Semakin canggihnya informasi dan teknologi, kini semakin banyak pula berbagai jenis industri yang berkembang pesat di Indonesia. Salah satunya adalah industri manufaktur. Apa itu manufaktur? Manufaktur adalah industri yang berkaitan dengan proses pengolahan stok bahan baku menjadi bahan jadi. Dari pengertian itulah, kemudian muncul istilah proses manufaktur. Perusahaan-perusahaan manufaktur biasanya disebut juga perusahaan pabrikan.
Di Indonesia sendiri, ada beberapa kota yang memiliki banyak kawasan industri. Gunakan sistem manufaktur otomatis untuk memudahkan proses bisnis manufaktur Anda. Dengan sistem Manufacturing Automation memiliki fitur terdepan yang memungkinkan pengguna melakukan kontrol kualitas & pelacakan perbaikan secara cepat dan komprehensif. Tidak hanya itu, ada berbagai produk lainnya yang juga dihasilkan oleh perusahaan manufaktur.
Melalui proses manufaktur, produsen akan mengolahnya dengan bantuan mesin-mesin yang memanfaatkan kecanggihan teknologi masa kini, seperti Aplikasi Manufaktur yang terintegrasi dalam satu sistem. Sebelum mengetahui lebih lanjut, pastikan bahwa Anda memahami definisi dan apa saja proses manufaktur terlebih dahulu. Selain itu, jika Anda memutuskan untuk memakai aplikasi ini di perusahaan Anda, maka sebaiknya Anda mengetahui gambaran skema harga software manufaktur untuk mengatur biaya pengeluaran. Simak penjelasannya berikut!
Baca juga: Apa Itu Sistem ERP dan Kegunaannya untuk Bisnis Anda?
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Pengertian Proses Manufaktur
Di dalam perusahaan manufaktur, aktivitas utama yang karyawan lakukan adalah memproduksi bahan baku atau mentah menjadi bahan jadi. Beberapa perusahaan ada juga yang melakukan produksi khusus untuk bahan setengah jadi. Oleh perusahaan, bahan-bahan tersebut nantinya akan melalui proses distribusi ke vendor atau bahkan langsung kepada pelanggan.
Semua aktivitas tersebut termasuk dalam proses manufaktur. Menurut Law Insider, pengertian proses manufaktur adalah semua proses, metode, prosedur, dan kegiatan yang digunakan produsen untuk mengolah produk. Lebih ringkasnya, proses manufaktur adalah suatu metode produksi untuk menghasilkan barang jadi dengan menggabungkan bahan baku dan bahan lainnya menggunakan prosedur yang sesuai.
Perlu Anda ketahui bahwa adanya proses ini sangat memungkinan Anda untuk mendapatkan income dengan harga lebih tinggi daripada harga awal ketika Anda membeli bahan-bahan mentahnya. Mengapa demikian? Tentu karena barang yang telah selesai melalui proses produksi akan memiliki nilai guna yang juga lebih tinggi.
Contohnya, jika perusahaan Anda bergerak di bidang produksi pakaian. Langkah yang pertama kali akan Anda lakukan adalah menyiapkan bahan baku terlebih dulu. Bahan bakunya cukup sederhana, yaitu kain dan benang. Dengan mengandalkan dua bahan tersebut, Anda bisa memproduksi berbagai macam model pakaian dan memasarkannya ke seluruh daerah. Dengan demikian, Anda bisa mendapat pemasukan hingga bernilai jutaan rupiah atau bahkan dollar.
Proses Manufaktur
Dalam industri manufaktur, proses pengolahan produk memerlukan langkah-langkah sistematis. Umumnya, Anda bisa mulai dari membuat desain, menentukan dan membeli bahan-bahan, sampai dengan proses eksekusi. Secara detail, ada empat proses manufaktur, yaitu:
1. Molding (pencetakan)
Proses pencetakan bisa Anda lakukan jika kegiatan produksi menggunakan bahan baku cair atau lentur. Beberapa contoh bahan pada proses molding adalah plastik dan logam. Untuk mengolahnya, bahan cair perlu Anda bentuk menggunakan cetakan atau rangka kaku yang biasa disebut mold.
Bentuk mold bermacam-macam, Anda bisa memilihnya sesuai dengan jenis bahan dan kebutuhan produksi. Namun, seperti apapun bentuknya mold memiliki rongga yang berfungsi untuk menampung bahan cair. Langkah awal yang perlu Anda lakukan adalah memanaskan bahan baku hingga menjadi cair. Setelah itu, Anda bisa menuangkannya ke dalam cetakan.
Jika bahan telah mengeras, Anda bisa melepaskan cetakan dan proses molding pun selesai. Pada beberapa cetakan, Anda bisa menggunakannya berulang kali atau biasa disebut permanent mold casting. Ada pula cetakan yang perlu Anda hancurkan terlebih dulu (expendable mold casting).
2. Machining (permesinan)
Proses machining atau permesinan merupakan proses pembuangan beberapa bagian material dari produk. Tujuannya untuk membentuk produk sesuai dengan desain yang Anda tetapkan sebelum memulai proses manufaktur. Proses ini membutuhkan tenaga mesin atau peralatan lain yang mendukung aktivitas produksi. Misalnya seperti roda putar, gergaji, sheer, dan lain-lainnya yang Anda gunakan secara konvensional. Namun, untuk mengefisiensikan waktu, Anda membutuhkan komputer atau Computer Numerical Control (CNC)
Terdapat beberapa jenis pada proses ini, yaitu proses pelebaran (reaming), penyekrapan (shaping), pengeboran (boring), penggurdian (drilling), gergaji (sawing), gerinda (grinding), pembubutan (turning), serta facing dan pengefrisan (milling). Semua proses ini biasanya Anda terapkan pada produk logam dan furniture.
3. Joining (penggabungan)
Dalam satu jenis produk, ada berbagai material penyusun. Material tersebut memiliki proses pengolahannya masing-masing. Pada tahap joining inilah Anda bisa menyatukan semua material untuk menjadi produk utuh yang nantinya akan dipasarkan. Misalnya seperti pada produk otomotif. Sebelum terbentuk menjadi mobil utuh, Anda perlu menyatukan setiap spare part atau komponen pembentuk body mobil.
Bentuk-bentuk penggabungan material meliputi pengelasan, pengikatan mekanis (mechanical fastening), penyolderan, dan pematrian (brazing). Keempatnya menggunakan alat yang berbeda, sesuai dengan jenis bahan.
4. Shearing (pemotongan) dan forming (pembentuk)
Proses manufaktur lainnya adalah shearing dan forming. Pada produk yang memiliki komponen logam, seperti aluminium, kuningan, dan perunggu, dua proses ini perlu Anda terapkan. Shearing adalah proses memotong lembaran logam dengan menggunakan mesin pisau pemotong yang tajam atau shear cutting machine.
Setelah itu, material akan melalui proses forming atau pembentukan. Biasanya, proses pembentukan mengandalkan teknik kompresi atau jenis tekanan lainnya agar hasilnya sesuai dengan yang Anda inginkan.
Baca juga: 15 Software Manufaktur Terbaik untuk Produktivitas Pabrik
Jenis Produksi Perusahaan Manufaktur
Jika Anda sudah memahami apa saja proses manufakturing, selanjutnya Anda perlu memperhatikan dan menerapkan manajemen produksi agar segala aktivitas di dalamnya dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Anda juga perlu mempertimbangkan jenis produksi untuk menyesuaikan dengan permintaan pasar. Secara keseluruhan, produksi sistem perusahaan manufaktur memiliki tiga jenis. Apa saja jenis-jenisnya? Berikut adalah penjelasannya:
1. Make-to-Stock (MTS)
Seperti namanya, jenis produksi Make to Stock (MTS) berarti perusahaan melakukan kegiatan produksi yang bertujuan untuk menyuplai stok barang di gudang. Ini adalah salah satu strategi perusahaan dalam menyiapkan diri untuk menghadapi permintaan pasar di masa mendatang.
Perusahaan akan melakukan pembelian bahan mentah serta mengolahnya sesuai dengan data di masa lalu. Jenis produksi make-to-stock dapat berhasil jika jumlah stok barang sesuai dengan permintaan pasar. Namun, tingkat kegagalannya akan semakin tinggi jika produsen memiliki stok barang di gudang yang menumpuk atau bahkan tidak cukup. Dalam kondisi ini, perusahaan akan rugi secara finansial.
2. Make-to-Order (MTO)
Berbeda dengan jenis produksi yang pertama, perusahaan yang menerapkan sistem make-to-order (MTO) akan memproduksi barang jika mendapat pesanan terlebih dulu. Kelebihan jenis produksi ini adalah konsumen dapat memesan produk sesuai dengan apa yang mereka inginkan.
Barang akan segera diproduksi setelah pesanan sudah Anda terima. Dengan demikian, jelas bahwa jumlah produk sama dengan jumlah pesanan. Meskipun untuk mendapatkan produk tersebut, konsumen membutuhkan waktu yang lebih lama. Namun, risiko persediaan yang berlebih atau kurang bisa Anda hindari.
3. Make-to-Assemble (MTA)
Jenis produksi make-to-assemble (MTA) merupakan strategi yang menggabungkan dua konsep jenis produksi lainnya. Jika Anda menerapkan ini, Anda akan melakukan perkiraan permintaan pasar terlebih dahulu sebelum mulai memproduksinya. Perkiraan akan melihat data di tahun sebelumnya dan berbagai kondisi yang terjadi saat ini.
Setelah Anda memperoleh data tersebut, langkah selanjutnya adalah merakit produk. Hal itu Anda lakukan dengan pertimbangan bahwa Anda sudah mendapatkan pesanan dari konsumen. Selain konsumen bisa meminta produk yang sesuai, mereka pun akan mendapat produk dengan waktu lebih cepat. Di sisi lain, jika Anda tidak mendapat pesanan, stok bahan baku pun akan menumpuk.
Baca juga: Apa Saja Cara Efektif Meningkatkan Produktivitas Manufaktur?
Kesimpulan
Proses manufaktur adalah segala aktivitas yang berkaitan dengan produksi barang. Setiap proses produksi tentu membutuhkan bahan baku yang akan melalui tahap pengolahan sistematis. Setelah memahami penjelasan di atas, apakah terpikir bagaimana caranya meningkatkan produktivitas untuk kelangsungan bisnis Anda?
Dengan mengandalkan manufacturing software HashMicro, proses produksi bisnis Anda dapat disederhanakan dengan mudah. Sistem yang berbasis AI ini akan mengoptimalkan kegiatan produksi melalui penjadwalan dan pemantauan sumber daya secara otomatis. Tidak hanya dapat menekan biaya operasional, Anda juga akan mendapat hasil yang akurat. Segera daftar dan dapatkan demo gratis dari HashMicro.