Dalam dunia kerja, seorang HRD selalu identik dengan tanggung jawab untuk melakukan perekrutan terhadap karyawan baru. Namun, apakah tanggung jawab seorang HRD hanya sebatas itu saja? Tentu tidak! HRD memiliki berbagai tanggung jawab yang dibentuk dalam sebuah program kerja HRD.
Program kerja HRD adalah rangkaian kegiatan dan strategi yang dirancang oleh departemen HR untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di dalam organisasi. Program ini meliputi perencanaan, pelaksanaan, sampai evaluasi kegiatan untuk mengembangkan keterampilan dan kompetensi karyawan.
Lalu, apa saja rincian lebih lanjut dari program kerja seorang HR yang merupakan tanggung jawab kerja? Baca artikel ini sampai akhir agar Anda mendapatkan jawaban lengkapnya dan memahami lebih dalam mengenai program kerja seorang HRD.
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Key Takeaways
|
Apa itu Program Kerja HRD?
Program kerja HRD adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja dalam suatu organisasi. HRD memiliki tujuan utama untuk mengembangkan keterampilan dan kompetensi karyawan agar mereka dapat bekerja lebih efisien dan selaras dengan visi misi perusahaan.
Dalam pelaksanaannya, program kerja HRD mencakup berbagai aktivitas, seperti rekrutmen dan seleksi, pelatihan, pengembangan karier, dan evaluasi kinerja. Program rekrutmen bertujuan untuk menarik talenta terbaik yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Di sisi lain, pelatihan dan pengembangan karier difokuskan untuk meningkatkan keterampilan karyawan sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Selain itu, evaluasi kinerja secara rutin dilakukan untuk memastikan bahwa karyawan tetap berada pada jalur pencapaian target dan memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri.
Lalu, bagaimana sebuah program kerja HRD dapat dinilai sukses? Tolak ukur kesuksesan program HRD dapat dilihat melalui kepuasan karyawan dan kontribusi terhadap tujuan strategis perusahaan. Program ini tidak hanya bermanfaat bagi individu tetapi juga bagi organisasi secara keseluruhan.
Apa Tujuan Program Kerja HRD dan Manfaat yang Diberikan?
Penerapan program kerja HRD tidak hanya membantu HR untuk bisa memiliki landasan kerja yang lebih tertata, tetapi juga memberikan tujuan dan manfaat lain bagi perusahaan dan karyawan. Apa saja manfaat yang diberikan? Berikut di bawah ini adalah penjelasan manfaat dari program kerja HR:
1. Peningkatan keterampilan dan kompetensi karyawan
Program kerja HRD menyediakan pelatihan yang terstruktur untuk karyawan agar mereka terus mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan pekerjaan mereka. Dalam lingkungan kerja yang dinamis, keterampilan dan kompetensi karyawan harus selalu diperbarui agar mereka dapat menghadapi tantangan baru dan memenuhi standar industri.
Pelatihan-pelatihan yang disediakan, baik teknis maupun soft skills, seperti komunikasi dan manajemen waktu, membuat karyawan lebih siap dan percaya diri dalam menjalankan tugas. Hasilnya, karyawan dapat bekerja lebih efektif, meningkatkan produktivitas, dan memberikan nilai lebih kepada perusahaan.
2. Retensi karyawan yang lebih baik
Sekarang coba posisikan diri Anda sebagai karyawan dengan HRD yang memiliki program kerja terarah. Anda pasti merasa diperhatikan dan seiring waktu loyalitas Anda akan meningkat, bukan? Hal ini lah salah satu manfaat yang diberikan oleh program kerja HRD.
Dengan program HRD yang terarah, seperti pelatihan berkelanjutan dan kesempatan promosi, karyawan akan lebih betah dan jarang berpikir untuk mencari peluang di luar perusahaan. Ini berdampak positif pada tingkat turnover yang lebih rendah, mengurangi biaya rekrutmen dan pelatihan bagi karyawan baru.
3. Produktivitas dan kinerja yang lebih tinggi
Karyawan yang memiliki keterampilan yang dibutuhkan dan dukungan dari program HRD biasanya menunjukkan peningkatan kinerja dan produktivitas. Ketika karyawan dibekali dengan pelatihan yang mendalam dan berkesinambungan, mereka bisa menyelesaikan tugas dengan lebih cepat dan efisien.
Hal ini berdampak langsung pada pencapaian target perusahaan dan memajukan performa tim secara keseluruhan. Dengan adanya evaluasi kinerja yang teratur, program HRD juga memungkinkan perusahaan untuk terus memantau dan meningkatkan hasil kerja karyawan.
4. Pengembangan karier dan kesempatan promosi
Program kerja HRD memberikan karyawan peta karier yang jelas serta berbagai pelatihan yang dapat membantu mereka meraih posisi yang lebih tinggi. Program ini memberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri menghadapi tanggung jawab yang lebih besar di masa depan. Alhasil, menyusun peta karier yang jelas adalah salah satu skill penting HR yang harus dimiliki HRD.
Dengan adanya pengembangan yang terstruktur, karyawan memiliki motivasi untuk bekerja lebih baik, karena mereka tahu bahwa ada kesempatan untuk naik jabatan dan mendapatkan penghargaan atas upaya mereka.
Selain itu, pengembangan karier ini juga membantu perusahaan memiliki pipeline atau cadangan talenta yang siap dipromosikan dari dalam, yang tentunya lebih efisien dibandingkan harus merekrut dari luar.
5. Budaya kerja yang positif
Penerapan program kerja HRD membantu menciptakan lingkungan yang mendukung kolaborasi, pembelajaran, dan pengembangan diri. Ketika perusahaan memprioritaskan pengembangan karyawan, hal ini mendorong terciptanya budaya kerja yang positif, di mana karyawan merasa nyaman.
Lingkungan kerja yang positif akan meningkatkan keterlibatan karyawan dan memperkuat ikatan antara tim, yang pada akhirnya menciptakan sinergi yang baik dalam mencapai tujuan perusahaan. Karyawan merasa bahwa mereka tumbuh bersama perusahaan dan tidak hanya bekerja untuk mendapatkan gaji.
10 Program Kerja HRD di Perusahaan
Berikut di bawah ini ada pembahasan mengenai contoh program kerja HRD yang dapat diterapkan untuk melakukan pengembangan sumber daya manusia di perusahaan:
1. Rekrutmen dan seleksi karyawan
Dalam program HRD, proses ini bertujuan untuk menarik dan mendapatkan kandidat yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan melalui berbagai tahap seleksi, seperti wawancara, tes keterampilan, dan asesmen psikologis.
Proses rekrutmen yang baik memastikan bahwa perusahaan dapat mengisi posisi kosong dengan talenta yang tepat, yang memiliki kemampuan teknis maupun soft skills sesuai kebutuhan. Dengan demikian, rekrutmen yang terarah mendukung stabilitas tim dan produktivitas perusahaan.
2. Onboarding dan orientasi
Program onboarding memberikan pengenalan menyeluruh bagi karyawan baru mengenai budaya perusahaan, nilai-nilai inti, serta tanggung jawab dan harapan dalam peran mereka. Ini membantu karyawan baru merasa lebih nyaman dan cepat beradaptasi.
Alhasil, para karyawan baru dapat segera berkontribusi secara efektif. Melalui proses ini, perusahaan juga mengurangi risiko kesalahan awal dan meningkatkan loyalitas karyawan sejak hari pertama mereka bekerja.
3. Pelatihan dan pengembangan
Program pelatihan dan pengembangan bertujuan meningkatkan keterampilan karyawan, baik yang bersifat teknis maupun non-teknis, sesuai dengan tuntutan pekerjaan dan perkembangan industri. Pelatihan dapat mencakup peningkatan kompetensi kerja sampai keterampilan komunikasi.
4. Manajemen kinerja
Manajemen kinerja adalah proses evaluasi berkala yang bertujuan memantau pencapaian karyawan dan memberikan feedback untuk peningkatan. Melalui review rutin, HRD dapat memastikan bahwa setiap karyawan bekerja sesuai dengan standar yang diharapkan serta mencapai target yang ditetapkan.
Selain itu, program ini juga membantu karyawan memahami area yang perlu diperbaiki dan memberikan motivasi untuk mencapai prestasi yang lebih baik.
5. Pengembangan Karier
Program pengembangan karier memberi dukungan dan arahan bagi karyawan dalam mencapai tujuan karier mereka, termasuk melalui peluang promosi dan pengembangan keterampilan. Program ini penting untuk meningkatkan motivasi karyawan untuk mendapat masa depan yang jelas dalam perusahaan.
Pengembangan karier yang baik juga menciptakan tenaga kerja yang lebih berkompeten dan mempersiapkan perusahaan dengan pemimpin masa depan.
6. Program retensi karyawan
Retensi karyawan berfokus pada upaya meningkatkan kepuasan dan loyalitas karyawan melalui insentif, penghargaan, dan keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi. Program ini bertujuan untuk mengurangi turnover yang tinggi dengan membuat karyawan merasa dihargai dan nyaman dalam lingkungan kerjanya.
Dengan meningkatkan retensi, perusahaan dapat mengurangi biaya rekrutmen serta mempertahankan karyawan berbakat lebih lama.
7. Manajemen talenta
Manajemen talenta adalah proses identifikasi dan pengembangan individu dengan potensi tinggi yang dapat menempati posisi strategis di masa depan. Program ini mencakup pelatihan khusus, mentoring, dan rotasi pekerjaan untuk membantu karyawan yang berbakat mempersiapkan diri menghadapi tantangan yang lebih besar.
8. Kesehatan dan keselamatan kerja
Program kesehatan dan keselamatan kerja bertujuan menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung kesejahteraan fisik dan mental karyawan. Program ini bisa meliputi pelatihan keselamatan, penilaian risiko di tempat kerja, serta kegiatan kesehatan seperti pemeriksaan kesehatan rutin dan kebugaran.
9. Pengembangan kepemimpinan
Pengembangan kepemimpinan memberikan pelatihan dan bimbingan bagi karyawan yang berpotensi menjadi pemimpin di masa depan. Program ini mencakup peningkatan keterampilan manajerial, pengambilan keputusan, serta kemampuan berkomunikasi yang efektif.
Melalui pelatihan kepemimpinan, perusahaan memastikan bahwa mereka memiliki pemimpin yang mampu membawa timnya mencapai tujuan serta menghadapi tantangan bisnis dengan strategi yang efektif.
10. Employee engagement dan budaya kerja
Employee engagement bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan karyawan dalam perusahaan dengan menciptakan budaya kerja yang positif dan kolaboratif. Program ini bisa berupa acara perusahaan, kegiatan sosial, dan survey kepuasan karyawan untuk mendengarkan aspirasi mereka.
Dengan employee engagement yang kuat, karyawan merasa dihargai dan memiliki ikatan yang lebih erat dengan perusahaan, yang berdampak positif pada motivasi, produktivitas, dan retensi karyawan.
Kesulitan Umum dan Hal yang Harus Dihindari dalam Menyusun Program Kerja HRD
Menyusun program kerja HRD bukan lah hal yang mudah untuk dilakukan. Pada kenyataannya, banyak kesalahan-kesalahan umum yang bisa terjadi dalam pengelolaan program kerja HR. Berikut adalah kesulitan umum yang sering muncul dalam penyusunan program tersebut:
1. Kurangnya pemahaman atas kebutuhan karyawan dan perusahaan
Kesulitan utama adalah memahami secara menyeluruh kebutuhan spesifik karyawan dan perusahaan. Jika tidak dilakukan analisis kebutuhan dengan tepat, program HRD bisa jadi tidak relevan atau tidak bermanfaat.
Dalam permasalahan ini, HRD harus melakukan riset menyeluruh, seperti survei atau wawancara, untuk mengidentifikasi kebutuhan aktual sehingga program dapat dirancang sesuai dengan ekspektasi dan kebutuhan.
2. Tujuan yang tidak jelas atau tidak terukur
Jika program HRD tidak memiliki tujuan yang jelas dan terukur, pelaksanaannya bisa menjadi tidak terarah dan hasilnya sulit dievaluasi. Alhasil, HRD membuat tujuan yang terlalu umum atau kabur; pastikan setiap program memiliki tujuan spesifik yang dapat dicapai dan diukur, misalnya melalui indikator performa atau survei kepuasan karyawan.
3. Anggaran yang tidak realistis
Salah satu tantangan lain adalah penentuan anggaran yang tidak sesuai, entah terlalu besar atau terlalu kecil, yang bisa menghambat efektivitas program. Hindari menetapkan anggaran tanpa perhitungan rinci; sesuaikan anggaran dengan skala program, kebutuhan peserta, dan tujuan. Evaluasi setiap kebutuhan program agar alokasi dana tepat sasaran dan tidak terjadi pemborosan atau kekurangan.
4. Ketidaksesuaian antara program dan budaya perusahaan
Program HRD yang tidak sesuai dengan budaya perusahaan atau tidak relevan bagi karyawan dapat sulit diterima atau diimplementasikan. Sebaiknya, hindari merancang program yang terlalu terlepas dari nilai dan budaya yang dianut oleh perusahaan.
Pastikan program HRD disesuaikan dengan budaya kerja dan prinsip yang dipegang perusahaan, sehingga karyawan lebih mudah menerimanya dan mau berpartisipasi.
5. Kurang evaluasi dan perbaikan program
Banyak perusahaan tidak melakukan evaluasi program HRD secara berkala, sehingga tidak ada perbaikan atau penyesuaian yang dilakukan. Hindari mengabaikan proses evaluasi karena evaluasi membantu mengidentifikasi apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki.
Alhasil, melakukan evaluasi dan perbaikan secara rutin adalah hal yang penting agar manajemen dapat memastikan program tetap relevan dan bisa disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan karyawan dan perusahaan.
Tips Penerapan Program Kerja HRD yang Efisien bagi Perusahaan
Sampai sejauh ini, Anda sudah bisa memahami program kerja HRD lebih mendalam melalui pembahasan definisi, manfaat, contoh program kerja HRD, dan kesalahan umumnya. Selanjutnya, kami akan membahas mengenai tips yang bisa diterapkan agar program kerja HRD menjadi lebih efisien.
Berikut di bawah ini adalah penjelasan mengenai tips penerapannya:
1. Tentukan tujuan yang jelas dan terukur
Sebelum memulai, identifikasi tujuan spesifik yang ingin dicapai oleh program HRD, seperti peningkatan keterampilan, retensi karyawan, atau kepuasan kerja. Pastikan tujuan ini dapat diukur, misalnya dengan menggunakan survei kepuasan, evaluasi kinerja, atau penurunan turnover.
2. Analisis kebutuhan karyawan dan perusahaan
Langkah selanjutnya yang bisa Anda terapkan untuk penerapan program yang efisien adalah dengan melakukan analisis kebutuhan untuk memahami keterampilan dan pengembangan apa yang diperlukan baik oleh karyawan maupun perusahaan.
Identifikasi kesenjangan keterampilan dengan melakukan survei, wawancara, atau evaluasi kinerja. Ini memungkinkan program HRD lebih relevan, sehingga waktu dan biaya yang dikeluarkan lebih efektif.
3. Susun rencana yang terstruktur dan fleksibel
Buat rencana program yang terstruktur dan tahap-tahap pelaksanaannya secara detail, seperti jadwal pelatihan, materi yang akan diberikan, dan metode evaluasi. Pastikan rencana tersebut tetap fleksibel untuk disesuaikan dengan perubahan kebutuhan atau tantangan yang mungkin muncul. Struktur yang baik memudahkan pengelolaan dan pelaksanaan program dengan efisien.
4. Libatkan teknologi untuk efisiensi
Untuk bisa meningkatkan efisiensi program kerja, Anda bisa terintegrasi dengan teknologi seperti aplikasi manajemen kinerja, atau platform kolaborasi untuk mengelola pelatihan, feedback, dan komunikasi secara digital. Langkah ini dapat menghemat waktu dan memperluas jangkauan program tanpa membutuhkan banyak sumber daya fisik.
Salah satu contoh sistem yang bisa Anda gunakan adalah sistem HRIS Essential dari HashMicro. Sistem HRD ini adalah all in one solution yang bisa mengintegrasikan seluruh produktivitas HR ke dalam satu platform utuh. Hal ini dapat membantu HR untuk pengelolaan yang jauh lebih efisien dari sebelumnya.
HashMicro juga menyediakan demo gratis yang bisa diakses kapan saja untuk memberikan waktu memahami cara kerja sistemnya. Demo gratis tersebut dapat Anda akses secara mudah dengan klik di sini!
5. Evaluasi secara berkala
Evaluasi program HRD secara rutin untuk menilai efektivitas dan keberhasilan program. Dapatkan umpan balik dari peserta untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan. Evaluasi ini penting agar program tetap relevan dengan kebutuhan karyawan dan tujuan perusahaan.
Pengelolaan Program Kerja HRD yang Lebih Maksimal dengan Integrasi Sistem HRIS HashMicro
Sistem HRIS HashMicro adalah solusi efektif dalam pengelolaan produktivitas manajemen sumber daya manusia dalam perusahaan. Aplikasi HRIS ini telah berhasil mendapat kepercayaan dari 1750 klien di berbagai industri bisnis, seperti Toyota, iBox, Danone, dan Matahari.
HashMicro juga menyediakan demo gratis serta konsultasi gratis dengan para teknisi ahli untuk bisa menyajikan sistem terbaik untuk produktivitas Anda. Implementasi sistem ini juga dapat membantu meningkatkan transparansi melalui jumlah pengguna yang tidak dibatasi.
Berikut adalah fitur HR software HashMicro yang dapat membantu pengelolaan program kerja HRD:
- Face Recognition and GPS attendance with Preventive Fraud Attendants: Memastikan bahwa hanya karyawan yang hadir secara fisik yang dapat melaporkan kehadiran ke dalam sistem sehingga meningkatkan keamanan dan keakuratan dalam manajemen kehadiran karyawan.
- Talent Management with KPI Tracking: Memastikan bahwa tujuan kinerja karyawan selaras dengan tujuan strategis perusahaan dan menciptakan lingkungan yang memotivasi untuk pertumbuhan profesional.
- In Depth Performance Analysis with Nine Box Matrix: Menilai kinerja karyawan secara holistik dengan melihat dua aspek penting, yaitu kinerja karyawan dalam pekerjaan mereka saat ini dan potensi pengembangan mereka untuk peran-peran masa depan.
- Internal LMS: Manajemen pembelajaran online karyawan internal termasuk mengelola materi pelatihan dan video pembelajaran, melacak kemajuan belajar karyawan, dan mengevaluasi efektivitas program.
- OCR Screening: Mempercepat proses seleksi, memastikan akurasi, dan konsistensi dalam pengelolaan dokumen.
Kesimpulan
Program kerja HRD adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja dalam suatu organisasi. Rangkaian program ini meliputi rekrutmen, pelatihan, pengembangan karier, dan evaluasi kinerja.
Mengingat programnya yang terdiri dari berbagai kegiatan, mengimplementasi sistem HRIS seperti HashMicro dapat menjadi solusi efektif untuk dapat membuat perencanaan dan pengelolaan program kerja yang efisien. Segera jadwalkan demo gratisnya sekarang!
Pertanyaan Seputar Program Kerja HRD
-
Apa saja skill yang harus dimiliki seorang HRD?
Beberapa skill yang harus dimiliki HRD adalah komunikasi efektif, pemahaman tentang rekrutmen dan seleksi, pengetahuan tentang manajemen kinerja, kemampuan problem solving, dan penguasaan hukum dan peraturan ketenagakerjaan.
-
Apa saja target atau KPI dari HRD?
KPI dari HRD umumnya terbagi menjadi waktu rekrutmen, tingkat retensi karyawan, kepuasan karyawan, tingkat absensi, pelatihan dan pengembangan.
-
Berapa gaji seorang HRD?
Estimasi upah seorang HRD di level staff saat ini berada di kisaran Rp5.000.000,00 sampai Rp8.000.000,00 per bulannya.