Apakah Anda sedang mencari informasi tentang pengertian piutang tak tertagih atau justru sedang merasa lelah menghadapi proses penghapusannya? Jika iya, maka Anda berada di tempat yang tepat karena artikel ini akan membahas keduanya secara lengkap dan mudah dipahami.
Piutang tak tertagih adalah sejumlah uang yang seharusnya diterima perusahaan dari pelanggan, tetapi tidak dapat dikumpulkan karena alasan tertentu, seperti kebangkrutan. Piutang ini biasanya dicatat sebagai kerugian dalam laporan keuangan karena kecil kemungkinannya untuk dibayar.
Mengelola piutang tak tertagih bukanlah hal yang mudah, terutama jika masih dilakukan secara manual yang rawan kesalahan dan lupa pencatatan. Oleh karena itu, menggunakan software akuntansi bisa menjadi solusi efisien untuk memantau, mencatat, dan menghapus piutang tak tertagih secara akurat dan otomatis.
Lebih lanjutnya, artikel ini bisa menjadi tempat yang tepat untuk mempelajari piutang tak tertagih karena di sini kami akan membahasnya secara lengkap mulai dari pengertiannya, jurnal ayat yang digunakan, hingga tips efektif dalam pengelolaannya.
Apa itu Piutang Tak Tertagih?
Piutang tak tertagih adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan tetapi dianggap tidak dapat ditagih lagi karena berbagai alasan, seperti ketidakmampuan pembayaran. Akibatnya, perusahaan perlu menghapusnya dari catatan keuangan untuk mencerminkan nilai yang sebenarnya dapat diterima.
Piutang tak tertagih biasanya menjadi biaya operasional dan termasuk dalam biaya penjualan, umum, dan administrasi organisasi. Biaya ini nantinya mengurangi laba bersih perusahaan periode yang sama. Sehingga akibatnya piutang ini tercatat dalam laporan laba rugi dalam sistem akuntansi.
Adanya beban ini dapat membantu perusahaan mengetahui pelanggan mana yang lebih sering mengalami gagal bayar. Adanya komponen ini merupakan salah satu yang harus perusahaan catat dan pertanggung jawabkan dalam laporan keuangan sistem akuntansi terakurat.
Dengan mengelola dan mengakui piutang tak tertagih, perusahaan dapat mengantisipasi risiko kerugian serta menyusun strategi penagihan atau evaluasi kredit yang lebih baik. Selain itu, pencatatan yang tepat juga membantu menyajikan laporan keuangan yang lebih akurat dan dapat dipercaya.
Dua Metode Penghapusan Piutang Tak Tertagih
Untuk tidak lagi membebankan piutang kepada konsumen, perusahaan dapat melakukannya dengan dua cara. Cara pertama adalah dengan melakukan penghapusan langsung terhadap piutang tersebut atau write-off. Cara kedua yang dapat perusahaan lakukan adalah dengan menyisihkan secara bertahap piutang atau allowance.
Berikut kami rangkum penjelasan lebih jelas mengenai kedua metode tersebut:
1. Metode penghapusan langsung atau write-off
Karena metode penghapusan piutang ini menghapus langsung ke akun piutang pelanggan, perusahaan perlu mempertimbangkan persyaratan untuk penghapusan piutang tak tertagih dari konsumen. Dengan cara ini, beban bad debts menjadi kerugian bagi perusahaan, sehingga piutang ini akan mengurangi laba.
Sebagai gantinya, perusahaan akan memasukkan bad debts tersebut dalam akun beban, sehingga menambah liabilitas.
2. Metode penyisihan atau allowance
Metode penyisihan piutang tak tertagih tidak memasukkannya secara nyata dalam jurnal. Yang mana, metode ini lebih mengutamakan penyisihan atau penghapusan piutang secara bertahap dengan jumlah yang kecil.
Perusahaan yang menggunakan metode penyisihan bad debts tidak memperlihatkan kerugian dalam laporan keuangannya. Sebaliknya, bad debts secara bertahap akan mengurangi laba perusahaan. Cara ini dinilai jauh lebih unggul bagi perusahaan, terutama dari sudut pandang pemangku kepentingan. Terdapat tiga komponen utama dari metode penyisihan, antara lain:
- Perkirakan piutang tidak tertagih.
- Catatan entri jurnal dengan mendebet beban hutang buruk dan penyisihan kredit untuk piutang tidak tertagih.
- Ketika Anda memutuskan untuk menghapus akun, debet penyisihan piutang ragu-ragu dan kreditkan akun piutang yang sesuai.
Pencatatan Ayat Jurnal Piutang Tak Tertagih
Berikut adalah contoh pencatatan ayat jurnal piutang tak tertagih yang perlu Anda simak:
Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit |
25/03/2025 | Beban Piutang Tak Tertagih | Rp 5.000.000 | |
25/03/2025 | Piutang Usaha (Kredit) | Rp 5.000.000 |
Pencatatan ayat jurnal piutang tak tertagih merupakan proses penting dalam akuntansi untuk mencatat piutang yang tidak dapat ditagih kembali. Dalam contoh ini, pada tanggal 25 Maret 2025, perusahaan mencatat piutang yang tak tertagih sebesar Rp 5.000.000.
Untuk mencatat hal ini, perusahaan melakukan dua transaksi jurnal. Pertama, akun Beban Piutang Tak Tertagih didebit sebesar Rp 5.000.000 untuk mencatat beban yang timbul akibat ketidakmampuan pelanggan dalam membayar piutang.
Kedua, akun Piutang Usaha dikredit sebesar Rp 5.000.000 untuk mengurangi jumlah piutang yang tercatat di buku perusahaan, mencerminkan nilai yang tidak dapat diterima lagi.Pencatatan ini penting agar laporan keuangan tetap mencerminkan posisi yang sebenarnya, mengurangi nilai piutang yang tak dapat diterima, serta mengalokasikan beban yang sesuai dengan kondisi perusahaan.
Dengan demikian, meskipun terdapat piutang yang tidak dapat tertagih, perusahaan tetap dapat menjaga akurasi laporan keuangannya.
Cara Menghitung Piutang Tak Tertagih
Bad debts dihitung sebagai persentase dari total piutang. Untuk menghitung biaya piutang tak tertagih, bagilah jumlah total semua piutang dengan jumlah total piutang tak tertagih dan kalikan angka itu dengan 100 sehingga menghasilkan persentase.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan dengan piutang sebesar Rp10.000.000 dan bad debts sebesar Rp500.000 menggunakan rumus berikut untuk menghitung biaya piutang tak tertagih.
Rp500.000 ÷ Rp10.000.000 x 100% = 5%
Dalam kasus ini, beban perusahaan mewakili 5% dari piutang usahanya. Cara terbaik untuk mengelola beban bad debts adalah dengan menggunakan rumus ini untuk memantau kredit macet secara keseluruhan dan dalam setiap akun pelanggan.
Dengan menetapkan ambang batas tertentu untuk pinjaman bermasalah saat ini dan yang berpotensi bertambah, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah untuk mengelola dan mencegah beban pinjaman bermasalah sebelum mereka lepas kendali.
Baca juga: Rumus Persamaan Dasar Akuntansi Terlengkap untuk Menghitung Keuangan Bisnis Anda!
Tips Mengelola Piutang Secara Optimal
Mengelola piutang dengan baik sangat penting untuk menjaga kesehatan keuangan perusahaan. Dengan strategi yang tepat, perusahaan dapat meminimalisir risiko piutang tak tertagih dan memastikan arus kas tetap lancar.
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda mengelola piutang secara optimal:
1. Evaluasi kredit secara berkala
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah selalu melakukan evaluasi terhadap kelayakan kredit pelanggan secara berkala. Hal ini penting untuk mengetahui apakah pelanggan masih mampu membayar piutang mereka sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat.
Dengan evaluasi yang rutin, Anda dapat menghindari risiko piutang yang tidak tertagih di masa depan.
2. Terapkan kebijakan pembayaran yang jelas
Menerapkan kebijakan pembayaran yang jelas sejak awal sangat penting. Dalam hal ini, Anda bisa menentukan batas waktu pembayaran yang jelas dan pastikan pelanggan memahami konsekuensinya jika mereka tidak memenuhi kewajiban pembayaran. Kebijakan ini membantu meminimalisir adanya piutang yang macet.
3. Beri diskon untuk pembayaran tepat waktu
Memberikan diskon atau potongan harga bagi pelanggan yang membayar tepat waktu bisa menjadi strategi efektif yang bisa Anda lakukan. Penerapan langkah ini bisa menjadi insentif bagi pelanggan untuk melunasi kewajiban mereka lebih cepat, yang pada akhirnya dapat membantu Anda mengurangi jumlah piutang tak tertagih.
4. Segera tindaklanjuti piutang yang terlambat
Selanjutnya, penting bagi Anda untuk jangan menunggu terlalu lama untuk menindaklanjuti piutang yang sudah jatuh tempo. Hubungi pelanggan segera setelah pembayaran terlambat untuk mengingatkan mereka dan mencari solusi terbaik. Semakin cepat Anda bertindak, semakin besar peluang untuk mendapatkan pembayaran tersebut.
5. Gunakan sistem akuntansi terintegrasi
Untuk mengelola piutang secara efisien, sangat penting menggunakan sistem yang dapat memantau dan mengelola piutang secara otomatis. Dalam hal ini, menggunakan sistem akuntansi HashMicro akan membantu perusahaan Anda mengelola piutang dengan lebih mudah, memantau status pembayaran, serta memberikan laporan keuangan yang akurat dan real-time.
Sistem HashMicro juga dapat terintegrasi dengan berbagai sistem lain yang ada di perusahaan, memudahkan Anda dalam mengelola berbagai aspek operasional secara bersamaan. Selain itu, biaya implementasi sistem ini hanya dibayar sekali tanpa ada biaya tambahan, sehingga Anda dapat mengelola anggaran dengan lebih baik.
Ingin mengetahui biaya implementasi sistem HashMicro? Klik skema harga di bawah ini untuk bisa mendapatkan solusi terbaik untuk bisnis Anda.
Sistem Akuntansi HashMicro: Solusi Praktis untuk Manajemen Piutang Tak Tertagih
Sistem Akuntansi HashMicro adalah solusi perangkat lunak akuntansi terintegrasi yang dilengkapi dengan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Business Intelligence (BI) untuk meningkatkan akurasi, efisiensi, dan kecepatan dalam pengelolaan keuangan perusahaan sesuai dengan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) dan DJP (Direktorat Jenderal Pajak) yang berlaku di Indonesia.
Salah satu keunggulan utama dari Sistem Akuntansi HashMicro adalah kemampuannya dalam mengelola piutang secara lebih efektif. Dengan menggunakan AI, sistem dapat memantau status piutang, memberikan notifikasi otomatis saat jatuh tempo, serta memberikan analisis yang lebih mendalam untuk membantu perusahaan membuat keputusan yang tepat dalam penagihan.
Kehandalan Sistem Akuntansi HashMicro sudah terbukti dengan kepercayaan lebih dari 2000 klien, termasuk perusahaan besar seperti Pertamina, iBox, Toyota, dan Bank Mega, yang telah menggunakan sistem ini untuk mengelola keuangan mereka secara lebih efektif dan efisien.
Berikut adalah fitur-fitur yang ditawarkan oleh sistem akuntansi HashMicro:
- Bank Integration – Auto Payment: Fitur integrasi bank dan pembayaran otomatis memungkinkan perusahaan untuk memantau pembayaran yang diterima dari pelanggan secara langsung dan otomatis, mengurangi potensi keterlambatan pembayaran. Hal ini membantu dalam pengelolaan piutang tak tertagih karena setiap transaksi pembayaran tercatat secara real-time dan memudahkan proses penagihan.
- Multi-Level Analytical: Dengan kemampuan analisis multi-level, sistem akuntansi HashMicro memberikan wawasan mendalam tentang status piutang melalui berbagai level data, seperti pelanggan, segmen pasar, atau wilayah.
- Profit & Loss vs Budget & Forecast: Fitur perbandingan Laba Rugi dengan Anggaran dan Proyeksi memungkinkan perusahaan untuk melihat bagaimana piutang tak tertagih memengaruhi kinerja keuangan mereka. Dengan pemantauan yang lebih baik terhadap anggaran dan proyeksi, perusahaan dapat menyesuaikan strategi penagihan dan alokasi sumber daya untuk meminimalisir kerugian akibat piutang yang tidak tertagih.
- Cash Flow Reports: Laporan arus kas memberikan gambaran yang jelas tentang aliran kas perusahaan, termasuk piutang yang masih harus dibayar. Dengan informasi ini, perusahaan dapat merencanakan pembayaran dan penagihan lebih efektif, meminimalisir pengaruh piutang tak tertagih terhadap arus kas yang dapat mengganggu operasi bisnis
- Financial Ratio: Fitur rasio keuangan memberikan indikator yang berguna untuk menilai kesehatan finansial perusahaan, termasuk rasio piutang terhadap total aset. Hal ini memungkinkan manajer keuangan untuk memonitor risiko piutang tak tertagih secara lebih tepat, sehingga dapat mengambil langkah proaktif untuk mengurangi dampak negatifnya terhadap keuangan perusahaan.
- Financial Statement with Budget Comparison: Fitur ini membantu perusahaan dalam merencanakan strategi pengelolaan piutang lebih baik dan menyesuaikan kebijakan kredit.
Kesimpulan
Piutang tak tertagih merupakan piutang perusahaan untuk suatu transaksi, tetapi piutang tersebut tidak bisa perusahaan tagih kepada kreditur. Untuk melakukan penghapusan terhadap hutang konsumen, perusahaan dapat melakukannya dengan dua cara, yaitu white-off atau penghapusan secara langsung dan allowance atau penyisihan secara bertahap. Adanya komponen ini merupakan salah satu yang harus perusahaan catat dan pertanggung jawabkan dalam laporan keuangan.
Kini tidak perlu khawatir lagi untuk melakukan perhitungan akuntansi bisnis Anda! Sistem Akuntansi dari Hashmicro dapat membantu bisnis Anda untuk otomatiskan seluruh proses perhitungan keuangan, mulai dari pengelolaan arus kas, pembuatan laporan keuangan, rekonsiliasi bank, jurnal penyesuaian, pembuatan faktur, dan lain-lainnya dengan sistem terbaik untuk enterprise Indonesia. Bahkan Anda dapat mengunduh skema harga software ERP dari HashMicro untuk mengetahui perhitungan harganya secara pasti dan dapatkan harga terbaik dari kami!
Pertanyaan Seputar Piutang Tak Tertagih
-
Apa penyebab utama piutang menjadi tak tertagih?
Penyebab utama piutang menjadi tak tertagih adalah ketidakmampuan pelanggan untuk membayar karena masalah keuangan atau kebangkrutan, yang membuat mereka tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran. Selain itu, kurangnya pemantauan dan penagihan yang efektif juga dapat menyebabkan piutang tidak tertagih, karena pelanggan tidak diberi pengingat atau tindakan tegas saat pembayaran terlambat.
-
Bagaimana cara mengetahui jika piutang sudah tidak tertagih?
Piutang sudah tidak tertagih dapat diketahui jika pelanggan telah terlambat membayar dalam jangka waktu yang lama dan tidak ada komunikasi atau upaya pembayaran yang jelas. Selain itu, jika pelanggan mengalami kebangkrutan atau dinyatakan tidak mampu membayar, piutang tersebut bisa dianggap tidak tertagih dan harus dihapuskan dari pembukuan.
-
Apakah piutang tak tertagih dapat dipulihkan kembali?
Piutang tak tertagih dapat dipulihkan kembali jika pelanggan memiliki kemampuan finansial untuk membayar kembali di masa depan, meskipun dalam beberapa kasus, hal ini sulit dilakukan. Proses pemulihan biasanya melibatkan negosiasi ulang atau penyelesaian hukum, namun tidak selalu berhasil dan seringkali hanya sebagian yang dapat dipulihkan.