Pernahkah Anda mendengar tentang ERP open source? ERP open source adalah perangkat lunak ERP yang dapat diakses, digunakan, dan didistribusikan secara bebas oleh pengguna. Selain itu, ERP ini dapat Anda kembangkan secara kolaboratif oleh komunitas pengembang dan pengguna yang terlibat.
Dengan kode sumber yang terbuka, perusahaan dapat memodifikasi dan mengembangkan ERP tanpa harus bergantung pada fitur-fitur yang aplikasi sediakan. Maka dari itu, perusahaan harus siap dan menyediakan tenaga ahli untuk bisa mengembangkan sistem sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Apa itu ERP Open Source?
Pada dasarnya, ERP open source adalah sebuah sistem yang membantu perusahaan mengatur berbagai macam informasi dan kegiatan bisnis. ERP biasanya tersedia dalam bentuk aplikasi yang sudah terancang modul dan fiturnya. Akan tetapi, beberapa fitur terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Maka dari itu, ERP ini menjadi alternatif bagi perusahaan yang menginginkan fitur personal.
Perangkat lunak ini merujuk pada ERP yang bersifat terbuka dan dapat diakses serta dimodifikasi oleh siapa saja. Dalam konteksnya, kode program yang digunakan untuk membuat perangkat lunak tersedia untuk diakses dan digunakan secara gratis oleh pengguna lain. Selain itu, Perangkat lunak ini juga dikembangkan dan dikelola secara kolaboratif oleh pihak ERP dan pengguna yang terlibat.
Namun, penting untuk Anda ingat bahwa keputusan untuk menggunakan atau tidak menggunakan open source harus dilakukan setelah pertimbangan matang mengenai kebutuhan dan kemampuan untuk memanfaatkan dan mengelola perangkat lunak ini.
Apa Alasan Perusahaan Menggunakan Aplikasi Open Source ERP?
Software Open Source ERP memiliki berbagai keunggulan yang dapat menarik banyak pengguna untuk mengimplementasikan perangkat lunak ini pada perusahaan mereka. Dengan software ini, pengguna dapat menghemat biaya pengeluaran dalam jangka waktu yang panjang melalui opsi bebas lisensi. Melalui perangkat ini, pengguna juga memiliki akses yang mudah terhadap data dan informasi penting yang terbarui secara real-time.
Melalui hal-hal tersebut, kegiatan operasional bisnis dapat berjalan lebih lancar karena sistem ini sudah terotomatisasi. Dan pada akhirnya, kegiatan pencatatan akhir atau pembuatan laporan dapat berjalan lebih lancar, sehingga kualitas pelaksanaan bisnis dapat mengalami peningkatan yang signifikan.
Jenis Open Source
Beberapa jenis software jenis source memiliki ciri-ciri yang berbeda, dan berikut adalah beberapa di antaranya.
- Commercial Software
Software komersial adalah jenis software yang tersedia secara komersial dan memiliki hak cipta oleh developer. Pengguna tidak akan mendapat akses ke kode sumber kecuali mereka membayar hak lisensi pengguna. Setelah membayar hak lisensi, pengguna dapat mengakses kode sumber dan menggunakan software tersebut secara bebas. - Free Software
Free software adalah software yang dapat pengguna akses dan modifikasi secara gratis. Walaupun istilah ’free’ dan “open source” sering perusahaan gunakan bersamaan, namun keduanya memiliki perbedaan. Kriteria software open source menekankan pada modifikasi perangkat lunak serta konsekuensi dari mengubah lisensi, kode sumber, dan juga distribusi di dalamnya.
Contoh Software Open Source
Berikut adalah beberapa contoh software dan sistem operasi open source serta perbandingannya dengan software berbayar:
- Sistem Operasi Berlisensi OSS
Beberapa contoh sistem operasi meliputi UNIX, Linux, dan berbagai turunan Linux seperti Debian, Slackware, SuSE, dan RedHat. Sementara itu, sistem operasi berbayar atau close source yang umum perusahaan gunakan adalah Microsoft Windows dan Mac OS. - Software Grafis Berlisensi OSS
Beberapa contoh aplikasi untuk grafis meliputi Digikam, GIMP, InkScape, serta Abhishek’s GLIMPSE dan Digikam. Sementara itu, beberapa contoh aplikasi grafis berbayar atau close source meliputi Adobe Photoshop dan Microsoft Office. - Software Pengolah Kata Berlisensi OSS
LibreOffice dan OpenOffice adalah contoh software pengolah kata dengan lisensi. Sementara itu, Microsoft Office merupakan contoh software pengolah kata berbayar atau close source. - Sistem Operasi untuk Smartphone Berlisensi OSS
Android dan Firefox OS adalah contoh sistem operasi untuk smartphone Software. Sementara itu, Windows Phone dan iOS merupakan contoh sistem operasi smartphone berbayar.
Baca juga: 21 Software ERP Terbaik di Indonesia Tahun 2023
Keunggulan dan Kelemahan ERP Open Source
Sebagai sistem yang memiliki banyak manfaat dalam menjalankan bisnis, sistem ini juga memiliki beberapa kelemahan. Sebagai pebisnis Anda perlu mengetahui apa saja keunggulan dan kelemahan ERP Open Source saat menerapkan sistem tersebut. Untuk lebih jelasnya, simak pembahasannya berikut ini!
Keunggulan menggunakan sistem ERP
Menggunakan ERP system Open Source memiliki beberapa keunggulan yang dapat memberikan manfaat bagi perusahaan. Pertama, sistem tersebut memberikan fleksibilitas dan skalabilitas yang tinggi dalam mengelola proses bisnis perusahaan. Hal ini membuat perusahaan dapat menyesuaikan dan mengubah modul-modul sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka.
Sistem ini memberikan akses ke komunitas pengembang yang besar dan aktif. Hal ini memungkinkan membantu perusahaan dalam mengembangkan fitur tambahan dan memperbaiki bug pada sistem. ERP open source juga dapat membantu perusahaan menghemat biaya. Perusahaan tidak perlu membayar biaya lisensi atau biaya tambahan untuk fitur tambahan yang tidak dibutuhkan.
Sistem ini juga memungkinkan perusahaan untuk memiliki kontrol penuh atas sistem. Hal ini termasuk integrasi dengan sistem lain, perubahan kode, dan pengembangan fitur sesuai kebutuhan bisnis. Oleh karena itu,sistem ini merupakan solusi yang sangat menguntungkan bagi perusahaan. Sehingga dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya operasional mereka
Kelemahan menggunakan sistem ERP open source
Dalam menggunakan ERP open source selain memiliki beberapa keunggulan yang perlu perusahaan perhatikan juga kelemahannya. Tidak ada jaminan atas fitur yang tersedia, perusahaan harus mempertimbangkan risiko mereka sendiri dalam menggunakannya. Selanjutnya, pengembangan dan perbaikan bug pada sistem tersebut dapat memakan waktu lebih lama.
Perusahaan mungkin perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk melatih karyawan dalam penggunaan sistem tersebut. Hal tersebut mungkin berbeda dengan sistem yang sudah mereka gunakan sebelumnya.
Karena sistem tersebut dapat mudah terakses oleh siapa saja, perusahaan harus memperhatikan keamanan dan privasi data mereka dengan cermat. Salah satu contoh software ERP yang mengadopsi sistem open source ini adalah Odoo. Selain itu, software Odoo di Indonesia juga mengandalkan jaringan Odoo partner Indonesia untuk mendistribusikan dan mengimplementasikan produknya.
Kesimpulan
Dalam era digital saat ini, ERP open source menjadi pilihan bagi perusahaan yang ingin mengembangkan ERP secara personal. Berbanding terbalik dengan ERP open source, ERP berbasis cloud lebih cocok untuk Anda yang menginginkan aplikasi yang sudah terancang sempurna oleh profesional. Perusahaan dan karyawan dapat langsung mengimplementasikan ERP tersebut dan menggunakannya.
Apabila Anda tertarik dengan software ERP berbasis cloud yang dikembangkan secara in house, Anda dapat menggunakan HashMicro sebagai solusi cloud ERP terbaik untuk perusahaan yang mencari sistem terintegrasi, mudah untuk karyawan gunakan, memiliki fitur yang lengkap, hingga dapat Anda kustomisasi. Apabila Anda tertarik, Anda dapat mencoba demo secara gratis.