Penerapan ERP di PT Pertamina pada Industri pertambangan merupakan salah satu sektor industri yang berkontribusi besar terhadap devisa negara. Indonesia memiliki banyak sumber daya alam, mulai dari minyak bumi, gas, batubara, timah, emas, nikel hingga tembaga. Dalam pasar internasional, sektor pertambangan memberikan kontribusi yang signifikan untuk menghasilkan devisa negara melalui kegiatan ekspor.
Tidak hanya berdampak baik pada devisa, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga senantiasa mengupayakan pemanfaatan produk pertambangan di dalam negeri.
Pendirian PT Pertamina merupakan salah satu upaya pemerintah dalam memaksimalkan sektor pertambangan dalam negeri. Upaya ini ternyata membuahkan hasil, PT Pertamina kini menjadi salah satu perusahaan energi terbesar di Indonesia.
Mengenal PT Pertamina sebagai Perusahaan Energi Terbesar di Indonesia
Pertamina adalah perusahaan energi yang telah berdiri lebih dari enam dekade. PT Pertamina bertujuan untuk memaksimalkan proses eksplorasi, produksi hingga penyaluran energi ke seluruh Indonesia, termasuk wilayah perbatasan terpencil. Tidak heran jika Pertamina kini menjadi perusahaan lokal terbesar di sektor energi.
Akan tetapi, meskipun telah menjadi perusahaan yang sukses, PT Pertamina masih menghadapi banyak kendala yang berkaitan dengan kegiatan operasional bisnisnya. Seperti yang telah diketahui, proses kerja pertambangan minyak bumi melibatkan banyak tahapan dan membutuhkan banyak SDM sehingga membuat perusahaan kewalahan dalam mengelola bisnisnya.
Proses Kerja Pertambangan Minyak Bumi di PT Pertamina
Proses kerja pertambangan minyak bumi di Pertamina dimulai dengan penelitian untuk menemukan lokasi potensial dengan kandungan minyak yang berlimpah. Setelah menemukan lokasi yang tepat, tahap selanjutnya adalah eksplorasi.
Tahap eksplorasi sendiri dilakukan dengan mengebor sumur di berbagai titik sekitar lokasi untuk mencari informasi mengenai posisi minyak.
Jika lokasi tersebut menguntungkan, maka tim Pertamina akan membuat sumur pengembangan guna memproduksi minyak bumi. Tahap ini memanfaatkan instrumen rig yang berfungsi menaik-turunkan pipa pengeboran ke dalam sumur.
Rig dapat digunakan untuk pengeboran di darat maupun di laut. Selanjutnya, tim akan mengalirkan hidrokarbon ke permukaan sumur untuk menahan tekanan dari dalam bumi sehingga minyak bumi dapat mengalir secara natural.
Akan tetapi, jika tekanan di dalam bumi berkurang, maka diperlukan reservoir untuk mengangkatnya ke permukaan. Reservoir minyak bumi dan gas terbagi ke dalam tiga jenis berdasarkan mekanisme pergerakannya, yaitu solution gas drive, water drive, dan gas cap drive.
Selain reservoir, tim juga membutuhkan teknologi enhanced oil recovery, seperti injeksi air, injeksi gas alam, chemical injection, dan proses pemanasan thermal. PT Pertamina membutuhkan teknologi ini untuk mempertahankan tekanan reservoir dalam mengeluarkan minyak bumi dari sumur bor.
Pentingnya Penerapan ERP di PT Pertamina sebagai Upaya Mengoptimasi Proses Kerja Pertambangan
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, dapat dipahami bahwa PT Pertamina mempunyai proses kerja yang panjang dan rumit dalam memproduksi bahan bakar siap pakai, mulai dari mencari lokasi dengan kandungan minyak yang berlimpah, mengebor sumur di sekitar titik lokasi hingga mengalirkan cairan hidrokarbon untuk menahan tekanan bumi.
Alur kerja berlapis inilah yang membuat perusahaan energi seperti Pertamina membutuhkan suatu solusi yang dapat mengefisiensi proses kerja mereka. Salah satu solusi yang dapat menjadi pertimbangkan untuk mengoptimasi alur kerja PT Pertamina adalah memanfaatkan software tambang.
Penerapan ERP di PT Pertamina tentu dapat membawa banyak manfaat, serupa dengan manfaat yang diperoleh dalam industri Manufaktur elektronik, antara lain membuat perusahaan jadi memiliki kendali penuh atas proyek, membantu mengelola aset secara efektif, menyederhanakan proses keuangan hingga mengefisiensi manajemen staf.” Berikut penjelasan lebih lengkapnya tentang manfaat penerapan ERP bagi PT Pertamina.
1. Kendali penuh atas proyek
Penerapan ERP di PT Pertamina berperan dalam membantu tim untuk memonitor dan mengontrol semua proyek yang sedang berlangsung secara efektif. Sebab, ERP system memungkinkan perusahaan untuk melacak progress proyek, mengelola jadwal, dan membuat laporan proyek yang akurat serta tepat waktu.
Tidak hanya itu, kendali perusahaan akan proyek juga mencakup budget proyek, mulai dari cost center accounting, cost element accounting, dan analisa profit. Hal ini dapat membantu manajemen untuk mengidentifikasi permasalahan pada budget dan melakukan tindakan perbaikan dengan cepat.
2. Mengelola aset secara efektif
Selain memantau proyek, penerapan ERP di PT Pertamina juga membantu pengelolaan aset perusahaan, termasuk peralatan dan inventaris. Dengan menerapkan ERP, perusahaan dapat memantau penggunaan aset dan melakukan pemeliharaan secara teratur.
Dalam hal ini, ERP membantu pengelolaan atas keseluruhan fixed assets, meliputi proses asset accounting traditional, technical assets management sampai ke investment controling. Dengan demikian, PT Pertamina dapat memperpanjang umur pakai aset dan mengoptimalkan penggunaannya sehingga dapat menghemat biaya perusahaan.
3. Menyederhanakan prosedur keuangan
Selanjutnya, ERP juga dapat membantu PT Pertamina dalam mengotomatisasi prosedur keuangan, termasuk akuntansi dan pengelolaan anggaran. Hal ini dapat mempercepat proses akuntansi, mengurangi potensi human error, serta dapat memberikan informasi keuangan yang akurat dan tepat waktu.
Dengan penerapan ERP, PT Pertamina dapat mengoptimalkan proses keuangan dan menghemat anggaran biaya proyek. Selain itu, akurasi perhitungan keuangan pun dapat meningkat karena penggunaan ERP mampu mengeliminasi faktor kesalahan akuntansi akibat human error.
Selain itu, data-data keuangan yang terdapat di sistem ERP bisa memberikan masukan ke business intelligence. Sebab, penerapan sistem ERP untuk tujuan keuangan mencakup pencatatan standard accounting cash management (treasury), general ledger, dan laporan konsolidasi. Dengan demikian, pencatatan arus minyak dan implementasi inter company transaction (ICT) pun jadi lebih baik.
4. Mengefisiensi manajemen staf
Yang terakhir, penerapan ERP di PT Pertamina membawa manfaat berupa otomatisasi proses bisnis dan mengurangi tugas-tugas administratif yang berulang. Dengan demikian, staf pun dapat fokus pada tugas-tugas yang lebih penting sehingga proses kerjanya jadi lebih efisien.
Software ERP juga mampu mengintregasikan proses-proses HR mulai dari aplikasi pendaftaran, administrasi pendaftaran, administrasi pegawai, manajemen waktu, budget perjalanan hingga pembayaran gaji pegawai. Dengan demikian, PT Pertamina pun terbantu dalam memonitor KPI ratusan karyawan sekaligus.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat diperoleh kesimpulan bahwa pertambangan merupakan sektor industri yang penting bagi perekonomian Indonesia, terutama dalam hal menghasilkan devisa negara. PT Pertamina sebagai salah satu perusahaan energi terbesar bertanggung jawab dalam memaksimalkan proses eksplorasi, produksi hingga penyaluran energi ke seluruh Indonesia.
Namun, PT Pertamina menghadapi banyak kendala dalam proses kerja pertambangan minyak bumi yang melibatkan banyak tahapan dan membutuhkan banyak tenaga, serupa dengan tantangan yang dihadapi oleh Garuda Indonesia sebelum menerapkan ERP Penerbangan. Oleh karena itu, Pertamina memerlukan solusi yang dapat mengefisiensikan proses kerjanya, seperti memanfaatkan Software Tambang dari HashMicro. Penerapan ERP memberikan banyak manfaat, mulai dari kendali penuh atas proyek hingga efisiensi manajemen staf.
Secara keseluruhan, penerapan ERP di PT Pertamina dapat membantu perusahaan dalam mengoptimalkan proses kerja pertambangan dan meningkatkan efisiensi operasional sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan mengurangi biaya yang terkait dengan proses bisnis.
Segera dapatkan demo gratis bila Anda tertarik untuk mengoptimasikan bisnis Anda dengan software tambang.