Untuk dapat mengetahui kualitas produk dari suatu perusahaan produksi, tentunya manajemen perusahaan perlu melakukan suatu analisis produk. Analisis yang umumnya berlaku yaitu analisis rantai nilai atau value chain. Kegiatan analisis tersebut merupakan salah satu upaya manajemen hubungan pelanggan untuk memahami bagaimana suatu bisnis menciptakan nilai bagi para pelanggannya. Untuk mengoptimalkan hal ini perusahaan dapat menggunakan bantuan Software CRM. Sistem ini akan mengotomatiskan pemeriksaan kontribusi dari aktivitas-aktivitas yang berbeda dalam bisnis terhadap nilai tersebut.
Rantai nilai atau value chain adalah strategi untuk memandang suatu bisnis dan dipandang sebagai rangkaian kegiatan yang mengubah input menjadi output yang bernilai bagi pelanggan. Konsep ini menyediakan suatu kerangka kerja untuk memvisualisasikan bagaimana perusahaan dapat menambah nilai. Jika berhasil, hal ini tentunya dapat menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi bagi perusahaan. Kesimpulannya, aktivitas dalam rantai nilai berkontribusi untuk menambah nilai lebih. Rantai ini mencakup aktivitas yang terjadi sebagai akibat dari hubungan pemasok dan konsumen. Analisis rantai nilai juga dapat membantu manajer untuk memahami posisi perusahaan pada nilai ini untuk lebih unggul dari kompetitor.
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Pentingnya Value Chain untuk Perusahaan
Value Chain sangat penting bagi perusahaan karena mampu mengidentifikasikan dan menghubungkan berbagai aktivitas strategik di perusahaan. Sifat Value Chain tergantung pada sifat industri dan berbeda-beda untuk perusahaan manufaktur, perusahaan jasa dan organisasi yang tidak berorientasi pada laba. Analisis Value Chain dapat membantu manajer perusahaan untuk memahami posisi perusahaan pada rantai nilai produk, sehingga dapat meningkatkan keunggulan kompetitif. Pendekatan Analisis Value Chain dan Value Coalitions merupakan pendekatan terbaik dalam membangun nilai perusahaan kearah yang lebih baik.
Selain itu dengan value chain perusahaan dapat memaksimalkan keuntungan dengan menciptakan nilai pada setiap aktivitas. Hal tersebut memungkinkan perusahaan untuk memperoleh keunggulan kompetitif dan mempertahankannya dari waktu ke waktu. Keunggulan kompetitif tersebut berupa kemampuan yang perusahaan peroleh melalui karakteristik dan sumber daya suatu perusahaan, demi mencapai kinerja yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain pada industri atau pasar yang sama.
Kerangka value chain memiliki dua syarat untuk dapat perusahaan gunakan sebagai salah satu alat analisis manajemen biaya. Hal ini tentunya memungkinkan perusahaan untuk mengambil keputusan strategis dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat. Beberapa syarat-syarat tersebut adalah:
-
-
- Data biaya setiap aktivitas sebagai pendukung analisis value chain
- Informasi untuk mendukung analisis product life cycle (daur hidup produk)
-
Baca juga: Hybrid ERP System, Pengertian dan Manfaatnya Untuk Bisnis
Fungsi Penerapan Value Chain adalah
Fungsi utama dari penerapan rantai nilai yakni untuk meningkatkan keuntungan perusahaan dengan meminimalisir biaya produksi suatu perusahaan. Selain itu, value chain juga berfungsi bagi produk untuk meningkatkan value dan pemanfaatan yang akan perusahaan produksi. Fungsi lain dari value chain antara lain:
-
-
- Mempertahankan loyalitas dengan terus menciptakan nilai yang unggul
- Mengidentifikasi aktivitas-aktivitas dalam sistem produksi sehingga kita dapat mengetahui kelemahan dan kekurangan aktivitas yang terdapat dalam perusahaan
- Perusahaan mendapatkan pemasukan dalam waktu jangka panjang
- Mempermudah perusahaan untuk penelitian dan pengembangan terhadap produk
- Membantu merancang produk sehingga produk berkualitas dan proses pemasarannya lancar
- Membantu perusahaan dalam proses produksi terutama terkait efisiensi biaya dan jumlah produk
- Meningkatkan peluang pasar dan proses penjualan produk
- Memfokuskan pada area kunci di mana penciptaan nilai bisa dimaksimalkan
-
Baca juga: 21 Rekomendasi Software ERP Terbaik di Indonesia Tahun 2023
Pengelompokan Jenis Value Chain
Analisis rantai nilai merupakan strategi yang dapat berguna bagi perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan menjadi lebih baik. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk lebih fokus pada rencana strategis dalam mendapatkan keunggulan kompetitif. Analisis rantai nilai terbagi menjadi dua kegiatan berikut:
1. Primary activities
Yang dimaksud kegiatan primer pada value chain merupakan seluruh kegiatan usaha yg membentuk nilai atau manfaat bagi para pelanggan dan menyajikan sesuatu yang sanggup menampakan keistimewaan perusahaan terhadap pasar. Aktivitas primer ini dapat kita cermati sebagai aktivitas krusial pada menjalankan usaha. Berikut ini aktivitas perusahaan yg masuk kategori kegiatan primer:
-
-
- Logistik masukan (inbound logistics), yaitu aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan penerimaan, penyimpanan, dan menyebarkan masukan.
- Logistik keluaran (outbound logistic), yaitu aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan penyebaran produk atau jasa kepada pelanggan.
- Operasi (operation), yaitu aktivitas yang mentransformasikan masukan menjadi keluaran berupa produk akhir.
- Pemasaran dan penjualan (marketing and sales), yaitu kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran dan penjualan seperti promosi dan sebagainya.
- Layanan (service), yaitu kegiatan yang berhubungan dengan penyediaan layanan untuk meningkatkan pemeliharaan produk seperti pelatihan, perbaikan, dan perawatan.
-
2. Support activities
Aktivitas pendukung merupakan aktivitas yang dapat membantu operasional perusahaan secara keseluruhan. Caranya yaitu dengan menyediakan infrastruktur sehingga aktivitas primer dapat berjalan secara berkelanjutan. Berikut ini beberapa kegiatan yang masuk kategori aktivitas pendamping:
-
-
- Infrastruktur perusahaan (firm infrastructure), adalah kegiatan yang terkait dengan biaya serta aset dan berhubungan dengan manajemen umum, akuntansi, keuangan, keamanan, dan keselamatan sistem informasi.
- Pengadaan (procurement), adalah kegiatan yang terkait dengan cara memperoleh sumber daya. Contohnya fungsi pembelian yang berguna dalam rantai nilai perusahaan.
- Pengembangan teknologi (technology development), adalah kegiatan yang terkait biaya dengan produk, perbaikan proses, perancangan peralatan, pengembangan perangkat lunak komputer, sistem telekomunikasi, kapabilitas basis data baru hingga pengembangan dukungan sistem berbasis komputer.
- Manajemen sumber daya manusia (human resources management), adalah kegiatan yang berkaitan dengan penerimaan, pelatihan, pengembangan, dan kompensasi untuk semua tipe personel, termasuk mengembangkan tingkat keahlian pekerja.
-
Strategi Value Chain
Ada beberapa pendekatan berbeda untuk metode analisis rantai nilai ini. Pendekatan analitis bergantung pada keunggulan kompetitif apa yang ingin diciptakan perusahaan, yaitu keunggulan biaya atau keunggulan diferensiasi. Berikut ini merupakan penjelasan dan langkah umumnya:
1. Keunggulan bersaing (competitive advantage)
Strategi keunggulan bersaing merupakan suatu kemampuan dalam perusahaan pada menerima laba hemat terhadap keuntungan yang mampu Anda peroleh dari kompetitor pada pasar pada industri yg sama. Keberhasilan suatu perusahaan ini dapat kita ukur menggunakan daya saing strategis dan juga profitabilitas yang tinggi. Perusahaan yg memiliki keunggulan kompetitif ini berarti bisa tahu adanya perubahan struktur pada pasar serta menentukan taktik pemasaran yg lebih efektif.
2. Keunggulan biaya (cost advantage)
Pendekatan ini berfungsi ketika sebuah perusahaan kompetitif secara ekonomi dan ingin memahami akar penyebab kekuatan dan kelemahannya dan faktor-faktor yang mendorong biaya tersebut. Perusahaan mengidentifikasi setiap aktivitas dan biayanya, kemudian mengidentifikasi peluang untuk mengurangi biaya produksi.
3. Diferensiasi (differentiation advantage)
Pendekatan ini cocok untuk perusahaan yang ingin menciptakan produk dan layanan yang menonjol pada pasar. Contohnya adalah Apple, Google dan Starbucks. Perusahaan mengidentifikasi aktivitas penciptaan nilai pelanggan, mengevaluasi strategi diferensiasi, dan melangsungkan diferensiasi yang berkelanjutan.
Kesimpulan
Menurut penjelasan sebelumnya, analisis value chain yang perusahaan terapkan berguna untuk mampu bersaing lebih baik dari perusahaan lain dan mampu melakukan sesuatu yang tidak dapat perusahaan lain lakukan. Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan setiap aktivitas-aktivitas dalam rantai produksi yang umumnya adalah analisis internal perusahaan.
Untuk mempermudah pengelolaan setiap aktivitas dalam perusahaan, Anda dapat menggunakan bantuan Software ERP dari HashMicro. Software ini dapat membantu Anda untuk meningkatkan value dan mempertahankan loyalitas pelanggan, serta mengefisiensikan proses bisnis dan mendorong pertumbuhan perusahaan Anda secara signifikan. Unduh skema perhitungan harga software HashMicro untuk mendapatkan gambaran harganya. Daftar sekarang dan dapatkan demo gratis!