Sales Force Automation (SFA) mengacu pada berbagai perangkat lunak atau aplikasi manajemen penjualan dan juga secara eksklusif oleh tim penjualan untuk mengatur dan mengelola kontak dan peluang dalam satu pandangan terpusat. Selain itu, juga untuk memperkirakan dan membuat laporan untuk manajemen penjualan. Sedangkan, Customer Relationship Management (CRM) mengacu pada pengelolaan interaksi pelanggan, dengan seluruh siklus hidup pelanggan. Dengan memakai Aplikasi Hash CRM-Sales dapat mencatat penjualan Anda serta otomatiskan penghitungan komisi untuk setiap tenaga penjualan berdasarkan target.
Seorang sales memang memiliki tugas yang sangat padat untuk melakukan sebuah penjualan. Sehingga, tidak heran apabila Anda temukan kinerja sales yang tidak efektif dan akhirnya berdampak pada performa penjualan bisnis secara keseluruhan. Namun, hal tersebut tidak perlu Anda khawatirkan jika Anda memakai Aplikasi Hash CRM-Sales. Yang mana aplikasi ini memainkan peranan penting dalam membantu sales dan tim untuk merampingkan tugas administratif dan mengefektifkan produktivitas penjualan mereka semaksimal mungkin.
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Baca juga: Tips Meningkatkan Penjualan dalam Industri Kelapa Sawit dengan Software CRM Sales
SFA vs CRM dalam Penerapan Dunia Sales untuk Meningkatkan Penjualan dan Pelayanan Pelanggan
Sales force automation ini khusus untuk membantu tim sales melakukan penjualan lebih efisien. Dengan dukungan sistem otomatisasi, memungkinkan tim sales untuk menjual produk lebih banyak. Cara kerja aplikasi sales force automation cukup sederhana. SFA umumnya terhubung dengan System CRM. Bisnis pun dapat melihat penjualan, daftar penagihan, target yang telah tercapai hingga mendokumentasikan perjalanan penjualan produk.
Beberapa tugas yang SFA lakukan dapat terselesaikan oleh platform CRM. Banyak bisnis melihat peningkatan dalam pertumbuhan mereka dengan memanfaatkan Aplikasi Hash CRM-Sales melalui penyesuaian dan integrasi CRM. Ini membantu dalam pencarian calon pelanggan, penjualan kolaboratif, manajemen kontak, dan perampingan hubungan pelanggan. Tidak boleh hanya mengandalkan otomasi tenaga penjualan saja karena itu hanya bertanggung jawab untuk memulai proses penjualan. Setelah ini, CRM dapat mengambil alih dan memastikan bahwa pelanggan tetap menjadi klien untuk tahun-tahun mendatang.
Pengertian SFA & CRM
Pengertian Sales Force Automation (SFA) adalah sebuah sistem atau aplikasi yang dirancang untuk membuat kegiatan penjualan menjadi lebih mudah, cepat dan sederhana. Selain itu, SFA mengotomatiskan alur kerja tim penjualan dan mempermudah proses administrasi perusahaan. SFA menjadi bagian penting untuk hubungan ke customer. Sedangkan, pengertian Customer Relationship Management (CRM) adalah strategi bisnis yang memadukan proses, manusia dan teknologi. Membantu menarik prospek penjualan, mengkonversi mereka menjadi pelanggan, dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada, pelanggan yang puas dan loyal.
Jadi, perbedaan mendasar yang dapat kamu pahami yaitu, jika Sales Force Automation (SFA) berpusat pada manajemen penjualan, sedangkan Customer Relationship Management (CRM) berfokus pada peningkatan hubungan pelanggan dan memberikan pengalaman pelanggan yang tak tertandingi. Cara kerja SFA yaitu bertanggung jawab dalam mengelola strategi penjualan hingga penggunaan teknologi untuk meningkatkan kualitas layanan dan penjualan.
1. Sales force automation (SFA)
Setelah mengetahui pengertian SFA, Anda mungkin masih bingung tugas apa saja yang dikerjakan oleh SFA ini. Adapun proses penjualan yang otomatis diselesaikan oleh sales force automation yaitu memantau aktivitas tim penjualan, otomatisasi proses penjualan, mengarahkan prospek secara otomatis, membuat laporan terkini, serta menjadwalkan follow-up.
2. Customer relationship management (CRM)
Layaknya SFA, CRM juga untuk melakukan pencatatan secara otomatis. Akan tetapi, CRM fokus pada hubungan tenaga sales dan pelanggan. Adapun kelebihan CRM ini dapat merapikan data pelanggan dan mudah dalam memantau sales progress. Tujuan dari adanya CRM yaitu meningkatkan hubungan antara perusahaan dengan pelanggan yang sudah ada untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.
Bagaimana Cara Kerja SFA vs CRM
Selain mengetahui apa itu SFA, Anda juga perlu memahami cara kerja sales force automation. Cara kerja SFA sebenarnya cukup sederhana karena SFA bekerja dengan mengikuti siklus penjualan atau sales cycle untuk memudahkan sales dalam menyelesaikan tugasnya. Secara umum SFA berkembang dengan berbasis cloud atau web yang terhubung dengan database atau sistem perusahaan. Sehingga sales dan unit kerja terkait selalu terhubung kapan saja dan di mana saja secara langsung. SFA juga Membantu Tim Sales Fokus pada Tugas-Tugas Penting.
Sedangkan cara kerja Customer Relationship Management (CRM) ini dengan cara menciptakan lingkaran komunikasi antara perusahaan dengan pelanggannya. Ini adalah sebuah kunci untuk membangun hubungan yang sehat antara pelanggan dengan perusahaan. Komunikasi tersebut bisa Anda lakukan dengan cara menentukan saluran komunikasi untuk bisa berinteraksi dengan pelanggan baik dengan via offline maupun online. Aplikasi CRM ini sangat penting bagi perkembangan sebuah bisnis. Hal itu bisa meningkatkan profit dalam penjualan perusahaan Anda.
Fungsi SFA vs CRM
CRM dan SFA adalah modul untuk memudahkan para sales untuk menghubungi prospek, pelanggan dan untuk memproses penjualan dengan cara yang lebih singkat tanpa melewati proses yang berbelit. Fungsinya yaitu dapat membantu bisnis dan penjualan dalam melakukan proses perencanaan, penyusunan strategi dan target, penerapan, monitoring, hingga evaluasi penjualan untuk mencapai target yang telah ditentukan. SFA juga dapat mengawasi dan mengarahkan penjualan pada masa depan dalam berbagai tahap, yang memungkinkan manajer untuk menjawab beberapa pertanyaan penting terkait penjualan.
Salah satu langkah yang dapat tim sales ambil adalah untuk bekerja cerdas dengan implementasi Aplikasi Hash CRM-Sales HashMicro. SFA & CRM sendiri memiliki fungsi dan manfaat yang cukup potensial untuk memperbaiki kinerja tim sales. Solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melatih tim sales untuk bekerja lebih cerdas dibandingkan harus bekerja cepat. Karena, bekerja cepat bukan berarti efisien dan efektif. Namun jika sales bekerja cerdas, mereka akan lebih fokus untuk menerapkan langkah-langkah terbaik untuk mencapai penjualan.
Kesimpulan
Persaingan bisnis dan penjualan yang semakin meningkat, data-data prospek yang semakin tidak teratur, siklus penjualan yang terlalu panjang seperti menambah beban sales untuk dapat bekerja lebih produktif dan efisien. Semakin banyak masalah yang Anda hadapi, tentu semakin banyak pula usahanya. Hal ini pun tentu akan membawa dampak negatif bagi tim sales yang tidak dapat mencapai penjualan pada akhir proses. Rasa frustasi akan kinerja dari dalam dirinya menambah masalah dari sisi pribadi sales itu sendiri. maka dari itu, tingkatkan produktivitas tim penjualan Anda dengan Aplikasi CRM-Sales penjualan berbasis web terlengkap HashMicro.
Karena kedua fokus strategi penerapan dalam manajemen penjualan ini untuk meningkatkan hubungan pelanggan, strategi inti dari dalam bisnis ini yang mengintegrasikan proses-proses dan fungsi-fungsi internal dengan semua jaringan eksternal untuk menciptakan serta mewujudkan nilai bagi para konsumen sasaran secara profitabel. Dan juga, Integrasikan dengan Sistem CRM-Leads HashMicro untuk memudahkan Anda mengidentifikasi prospek terbaik, mengestimasi revenue, memonitor status prospek, dan lain-lain. Dapatkan demo gratis sekarang!