Tahukah Anda bahwa perusahaan tidak sepenuhnya menggunakan modal sendiri atau ekuitas sebagai penunjang aktivitas operasionalnya? Perusahaan juga memanfaatkan utang sebagai salah satu bagian permodalan. Namun, perusahaan tidak serta-merta dapat mengambil utang. Perlu adanya perhitungan yang tepat untuk menentukan berapa besaran liabilitas yang perusahaan dapat ambil, sehingga perusahaan mampu untuk mengembalikan kewajiban tersebut dan terhindar dari kebangkrutan. Perhitungan tersebut namanya rasio solvabilitas.
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Pengertian Rasio Solvabilitas
Solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar kembali pinjaman yang diberikan oleh kreditur, baik dalam bentuk jangka pendek maupun jangka panjang. Secara umum, solvabilitas jangka pendek biasanya diukur dengan cara membandingkannya dengan aktiva lancar. Kemudian rasio solvabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi semua kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, dengan jaminan aktiva atau kekayaan yang perusahaan miliki maupun yang telah tutup atau dilikuidasi.
Adanya rasio ini memberikan informasi mengenai bagaimana perusahaan mampu menyelesaikan kewajibannya apabila suatu saat terlikuidasi. Rasio ini memiliki keterkaitan dengan keputusan pendanaan, yang mana perusahaan akan memilih untuk pembiayaan dalam utang daripada modal pribadi. Dengan kata lain, rasio merupakan rasio yang gunanya untuk mengukur seberapa banyak aktiva perusahaan dibiayai dari utang.
Manfaat Rasio Solvabilitas
Berdasarkan pengertian mengenai rasio solvabilitas di atas, adanya solvabilitas dapat membantu perusahaan untuk menghindari kemungkinan terjadinya kesulitan di masa depan ketika ingin melakukan pembayaran atas pinjaman yang diberikan. Perusahaan dapat mengetahui secara tepat berapa besaran pinjaman yang perusahaan perlukan dan berapa besar kemampuan perusahaan untuk nantinya membayar kembali kepada kreditur.
Dengan solvabilitas pula perusahaan akan mampu beroperasi dalam jangka panjang. Hal ini karena dengan perhitungan yang tepat, maka perusahaan tidak akan terbebani dengan pinjaman yang perusahaan lakukan, meskipun dalam jumlah yang besar. Maka dari itu, solvabilitas adalah kunci bagi sebuah bisnis untuk menghindari kesulitan tersebut. Rasio solvabilitas merupakan tolak ukur perusahaan untuk mendapatkan pinjaman yang sesuai dengan kondisi finansial dan mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan untuk nantinya mengembalikan pinjaman tersebut.
Jenis dan Rumus Rasio Solvabilitas
Debt to asset ratio
Rasio utang (debt ratio) adalah indeks yang berguna untuk mengevaluasi ukuran suatu perusahaan berdasarkan jumlah utang dalam rangka mengumpulkan dana untuk aset. Rasio ini berfungsi untuk membandingkan jumlah kekayaan dan uang. Indikator ini juga dapat menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh pinjaman baru yang berjaminan aktiva tetap. Ketika tingkat rasio ini meningkat, maka jaminan dari kreditur untuk jangka panjang semakin terjamin. Kreditur umumnya cenderung memilih perusahaan dengan rasio utang yang rendah. Karena posisi keuangan perusahaan masih aman dan tidak mudah bangkrut. Rumus dari debt to asset ratio adalah sebagai berikut.
Debt to Asset Ratio = (Total utang Perusahaan : Total Aktiva) x 100%
Debt to equity ratio
Jenis solvabilitas debt to equity ratio merupakan rasio utang terhadap modal. Rasio ini biasanya berguna untuk membandingkan ekuitas dan liabilitas. Artinya modal eksternal tidak boleh lebih besar dari modal agar beban perusahaan tidak bertambah. Rasio yang kecil berarti keadaan perusahaan tengah membaik karena modal untuk menjamin utang relatif besar. Adapun rumus dari debt to equity ratio adalah sebagai berikut.
Debt to Equity Ratio = (Total utang Perusahaan : Total Ekuitas) x 100%
Tangible asset debt to coverage
Jenis rasio ini merupakan rasio solvabilitas yang dapat berfungsi untuk mengetahui perbandingan antara utang jangka panjang yang sebuah perusahaan tanggung dengan aktiva tetap berwujud (tangible asset) yang perusahaan miliki. Semakin tinggi nilai rasio terhadap aktiva berwujud, maka perusahaan akan semakin berpeluang besar untuk memperoleh pinjaman. Begitu pula sebaliknya, jika nilai rasio tangible asset debt to coverage rendah, maka itu menunjukkan ketidakcukupan aktiva perusahaan untuk menjamin utang secara jangka panjang. Rumus untuk menghitung tangible asset debt to coverage adalah sebagai berikut.
Tangible Assets Debt to Coverage = Aktiva tetap berwujud : UTANG jangka panjang
Baca juga: Rumus Persamaan Dasar Akuntansi Terlengkap untuk Menghitung Keuangan Bisnis Anda!
Kesimpulan
Rasio solvabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi semua kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, dengan jaminan aktiva atau kekayaan yang perusahaan miliki maupun yang telah tutup atau terlikuidasi. Dengan perhitungan rasio solvabilitas yang tepat, maka perusahaan tidak akan terbebani dengan pinjaman yang perusahaan lakukan, meskipun dalam jumlah yang besar. Untuk menghitung rasio solvabilitas, terdapat tiga cara, yaitu dengan menghitung debt to asset ratio, debt to equity ratio, dan tangible asset debt to coverage.
HashMicro merupakan perusahaan penyedia sistem ERP terbaik di Indonesia, siap membantu bisnis Anda untuk mengotomatiskan seluruh aktivitas finansial perusahaan. Dengan Sistem Akuntansi HashMicro, Anda dapat membuat dan mengatur faktur, laporan laba rugi, arus kas, neraca, perubahan modal, dan lainnya dalam hitungan detik.