Dalam analisis laporan keuangan perusahaan, kata rasio likuiditas pastinya sudah menjadi hal yang familiar. Rasio ini merupakan jenis rasio keuangan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajiban dan hutang jangka pendeknya.
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Dengan mengetahui rasio likuiditas, perusahaan bisa memahami letak kekuatan dan kelemahan ekonomi sehingga dapat membantu dalam menyusun rencana keuangan yang lebih baik bagi masa depan perusahaan. Rasio ini pun memiliki beberapa jenis dan perhitungan berbeda. Simak uraian di bawah ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang jenis-jenis dan cara menghitungnya!
Apa itu Rasio Likuiditas?
Rasio likuiditas adalah suatu nilai besaran untuk mengukur kesanggupan perusahaan membayar hutang dan kewajiban jangka pendeknya. Likuiditas sendiri merupakan tingkat efektivitas sebuah aset untuk dikonversi menjadi uang tanpa mempengaruhi harga pasarnya. Semakin besar jumlah aset yang bisa Anda ubah menjadi kas, maka semakin besar pula nilai rasionya.
Auditor internal biasanya melakukan perhitungan rasio likuiditas perusahaan sebulan sekali. Sedangkan, auditor eksternal 6 – 12 bulan sekali. Semakin besar nilai rasio ini, semakin baik pula kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Perusahaan bisa mengalami ilikuiditas atau kesulitan dari segi pemenuhan kewajiban jika nilai rasionya kurang dari 1.0 (seperti 0.9, 0.8, dan seterusnya).
Manfaat Analisis Rasio Likuiditas Perusahaan
Analisis rasio likuiditas ini memiliki banyak manfaat. Selain untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban, nilai analisis ini juga bisa mempengaruhi penentuan rencana bisnis ke depan, hingga keputusan bank terkait ajuan pinjaman. Manfaat lainnya dari analisis rasio likuiditas di antaranya:
- Menentukan posisi likuiditas perusahaan
- Menjadi salah satu poin penentu bagi pengajuan investasi maupun bisnis lainnya
- Mengestimasi dana yang diperlukan ketika ada kebutuhan yang mendesak
- Menunjukkan aset yang dimiliki perusahaan serta aset mana saja yang bisa digunakan dengan cepat jika terdapat kebutuhan dana mendadak
- Menunjukkan berapa banyak aset lancar yang digunakan dan inventaris yang disimpan dalam penyimpanan
Baca juga: Online Accounting: Definisi dan Manfaatnya bagi Bisnis Anda!
Jenis-jenis Rasio Likuiditas dan Cara Menghitungnya
Dalam perhitungan serta jenis aset yang terlibat, terdapat beberapa jenis rasio likuiditas dengan cara perhitungan yang berbeda pula. Jenis-jenis rasio tersebut diantaranya adalah rasio lancar, rasio cepat, rasio kas, hingga rasio perputaran kas dengan penjelasan sebagai berikut:
Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio lancar adalah cara mengukur tingkat kesanggupan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya berdasarkan aktiva lancar (current asset) yang perusahaan miliki saat ini. Aktiva lancar yang dimaksud adalah aset yang dapat diuangkan dalam jangka waktu satu tahun.
Jenis rasio ini memiliki perhitungan yang paling sederhana dibanding yang lainnya. Untuk mendapatkan nilai rasio jenis ini Anda hanya perlu membagi jumlah aktiva lancar dengan jumlah hutang lancar yang perusahaan miliki. Berikut rumus perhitungan rasio lancar perusahaan:
Sebagai contoh, jika perusahaan memiliki aktiva lancar sebesar Rp30.000.000 dan hutang serta kewajiban lancar Rp15.000.000, maka nilai rasio lancar dari perusahaan tersebut adalah 30.000.000 : 15.000.000 = 2,0 dan termasuk ke dalam kategori perusahaan dengan kemampuan pemenuhan kewajiban yang baik karena memiliki nilai rasio lebih dari 1,0.
Namun, jika perusahaan memiliki nilai rasio lancar lebih dari 3,0, tidak serta merta membuatnya berada dalam kondisi keuangan yang sangat baik. Hal ini bisa mengindikasikan bahwa perusahaan tidak menggunakan aktiva lancarnya dengan optimal dan efisien.
Rasio Cepat (Quick Ratio)
Rasio cepat adalah perhitungan rasio likuiditas yang hanya menggunakan current assets yang paling likuid. Pada perhitungan ini, inventaris tidak termasuk ke dalam perhitungan karena sulit untuk diuangkan atau ditukarkan dengan kas secara cepat. Rumus untuk menghitung rasio ini adalah:
Sebagai contoh, jika perusahaan memiliki aktiva lancar sebesar Rp30.000.000, inventaris senilai Rp15.000.000 dan hutang serta kewajiban lancar Rp15.000.000, maka nilai rasio cepat dari perusahaan tersebut adalah (30.000.000 – 15.000.000) : 15.000.000 = 1,0 dan termasuk ke dalam kategori perusahaan dengan kemampuan pemenuhan kewajiban yang baik karena memiliki nilai rasio senilai 1,0.
Namun, jika perusahaan memiliki nilai rasio cepat lebih dari 3,0, bukan berarti perusahaan berada dalam kondisi keuangan yang sangat baik. Jumlah uang yang terlalu banyak mengendap di kas bisa mengindikasikan perusahaan tidak mengalokasikan uangnya dengan baik, sehingga produksi tidak optimal.
Rasio Kas (Cash Ratio)
Rasio kas adalah perhitungan rasio likuiditas yang mengacu pada kas perusahaan sebagai perhitungannya. Perusahaan jarang menggunakan jenis rasio ini karena tidak terlalu realistis dan memiliki nilai yang cepat berubah. Rumus untuk menghitung rasio ini adalah:
Sebagai contoh, jika perusahaan memiliki aktiva lancar sebesar Rp15.000.000, surat berharga senilai Rp15.000.000 dan hutang serta kewajiban lancar Rp15.000.000, maka nilai rasio cepat dari perusahaan tersebut adalah (15.000.000 + 15.000.000) : 15.000.000 = 2,0 dan termasuk ke dalam kategori perusahaan dengan kemampuan pemenuhan kewajiban yang baik karena memiliki nilai rasio lebih dari 1,0.
Rasio Perputaran Kas (Cash Turnover Ratio)
Rasio perputaran kas adalah perhitungan rasio likuiditas untuk mengetahui berapa kali perputaran kas dalam satu periode. Penjualan merupakan indikator penilaian jenis rasio ini. Semakin besar nilai rasio ini, semakin besar pula kemampuan keuangan perusahaan. Rumus untuk menghitung rasio ini adalah:
Perputaran kas ini menunjukan kecepatan kas masuk ke dalam perusahaan. Semakin cepat perputaran kas, maka semakin cepat pula transaksi yang terjadi. Hal ini bisa mengindikasikan adanya peningkatan pendapatan serta lancarnya kegiatan operasional dengan dana dari kas perusahaan.
Mengapa Rasio Likuiditas Penting bagi Perusahaan?
Rasio likuiditas merupakan salah satu indikator penting untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban finansialnya. Setelah mengetahui jenis-jenis dan manfaat dari rasio likuiditas, kini saatnya bagi Anda untuk mengetahui mengapa perhitungan rasio ini penting untuk dilakukan oleh perusahaan!
1. Menentukan kemampuan untuk melunasi kewajiban
Rasio likuiditas sangat membantu dalam menentukan apakah perusahaan memiliki kemampuan untuk membayar hutang jangka pendeknya atau tidak. Jika perusahaan memiliki rasio likuiditas yang rendah, maka hal ini menandakan bahwa perusahaan akan kesulitan dalam membayar hutang jangka pendeknya, yang pada akhirnya dapat berdampak pada kesehatan keuangan perusahaan.
2. Menentukan kelayakan kredit
Rasio likuiditas juga sangat penting dalam menentukan kelayakan perusahaan untuk memperoleh kredit dari bank atau lembaga keuangan lainnya. Jika perusahaan memiliki rasio likuiditas yang tinggi, maka hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan untuk membayar kembali pinjaman dengan lancar.
3. Menentukan kelayakan investasi
Rasio likuiditas juga menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan kelayakan perusahaan sebagai tempat untuk berinvestasi. Investor biasanya akan memperhatikan rasio likuiditas perusahaan sebelum mereka memutuskan untuk melakukan investasi. Jika perusahaan memiliki rasio likuiditas yang tinggi, maka hal ini dapat menjadi indikasi bahwa perusahaan cukup stabil.
Baca juga: Mengapa Bisnis Startup Perlu Menggunakan Cloud Accounting?
Kesimpulan
Rasio likuiditas merupakan besaran ukuran untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dalam menghitung rasio ini terdapat beberapa item yang digunakan, seperti aktiva lancar, utang lancar, kas, inventaris, hingga surat berharga. Untuk menghitung kelima item tersebut tentunya akan memakan waktu lama dan membutuhkan ketelitian tinggi.
Oleh karenanya, butuh adanya bantuan dari teknologi yang dapat mengotomatisasi seluruh perhitungan tersebut. Salah satu teknologi yang bisa Anda gunakan adalah Sistem Akuntansi dari HashMicro yang bisa melacak, mencatat, dan membuat laporan analitik dari seluruh transaksi secara otomatis. Dapatkan estimasi biaya dengan mengunduh skema harga dan jadwalkan demo gratis sekarang!