Barcode adalah kode batangan berbentuk garis tersusun yang dapat terbaca oleh mesin. Kode batang ini biasanya akan di scan saat akan membayar di kasir. Kode ini dapat berfungsi untuk mempermudah proses penginputan barang pada mesin kasir.
Pada saat ini teknologi mesin kasir semakin canggih, Anda dapat membuat proses transaksi pembayaran pada mesin kasir lebih mudah dengan menggunakan sistem POS (Point Of Sale).
Sistem ini memungkinkan Anda untuk melakukan proses pembayaran dengan berbagai metode yang akan langsung tersinkronisasi dengan data yang ada dan memberikan hasil laporan analitik secara otomatis. Untuk mengetahui lebih lanjut terkait kode bar yang dapat mempermudah bisnis Anda, simak artikel berikut ini.
Key Takeaways
|
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Pengertian Barcode
Kode bar adalah kode palang, kode batang, atau kode bar yang berupa susunan garis vertikal hitam dan putih dengan ketebalan berbeda secara sederhana. Meski sederhana, kode batang ini sangat berguna karena dapat terbaca oleh mesin.
Fungsi dari kode bar ini adalah untuk membedakan satu produk dengan produk lainnya, sehingga proses pengenalan produk atau pencarian produk dapat lebih mudah. Mesin pembaca kode bar ini disebut dengan aplikasi scan barcode barang. Kode batang yang sering terlihat pada produk biasanya akan ter-scan ketika akan membayar produk pada kasir.
Jenis-Jenis Barcode yang Wajib Anda Ketahui
Setidaknya terdapat sembilan jenis kode batang yang harus Anda ketahui beserta dengan contoh barcode barang masing-masing. Kesembilan jenis tersebut meliputi:
1. Universal Product Code
Universal Product Code (UPC) adalah barcode linear satu dimensi yang paling umum digunakan. UPC memiliki 12 digit numerik yang terbagi menjadi tiga bagian: digit pertama mengidentifikasi kategori produk, digit selanjutnya merupakan kode pabrik dan produk, dan digit terakhir adalah check digit untuk memastikan akurasi pemindaian.
Contoh barcode barang di atas hanya mampu menyimpan informasi numerik, membuatnya sangat sesuai untuk industri retail, grosir, dan distribusi produk konsumen seperti makanan, minuman, pakaian, dan barang sehari-hari lainnya.
2. Code 39
Code 39 lebih fleksibel dibandingkan UPC karena mampu menyimpan kombinasi angka, huruf, dan simbol hingga 43 karakter. Contoh barcode barang ini memiliki panjang yang bervariasi tergantung jumlah data yang disimpan, dengan karakter pembatas (start/stop) di awal dan akhir barcode. Code 39 banyak digunakan di industri logistik, manufaktur, dan otomotif untuk pelacakan produk, komponen, dan inventaris.
3. Bookland
Contoh barcode barang pada gambar di atas disebut sebagai bookland atau ISBN barcode yang dirancang khusus untuk buku. Barcode ini membantu identifikasi unik setiap buku yang diterbitkan, sehingga memudahkan proses penjualan dan manajemen inventaris di toko buku dan perpustakaan. Susunan angkanya mengikuti format ISBN (International Standard Book Number), yang terdiri dari 13 digit untuk mengidentifikasi penerbit, judul, dan check digit.
4. ISSN Barcode
ISSN Barcode digunakan untuk majalah dan publikasi berkala. ISSN (International Standard Serial Number) memiliki 8 digit numerik yang memberikan identifikasi unik bagi setiap edisi majalah atau jurnal. Contoh barcode produk majalah ini tentunya sesuai untuk industri penerbitan, membantu pengelolaan inventaris dan penjualan dengan lebih efisien.
5. Barcode Interleaved 2 of 5
Barcode Interleaved 2 of 5 dirancang khusus untuk menyimpan hanya angka dan dikenal dengan kepadatannya yang tinggi. Setiap karakter angka disimpan dalam lima garis (dua di antaranya lebih lebar). Contoh barcode produk ini biasanya digunakan dalam industri logistik, pergudangan, dan manufaktur untuk pelacakan paket, penanganan stok, dan pelabelan produk.
6. Code 128
Code 128 adalah barcode serbaguna yang dapat menyimpan kombinasi angka, huruf, dan simbol khusus, memungkinkan penyimpanan data lebih banyak dalam ukuran yang lebih ringkas. Barcode ini memiliki mekanisme pemeriksaan kesalahan yang kuat, sehingga sering digunakan dalam industri kesehatan, pengiriman, dan logistik untuk pengkodean informasi detail pada label pengiriman, persediaan medis, dan dokumen pengiriman.
7. Code 93
Code 93 merupakan pengembangan dari Code 39 yang lebih efisien, dengan kemampuan menyimpan data lebih besar dalam ukuran lebih kecil. Contoh barcode produk ini memiliki mekanisme pemeriksaan kesalahan yang baik, menjadikannya ideal untuk pelacakan inventaris, pengiriman barang, dan aplikasi yang memerlukan pemindaian yang akurat dan cepat di berbagai industri, termasuk logistik dan manufaktur.
8. Barcode MSI Plessey
MSI Plessey adalah barcode yang umumnya digunakan di sektor ritel dan industri. Meskipun hanya mampu menyimpan angka, MSI Plessey sering dipakai untuk keperluan internal seperti pelabelan produk, pelacakan stok, dan manajemen inventaris. Formatnya cukup sederhana, dengan panjang bervariasi berdasarkan jumlah digit yang diinginkan.
9. 2D Barcode
2D Barcode, seperti QR Code, adalah barcode dua dimensi yang dapat menyimpan data lebih banyak dan kompleks, termasuk teks, URL, dan informasi kontak. Industri yang memanfaatkan contoh barcode produk 2D sangat beragam, mulai dari ritel hingga kesehatan untuk akses cepat ke data pasien.
Perbedaan Barcode dan QR Code
Barcode adalah representasi data dalam bentuk garis-garis vertikal yang dapat dibaca oleh pemindai optik. Biasanya digunakan untuk menyimpan informasi produk seperti harga atau nomor seri. Barcode hanya menyimpan data satu dimensi, sehingga kapasitasnya terbatas.
QR Code (Quick Response Code) adalah jenis kode dua dimensi yang dapat menyimpan data dalam bentuk kotak-kotak kecil. QR Code dapat menampung lebih banyak informasi dibanding barcode dan dapat dipindai dengan kamera ponsel. QR Code juga lebih fleksibel karena dapat menyimpan berbagai jenis data, seperti URL atau teks.
Perbedaan utama antara barcode dan QR Code adalah kemampuan penyimpanan data dan cara pembacaannya. Barcode lebih sederhana, sementara QR Code mampu menyimpan data dalam dua arah, yang memungkinkan lebih banyak informasi untuk disimpan dan diakses.
Fungsi dan Manfaat Menggunakan Barcode
Fungsi barcode adalah sebagai penyimpanan seluruh informasi data-data spesifik mengenai suatu produk dalam berbagai sektor bisnis, seperti produk retail maupun penyimpanan inventaris perusahaan. Data-data spesifik yang tersimpan adalah seperti kode produksi, tanggal kadaluarsa, dan nomor identifikasi produk.
Kode bar terbaca dengan bantuan mesin yang disebut dengan barcode scanner. Ada banyak sekali manfaat yang dapat Anda peroleh dengan menggunakan sistem barcode gudang bisnis Anda. Beberapa diantaranya adalah:
- Penginputan data terproses secara cepat. Dengan adanya kode bar scanner data dapat terbaca dengan lebih cepat dari pada dengan cara manual.
- Data yang terinput terproses dengan lebih tepat. Karena memiliki tingkat ketepatan yang tinggi dengan kode batang data yang masuk akan lebih tepat.
- Pencarian data akan lebih akurat. Teknologi yang memadai membuat pencarian data memiliki tingkat ketelitian dan akurasi yang tinggi.
- Sistem ini akan mengurangi biaya. Hal ini terjadi karena, dengan sistem barcode akan meminimalisir kerugian dan juga pencatatan data.
- Meningkatkan kinerja manajemen. Pengerjaan yang lebih cepat, tepat, dan akurat akan menciptakan pengambilan keputusan manajemen yang lebih baik terkait penetapan kebijakan perusahaan.
- Menjaga persaingan dengan kompetitor.
Cara Kerja Barcode
Kode-kode batang yang berbentuk bar memanjang ini akan terbaca oleh aplikasi scan barcode barang dengan menggunakan sinar infrared. Scanner akan diarahkan pada area kode batang pada produk untuk kemudian dibaca mesin. Data yang terbaca oleh mesin akan mentransfer dan menyimpan data pada alat tertentu, yang kemudian akan muncul pada monitor atau alat lainnya.
Sistem barcode scanner tidak dapat bekerja dengan baik, apabila kode batang pada produk mengalami kecacatan atau goresan. Apabila posisi scanner tidak pada center dari kode batang pembacaan data akan terganggu, maka dari itu pastikan mengarahkan scanner dengan baik. Kode batang yang telah terbaca mesin akan berbunyi “tit” dan lampu indikator akan menyala.
Baca juga: 10 Tips Memilih Aplikasi POS Kasir Terbaik untuk Bisnis Supermarket Anda
Tahapan Penerapan Sistem Barcode pada Inventarisasi Barang
Penerapan sistem barcode dalam inventarisasi barang dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi pengelolaan stok.
Dengan mengikuti tahapan yang tepat, Anda dapat memastikan sistem barcode berjalan dengan optimal dan memberikan manfaat maksimal bagi operasional bisnis. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan:
- Identifikasi Barang: Tentukan barang yang akan diberi barcode dengan cermat. Pastikan setiap item memiliki kode unik untuk memudahkan pelacakan dan pengelolaan inventaris secara efisien.
- Desain Barcode: Desain barcode sesuai dengan standar yang berlaku di perusahaan Anda. Gunakan perangkat lunak khusus untuk menciptakan barcode yang jelas, mudah dibaca, dan kompatibel dengan sistem yang ada.
- Pencetakan Barcode: Cetak barcode pada label berkualitas tinggi yang tahan lama. Pastikan menggunakan printer barcode yang menghasilkan cetakan tajam dan jelas untuk memastikan pembacaan yang akurat.
- Penempelan Barcode: Tempelkan label barcode dengan rapi pada setiap barang. Pastikan label mudah dijangkau dan tidak terhalang, serta terhindar dari kerusakan agar tetap terbaca dengan sempurna.
- Integrasi dengan Sistem: Integrasikan pembacaan barcode dengan perangkat lunak inventarisasi yang ada. Pastikan sistem dapat mengenali barang dengan cepat dan akurat untuk mempercepat pengelolaan stok.
- Pelatihan Pengguna: Latih staf untuk menggunakan pemindai barcode dengan tepat. Berikan pemahaman mengenai cara pemindaian dan pengelolaan data inventaris agar proses lebih efektif dan efisien.
- Pemeliharaan Sistem: Lakukan pemeliharaan rutin pada perangkat pemindai dan sistem barcode. Pastikan sistem tetap berjalan lancar dan barcode selalu terbaca dengan baik untuk kelancaran operasional.
Fitur-fitur Sistem Barcode yang Penting bagi Bisnis Anda
-
Lot serial and number tracking
Memungkinkan pelacakan produk menggunakan nomor lot dan nomor seri secara otomatis, memudahkan identifikasi asal-usul barang dan pengontrolan kualitas di seluruh rantai pasokan.
-
Product & location barcode
Mempercepat pengelolaan pesanan, penerimaan, dan penempatan barang di gudang, memastikan akurasi data seperti SKU dan nama produk, serta memudahkan pemindahan barang secara efisien.
-
Inventory valuation
Fitur ini memungkinkan penilaian persediaan secara cepat dan akurat di akhir periode pelaporan, membantu dalam analisis inventaris dan menjaga kelancaran pengelolaan modal kerja.
-
Asset barcode
Baca juga: 4 Manfaat Menggunakan Software POS untuk Penjualan Dealer Mobil
Transformasikan Bisnis Anda dengan Kecanggihan Sistem Barcode HashMicro Indonesia
HashMicro adalah salah satu vendor barcode software yang terkemuka. Berdiri sejak tahun 2015, HashMicro berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan bisnis di Indonesia untuk terus maju dan selaras dengan perkemangan teknologi yang ada.
Dengan lebih dari 1750 perusahaan teremuka di Asia Tenggara sebagai klien, HashMicro menawarkan berbagai keuntungan bisnis bagi Anda. Demo gratis, bebas biaya tambah user, skalabilitas yang fleksibel, dan opsi kustomisasi yang luas adalah sedikit dari keuntungan yang ditawarkan.
Sistem barcode dari HashMicro mendorong pertumbuhan usaha Anda melalui integrasi yang kuat dan real-time bersamaan dengan fitur-fitur berikut:
- Price checker: Mengurangi beban kerja staf toko dan meningkatkan kualitas pengalaman berbelanja pelanggan.
- Stock optimizer: Mengoptimalkan stok di beberapa gudang dengan membandingkan data stok di gudang dengan yang terjual dari penggunaan pemindaian sistem barcode dan merekomendasikan penempatan stok yang optimal.
- Asset stock take: Melaporkan status aset (breakdown, operative, missing, found, dan lain sebagainya.) ke dalam sistem menggunakan barcode.
Kesimpulan
Saat ini kode bar lebih umum terdapat pada perusahaan perdagangan, kode batang bertujuan untuk mempermudah dalam penginputan data dan proses pembayaran pada kasir.
Proses penginputan yang mudah, cepat, dan akurat membuat banyak sebuah bisnis menggunakan kode batang. Selain itu, untuk mempermudah dalam pengelolaan kode bar perusahaan, Anda dapat menggunakan Sistem Barcode dari HashMicro. Dengan barcode system ini, Anda dapat membuat dan memodifikasi formula kode bar pada barang untuk memudahkan pencarian.
Integrasikan juga sistem ini dengan sistem akuntansi, untuk memudahkan department finance memproses pembayaran invoice vendor setelah barcode terverifikasi. Segera jadwalkan demo gratis dengan tim marketing HashMicro. Untuk mengetahui lebih lanjut terkait software ERP dari HashMicro, klik disini.