuk meningkatkan neraca pembayaran dan mengurangi potensi terjadinya keluar devisa pada negara lain.
Manfaat dari kegiatan impor yaitu untuk meningkatkan potensi suatu negara terkait pemenuhan suatu komoditas atau barang. Kegiatan impor juga bermanfaat untuk memperoleh barang dan jasa yang tidak dihasilkan pada suatu negara karena berbagai faktor, seperti faktor geografis. Serta dapat membantu negara untuk memperoleh bahan baku dan mendukung stabilitas negara.
Komoditas Impor di Indonesia
Komoditas impor adalah barang yang diperdagangkan di luar negeri dan dikirim ke dalam negeri. Wujud dari komoditas impor dapat berupa berbagai bentuk, seperti barang mentah untuk produksi barang atau barang jadi yang bisa langsung digunakan. Ada dua macam komoditas impor di Indonesia, yaitu:
- Barang konsumsi: jenis barang yang dapat penggunaannya secara langsung dan melewati serangkaian proses pengolahan. Contohnya adalah makan dan minuman dalam kemasan, makanan kaleng, kendaraan bermotor, dan bahan bakar.
- Barang non-migas: migas merupakan singkatan dari minyak bumi dan gas alam. Pengertian dari barang nonmigas adalah segala bentuk hasil alam atau industri yang bukan termasuk kategori minyak bumi dan gas alam. Contohnya adalah mesin dan peralatan listrik, mesin dan pesawat mekanik, besi dan baja, bahan kimia organik, perhiasan, dan lain-lain
Kesimpulan
Kegiatan ekspor impor menjadi penting bagi perkembangan ekonomi suatu negara karena mampu meningkatkan devisa negara. Selain itu, kebutuhan produk dalam negeri juga mampu terpenuhi sehingga mengurangi potensi terjadinya kelangkaan suatu barang.
Pengelolaan barang hasil ekspor-impor agar kualitasnya dapat terjamin dengan baik dapat menggunakan suatu software inventaris yang mampu mengelola ketersediaan stok dalam suatu gudang.
Software Inventaris Hashmicro dapat membantu perusahaan Anda dalam mengelola stok hasil ekspor-impor dalam gudang penyimpanan dengan efisien dan optimal. Software ini juga mampu memantau jumlah stok di gudang secara real-time, IT Inventory, memantau aktivitas barang di beberapa gudang sekaligus, dan memberikan notifikasi jika jumlah stok sudah menipis.
Anda dapat mengunduh skema perhitungan harga Software Inventory HashMicro untuk mengetahui lebih lanjut terkait detail biaya yang harus anda siapkan. Jadwalkan demo gratis sekarang juga!