Dalam proses pengelolaan bahan baku, upaya distribusi produk secara efektif dan efisien akan memakan waktu dan tenaga. Maka dari itu, penting bagi suatu industri atau perusahaan yang sudah mulai berkembang untuk mengontrol material management. Perusahaan pasti sudah tidak asing lagi bagi perusahaan mendengar istilah Supply Chain Management (SCM) atau Manajemen Rantai Pasokan.
Beberapa perusahaan sudah mulai mengimplementasikan software supply chain management untuk melangsungkan otomatisasi prosesnya. Karena dengan menggunakan sistem ini, memungkinkan bagi perusahaan untuk membuat alur kerja yang komprehensif. Selain itu, perusahaan dapat mengantisipasi kesalahan human error, melacak, mengoptimalkan biaya dan mampu mengakses informasi perusahaan kapan dan dimana saja.
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Apa saja Bahan Yang Dikelola Dalam Kegiatan Material Management?
Perusahaan membutuhkan bahan-bahan yang memungkinkan untuk memperoleh wawasan lebih tentang inventaris bahan serta mengalokasikan waktu, sumber daya, dan anggaran secara efektif. Dengan demikian, bahan utama yang perusahaan kelola memiliki 2 kategori yakni bahan langsung dan bahan tidak langsung.
-
Bahan langsung
Bahan ini merupakan bahan yang digunakan dalam proses manufaktur dan termasuk ke dalam bagian kelangsungan produk. Bahan langsung ini termasuk ke dalam tahapan produk akhir yang akan didistribusikan ke pelanggan.
Salah satunya, dalam produksi sepatu, canvas dianggap sebagai bahan langsung. Material langsung sedikit lebih mudah untuk terancang dan juga dalam anggaran. dikarenakan jumlah material yang berhubungan langsung dengan prosedurnya dan banyak produk yang telah terproduksi.
-
Bahan tidak langsung
Material ini akan berguna dalam proses manufaktur tetapi bukan bagian dari produk itu sendiri. Dalam praktiknya bahan tidak langsung belum termasuk ke dalam biaya produksi akhir. Selain itu, dalam produksi sepatu, mesin jahit dianggap sebagai bahan tidak langsung.
Bahan tidak langsung juga belum mencakup lainnya, hal ini termasuk bahan pembersih, perekat, dan peralatan perawatan sejenisnya. Oleh karena itu, penggunaannya tidak mudah untuk mengaitkan dengan jumlah produk tertentu, anggaran biasanya akan diajukan dibawah biaya overhead manufaktur.
Baca juga : 5 Rekomendasi Supply Chain Management System Terbaik di Indonesia
Jenis-jenis Material Management
Suatu produk akan berhasil jika perusahaan memastikan bahwa bahan terkelola secara efisien seluruh proses pembuatan. Mulai dari produksi, pembuatan, dan distribusi suatu produk. Dengan demikian manajemen material dapat dipecah menjadi lima jenis berbeda yang mana material diatur dan dialokasikan. Berikut 5 jenis dari material management, antara lain:
1. Material requirements planning
Jenis ini menjelaskan bagaimana memaksimalkan penggunaan bahan dengan mencari cara untuk meminimalisir biaya produksi sesuai keinginan perusahaan. Beberapa pelaku bisnis menggunakan jenis ini untuk mengeksplorasi berbagai metode manajemen material salah satunya metode just in time (JIT).
Dimana pesanan bahan hanya sesuai kebutuhan. Oleh karena itu, perencanaan kebutuhan bahan sangat penting, dan resiko yang terkait dengan penggunaan metode seperti just in time (JIT) harus selalu perusahaan pertimbangkan.
2. Quality control
Menjelaskan mengenai kualitas produk berlangsung pada tahap ini, termasuk memeriksa keakuratan produk, daya tahan, dan kinerja keseluruhan. Oleh karena itu, perusahaan yang mengutamakan pengendalian mutu akan memastikan bahwa semua barang yang keluar dari lingkungan perusahaan dalam keadaan baik dan memenuhi persyaratan dan harapan pelanggan.
3. Flow and supply
Jenis ini berfokus pada bagaimana materi akan bergerak kedalam maupun luar perusahaan. Arus produk harus terkelola sehingga tidak ada perbedaan dalam perhitungan persediaan dan dapat teriisi ulang secara efektif. Maka dari itu, ketika pasokan perusahaan bertahan secara efektif, perusahaan memiliki resiko lebih rendah menghadapi tantangan yang datang dengan kelebihan atau kekurangan.
4. Purchasing
Keuntungan tidak semudah saat pendapatan tidak teranggarkan secara efektif. Pembelian tahap manajemen bahan berfokus pada uang yang harus teralokasikan untuk memaksimalkan keuntungan dengan tetap menjaga efisiensi operasional. Oleh karena itu, ini termasuk kedalam outsourcing pasokan dan pembelian bahan baku secara praktis dan ekonomis.
5. Inventory control
Kontrol Inventaris berpusat pada pengaturan item pada stok. Barang-barang tersebut antara lain bahan baku, barang yang perusahaan beli dan produk akhir yang sudah siap untuk perusahaan jual. Akan tetapi, semua metode pengendalian inventaris harus merampingkan cara aliran bahan dalam produksi dan meningkatkan optimalisasi.
Fungsi Material Management
Dengan strategi material management yang berhasil, perusahaan dapat meyakinkan bahwa semua sumber daya yang Anda butuhkan untuk produksi akan otomatis terkalkulasikan dan tersedia. Manajemen bahan yang efektif dan efisien akan memungkinkan perusahaan untuk:
1. Pengurangan bahan
Dengan mengatur persediaan, menganggarkan barang-barang penting bagi keperluan perusahaan, dan mengalokasikan sumber daya secara efisien sehingga meminimalkan adanya kelebihan bahan.
2. Manfaat manajemen bahan untuk mengurangi biaya yang tidak perlu
Pada metode pilihan inventory management, perusahaan dapat memastikan bahwa hanya bahan yang memiliki anggaran adalah bahan yang sangat penting untuk dipesan. Hal ini memungkinkan lebih banyak peluang untuk menghemat biaya daripada membeli barang yang tidak berguna berujung dengan menghabiskan ruang inventaris.
3. Memastikan ketersediaan bahan
Dengan mengelola semua material melalui alur kerja produksi yang mengurangi biaya yang tidak perlu. Anggaran ini dapat berfungsi untuk menjamin bahwa bahan yang perusahaan sedang butuhkan selalu tersedia agar setiap prosesnya terorganisir, dan siap perusahaan gunakan.
4. Meningkatkan produktivitas karyawan
Dengan membuat semua sumber daya produksi tersedia bagi anggota tim gagal dalam mengelola material yang dapat menimbulkan gangguan dalam penentuan waktu proyek. dengan penggunaan material yang memadai, akan menjaga hal-hal berjalan dengan lancar sehingga karyawan akan menyadari harapan, dan biaya perawatan.
5. Meningkatkan kepuasan pelanggan
Dengan menciptakan suatu produk secara handal dan cepat adalah ketika mengelola bahan dengan efektif, produksi dan distribusi berjalan sangat lancar. Supply Chain Management yang berjalan dengan baik berarti produk terkirim ke pelanggan dengan lebih efektif dari yang sebelumnya.
Maka dari itu, cara ini lebih produktif dan dapat terandalkan daripada pesaing yang menciptakan kepuasan dan loyalitas pelanggan.
Bagaimana Strategi Material Management untuk Pasokan Perusahaan?
Material management membawa pengaruh besar untuk memastikan bahwa komunikasi dalam rantai pasokan akurat dan efisien. Strategi manajemen material yang sukses harus merincikan dengan tepat apa saja yang perusahaan butuhkan untuk menghasilkan suatu produk. Selain itu, strategi harus menguraikan kapan dan berapa banyak bahan baku yang perusahaan butuhkan. Berikut 6 strategi dalam pengelolaan material management:
1. Strategi manajemen bahan untuk mengidentifikasi tujuan perusahaan
Pertama, manajer material harus bekerja sama dengan manajer rantai pasokan untuk memahami tujuan produksi. Dengan demikian, sasaran ini akan membantu manajer bahan memastikan bahwa semua bahan yang perusahaan perlukan untuk memenuhi sasaran tersebut tersedia. Jika tidak, setiap ketidakkonsistenan dapat terjadi harus menampilkan secepatnya
2. Mengumpulkan data
Kedua, dengan mengumpulkan data akan mengungkap perbedaan dalam jumlah material yang perusahaan gunakan dalam produksi. Sebelum merancang strategi, perusahaan dapat mengenali dan menyelesaikan masalah terlebih dahulu. Strategi ini dapat membantu membebaskan sebagian anggaran sumber daya yang dapat dialokasikan dengan lebih efektif di masa yang akan datang.
3. Strategi manajemen bahan memungkinkan untuk menjaga stok konstan
Ketiga, pastikan stok tersedia secara berkala untuk dilacak saat barang terus bergerak dalam inventory. Sedangkan mengawasi material yang sudah bergilir mengurangi kemungkinannya membeli item yang tidak perusahaan perlukan dan akan menciptakan lebih banyak pemborosan.
4. Perkiraan permintaan pelanggan
Kemudian, langkah terpenting dalam menciptakan strategi manajemen material dengan perencanaan permintaan. Perencanaan permintaan memberikan wawasan terhadap perusahaan mengenai kebutuhan untuk mendapatkan bahan dan membuat barang atau jasa.
Oleh karena itu, menggunakan data permintaan historis akan membantu mempersiapkan prediksi kebutuhan pelanggan. Selain itu, data historis juga dapat membantu Anda dalam mengelola bahan yang sesuai, sehingga proses ini dapat secara otomatis menggunakan perangkat lunak perencanaan permintaan.
5. Melatih karyawan
Menerapkan rencana manajemen material, pastikan bahwa semua karyawan memahami apa yang Anda harapkan dari pelanggan, serta untuk peran mereka dalam gambaran besar produksi perusahaan. Maka dari itu, strategi yang baik yang tidak ada artinya adalah karena tanpa mereka yang melaksanakannya.
6. Memanfaatkan teknik manajemen bahan
Metode just in time (JIT) tidak asing bagi mereka yang ingin meminimalisir biaya. Metode lain antara lain model kuantitas pesanan ekonomi (EOO), analisis ABC, metode first in first out (FIFO), dan metode last in first out (LIFO). Teknik manajemen inventaris yang tepat dapat berbeda untuk anda, bergantung pada apakah mereka menyediakan barang yang mudah rusak atau berdasarkan kepentingannya.
Baca juga : Kenali Apa itu Supply Chain Management untuk Perusahaan Anda
Kesimpulan
Material management membawa pengaruh besar dalam rantai pasokan secara akurat dan efisien. Strategi manajemen bahan yang sukses harus membuat rincian dengan tepat, Dalam meningkatkan efisiensinya, perusahaan perlu memikirkan strategi dalam mengelola proses produksi hingga distribusi produk secara optimal. Dengan hadirnya Supply Chain Management sangat optimal dalam mengefisiensikan biaya dan meningkatkan keuntungan perusahaan.
Penggunaan software Supply Chain Management pada perusahaan akan membantu Anda secara otomatis. Terlebih lagi sistem ini juga dapat terintegrasi dengan sistem lainnya seperti akuntansi, penjualan dan logistik. Maka dari itu, untuk mendapatkan visibilitas dan rantai pasokan yang lebih optimal Anda dapat menggunakan software Supply Chain Management. Segera daftar dan dapatkan demo gratis dari HashMicro.