Dalam industri manufaktur, terdapat berbagai biaya yang harus perusahaan bayarkan untuk mendukung jalannya produksi. Berbagai biaya tersebut terkategorisasi berdasarkan tujuan dan penggunaannya. Salah satu perhitungan biaya yang cukup krusial bagi jalannya produksi perusahaan adalah perhitungan prime cost dan conversion cost.
Perhitungan kedua biaya ini akan membantu perusahaan dalam menentukan apakah proses manufaktur dan fasilitas yang mereka miliki telah mendukung efisiensi produksi. Perhitungan yang salah dapat mengakibatkan tidak optimalnya proses produksi sehingga bisa menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui cara menghitung prime cost dan conversion cost dengan tepat!
Key Takeaways
|
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Perbedaan Prime Cost dan Conversion Cost
Sebelum mengetahui cara menghitung prime cost dan conversion cost, Anda perlu mengetahui lebih dahulu mengenai pengertian kedua biaya ini. Walaupun keduanya berkaitan erat, terdapat beberapa perbedaan signifikan dalam tujuan perhitungannya. Uraian di bawah akan membahas secara lengkap mengenai perbedaan kedua biaya ini.
Apa itu prime cost?
Prime cost atau yang biasa Anda kenal dengan biaya utama merupakan biaya yang berkaitan dengan produksi persediaan barang jadi. Perhitungan biaya ini dapat Anda telusuri dan kaitkan secara langsung ke unit produksi, seperti bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Dengan menghitung biaya utama, perusahaan dapat menentukan harga produk dengan akurat sehingga bisa menghasilkan keuntungan.
Rumus prime cost
Untuk dapat mengetahui biaya utama, Anda bisa menggunakan persamaan berikut:
Kedua elemen dalam persamaan ini termasuk dalam kategori biaya langsung. Bahan baku langsung (direct materials) merupakan seluruh bahan fisik, materi, atau zat dasar yang perusahaan proses untuk dapat membuat produk jadi. Sedangkan, tenaga kerja langsung merupakan upah yang perusahaan keluarkan bagi pekerja yang terlibat langsung dalam menangani proses produksi.
Apa itu conversion cost?
Berbeda dengan prime cost, conversion cost mencakup seluruh biaya yang berkaitan dalam proses konversi bahan baku mentah menjadi produk hasil, seperti tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Dengan menghitung biaya konversi, perusahaan bisa mengetahui lebih detail mengenai seluruh biaya yang mereka butuhkan dalam proses produksi sehingga dapat menentukan harga produk dengan lebih akurat lagi.
Rumus conversion cost
Untuk menghitung besarnya biaya konversi, Anda bisa menggunakan persamaan berikut:
Berbeda dengan biaya utama yang hanya mempertimbangkan aspek yang berkaitan langsung dengan produksi, perhitungan biaya konversi ini juga memperhitungkan biaya overhead pabrik. Biaya overhead pabrik merupakan dana yang harus perusahaan keluarkan untuk aspek-aspek yang tidak berkaitan langsung dengan proses produksi seperti sewa gedung, biaya perawatan peralatan, asuransi mesin, dan lainnya.
Baca juga: Apa itu Sistem Akuntansi dan Manfaatnya untuk Bisnis Anda
Contoh Perhitungan
Kini Anda telah mengetahui perbedaan dan rumus dari prime cost dan conversion cost. Untuk dapat lebih memahami cara menghitung prime cost dan conversion cost dengan lebih baik, Anda bisa mempelajari contoh perhitungan kedua biaya tersebut yang ada di bawah ini.
Contoh 1
Sepanjang bulan Februari, PT Sejahtera mengeluarkan biaya produksi dengan rincian sebagai berikut:
- Bahan baku langsung: Rp 30 juta
- Tenaga kerja langsung: Rp 45 juta
- Biaya overhead pabrik: Rp 55 juta
Maka, prime cost dan conversion cost PT Sejahtera bisa Anda hitung sebagai berikut:
Prime Cost : Direct Material Cost + Direct Labour Cost
: 30 juta + 45 juta
: 75 juta
Conversion cost : Direct Labour Cost + Manufacturing Overhead Cost
: 45 juta + 55 juta
: 100 juta
Contoh 2
PT Alam Citra mengeluarkan biaya produksi karpet sepanjang bulan Maret dengan rincian sebagai berikut:
- Kain: Rp 15 juta
- Benang: Rp 5 juta
- Bahan rumbai: Rp 10 juta
- Tenaga kerja langsung: Rp 50 juta
- Listrik yang harus dibayarkan: Rp 25 juta
- Biaya perawatan mesin: Rp 20 juta
Untuk dapat menghitung prime cost dan conversion cost PT Alam Citra, Anda harus menghitung terlebih dulu jumlah dari biaya bahan langsung dan biaya overhead pabrik yang perusahaan keluarkan.
Bahan langsung : Kain + benang + bahan rumbai
: 15 juta + 5 juta + 10
: 30 juta
Biaya overhead : Listrik + biaya perawatan
: 25 juta + 20 juta
: 45 juta
Setelah biaya bahan langsung dan biaya overhead pabrik telah didapatkan, kini Anda bisa menghitung jumlah prime cost dan conversion cost seperti berikut:
Prime Cost : Direct Material Cost + Direct Labour Cost
: 30 juta + 50 juta
: 85 juta
Conversion cost : Direct Labour Cost + Manufacturing Overhead Cost
: 50 juta + 45 juta
: 95 juta
Baca juga: 15 Rekomendasi Software Akuntansi di Indonesia Terbaik 2023
Hitung Prime Cost dan Conversion Cost Secara Otomatis dengan HashMicro Accounting Software
Perhitungan biaya utama dan biaya konversi merupakan hal yang penting bagi keuntungan perusahaan. Kesalahan dalam menghitung kedua biaya ini bisa mempengaruhi harga jual yang perusahaan tetapkan hingga menyebabkan kerugian. Meskipun pada contoh di atas perhitungan kedua biaya ini terlihat sederhana, pada implementasi nyatanya, hal ini bisa jauh lebih rumit.
Pada perusahaan manufaktur, satu kali produksi saja pastinya akan melibatkan begitu banyak aspek sehingga akan ada lebih banyak elemen yang harus dimasukkan ke dalam perhitungan. Untuk bisa mengetahui jumlah biaya bahan baku dan biaya overhead dengan akurat, perusahaan harus melakukan pengawasan dan pendataan yang komprehensif agar tidak terjadi kesalahan dalam penginputan data.
Hal ini tentunya akan memakan banyak waktu dan tenaga jika harus Anda lakukan secara manual. Salah satu solusi yang bisa Anda gunakan untuk menghindari kesalahan perhitungan akibat human-error ini adalah dengan penggunaan software akuntansi yang bisa mengotomatisasi seluruh pengawasan, pendataan, hingga perhitungan dan pembuatan laporan seperti Accounting Software dari HashMicro
Kesimpulan
Secara umum perbedaan prime cost dan conversion cost terletak pada aspek yang termasuk dalam perhitungannya. Biaya utama melakukan perhitungan terhadap aspek langsung yang terlibat dalam proses produksi, sedangkan biaya konversi juga menghitung biaya overhead yang tidak terlibat langsung dalam proses produksi. Meskipun begitu, keduanya merupakan hal yang krusial bagi perusahaan.
Untuk mempermudah perhitungan kedua biaya ini, Anda bisa memanfaatkan Software Akuntansi yang dapat mendata seluruh biaya yang keluar-masuk kas perusahaan, seperti HashMicro Accounting Software. Dengan fitur terlengkap dan laporan analitik mendalam, akselerasi bisnis Anda dengan software Akuntansi HashMicro dan jadwalkan demo gratis sekarang!