Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Ingin Demo Gratis?

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami
6281222846776
×

Nadia

Active Now

Nadia

Active Now

Chapter Selanjutnya

Daftar Isi:

    Chapter Berikutnya

      Pahami Jurnal Penjualan dan Jenisnya untuk Manajemen Bisnis!

      Semua perusahaan ritel pastinya memiliki bisnis utama yang melakukan pembelian dan penjualan secara berkelanjutan. Tentunya, tidak semua transaksi jual beli tersebut dapat dilakukan secara tunai dan manual.

      Oleh karena itu, penting bagi bisnis untuk menggunakan sebuah sistem penjualan untuk mengotomisasikan penjualan, serta menggunakan jurnal penjualan dan pembelian.

      Jurnal belanja dan jurnal penjualan khusus ini memudahkan kita untuk memasukkan dan membuat laporan keuangan. Sehingga perlu dilakukan pencatatan secara cermat, akurat, baik dan benar.

      Anda tentunya perlu menggunakan software akuntansi dari HashMicro untuk mempermudah pengelolaan jurnal dalam bisnis Anda. Simak artikel berikut untuk penjelasan lebih lengkap.

      Key Takeaways

      • Dalam bisnis ritel, transaksi jual beli secara manual tidaklah efisien. Oleh karena itu, penggunaan sistem penjualan dan pencatatan jurnal penjualan menjadi penting untuk mengotomatisasi proses penjualan dan pencatatan keuangan.
      • Jurnal penjualan adalah catatan khusus yang mencatat transaksi penjualan dalam siklus akuntansi. Ini memungkinkan pencatatan transaksi penjualan secara terperinci, termasuk tanggal transaksi, nomor faktur, nama pelanggan, jumlah penjualan, dan akun yang terlibat.
      • Terdapat empat jenis utama jurnal penjualan: tunai, kredit, diskon penjualan, dan retur/potongan penjualan. Setiap jenis mencatat transaksi penjualan dengan metode yang berbeda, seperti tunai, kartu kredit, diskon, dan retur barang.
      • Penggunaan software akuntansi seperti yang ditawarkan oleh HashMicro, membantu mengotomatisasi pencatatan jurnal penjualan dan meningkatkan efisiensi dalam mengelola keuangan bisnis.
      Klik untuk Demo Gratis!
      DemoGratis

      Daftar Isi:

        Pengertian Jurnal Penjualan

        Jurnal penjualan adalah jurnal khusus untuk suatu siklus akuntansi yang tugasnya mencatat transaksi penjualan. Kita dapat menggunakan jurnal khusus untuk mencatat dan memposting ke dalam akun untuk di komputerisasi.

        Biasanya informasi yang disimpan dalam jurnal penjualan untuk setiap transaksi, antaranya; (1) Tanggal transaksi, (2) Nomor rekening, (3) Nama Pelanggan, (4) Nomor faktur Jumlah penjualan (debit akun piutang dagang dan kredit akun penjualan).

        jurnal penjualan

        Pada umumnya, hanya piutang yang tercatat dalam jurnal penjualan. Artinya, transaksi tunai tidak tercatat dan transaksi tunai akan masuk ke dalam jurnal penerimaan kas. Namun, pada kenyataannya, mungkin masih banyak menggunakan akun jurnal tersebut untuk mencatat penjualan tunai.

        Jika Anda ingin melihat dan melihat saldo yang  tercatat dalam buku besar, Anda dapat menelusuri jurnal. Anda dapat menggunakan nomor faktur yang tercantum untuk mengakses salinan faktur.

        Untuk memudahkan pengelolaan faktur di perusuhaan, Anda dapat menggunakan sistem e-invoicing yang terintegrasi dengan aplikasi pencatatan penjualan untuk melacak faktur secara otomatis.

        Semakin banyak dan rumit transaksi tersebut, sehingga perusahaan memerlukan sistem pencatatan yang baik. Sistem pencatatan tersebut kita kenal sebagai sistem akuntansi. Sistem itu terus bergulir dari waktu ke waktu sehingga membentuk suatu siklus yang disebut siklus akuntansi.

        Jenis-jenis Jurnal Penjualan

        Secara umum ada 4 (empat) jenis jurnal penjualan, dan penjelasannya sebagai berikut:

        1. Tunai

        Tentunya, Perusahaan dapat menjual barang secara tunai maupun kredit. Penjualan tunai biasanya masuk ke mesin kasir dan akan tercatat dalam akun-akun. 

        Berikut ini adalah contoh ilustrasinya dengan metode perpetual:

        Dapat kita asumsikan bahwa pada tanggal 11 November 2021, PT HashMicro menjual barang seharga Rp 3.000.000.

        Transaksi penjualan ini dapat tercatat sebagai berikut:

        (Debet) Kas  = Rp 3.000.000

        (Kredit) Penjualan = Rp 3.000.000

        Dalam sistem persediaan perpetual, harga pokok penjualan serta pengurangan jumlah persediaan wajib tercatat juga. Dengan ini, akun persediaan menunjukkan jumlah persediaan yang belum terjual.

        Asumsikanlah bahwa harga pokok penjualan pada tanggal 12 November  2021 adalah Rp1.000.000.

        Jurnal untuk mencatat harga pokok penjualan dan pengurangan dalam persediaan seperti berikut ini:

        (Debit) Harga Pokok Penjualan = Rp1.000.000

        (Kredit) Persediaan = Rp1.000.000

        Penjualan yang menggunakan kartu kredit nantinya diproses oleh badan kliring yang menghubungkan bank penerbit kartu kredit. Misalnya Kartu Kredit BCA, Bank Mandiri.

        Bank itulah yang nanti bakal mentransfer uang tunai hasil penjualan ke rekening bank peritel. Jadi, jika pembeli membayar secara tunai maupun menggunakan kartu kredit untuk membayar pembelanjaannya, penjualan akan tercatat seperti yang saya tunjukkan di atas.

        Beban pemrosesan yang badan kliring atau bank penerbit kartu kredit keluarkan, besarnya sekitar 2-3% dari angka transaksi penjualan.

        Berikut ini adalah cara mencatat beban kartu kredit secara periodik:

        (Debet) Beban kartu kredit = Rp60.000

        (Kredit) Kas = Rp60.000

        Baca juga: 5 Fitur Aplikasi Akuntansi yang Paling Banyak Dicari Perusahaan

        2. Kredit

        Jurnal penjualan kredit adalah catatan jurnal yang fungsinya untuk mencatat jenis transaksi penjualan kredit. Penjual biasanya mencatat penjualan sebagai debit pada akun Piutang Usaha atau Piutang Dagang dan kredit. Risiko dari penjualan secara kredit, akan terlihat di jurnal wesel tagih dan wesel bayar.

        Perhatikan pencatatannya dengan metode perpetual di bawah ini:

        Jurnal penjualan secara kredit senilai Rp500.000 dan harga pokok penjualan Rp250.000 untuk PT HashMicro adalah berikut ini:

        (Debit) Piutang Usaha = Rp500.000

        (Kredit) Penjualan = Rp500.000

        (Debit) Harga Pokok Penjualan = Rp250.000

        (Kredit) Persediaan = Rp250.000

        Baca juga: Apa Saja Manfaat Software Akuntansi bagi Bisnis Anda?

        download skema harga software erp
        download skema harga software erp

        3. Jurnal diskon penjualan

        Syarat dalam suatu penjualan biasanya tertera dalam faktur penjualan yang dikirim kepada pembeli. Syarat dalam suatu pembayaran yang disepakati oleh kedua belah pihak, pembeli dan penjual disebut syarat kredit (credit term). Jika pembayaran terjadi ketika pengiriman barang, maka syaratnya adalah tunai atau tunai bersih.

        Sebaliknya, jika pembeli yang boleh mendapat keringanan waktu untuk membayar maka dapat Anda sebut sebagai periode kredit (credit period). Periode kredit biasanya mulai sejak tanggal transaksi penjualan yang tertera dalam faktur.

        Jika pembayaran jatuh tempo setelah tanggal faktur seperti 30 hari, maka syaratnya adalah 30 hari bersih, yang tertulis n/30.

        Sementara pembayaran jatuh tempo di akhir bulan yang sama dengan bulan penjualan, maka syaratnya tertulis sebagai n/eom (end-of-month). Agar mendorong pembeli membayar sebelum jatuh tempo, penjual biasanya menawarkan diskon kepada pembeli tersebut.

        Misalnya, penjual bisa menawarkan diskon 2% jika pembeli membayar dalam kurun waktu 10 hari setelah tanggal faktur.

        Akan tetapi jika pembeli tidak mengambil diskonnya, harga yang tertera di faktur akan jatuh tempo dalam 30 hari. Penulisan syarat ini adalah sebagai 2/10. n/30 dan dibaca sebagai diskon 2% jika dibayar dalam 10 hari, jumlah bersihnya jatuh tempo dalam 30 hari.

        Diskon yang pembeli ambil untuk membayar lebih awal tersimpan sebagai diskon penjualan oleh penjual. Biasanya penjual mencatat diskon penjualan pada akun terpisah. Akun diskon penjualan adalah akun kontra terhadap penjualan.

        Perhatikan ilustrasi jurnal penjualan dengan diskon dan PPN berikut ini:

        Katakan uang tunai penjual terima dalam periode diskon (10 hari) dari penjualan kredit Rp1.500.000 dan PPN sebesar 10%.

        Maka pencatatan jurnal transaksi penjualannya seperti ini:

        1. (Debit) Kas = Rp 1.320.000

        2. (Debit) PPN = Rp 150.000

        3. (Debit) Diskon Penjualan = Rp 30.000

        4. (Kredit) Piutang Usaha = Rp 1.500.000

        4. Jurnal retur dan potongan penjualan

        Barang yang sudah pelanggan beli dapat mereka kembalikan kepada penjual yang merupakan retur penjualan (sales return). Di samping itu, dengan alasan barang rusak, cacat atau alasan lainnya, penjual bisa mengurangi harga barang/pemberian potongan penjualan (sales allowance).

        Jika retur atau potongan penjualan terjadi secara kredit. Penjual biasanya membuat memo kredit atau memorandum kredit (credit memorandum) untuk pembeli yang melakukan retur.

        Memo ini memperlihatkan jumlah dan alasan kredit penjual di dalam akun piutang usaha, yang mana piutang usaha jika terjadi penjualan kredit berarti berkurang jumlahnya. Untuk memudahkan proses ini, Anda dapat mengintegrasikan sistem akuntansi dengan CRM sales  untuk melacak utang dan piutang supaya dapat memastikan arus kas lancar.

        Seperti diskon penjualan, retur dan potongan penjualan bisa mengurangi pendapatan. Karena bisa menambah ongkos kirim barang penjualan serta beban lainnya. Karenakan persediaan selalu diperbarui, penjual menambahkan biaya barang yang dikembalikan dalam akun persediaan.

        Penjual harus mengkredit biaya barang yang pelanggan kembalikan pada akun harga pokok penjualan, karena akun ini didebitkan saat penjualan awal tercatat.

        Baca juga: 20 Rekomendasi Aplikasi Penjualan Barang Terbaik untuk Bisnis Indonesia

        Kesimpulan

        Itulah pembahasan singkat mengenai jurnal penjualan dan beberapa jenisnya. Jurnal jenis ini sangat penting untuk sebuah bisnis karena terjadinya jual-beli yang berkelanjutan sehingga pencatatan arus kas pun perlu Anda perhatikan oleh berbagai pelaku bisnis yang ada.

        Namun, masih banyak perusahaan yang melakukan pencatatan jurnal penjualan secara manual yang kurang efisien dan memakan waktu lama. Pencatatan secara manual ini rentan akan kesalahan yang menghambat proses bisnis Anda karena data tersebut sangat penting bagi keberlangsungan perusahaan.

        Oleh karena itu, Anda memerlukan software akuntansi untuk memudahkan pencatatan jurnal penjualan. Software Akuntansi Hashmicro dapat menjadi pilihan untuk mempermudah pengelolaan keuangan bisnis, terutama mencatat jurnal penjualan.

        Sistem ini dapat melacak keuangan secara terperinci dan membuat laporan keuangan secara instan, sehingga Anda dapat bekerja secara cepat dan efisien.

        Selain itu, software akuntansi dari HashMicro dapat meminimalkan kesalahan perhitungan dan mengotomatiskan pencatatan ribuan transaksi keuangan perusahaan. Dengan bantuan software ini akan menjamin proses bisnis perusahaan Anda yang lancar dan aman.

        Dapatkan demo gratis software accounting HashMicro untuk ketahui lebih lanjut bagaimana solusi kami bisa membantu bisnis Anda.

        Accounting

        Apakah artikel Ini bermanfaat?
        YaTidak
        Accounting

        Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

        Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

        Dipercaya oleh 2,000+ klien

        Rasakan Keajaibannya Sendiri

        Saya Mau Coba Dulu!

        Dipercaya oleh 2,000+ klien