Beberapa waktu lalu dunia bisnis di bidang perteknologian digemparkan dengan berita resminya merger perusahaan startup transportasi online dengan e-commerce terbesar di Indonesia yaitu Gojek dan Tokopedia pada Mei 2021 lalu serta melahirkan perusahaan baru yang bernama GoTo. Namun pada bulan Februari, tiga bank syariah yakni BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri dan BNI Syariah ternyata sudah lebih dulu resmi merger menjadi satu yakni menjadi Bank Syariah Indonesia.
Tahukah Anda bahwa sebagian besar alasan perusahaan-perusahaan tersebut merger adalah untuk berkontribusi dalam mengembangkan perekonomian nasional serta memberikan solusi dari permasalahan masyarakat? Kegiatan merger atau penggabungan juga penting bagi suatu perusahaan karena dapat meningkatkan efisiensi kemampuan menghasilkan laba, mengembangkan usaha, serta dapat meningkatkan daya saing usaha. Kegiatan ini pastinya akan mengubah aset yang perusahaan miliki, maka dari itu perlu sistem aset manajemen untuk mempermudah pengelolaan aset perusahaan. Untuk mengetahui pengertian dan penjelasan lebih dalam mengenai merger, simak artikel ini lebih lanjut.
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Arti Merger Adalah
Apa itu merger? Merger adalah salah satu jargon yang mungkin sering Anda dengar dalam dunia bisnis dan mungkin saja terjadi pada perusahaan Anda. Singkatnya, merger adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan menjadi perusahaan yang baru. Hal ini tentunya memiliki kelebihan dan tantangan tersendiri, baik bagi pengusaha maupun karyawan yang menjadi bagian dari perusahaan.
Berlakunya merger hanya bila adanya kesepakatan antara perusahaan untuk bergabung dalam bisnis baru. Kedua perusahaan pun umumnya bergabung melalui transfer kepemilikan melalui pertukaran saham atau pembayaran tunai. Pada prinsipnya, kedua perusahaan menjual saham mereka dan menerbitkan saham lain yang berbeda sebagai perusahaan baru.
Baca juga: Ekuitas Adalah: Penting bagi Perusahaan untuk Mengetahuinya
Delapan Perbedaan Merger dan Akuisisi
Banyak orang yang masih menganggap bahwa merger dan akuisisi adalah hal yang sama. Namun nyatanya mereka merupakan dua hal yang berbeda. Untuk memahami dan bersiap ketika merger atau akuisisi terjadi pada perusahaan Anda, penting untuk memahami perbedaan-perbedaan mereka. Jika Anda masih ambigu mengenai perbedaan antara merger dan akuisisi, simak artikel ini lebih lanjut untuk mengetahui perbedaanya.
1. Definisi
Mulai dari definisi, kedua hal ini sudah memiliki perbedaan. Bila dilansir dari Investopedia, merger akan terjadi ketika dua perusahaan yang berbeda berkumpul untuk membentuk suatu bisnis baru namun tetap mempertahankan salah satu perusahaan utama. Sedangkan akuisisi adalah suatu tindakan pengambilalihan suatu perusahaan oleh perusahaan lain dengan pembelian saham.
2. Eksistensi perusahaan
Selanjutnya, dalam kegiatan merger, kedua perusahaan akan bergabung menjadi perusahaan baru. Sementara akuisisi, pengakuisisi dan perusahaan yang diakuisisi tidak akan kehilangan eksistensinya. Namun, perusahaan yang diakuisisi akan menjadi milik pengakuisisi.
3. Nama perusahaan
Ketika dua atau lebih perusahaan bergabung menjadi satu, mereka akan membuat nama baru. Menurut penjelasan poin sebelumnya, hal ini tidak terjadi pada akuisisi, karena kedua perusahaan masih dapat mempertahankan bentuk usahanya. Perusahaan yang diakuisisi mempertahankan nama yang sama, tetapi beroperasi dalam bisnis pengakuisisi.
4. Operasi
Merger dapat terjadi antara dua perusahaan dengan ukuran yang sama, meskipun mereka masuk dalam kategori yang berbeda. Namun, akuisisi lebih mungkin terjadi ketika sebuah perusahaan dengan kapasitas lebih besar membeli lebih setengah bagian dari saham perusahaan yang lebih kecil.
5. Legalitas
Kegiatan merger memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi daripada tindakan akuisisi karena penggabungan perusahaan melibatkan banyak formalitas hukum. Proses akuisisi cenderung lebih cepat karena memiliki dokumen hukum yang lebih sedikit daripada merger. Berbeda dengan kegiatan akuisisi yang lebih mudah, namun tetap membutuhkan banyak dana serta aset bagi suatu perusahaan untuk melakukannya.
6. Tujuan
Kedua kegiatan ini pun memiliki tujuan yang berbeda. Merger biasanya perusahaan lakukan untuk mengurangi biaya operasi, memperluas cakupan pasar, dan meningkatkan keuntungan. Merger dapat memperkuat dua perusahaan kecil, menengah atau besar. Berbeda dengan akuisisi, biasanya suatu perusahaan melakukan kegiatan ini untuk membeli perusahaan pemasok guna menekan biaya produksi per unit dan meningkatkan kapasitas produksi. Selain dengan merger, software procurement management juga dapat membantu Anda mendapatkan pemasok terbaik.
7. Wewenang
Ketika dua perusahaan bergabung, perusahaan-perusahaan yang membentuknya dianggap dalam level yang setara. Namun, dalam akuisisi, perusahaan pengakuisisi yang lebih kuat memiliki kekuasaan lebih besar atas bisnis yang terakuisisi. Pengakuisisi memiliki kekuatan pengambilan keputusan penuh, karena ia memiliki mayoritas saham dari perusahaan yang diakuisisi.
8. Manajemen
Perusahaan hasil penggabungan biasanya tidak akan mengalami perubahan yang signifikan dalam hal kepemilikan serta struktur kepengurusan. Sementara itu, perusahaan yang diakuisisi akan mengalami banyak perubahan karena perusahaan pengakuisisi mengambil alih manajemen dan kepemilikan.
Tujuan Merger Perusahaan Adalah
Adanya penggabungan beberapa perusahaan pasti memiliki maksud dan tujuan yang ingin dicapai bersama oleh perusahaan-perusahaan yang melakukan penggabungan tersebut. Tujuan penggabungan beberapa perusahaan antara lain:
Untuk memperoleh sinergisme
Dua perusahaan yang bergabung tentunya akan membawa lebih banyak keuntungan bagi para pemegang saham. Sinergi umumnya dapat suatu perusahaan capai melalui tindakan merger karena akan menambah nilai bagi perusahaan baru hasil penggabungan.
Sinergi adalah hal penting yang perusahaan hasil merger akan peroleh ketika mereka dapat melakukan kerja sama. Ada dua jenis sinergi, yaitu sinergi pendapatan dan sinergi biaya. Sinergi pendapatan adalah sinergi yang meningkatkan pendapatan perusahaan karena perluasan pasar, diversifikasi produksi, kegiatan R&D, dan lain-lain. Sinergi biaya, di sisi lain, adalah realisasi struktur biaya yang lebih rendah karena merger yang meningkatkan skala ekonomi, membuka akses ke teknologi baru, dan menghilangkan biaya tertentu.
Diversifikasi
Merger adalah salah satu cara umum untuk mendiversifikasi perusahaan. Sebuah perusahaan dapat melakukan diversifikasi kegiatan bisnisnya dengan memasuki pasar baru dan menawarkan produk atau jasa baru, termasuk manajemen risiko untuk mengurangi kemungkinan kerugian dalam bisnis perusahaan.
Meningkatkan aset dan pendanaan
Suatu perusahaan melakukan penggabungan juga sebagai bentuk pelestarian aset tertentu yang sulit diperoleh. Hal ini biasanya berkaitan dengan teknologi.
Alasan pajak
Perusahaan yang menghasilkan pendapatan kena pajak yang tinggi dapat digabung dengan perusahaan yang mengkompensasi kerugian pajak yang signifikan. Dalam hal penggabungan, jumlah kewajiban pajak dari perusahaan yang dikonsolidasikan lebih kecil dari kewajiban pajak perusahaan ketika didirikan secara independen.
Baca juga: Siklus Akuntansi Adalah| 5 Prinsip Dasar yang Harus Anda Ketahui
Jenis-jenis Aktivitas Merger
Setelah mengetahui pengertian dan tujuan dari penggabungan perusahaan, Anda perlu mengetahui jenis-jenis dari aktivitas penggabungan beberapa perusahaan ini. Merger dapat terbentuk dengan beberapa jenis cara sesuai dengan bentuk dan kategori suatu perusahaan. Berikut ini adalah beberapa jenis merger, antara lain:
Merger horizontal
Penggabungan dua atau lebih perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang sama. Keduanya memiliki pangsa pasar yang sama, produk/jasa yang sama bahkan manajemen yang sama.
Merger vertikal
Penggabungan usaha jenis ini merupakan penggabungan beberapa perusahaan dengan bidang tanggung jawab yang berbeda. Satu perusahaan bertindak sebagai pemasok ke perusahaan lain. Sedangkan perusahaan lain mengurusi proses produksi atau tugas-tugas lainnya. Standarisasi ini memungkinkan perusahaan untuk saling membantu dalam bidang keahliannya.
Merger perluasan pasar
Penggabungan perluasan pasar terjadi perusahaan Anda bergabung dengan perusahaan hasil merger yang menawarkan produk atau layanan yang sama namun beroperasi pada pasar yang terpisah. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa perusahaan yang bergabung memiliki akses ke pasar yang lebih luas. Selain itu, penggabungan akan memastikan basis pelanggan yang lebih besar untuk ekspansi pasar.
Sebagai contoh, Bank Mandiri Tbk adalah perusahaan yang lahir dari penggabungan beberapa perusahaan seperti Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), Bank Bumi Daya (BBD), Bank Impor dan Ekspor Indonesia (Exim) dan Bank Dagang Negara (BDN). setelah menggabungkan beberapa perusahaan tersebut, Bank Mandiri secara resmi berdiri pada Oktober 1998 dan empat bank asli mulai berfungsi secara efektif sebagai bank gabungan pada pertengahan 1999.
Baca juga: Software Akuntansi untuk Kelola Pembayaran Digital pada Bisnis Anda!
Merger perluasan produk
Jenis ini terjadi ketika suatu perusahaan yang berbisnis dengan suatu produk dalam kategori sama serta beroperasi pada pasar yang sama juga. Jenis penggabungan ini memungkinkan perusahaan Anda untuk mengelompokkan produk dan memiliki akses yang lebih baik.
Contoh kasus dari jenis ini adalah akuisisi Mobilink Telecom Inc. dari Broadcom. Broadcom akan memproduksi chip perangkat keras dan sistem untuk jaringan area pribadi Bluetooth untuk LAN nirkabel. Mobilink Telecom Inc. memproduksi desain produk ponsel yang menggabungkan teknologi Sistem Global untuk Komunikasi Seluler. Tujuan produk Mobilink Telecom Inc. akan melengkapi produk nirkabel Broadcom.
Merger Konglongmerat
Jenis ini adalah contoh cocok bagi perusahaan yang tidak berada pada bidang yang sama. Jenis ini merupakan penggabungan perusahaan antara beberapa perusahaan yang tidak berhubungan langsung satu sama lain. Aktivitas penggabungan ini akan menciptakan perusahaan besar dengan bidang usaha yang berbeda.
Manfaat dan Kekurangan Merger
Bagi Anda yang mempertimbangkan aktivitas harus tetap pertimbangkan manfaat dan kekurangannya. Adapun manfaat penggabungan antara lain untuk meningkatkan efisiensi dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, mengembangkan usaha, dan meningkatkan daya saing perusahaan atau menjadi lebih kompetitif.
Selain itu, kekurangan kegiatan penggabungan ini adalah pembagian tugas dan tanggung jawab yang tidak mudah. Belum lagi Anda harus berurusan dengan investor dan pemegang saham secara bersamaan, apalagi ketika salah satu perusahaan berada dalam situasi keuangan yang tidak sehat.
Dasar Hukum Merger di Indonesia
Para perusahaan melakukan merger tidak semata-mata hanya berlandaskan perjanjian dan kesepakatan bersama namun aktivitas penggabungan ini memiliki landasan dasar hukum dari negara, antara lain:
- Undang-Undang No.40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (UUPT)
- Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 1998 Tentang penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan Perseroan Terbatas
- Peraturan Pemerintah No.57 Tahun 2010 Tentang Penggabungan atau Peleburan Badan usaha dan pengambilalihan saham perusahaan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.
Baca juga: Software Manajemen Akuntansi Terbaik bagi Perusahaan Anda
Kesimpulan
Tindakan merger ini nyatanya dapat menjadi solusi untuk mengembangkan bisnis Anda agar menjadi lebih baik. Namun sebelum Anda ingin menerapkannya bagi perusahaan Anda, pertimbangkanlah kesehatan keuangan bisnis Anda serta kesehatan keuangan bisnis yang Anda rencanakan untuk bergabung dengan Anda. Untuk memeriksa serta mengetahui hal tersebut, Anda dapat memeriksanya melalui laporan keuangan bisnis Anda dan perusahaan tersebut.
Demi mencegah kesalahan dalam pembukuan dan mungkin akan berimbas pada laporan keuangan, cobalah gunakan Software Akuntansi Terbaik untuk Enterprise dari HashMicro untuk bisnis Anda. Sistem yang dapat membantu dalam pengelolaan arus kas, pembuatan laporan keuangan, hingga pembuatan faktur secara otomatis. Ingin mengetahui lebih lanjut? Anda dapat mengikuti demo gratis dari kami. Coba sekarang!