Metode 5S Lean Manufacturing tidak asing lagi dalam industri manufaktur. Konsep yang berasal dari Jepang ini berisi seiri, seiton, sheisou, seiketsu, dan shitsuke yang sudah banyak perusahaan dalam negeri gunakan. Pabrik manufaktur di Indonesia menyebut juga dengan 5P atau 5R yaitu ringkas, rapi, resik, rawat, dan rajin. Implementasi konsep ini memberikan pengaruh yang cukup besar dalam kesuksesan perusahaan.
Metode ini sebagai cara untuk mengatur, mengelola tempat kerja, perbaikan, dan pemangkasan proses operasional yang sudah tidak perlu lagi. Sehingga pengelolaan area tempat kerja secara efektif dan efisien dapat terlaksana. Terapkan metode 5S lean manufacturing dalam perusahaan Anda dengan teknologi canggih yang sudah terintegrasi melalui Software Manufaktur dari HashMicro. Sistem ini mampu membantu perusahaan mengoptimalkan cara kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dapatkan skema harga berikut untuk menghitung anggaran yang sesuai dengan bisnis Anda.
Artikel Terkait: Apa Itu Aplikasi Manufaktur?
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Apa Itu 5S Lean Manufacturing?
5S lean manufacturing adalah metode yang perusahaan manufaktur terapkan untuk menciptakan suasana kerja yang rapi dan bersih dengan tujuan produktivitas yang lebih baik. Metode 5S memiliki fungsi untuk mencegah dan memudahkan perusahaan dalam mendeteksi masalah yang mungkin akan terjadi. Henry Ford sebagai bapak pendiri Ford Motor memulai prinsip ini dalam aktivitas untuk menyempurnakan proses produksi pada awal abad ke-20. Kemudian, Toyota memperbaiki desain tersebut dengan mengembangkan Lean Production System yang lebih adaptif terhadap kebutuhan dan perubahan. Tahun 1960-1970an akhirnya konsep ini menjadi 5S.
Prinsip 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke) memungkinkan setiap orang memisahkan kondisi-kondisi normal dan abnormal yang menjadi landasan terus menerus, zero defect, reduksi biaya, dan untuk menciptakan area kerja yang aman dan nyaman. Penerapan prinsip ini sangat mempengaruhi manajemen produksi yang disiplin. Penerapannya harus diikuti oleh semua level mulai dari level operator hingga manajemen puncak. Keberhasilan penerapan 5S lean manufacturing akan meningkatkan keuntungan perusahaan.
Baca Juga: Sistem Manufaktur Terintegrasi untuk Bisnis Anda!
Isi dari 5S Lean Manufacturing
Budaya 5S bertujuan untuk mengurangi pemborosan melalui penerapan perilaku positif oleh setiap karyawan perusahaan. Hal tersebut akan meningkatkan produktivitas dengan meminimalkan inefisensi kerja yang akan membuat perusahaan mempunyai kinerja buruk. Berikut adalah indikator 5S yang dapat perusahaan Anda terapkan:
Seiri (Ringkas)
Konsep ini berhubungan dengan pemilihan barang atau produk yang bermanfaat untuk proses suatu pabrik atau perusahaan. Seiri adalah kegiatan menyingkirkan barang-barang yang tidak diperlukan sehingga segala barang yang ada di lokasi kerja hanya barang yang benar-benar dibutuhkan dalam aktivitas kerja. Barang yang sudah tidak perlu lagi harus terpisah dari area kerja.
Seiton (Rapi)
Tahap ini bertujuan untuk meletakan barang sesuai dengan posisi dan tempatnya sehingga siap ketika akan menggunakannya. Penerapannya adalah merapikan lingkungan sekitar tempat kerja yang berfungsi mengidentifikasi tools yang dibutuhkan ataupun tidak dibutuhkan. Manfaatnya adalah kemudahan dalam mencari barang yang dibutuhkan maupun akan dibutuhkan dan akan memudahkan untuk mengidentifikasi barang atau material yang hilang atau kurang karena tidak berada pada tempat yang seharusnya.
Seiso (Resik)
Kegiatan ini berisi membersihkan peralatan daerah kerja sehingga seluruh peralatan kerja tetap terjaga dalam kondisi yang baik. Contohnya adalah melakukan pembersihan sisa fabrics, debu, dan kotoran lain setiap sebelum memulai kerja dan setelah selesai kerja. Penerapan konsep ini akan berfungsi memastikan rasa kepemilikan setiap karyawan terhadap kualitas produk yang akan mereka ataupun perusahaan hasilkan.
Seiketsu (Rawat)
Perawatan meliputi menjaga kebersihan pribadi sekaligus mematuhi ketiga tahap sebelumnya. Konsep ini menyatukan seiri, seiton, dan seiso secara rutin dan jika perlu dilakukan sebuah audit rutin yang melibatkan manajemen dalam mengontrol dan mengawasi usaha yang telah dilakukan karyawan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa ketiga poin sebelumnya dapat sesuai harapan. Konsep seiketsu dapat menstandarisasi konsistensi implementasi seiri, seiton, dan seiso.
Shitsuke (Rajin)
Kegiatan shitsuke adalah pemeliharaan kedisiplinan pribadi masing-masing pekerja dalam menjalankan seluruh tahap 5S. Penerapan konsep ini membuat kedisiplinan menjadi suatu kebiasaan melalui kepatuhan prosedur yang telah ditetapkan dalam perusahaan manufaktur. Dalam akuntabilitas manajemen juga bisa melatih seseorang untuk mengikuti segala peraturan yang berhubungan dengan aturan perusahaan yang menyangkut peningkatan kebersihan dan kenyamanan tempat kerja. Tujuannya ada menjamin keberhasilan dan kontinuitas program 5S sebagai suatu disiplin.
Tujuan 5S Lean Manufacturing
5S adalah tools dari continuous improvement yang terkenal dan merupakan dasar untuk sebuah perusahaan lean lebih efektif. Lean manufacturing sebagai upaya yang perusahaan lakukan untuk mencegah dan menghilangkan pemborosan sehingga bisa meningkatkan nilai tambah produk untuk konsumen. Konsep ini mencari waste atau produk yang rusak karena lamanya waktu penyimpanan, space yang terbuang untuk penyimpanan barang, hingga modal berbentuk produk mengendap dalam gudang kemudian dicoba untuk menguranginya. Tujuan 5S tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan tetapi juga menunjukan potensi kekuatan dan kemampuan yang sebelumnya tersembunyi. Penerapan konsep 5S ini juga akan meningkatkan efisiensi dan kualitas di tempat kerja.
Baca Juga: 5 Tips Meningkatkan Produktivitas Karyawan di Industri Manufaktur
Manfaat 5S Lean Manufacturing
Manfaat penerapan 5S adalah tempat kerja lebih efisien, menjadi lebih luas dan lapang sehingga semakin meningkatkan produktivitas dalam bekerja. Secara detail manfaat dari penerapan 5S lean manufacturing bagi perusahaan yaitu:
- Meningkatkan produktivitas karena pengaturan tempat kerja yang efisien dan jelas
- Meningkatkan fleksibilitas
- Menciptakan citra perusahaan yang baik
- Meningkatkan kenyamanan dan keamanan
- Risiko tingkat kecacatan yang lebih rendah
- Mengurangi biaya produksi
- Ketersediaan peralatan yang lebih berkualitas
- Aset yang ada mampu bermanfaat dengan lebih baik
- Meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perusahaan
Metode 5S Lean Manufacturing dengan Software Manufaktur
Perusahaan manufaktur perlu menerapkan prinsip 5S menggunakan Software Manufaktur HashMicro yang akan mempermudah manajemen mengelola karyawan dan proses produksi lebih baik. Manfaat menggunakan Software Manufaktur dalam implementasi 5S adalah integrasi kerja karyawan dapat terpantau dengan jelas. Integritas kerja karyawan yang bagus akan menghasilkan kinerja yang produktif dan potensial sehingga membuat perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan lainnya. Selanjutnya, karyawan yang tidak disiplin dapat perusahaan evaluasi secara berkelanjutan melalui pemantauan sehingga citra perusahaan akan tetap terjaga baik. Pemborosan dalam proses produksi manufaktur juga dapat diminimalkan melalui pengaturan inventory, kerusakan, transportasi, dan proses produksi yang berlebihan.
Kesimpulan
5S lean manufacturing adalah lima prinsip yang mencakup seiri, seiton, sheisou, seiketsu, dan shitsuke. Prinsip ini bertujuan untuk meminimalkan pemborosan dan ketidaksesuaian proses. Selain itu juga untuk meningkatkan kedisiplinan karyawan perusahaan agar kinerja dan produktivitas dapat terus naik. Perusahaan dapat mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari penerapan prinsip ini. Optimalkan penerapan prinsip 5S dengan Software Manufaktur terbaik dari HashMicro yang akan mengotomatiskan seluruh proses bisnis dan produksi perusahaan Anda. Dapatkan demo gratis untuk memperoleh penjelasan lebih detail terkait sistem ini. Anda juga dapat mengunduh skema harga berikut untuk mengetahui perkiraan besaran biaya yang perusahaan butuhkan.