Dalam dunia bisnis yang terus berkembang, Anda tentu memahami betapa pentingnya menjaga aset-aset perusahaan Anda dengan baik.
Aset, baik itu peralatan produksi yang presisi, gedung-gedung megah yang menjadi markas operasional, maupun teknologi canggih yang mempertajam daya saing, semuanya memiliki peran yang tak tergantikan dalam menjaga performa bisnis Anda tetap berjalan lancar.
Bayangkan jika mesin produksi Anda tiba-tiba mogok, atau fasilitas Anda terlantar tanpa perawatan yang cukup. Inilah mengapa Maintenance Management Systems, atau sistem manajemen pemeliharaan, menjadi sebuah hal yang tak boleh diabaikan.
Dalam artikel ini, kami akan membahas betapa krusialnya pengelolaan aset dan pentingnya sistem manajemen aset dalam mendukung kelangsungan dan efisiensi bisnis Anda.
Key Takeaways
|
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Pengertian Maintenance Management
Selain manajemen aset, manajemen pemeliharaan juga menjadi hal yang penting untuk perusahaan lakukan, terlebih bagi perusahaan yang memiliki banyak aset.
Maintenance management adalah proses mengelola pemeliharaan aset dan peralatan untuk memastikan kinerja optimal. Proses ini melibatkan penjadwalan perawatan rutin, pemantauan kondisi, dan perbaikan, guna mencegah kerusakan dan memperpanjang umur operasional aset.
Serangkaian proses ini mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelacakan, pengendalian hingga pengevaluasian. Semakin sering penggunaan aset, maka semakin besar juga kemungkinan terjadi kerusakannya. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan manajemen pemeliharaan secara berkala.
Jenis-Jenis Maintenance Management
Setiap aset memiliki kebutuhan pemeliharaan yang berbeda, tergantung pada metode, biaya dan kerumitannya. Menurut Mgruppen Partner pada buku berjudul Industrial Maintenance Management, manajemen pemeliharaan terbagi menjadi tiga bagian, yaitu corrective maintenance, preventive maintenance dan improvement maintenance. Sedangkan secara umum, jenis-jenis manajemen pemeliharaan, yaitu:
1. Pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance)
Jenis pemeliharaan ini umumnya berfungsi untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan pada peralatan atau aset perusahaan dengan mengganti suku cadang secara berkala.
Biasanya dilakukan berdasarkan waktu pemakaian, sehingga bisa berupa pemeliharaan harian, mingguan atau berdasarkan jam operasional. Pemeliharaan dapat berupa pembersihan, pengencangan baut-baut, penyetelan, pelumasan dan penggantian. Tujuannya untuk mengantisipasi kerusakan dan meminimalisir biaya perbaikan.
2. Pemeliharaan terjadwal (scheduled maintenance)
Melakukan pemeliharaan secara terjadwal dengan mengandalkan seseorang yang kompeten agar kegiatan pemeliharaan dapat berjalan dengan lancar.
Namun, saat ini pemeliharaan jenis ini dapat semakin mudah jika terintegrasi dengan sistem. Bahkan jenis manajemen pemeliharaan ini termasuk salah satu yang paling efektif untuk mengantisipasi kerusakan tidak terduga.
3. Pemeliharaan prediktif (predictive maintenance)
Salah satu jenis pemeliharaan dengan cara mengganti suku cadang berdasarkan prediksi dari penggunaan suatu alat. Biasanya pemeliharaan jenis ini berfokus pada teknik untuk menentukan jadwal pemeliharaan yang tepat.
Tujuan utamanya untuk memperkirakan melalui berbagai metode pengujian, sehingga proses pemeliharaan dapat berjalan tepat waktu tanpa mengacaukan proses produksi.
4. Pemeliharaan korektif (corrective maintenance)
Umumnya pemeliharaan ini bertujuan untuk mengembalikan kondisi peralatan atau aset yang kurang atau sudah tidak berfungsi. Pemeliharaan jenis ini dilakukan dalam rangka memperbaiki kesalahan yang ada menjadi lebih baik.
Dengan kata lain, pemeliharaan ini melakukan improvisasi. Dengan begitu, memungkinkan terjadinya peningkatan produktivitas peralatan atau fasilitas atau aset tersebut. Biasanya jenis ini disebut juga dengan pemeliharaan modifikasi (improvement maintenance)
5. Pemeliharaan waktu rusak (breakdown maintenance)
Jenis pemeliharaan ini melakukan perbaikan ketika kondisi mesin rusak. Perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance).
Manajemen pemeliharaan jenis ini hanya cocok jika memiliki suku cadang yang memadai. Perusahaan dapat memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada, seperti Software Repair Management untuk membantu mengoptimalkan proses pemeliharaan waktu rusak, sehingga dapat selesai tepat pada waktunya.
Tujuan Maintenance Management
Umumnya, manajemen pemeliharaan bertujuan untuk mengoptimalkan proses pemeliharaan dengan melakukan peningkatan terhadap keandalan dan ketersediaan dari suatu sistem atau peralatan.
Saat ini, maintenance management system telah mengalami peningkatan dengan adanya sistem manajemen pemeliharaan terkomputerisasi. Perusahaan membutuhkan sistem yang tepat, seperti Asset Management System untuk mempermudah pencapaian tujuan dan target pemeliharaan yang telah ditentukan. Berikut beberapa tujuan perusahaan dalam melakukan maintenance management:
- Meningkatkan Performa dan Efektivitas Aset: Tujuan utama dari manajemen pemeliharaan adalah meningkatkan kinerja dan efektivitas aset perusahaan. Dengan perawatan yang tepat dan terjadwal, aset dapat beroperasi pada kapasitas optimalnya, menghasilkan hasil yang lebih baik, dan berkontribusi secara signifikan terhadap produktivitas dan keuntungan perusahaan.
- Memaksimalkan Usia Aset: Dengan merawat aset secara teratur dan proaktif, perusahaan dapat memaksimalkan usia pakai aset. Hal ini mengurangi kebutuhan akan penggantian aset secara teratur, yang pada gilirannya mengurangi biaya investasi dalam peralatan baru. Terlebih, dikutip dari Finances Online, tidak melakukan perawatan mesin dapat memengaruhi 34% performa aset perusahaan.
- Meminimalisir Kerugian atau Pendapatan yang Hilang: Dengan menghindari kerusakan atau gangguan yang tidak terduga pada aset, manajemen pemeliharaan bertujuan untuk meminimalkan kerugian produksi, penurunan produktivitas, atau pendapatan yang hilang akibat ketidaktersediaan aset.
- Memudahkan Pengidentifikasian Biaya Pemeliharaan: Manajemen pemeliharaan juga bertujuan untuk membantu perusahaan mengidentifikasi, memantau, dan mengendalikan biaya pemeliharaan. Dengan memahami secara rinci biaya-biaya terkait pemeliharaan, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang lebih bijak dalam alokasi anggaran.
- Meningkatkan Profitabilitas Aset: Melalui pemeliharaan yang tepat, aset dapat beroperasi lebih efisien, menghasilkan lebih banyak produk atau layanan, dan dengan demikian, meningkatkan profitabilitas. Dengan mengoptimalkan performa aset, perusahaan dapat mencapai hasil finansial yang lebih baik.
- Meminimalkan Pengadaan Aset: Dengan mempertahankan aset yang ada dalam kondisi baik, perusahaan dapat mengurangi kebutuhan untuk mengganti atau membeli aset baru secara teratur. Ini mengurangi pengeluaran modal yang besar dan membantu perusahaan memanfaatkan investasi aset yang sudah ada.
Pentingnya Maintenance Management Systems
Manajemen pemeliharaan penting perusahaan lakukan untuk menghindari hambatan saat melakukan pekerjaan. Selain itu, manajemen pemeliharaan juga dapat mempermudah perusahaan untuk mengelola waktu dan biaya serta memelihara sumber daya.
Sumber daya yang tidak terpelihara dengan benar bisa membuat jeda produksi yang mahal. Maintenance management system memungkinkan proses produksi berjalan dengan lancar dan tetap memperhatikan keselamatan bagi karyawan.
Kini, maintenance management telah berkembang dari cara-cara manual menjadi sistem yang terkomputerisasi. Maintenance management system adalah sebuah sistem terkomputerisasi untuk merencanakan, memantau, menilai dan mengoptimalkan seluruh aktivitas pemeliharaan dalam satu sistem terpusat.
Perusahaan yang memiliki banyak aset perlu sistem tepat yang dapat disesuaikan pada jenis perawatan yang perusahaan gunakan. Dengan memanfaatkan Asset Management System terbaik, perusahaan dapat melakukan manajemen pemeliharaan secara efisien mulai dari pemantauan secara real-time untuk mengetahui kondisi dan status terkini aset hingga menjadwalkan pemeliharaan secara tepat waktu.
Untuk mendapatkan solusi dari HashMicro, Anda bisa memulai dengan meng-klik gambar di bawah untuk melihat skema harga menarik yang ditawarkan sekarang!
Strategi Maintenance Management yang Efektif untuk Perusahaan
Berikut adalah strategi maintenance management yang bisa Anda terapkan agar proses perawatan di perusahaan Anda menjadi efektif:
- Preventive Maintenance: Strategi ini melibatkan penjadwalan pemeliharaan rutin untuk peralatan atau aset, seperti pembersihan, pelumasan, atau penggantian suku cadang, sebelum kerusakan terjadi.
- Condition-Based Maintenance: Pemeliharaan berbasis kondisi dilakukan dengan memantau kondisi aktual peralatan melalui sensor atau inspeksi rutin. Pemeliharaan hanya dilakukan ketika parameter tertentu menunjukkan bahwa peralatan memerlukan perawatan, sehingga mengurangi biaya pemeliharaan yang tidak perlu.
- Predictive Maintenance: Dengan menggunakan data dan analitik, predictive maintenance memungkinkan bisnis untuk memprediksi kapan peralatan akan memerlukan perawatan.
- Inventory Management: Mengelola persediaan suku cadang dengan efektif sangat penting dalam maintenance management. Dengan memastikan bahwa suku cadang yang diperlukan selalu tersedia, Anda dapat mencegah keterlambatan perbaikan dan menjaga kelancaran operasi.
- Training and Development: Melatih tim pemeliharaan secara berkala memastikan bahwa mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan terbaru dalam menangani peralatan. Pelatihan ini juga dapat mencakup penanganan teknologi baru atau prosedur pemeliharaan yang lebih efisien.
- Asset Tracking: Menggunakan teknologi seperti barcode atau RFID untuk melacak status dan riwayat pemeliharaan aset memungkinkan manajer untuk memiliki gambaran lengkap tentang kondisi setiap peralatan.
- Continuous Improvement: Strategi ini melibatkan evaluasi rutin terhadap proses pemeliharaan yang ada, mencari cara untuk mengoptimalkan efisiensi dan mengurangi biaya. Dengan pendekatan ini, maintenance management dapat disesuaikan dan ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan bisnis yang berkembang
Cara Memilih Maintenance Management Systems yang Tepat
Maintenance Management Systems yang tersedia saaft ini sangat beragam. Kesalahan dalam memilih sistem dapat berdampak buruk bagi keuangan perusahaan, sehingga perusahaan yang memiliki banyak aset perlu memilih software maintenance terbaik.
Setiap perusahaan memiliki kriteria berbeda dalam melakukan maintenance management, sehingga sistem yang dapat perusahaan kustomisasi juga menjadi poin tambahan. Asset Management System dapat menjamin maintenance management dapat berjalan dengan lancar dan dapat perusahaan kustomisasi sesuai dengan proses manajemen di perusahaan.
Berbagai fitur unggul dapat perusahaan rasakan, seperti kemudahan memantau aset secara real-time sehingga informasi status dan kondisi aset dapat perusahaan terima sesuai dengan keadaan aset saat itu juga.
Kemudian, terdapat fitur service logs untuk memberikan notifikasi atau pengingat maintenance secara otomatis dengan proses administrasi yang memudahkan perusahaan.
Bahkan, perusahaan juga dapat mengakurasikan nilai aset, seperti depresiasi aset, ROI, serta mengotomatiskan kalkulasi biaya untuk maintenance aset. Dengan begitu, maintenance management dapat berjalan dengan lancar sekaligus meningkatkan efisiensi karyawan dan bisnis perusahaan.
Kesimpulan
Dalam konteks bisnis, manajemen pemeliharaan aset memiliki peran yang krusial untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan. Jika aset tidak dikelola dengan baik, risiko-risiko serius dapat muncul. Kerusakan yang tidak terduga, penurunan produktivitas, pengeluaran modal yang tidak terduga, dan bahkan pendapatan yang hilang akibat ketidaktersediaan aset dapat menjadi masalah yang merugikan. Oleh karena itu, manajemen pemeliharaan aset yang baik menjadi sangat penting untuk menghindari potensi kerugian yang dapat mengancam keberlanjutan dan profitabilitas perusahaan.
Asset Management System dari HashMicro menjadi solusi yang tepat untuk membantu mengotomatiskan manajemen pemeliharaan perusahaan. Sistem manajemen pemeliharaan terkomputerisasi ini dapat perusahaan integrasikan dengan sistem lainnya. Integrasi ini mempermudah pembuatan estimasi dan pengalokasian budget untuk manajemen pemeliharaan aset perusahaan. Apabila ingin mengetahui lebih lanjut, segera jadwalkan demo gratis untuk software maintenance terbaik ini sekarang!
Pertanyaan Seputar Maintenance Management Systems
-
Pekerjaan maintenance itu apa?
Maintenance adalah rangkaian kegiatan pemeliharaan yang mencakup pemeriksaan fungsional, servis, perbaikan, atau penggantian perangkat, peralatan, mesin, infrastruktur bangunan, dan utilitas pendukung yang diperlukan dalam instalasi industri, bisnis, dan perumahan.
Baca selengkapnya di sini!
-
Apa saja tahapan maintenance management systems?
Tahapan dalam pemeliharaan melibatkan tiga langkah, yang mencakup perencanaan kegiatan, pengorganisasian dan perancangan kegiatan, serta pengendalian kegiatan.
-
Apa keuntungan jika melakukan maintenance secara teratur?
Melakukan maintenance management secara teratur memungkinkan perusahaan untuk menjamin bahwa sistem selalu berada dalam kondisi optimal dan siap digunakan. Tindakan ini dapat mengurangi biaya perbaikan signifikan, meningkatkan kinerja sistem, memperpanjang umur pakai, dan meningkatkan efisiensi penggunaan sistem.
-
Kapan dilakukan maintenance?
Maintenance dilakukan ketika semua aset dan peralatan masih beroperasi dengan baik untuk mendeteksi kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan pada aset selama proses produksi berlangsung.
Baca selengkapnya di sini!
-
Apa yang dimaksud dengan server sedang maintenance?
Server yang sedang maintenance adalah serangkaian langkah proaktif yang secara teratur diterapkan pada sistem server yang menjadi inti operasional dalam suatu perusahaan. Fokus utama dari pemeliharaan server adalah menjaga agar server tetap berada dalam kondisi optimal.